SAHABAT VS PACAR
Dua pilihan yang sangat susah untuk dipilih. Sahabat orang sangat penting bagi semua orang, dan pacar merupakan orang yang berarti bagi setiap pribadi yang memilikinya. Sebuah persahabatan berlangsung enam tahun lalu, mereka sudah lebih dari kata saudara. Mereka sudah tahu kejelekan masing-masing, sahabat itu diantaranya Vita, Bertin, Fristi, Jois, Reni, Vani, Peni. Mereka mulai bersahabat sejak masuk bangku SMP mereka mulai akrab satu sama lain karena mengikuti kegiatan pramuka. Dan hobby mereka yang suka nongkrong dekat parkiran sekolah. Kebersamaan mereka semakin akrab karena mereka selalu tidur bareng entah itu karena mereka mengadaan acara di rumah mereka yang akan bergilir setiap ada waktu luang. Saat mereka semester dua, mereka sudah mulai ada yang jatuh cinta sama siswa kelas sebelah (kelas VII b) biasa anak ABG cinta-cinta monyet pastinya. Fristi salah satunya yang suka dengan Putra, namun Fristi belum sempat menceritakan sama sahabat-sahabatnya tentang perasaannya tersebut, sudah ada yang duluan memberitahu kalau Putra suka sama dia. Yaa, nda masalah kalau begitu malah lebih baik yaa gag, pada dasarnya tidak ada cinta bertepuk sebelah tangan gituu.
Sebulan kemudian, Putra minta no Hp Fristi meskipun saat itu melalui sahabat Fristi yang merupakan sepupu Putra (Reni). Mulai hari itu, mereka semakin akrab walaupun berawal dari komunikasi lewat HP. Saat selesai ujian semester dua untuk naik kelas VIII Putra menembak Fristi dalam perjalanan pulang. Yang anehnya saat itu Fristi tidak langsung menerimanya, entah apa mau dari anak itu. Atau mungkin hanya pura-pura untuk tidak langsung menjawab atau Fristi sudah punya pacar ???. Yaa, bahaya dong kalo sudah ada yang mendahului Putra. Keesokan harinya sahabat Fristi tahu dengan berita tersebut, haha biasa anak ABG wajarlah kalo heboh soal kayak itu yaa kan. Namun Fristi hanya diam melihat sahabatnya yang terlalu heboh dengan berita tersebut yang diceritakan sama Reni. Mereka hanya langsung spontan diam saat lihat Fristi not comment dengan hal tersebut, “ciee yang sudah punya pacar” ledek Bertin. “apaan pacar-pacar, saya kan belum jawab” jawab Fristi sambil duduk. Semua sahabat-sahabatnya heran mendengar kata-kata itu. “maksudnya kamu, nda mau terima atau bagaimana ?” tanya jois. “nda ada maksud untuk menolak tapiii saya tidak percaya kalo Putra sudah putus sama pacarnya” kata Fristi sambil kasih keluar buku pelajaran dari tasnya.
Saat itu pelajaran IPS yang mengajar saat itu adalah Pak Yaya, guru yang satu ini saat akrab dengan murid-muridnya. Pada saat pelajaran dimulai Fristi menghayal tanpa disadari Pak Yaya menegornya “heee kenapa menghayal ada masalah atau sudah kena penyakit lope-lope?”. Vani langsung jawab to the point soalnya anak ini tidak bisa kontral bicara boleh dikatakan blak-blakan “kena penyakit lope-lope dia itu pak. Masak ditembak sama cowok dia tolak pada hal dia suka juga sok-sok juak mahal itu pak”. Teman-teman kelas Fristi langsung spontan ketawa, dan sahabat-sahabatnya cuma tak berkutip sedikit pun malah Reni mencubit Vani. Pak yaya langsung sambung “biasa itu mungkin belum siap atau masih ada yang lain. Kita lanjut pelajaran kita kalau masalah seperti itu nanti dibahas”. Pelajaran jam 1 dan 2 telah selasi, jam istirahat pun berlangsung, Fristi dan sahabatnya keluar kelas dan ternyata Putra sudah ada diluar. Veni langsung ngeledek Putra “Hmmm yang gagal buat Fristi untuk jatuh cinta”, semua sahabat Fristi spontan “kodong haha”. Putra hanya senyum melihat kelakukan mereka, dan langsung bicara “Fris, bisa bicara sebentar?”. “oooh, mmm ia. Eee kalian duluan ke kantin yaa” kata Fristi. “tawwa yang mau jadian, traktir nanti kalo sudah jadian biar kita doakan supaya langgeng haha” ucap novita sambil pegang pundak Fristi. Mereka berdua langsung ke taman baca, Putra langsung kasih lihat hpnya untuk membuktikan kalau dia benar-benar sudah putus sama pacarnya. “apaan, bisakan kamu hapus semua pesan kamu sama dia” Fristi hanya melirik hp itu tanpa membukanya. “oke, mulai saat ini saya terima kamu tapi kalo pun saya tahu kamu masih sama cewek itu kita langsung putus” kata Fristi sambil menatap Putra. Hampir dua bulan mereka pacaran, tiba-tiba Putra minta putus tanpa sebab apapun. Fristi kaget dengan semua itu, dan cari tahu apa penyebabnya. Ternyata hanya karena salah paham, Putra dapat gosip kalo Fristi pacaran sama kakak kelas. Pada hal kakak kelas itu memang suka sama Fristi tapi mereka tidak pacaran. Mulai saat itu Fristi nda mau pusing dengan hal itu.
Dua bulan kemudian Fristi kenalan dengan seorang cowok namun beda sekolah, Roy namanya. Mereka kenalan saat ada pertandingan sepak bola antar sekolah, mulai saat itu mereka semakin dekat, dan pada akhirnya mereka pacaran. Mereka hanya ketemu sekali seminggu hanya hari jumat, karena hari itu Roy bisa pulang cepat, dan setiap hari jumat teman-teman Roy datang di sekolahnya Fristi main sepak bola. Masa pacaran mereka belum lama, ada lagi cowok yang satu sekolah dengan Roy ingin kenalan sama Fristi. Awal perkenalan mereka saat cowok itu datang main sepak bola di sekolahnya Fristi. Seminggu kemudian Fristi mendengar, ada adek kelasnya yang suka sama Roy. Saat itu juga ada cerita kalo Roy minta nomor Hp cewek itu, namun cerita yang Fristi dengar dari teman-temannya kalo cewek itu yang minta nomor hp Roy. Karena saat itu juga Fristi sudah bosan pacaran sama Roy jadi alasan tersebut yang dipakainya untuk putusin Roy. Malam itu juga Fristi langsung minta putus sama Roy, tanpa alasan yang jelas. Namun Roy menjelaskan bahwa cewek itu yang meminta nomor hpny, namun semuanya itu hanya sia-sia.
Hanya sebulan lima hari mereka putus, Fris sudah punya pacar baru (Faisal namanya). Singkat cerita suatu hari Faisal mengalami kecelakan, tanpa sepengetahuan Fristi. Satu minggu lebih Faisal tidak dapat menghubungi Fristi. Sehingga keadaan saat itu serba susah, sering menghubungi Faisal namun Hpnya tidak aktif. Jadi Fristi menyimpulkan bahwa mungkin Faisal sudah punya pacar baru, saat itu juga Fristi ganti nomor. Semuanya berubah ketika, sahabat Fristi (Jois) sering menanyakan soal Faisal. Lagi-lagi nyesek saat ada gosip baru bahwa Jois pernah ketemuan sama Faisal, tanpa diketahui oleh Fristi. Kata putus diantara mereka berdua belum ada (Faisal & Fristi), mungkin hal itulah yang membuat Fristi semakin menjauh dari Jois. Boleh dikatakan “sabahabat adalah musuhku”, sebuah kata yang sudah dibenah Fristi mulai saat.
Persahabatan mereka tidak seperti dulu lagi, kebersaamaan mereka sudah mulai hilang, untuk kumpul bareng pun sudah tidak lengkap lagi kadang Fristi yang tidak ada atau pun Jois. Keadaan berubah dan rasa canggung diantara merekapun selalu ada. Tak ingin berlarut-larut dengan keadaan yang sama, Fristi mulai kenalan dengan salah satu cowok yang sudah dewasa dua tahun diatasnya (Edi namanya). Meskipun tidak gampang bagi Fristi ketika mereka kumpul bareng dan melihat Faisal duduk berdampingan dengan Jois. Sebuah rasa yang susah digambarkan, menyedihkan ketika rasa yang pernah ada diantara mereka (Fristi & Faisal) berdua masih ada, menyenangkan ketika melihat sahabat bahagia dan ketika orang yang dulu adalah pacar kemudian jadi mantan sekaligus jadi teman baik.
Tak terasa waktu begitu cepat, masa-masa penamatan SMP akan berakhir dengan sejuta kenangan teman, sahabat, pacar, guru selama menggunakan seragam putih biru. Meskipun banyak orang mengatakan bahwa masa SMP adalah tidak seindah dengan masa SMA namun diantara persahabatan Fristi dan tentang masa-masa dimana bisa merasakan namanya jatuh cinta, mencintai dan dicintai, Fristi mengatakan bahwa masa SMP tidak kalah indahnya dengan masa SMA yang diceritakan orang lain kepadanya. Saat acara penamatan berlangsung mereka semakin berat untuk berpisah karena mereka tidak akan memungkinkan untuk satu sekolah lagi. Maka dari itu mereka berjanji untuk menjaga persahabatan mereka. Ketika seusai acara itu mereka akan disibukkan dengan berbagai urusan untuk masuk di bangku SMA, sehingga Fristi pun sudah jarang untuk menghubungi Edi, karena tidak mau pusing Fristi lagi-lagi minta putus. Hubungan mereka berakhir, begitupun dengan Jois mengakhiri hubungan dengan Faisal.
Saat itupun mereka saling berjanji “sahabat adalah saudara, maka salinglah untuk menyayangi bukan untuk menyakiti”. Saat itu adalah hari perpisahan, mereka semua tidur seranjang karena tinggal dua hari lagi Jois mau keluar kota. Meskipun mereka akan berpisah, namun perjanjian mereka akan ketemu ketika ada hari libur. Dari semua itu Fristi menyimpulkan seorang pacar memang mampu memberikan kebahagian namun kadang hanya untuk sementara, tetapi sahabat memberi kita kebahagian untuk selamanya dan mengajari kita sebuah kata arti kebersamaan. “Jika suatu saat ada sebuah pilihan meninggalkan pacar demi sahabat atau meninggalkan sahabat demi pacar maka pilihanku adalah meninggalkan pacar demi sahabat” kata Fristi ketika mereka semua mau berpisah. Sahabatnya pun mengikuti kata itu sekali lagi dan saling memeluk, saling memberi motivasi. Mereka semua sibuk dengan kesibukan masing-masing namun ketika masa libur, mereka semua menepati janji mereka. Kebersamaan mereka tidak pernah berubah, setiap mereka bertemu semua menceritakan tentang pengalamannya di bangku SMA. Mereka hanya bisa ketemu 6 bulan sekali, dan itu berlansung sampai masa SMA berakhir. Mereka pun akan memasuk masa kuliah, dan sama saja saat masa SMA mereka tidak bisa satu Universitas. Tetapi persahabatan mereka tidak sampai disitu, mereka tetap bersahabat meskipun jarak yang memisahkan.
“pacar boleh tergantikan dengan seiringnya waktu tapi sahabat terlalu susah”