Mereka membuka matanya masing-masing. Austine dan Cella membelalakkan matanya, kagum akan apa yang ada di depannya sekarang ini. Sorot matanya memandang tajam setiap sudut kerajaan itu.
"Ini..istana Aleoveen? Megah sekali, baru kali ini aku mengunjungi sebuah kerajaan.. Amazing!!" kali ini Carrol yang sangat menggebu-gebu, karena selama ini Carrol tak pernah percaya hal-hal seperti itu benar adanya.
"Ayo kita masuk ke dalam," ajak Liels.
Semua rakyat istana Aleoveen menyambut kedatangan Queen Liels dengan sanagt meriah. Ratu yang sudah dua bulan lamanya menghilang ini telah tiba. Liels, Sang Ratu Kerajaan Aleoveen.
"Waah,,ramai sekali" gumam Cella sambil melihat ke sekelilingnya. Jay malah bersikap biasa saja. Tiba-tiba saja seorang anak kecil perempuan menghampiri Jay membuat jay agak terkejut dengan kedatangan anak itu
"Tuan, kau tampan sekali, apa kau pangeran yang akan menikahi Queen Liels?" ujar anak kecil itu senang, pertanyaan yang dilontarkan anak itu membuat Jay sedikit kikuk.
"Tidak, aku bukan pangeran atau siapapun, aku hanya orang biasa," sella Jay, tapi anak kecil itu langsung menghampiri Liels.
"Queen..apa dia King yang selama ini kau maksud?" Liels tersenyum lembut kepada anak itu dan mencondongkan tubuhnya agar bisa lebih dekat dengan anak kecil itu.
"Bukan princess.., pria itu bukan seperti yang kau ucapkan barusan," ucap Liels lembut. Liels biasa memanggil anak kecil yang ada di kerajaannya dengan sebutan ' princess '.
"Benarkah? Tapi mengapa dia memakai kalung yang sama seperti Queen?" tanya anak itu heran. Liels tersenyum dan membelai lembut rambut anak kecil itu.
"Itu hanya kebetulan saja, kami hanya berteman.., lebih baik sekarang kau kembali pada ibumu,"
"Baik Queen, maafkan aku karena telah salah mengira.." ucap anak kecil itu merasa bersalah.
"Tak apa princess.., aku punya sesuatu untukmu," Liels merogoh kantung gaunnya dan memberikan sebuah mahkota kecil untuk anak perempuan itu. Anak itu tersenyum sangat lebar, senang menerima mahkota dari Liels.
"Terima kasih Queen.., kalau begitu.. aku akan kembali pada ibuku," Anak kecil itu mencium pipi Liels dan langsung pergi menghampiri ibunya. Tanpa disadari oleh Liels, Carrol memperhatikannya sedari tadi.
"Queen yang ramah juga baik pada rakyatnya," Gumam Austine yang juga melihat kejadian itu. Austine melirik Carrol yang sedari tadi memperhatikan Liels. Austine menyikut lengan Carrol.
"Kau suka padanya?" ujar Austine yang membuat Carrol tersedak oleh ludahnya sendiri.
"Suka padanya? Yang benar saja.." ucap Carrol. Austine tersenyum nakal.
Mereka telah sampai di dalam kerajaan Aleoveen. Austine dan Cella mngerjapkan matanya berkali-kali. Mereka tak habisnya mengucapkan rasa kagumnya akan keindahan dan kemewahan istana itu.
"Sudah berapa lama kerajaan ini berdiri?" gumam Cella yang ternyata di dengar oleh Liels.
"Sekitar 3000 tahun yang lalu," ujar Liels, membuat mereka terkejut kagum.
"Wow! Sudah lama sekali ternyata,"
Liels mengajak mereka untuk pergi ke perpustakaan kerajaan. Perpustakaan itu memiliki luas sekitar kurang lebih 4,5 hektar, dan.. terdiri atas sekitar 90 rak buku.
"Di tempat ini aku akan menjelaskan semuanya kepada kalian, tentang siapa kalian dan siapa keluarga kalian sebenarnya,"
Pernyataan Liels membuat jantung mereka berdegup tidak seperti biasanya. Antara rasa penasaran dan rasa takut itu bercampur menjadi satu perasaan yang tidak dapat diprediksi oleh diri mereka sendiri.
"Mari kita menuju rak buku yang menjelaskan tentang istanamu, Cella" Liels menatap Cella dengan senyuman. Tapi senyuman itu tetap tidak bisa membuat hati Cella tak karuan.
"Mungkin lebih tepatnya kerajaan Raja Rovin, silahkan mulai penjelasanmu Liels,"
Liels mulai menjelaskan semua cerita tentang istana itu sampai ayah Cella bisa menikah dengan Ibu Cella dan tinggal di london. Sepanjang jalan ceritanya, Cella menyimak cerita itu dengan sangat baik. Setelah selesai bercerita tentang istana Rozario, gantian Bill menceritakan tentang siapa sebenarnya Jay.
"Jay, sebenarnya kau adalah pasangan untuk Queen Liels pada masa depan, aku tau kau sangat heran, tapi kau adalah anak dari Raja Reev sahabat dari ayah Queen Liels. Dan orang tuamu hanyalah perantara bagi ayahmu untuk mempertemukanmu dengan Queen Liels. Orang tuamu juga adalah rakyat dari istana Ayahmu" tutur Bill panjang lebar.
Sekarang giliran Austine. Kali ini Liels sendiri yang menceritakannya pada Austine, karena sejak awal, Liels memang sangat tertarik dengan cerita tentang Austine. Austine dilahirkan dari rahim bibi Gabriella seorang pemaisuri dari paman Liels. Tapi karena pada saat itu perang besar melanda istana ini, bibi Gabriella menitipkan Austine kepada pelayannya. Tapi pelayan itu malah menitipkan Austine kepada seorang temannya dari dunia manusia yang sudah lama belum dikaruniai anak. Dan mereka adalah orang tua Austine yang sekarang. Austine sempat terkejut mendengar itu, karena ibunya memang tak pernah menceritakan apapun padanya. Tapi setelah mengetahui semuanya, Austine merasa sangat lega dan sedikit kesal, karena sebelumnya tak ada yang memberitahu tentang hal itu padanya.
Selanjutnya Carrol, tak ada yang istimewa dari Carrol. Carrol hanya anak yang dilahirkan oleh manusia biasa, dia tak punya keturunan Aleoveen. Itu membuat dirinya sangat lega. Tapi takdir itu tak bisa dipungkiri. Carrol akan menjadi keturunan Istana Aleoveen kala ini. Karena kepandaiannya dalam berfikir, dan juga ada sedikit tetesan darah orang Istana Aleoveen yang dimiliki olehnya, entah dari siapa.