Loading...
Logo TinLit
Read Story - Suami Untuk Kayla
MENU
About Us  

Kenapa tiba-tiba susana menjadi tegang seperti ini. Mengapa tiba-tiba mamah dan papah membicarakan masalah menikah. Hah suasana ini membuat kayla penat. Kayla memutuskan untuk pergi jalan-jalan di sekitar taman kompleks. Tidak ada yang menarik perhatian sebeneranya berada di taman kompleks, tapi setidaknya kayla bisa sedikit bernafas lega dengan menjauhkan pikiran mama dan papa mengenai menikah muda  itu.

Mata kayla tertuju kepada sepasang suami istri yang sedang menemani anak mereka bermain di taman. Kayla kemudian membayangkan, apakah dia akan menjadi seperti mereka dimana jam segini sudah bersama anak dan suaminya bermain di taman ? atau bahkan kayla harus mengurus suami nya yang sudah tua dan berpenyakitan di rumah ? pikiran kayla mulai meracau kemana-mana. Akhirnya kayla memutuskan untuk kembali pulang kerumah. Mungkin mandi dan minum segelas teh hangat di sore hari akan membangkitkan semngatnya kembali setelah ‘dibakar hidup-hidup’ oleh mama dan papa nya tadi siang.

“eh kay, udah pulang kamu” tanya mama santai sambil memegang hp

“iya mi, baru sadar anaknya ini pulang ?” jawab kayla ketus

“besok om arman mau kesini!”

“terus?”

“kamu besok jangan kemana-mana ya?”

“haduh ngapain sih ma? Kan mama yang kenal, kenapa aku juga harus ikut ?”

“lagian mama mau ngomongin sapi kan? Yaudah mamah omongin aja sama om arman, aku nggak tertarik sama dunia per-sapi-an ma” tambah kayla

Om arman adalah teman dekat mama ida yang sekarang sudah menjadi juragan sapi.

“pokok nya mama nggak mau tahu, besok sore kamu sudah harus di rumah, kalau tidak senapan papa mu akan melayang !” tegas mama ida

“ih mamah, kenapa bawa-bawa senapan papa sih ma” rengek kayla yang sedikit merinding mendengar perkataan mama nya

-------------------------

Hari itu jadwal kuliah kayla sangat padat. Berangkat jam 8 pagi dan pulang jam 3 sore, kemudian dilanjutkan dengan latihan futsal . kayla memang ikut ekstrakurikuler futsal khusus putri. tidak sadar jam tangan kayla menunjukkan pukul 5 sore, kayla keasikan latihan futsal sampai dia lupa dengan janjinya dengan mamah ida yang sudah harus berada di rumah sebelum pukul 5 sore. Kayla lantas mengambil tas nya dan meninggalkan kawan-kawannya di lapangan. Kayla tidak mau jika papa nya tiba-tiba berada di depan gerbang sambil membawa senapan. Bisa-bisa nyawa kayla melayang hari ini.

“kay kemanaa ?” tanya tanti

“gua pulang, sebelum senapan bokap gue melayang !” teriak kayla sambil berlari meninggalkan teman-temannya di lapangan.

Setiba di rumah kayla disambut dengan mobil sedan putih milik om arman. Kayla ketakutan setengah mati. Itu artinya, om arman sudah datang sebelum kayla nyampe di rumah.

Mati gue, ayah pasti marah banget sama gue. Batin kayla yang pulang dengan kaki kotor menggunakan sepatu futsal, baju futsal dan bola futsal di tangan kirinya serta tas slempangnya dan rambut acak-acakan serta bau keringat yang sudah seperti cuka.

Kayla memberanikan diri masuk ke rumah

“assalamualaikum” ucap kayla lirih

“waalaikumsalam” jawab seisi ruangan

Semua mata tertuju pada kayla yang sangat dan super duper dekil itu. Sungguh malang gadis ini menjadi tontonan banyak orang sodara-sodara !!

“maaf semua nya kayla datang terlambat habis latihan futsal” tangkas kayla dengan nada sedikit sungkan dan takut melihat lirikan tajam papanya setajam pisau belati.

“kayla, bersihkan diri dulu, baru bergabung dengan kami disini” sahut mama dengan sabar

“anak itu tetap seperti dulu, lincah, aktif dan manis” ucap om arman dengan tertawa kecil

Kayla kemudian masuk dalam kamar mandi dan secepat mungkin membersihkan diri dan kembali ke ruang tamu menemui om arman. Kayla kemudian menyalam i om arman, tapi betapa terkejud dan malu nya kayla ketika hendak mengulurkan tangan nya kepada pemuda yang duduk disamping om arman, pemuda tersebut malah menolak menyentuh tangan kayla dengan merapatkan ke dua tangannya di depan dada. Sontak kayla kaget dan malu dihadapan semua orang ketika pemuda itu tidak ingin bersentuhan dengan tangan kayla.

“baiklah, kan ini kayla sudah datang, sebaiknya kita mulai pembicaraan ini ya” ucap om arman

“jadi seperti ini kay, om sama mama kamu kan sudah berteman dari kecil, kita sudah akrab dan mengetahui satu sama lain, om hanya ingin menagih janji mamamu yang katanya mau menjodohkan kamu dengan anak om” tambah om arman

Apa ? perjodohan ? perjodohan gila macam apa yang sudah mama rencanakan sampai tidak sempat untuk memberitahuku ?

“dan papa mu juga sudah setuju akan hal itu, tinggal menunggu keputusan dari kamu” sahut om arman

Kayla langsung melirik mamah, mata mamah mengisyaratkan harapan yang sangat besar kepada kayla. Ketika kayla memindahkan lirikannya ke mata papah, pesssttt seperti ada hujan peluru tajam di matanya seakan berkata “jangan memalukan papah, kayla !!!!”

Gila nih, gue harus bilang apa? Gue masih 20 tahun, ya meskipun sebentar lagi mau 21 tapi gila gue mau nikah ? batin kayla

“tapi kay masih mau umur 21 om, apa nggak terlalu muda dan terburu-buru?” jawab kayla pelan

“iya kay, tapi kenapa tidak toh anak om juga sudah siap mental dan fisik, lalu tunggu apa lagi ?” sahut om arman

Anak yang seakan najis bersentuhan dengan ku ini yang akan menjadi suami ku ? wajahnya begitu dingin, cuek dan judes, ditambah penampilannya bagaikan kyai, bisa-bisa aku harus memakai mukena saat keluar rumah. Batin kayla

Tapi kayla tidak ada pilihan lain, kayla bisa mati berdiri jika melihat papah nya murka

“baik, om kayla terima” ucap kayla lirih

“alhamdulillah” ucap papa,mama dan om burhan

“untuk tanggal pernikahannya kami sudah menetapkan sekitar 2 bulan lagi kay, kamu jangan khawatir, om dan ke-2 orang tua mu akan bantu mengurusi semua persiapan pernikahanmu”

Gubrakkk.. gila 2 bulan lagi gue nikah, gue bakal jadi istri orang, gua bakal bau dapur dan cucian kotor dan daster kucel. Gila gila ini bisa buat aku stress. Batin kayla

Setelah membicarakan masalah pernikahan kayla yang sebentar lagi. Om burhan dan anaknya kemudian pulang.

“mah,pah.. gila ya mamah papah tega banget sama kay, kay salah apa sih ma pa sampe mama papa nggak bilang ke kay masalah ini. Mah pa kay masih perlu untuk kuliah dan bersenang-senang pah. Aku juga belum mengenal si anaknya om arman. Bagaimana mama papa bisa dengan mudah melepaskan aku kepada anaknya om arman ? ohh.. atau jangan-jangan mama papa sudah lelah membesarkan aku karena tingkahku yang tidak jelas ini. Iyaa kan ? “ cecer kayla kepada mama dan papa nya

“kay, nak Farhan ini sangat baik dia bisa membimbingmu menjadi istri yang baik, percaya ya sama mamah” jawab mama pelan sambil memeluk kayla dan menenangkan kayla

“papa tidak akan membiarkan kamu jatuh ke tangan yang salah kay” jawab papa singkat dan tegas

Hari itu kay terus murung di dalam kelas, tidak memperhatikan dengan baik penjelasan dari dosen, pikirannya kacau membayangkan tittle nya nanti yang akan berubah menjadi seorang istri. Ketakutan, dan kecemasan melanda diri kay. Seolah-olah dunia sudah berada di ujung kehancuran pikirnya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Trip
936      476     1     
Fantasy
Sebuah liburan idealnya dengan bersantai, bersenang-senang. Lalu apa yang sedang aku lakukan sekarang? Berlari dan ketakutan. Apa itu juga bagian dari liburan?
I N E O
6480      1375     5     
Fantasy
❝Jadi, yang nyuri first kiss gue itu... merman?❞
WulanaVSurya
455      318     1     
Romance
Terimakasih, kamu hadir kembali dalam diri manusia lain. Kamu, wanita satu-satunya yang berhasil meruntuhkan kokohnya benteng hatiku. Aku berjanji, tidak akan menyia-nyiakan waktu agar aku tidak kecewa seperti sedia kala, disaat aku selalu melewatkanmu.
Premium
Sepasang Mata di Balik Sakura (Complete)
14864      2045     0     
Romance
Dosakah Aku... Jika aku menyukai seorang lelaki yang tak seiman denganku? Dosakah Aku... Jika aku mencintai seorang lelaki yang bahkan tak pernah mengenal-Mu? Jika benar ini dosa... Mengapa? Engkau izinkan mata ini bertemu dengannya Mengapa? Engkau izinkan jantung ini menderu dengan kerasnya Mengapa? Engkau izinkan darah ini mengalir dengan kencangnya Mengapa? Kau biarkan cinta ini da...
A Ghost Diary
5397      1756     4     
Fantasy
Damar tidak mengerti, apakah ini kutukan atau kesialan yang sedang menimpa hidupnya. Bagaimana tidak, hari-harinya yang memang berantakan menjadi semakin berantakan hanya karena sebuah buku diary. Semua bermula pada suatu hari, Damar mendapat hukuman dari Pak Rizal untuk membersihkan gudang sekolah. Tanpa sengaja, Damar menemukan sebuah buku diary di tumpukkan buku-buku bekas dalam gudang. Haru...
Bloody Autumn: Genocide in Thames
9455      2129     54     
Mystery
London, sebuah kota yang indah dan dikagumi banyak orang. Tempat persembunyian para pembunuh yang suci. Pertemuan seorang pemuda asal Korea dengan Pelindung Big Ben seakan takdir yang menyeret keduanya pada pertempuran. Nyawa jutaan pendosa terancam dan tragedi yang mengerikan akan terjadi.
Waktu Itu, Di Bawah Sinar Rembulan yang Sama
842      486     4     
Romance
-||Undetermined : Divine Ascension||- Pada sebuah dunia yang terdominasi oleh android, robot robot yang menyerupai manusia, tumbuhlah dua faksi besar yang bernama Artificial Creationists(ArC) dan Tellus Vasator(TeV) yang sama sama berperang memperebutkan dunia untuk memenuhi tujuannya. Konflik dua faksi tersebut masih berlangsung setelah bertahun tahun lamanya. Saat ini pertempuran pertempuran m...
Rain Murder
2544      671     7     
Mystery
Sebuah pembunuhan yang acak setiap hujan datang. Apakah misteri ini bisa diungkapkan? Apa sebabnya ia melakukannya?
AUNTUMN GARDENIA
152      132     1     
Romance
Tahun ini, dia tidak datang lagi. Apa yang sedang dia lakukan? Apa yang sedang dia pikirkan? Apakah dia sedang kesulitan? Sweater hangat berwarna coklat muda bermotif rusa putih yang Eliza Vjeshte kenakan tidak mampu menahan dinginnya sore hari ini. Dengan tampang putus asa ia mengeluarkan kamera polaroid yang ada di dalam tasnya, kemudian menaiki jembatan Triste di atas kolam ikan berukura...
Hati dan Perasaan
1496      930     8     
Short Story
Apakah hati itu?, tempat segenap perasaan mengendap didalamnya? Lantas mengapa kita begitu peduli, walau setiap hari kita mengaku menyakiti hati dan perasaan yang lain?