Loading...
Logo TinLit
Read Story - Kala Senja
MENU
About Us  

Hari itu, di Kamis siang, saatnya pelajaran olahraga. Pelajaran olahraga adalah pelajaran terakhir di hari Kamis, meskipun diterik panasnya Kota Bandung saat itu, tapi tidak menyulutkan semangat kami. Karena, ketika pelajaran olahraga menjadi pelajaran terakhir di hari itu, kamu akan pulang lebih awal dari biasanya.

“Baik, hari ini sebelum kita bermain Voli. Bapak akan meminta dua orang dari kalian untuk maju ke depan,” ucap Pak Budi, guru olahraga kami.

Citra dan Raka dengan sukarela ke depan menghampiri Pak Budi.

“Citra dan Raka sekarang menjadi kucing yang harus menangkap tikus-tikus dengan bola ini,” ucap Pak Budi memberikan bola karet seukuran bola Voli pada Raka. “Peraturannya, Citra dan Raka berada di tengah lapangan, sementara kalian semua harus berada di sisi lapangan sambil terus menghindari lemparan bola. Orang yang kena harus berada di tengah lapangan untuk membantu kucing.”

Kami semua mengangguk dan memposisikan diri kami. Lalu permainan pun di mulai!

Baru selang beberapa menit sudah ada tiga orang tikus yang berada di tengah lapangan. Aku sejak tadi berlari mengelilingi lapangan mencoba menghindar dari lemparan bola. Bahkan beberapa kali aku berhenti karena tertawa oleh tingkah laku teman-temanku.

Hingga menit terakhir, masih sekitar 12 tikus yang berada di sisi lapangan. Prisil dan Mia sudah kalah beberapa saat yang lalu, dan aku masih cukup kuat untuk menghindari bola.

“Sya, kesini,” ucap Davi mengajakku ke tengah lapangan.

Hah? Dia manggil aku?

“Sini-sini,” ucapnya lagi dengan nada yang sengaja di pelankan.

Aku pun menghampiri Davi karena perhatian semua orang masih tertuju pada yang lain.

“A-ada apa?” tanyaku mencoba menghilangkan rasa gugup.

“Istirahat dulu, sampai waktunya habis. Kamu belum kalah kan?” tanyanya.

Aku menggeleng.

“Aku juga. Kan gak ada peraturan tikus yang belum ketangkap dilarang ke tengah lapangan. Kita pura-pura aja udah ketangkap,” ucapnya.

Jenius!

Aku sedikit terkekeh mendengar penuturan Davi.

“Daritadi kamu disini?” tanyaku.

“Iya. Cape lari-lari terus. Bener gak?”

Aku kembali terkekeh. Apapun yang dilakukan Davi, rasanya selalu membuatku bahagia.

Hingga permainan itupun usai, aku dan Davi mengangkat tangan ketika Pak Budi menanyakan siapa yang masih bertahan. Semua orang memprotes tindakan kami. Namun Davi punya cara tersendiri untuk melerainya.

Hari itu, sejujurnya sangat menyenangkan bagiku. Mungkin bagimu itu hal yang biasa, hal-hal yang tidak perlu sering-sering diingat. Sayangnya, bagiku itu lebih dari sekedar kenangan biasa. Aku jadi sedikit bisa berada di sisi Davi untuk beberapa saat. Saat ia tertawa, saat ia berkomentar pada teman-temanku yang mencoba menghindari lemparan bola, saat di mana aku bisa sedekat ini dengannya.

~KALA SENJA~

Selesai dengan pelajaran olahraga, kami berempat tak lantas pulang namun pergi ke kantin untuk membeli minuman. Karena bel pulang masih setengah jam lagi, kami memutuskan untuk menunggu di kantin sambil menghilangkan dahaga kami.

“Nadin mau pesen apa?” tanyaku pada Nadin yang juga ikut kami ke kantin.

“Teh manis dingin aja,” jawab Nadin.

Aku bersama Prisil pun menghampiri meja kantin dan membeli minuman yang sudah kami pesan sebelumnya.

“Seneng yam yang tadi bareng-bareng Davi terus,” bisik Prisil sambil menyikut pelang lenganku.

“Sil jangan godain mulu ah,” protesku.

Prisil hanya tersenyum jahil ketika mendengar protesku itu.

Tak lama, pesanan kami datang. Prisil mengambil dua buah minuman dengan tangannya dan berjalan meninggalkanku. Sementara aku membawa nampan berisi sisa minuman yang tidak dibawa Prisil tadi.

“HAP!!!”

Davi secara tiba-tiba mengambil nampan yang kubawa. Aku terkejut melihatnya yang datang secara tiba-tiba seperti itu.

“Kamu duduk dimana?” tanyanya.

“Di sana,” jawabku tanpa menoleh sedikitpun pada Davi.

Iya benar! Sekarang aku sedang terkejut.

“Okay,” katanya lagi melenggang pergi menghampiri meja yang di isi oleh Prisil dan yang lainnya.

Aku memegang dadaku. Rasanya kembali berdegup kencang dan membuatku kehilangan kontrol akan deru nafasku sendiri. Padahal aku begitu sadar jika Davi tak bisa kuraih sama sekali, tapi kontrol atas perasaanku sendiri itupun tidak ada. Kenapa jatuh cinta begitu membingungkan sih?

Belum sempat aku melangkah, kini Mila menahanku dengan memegang pundakku. Wajahnya tidak terlihat bersahabat, dan yang lebih mengherankan, kenapa harus ada Mila ketika ada Davi di sekitarku?

“Jangan baper. Davi itu baik sama siapa aja,” katanya ketus.

Aku hanya bisa menghembuskan napas. Tidak ingin mengakui apapun, justru inginnya mengingkari segalanya.

“Anak beasiswa kayak kamu gak pantes di deket Davi,” kata Mila lagi membuatku sedikit tertohok. “Inget ya! Kamu bisa sekolah di sini karena orangtua Davi itu donatur di sekolah, kamu harusnya tau diri kamu tuh bukan siapa-siapa di sekolah ini!”

Ucapan Mila mungkin menyadarkanku akan satu hal yang seharusnya tak kulupakan. Aku hanya siswa beasiswa, bukan dari kalangan orang berada seperti Davi atau sahabat-sahabatku sendiri. Harusnya aku mengukuhkan niatku yang sejak awal itu, aku di sini hanya ingin sekolah. Bukan menatap Davi dan perasaan tertahanku selama ini.

Ahh! Rasanya aku terbuai dengan harapanku yang perlahan mulai menjelma menjadi keinginan tanpa berdasar.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • zufniviandhany24

    ka jangan lupa mampir untuk bantu vote ceritaku https://tinlit.com/view_story/1078/1256

    Comment on chapter Satu Kelas
Similar Tags
The Red Eyes
24410      3806     5     
Fantasy
Nicholas Lincoln adalah anak yang lari dari kenyataan. Dia merasa dirinya cacat, dia gagal melindungi orang tuanya, dan dia takut mati. Suatu hari, ia ditugaskan oleh organisasinya, Konfederasi Mata Merah, untuk menyelidiki kasus sebuah perkumpulan misterius yang berkaitan dengan keterlibatan Jessica Raymond sebagai gadis yang harus disadarkan pola pikirnya oleh Nick. Nick dan Ferus Jones, sau...
Cinta Tiga Meter
774      482     0     
Romance
Fika sudah jengah! Dia lelah dengan berbagai sikap tidak adil CEO kantor yang terus membela adik kandungnya dibanding bekerja dengan benar. Di tengah kemelut pekerjaan, leadernya malah memutuskan resign. Kini dirinya menjadi leader baru yang bertugas membimbing cowok baru dengan kegantengan bak artis ibu kota. Ketika tuntutan menikah mulai dilayangkan, dan si anak baru menyambut setiap langkah...
Alpha Romeo
82      75     0     
Romance
Dean kehilangan calon pengantinnya beberapa bulan sebelum pernikahan. Dean mengetahui bahwa Selina terlibat dalam kasus kematian Alana. Alana dan Selina mengalami kecelakaan di hari yang sama. Selina selamat dari kecelakaan tersebut, namun dia tidak mengingat apapun. Dean merasa terpukul dan berniat membalas dendam pada Selina yang merupakan tunangan dari sahabatnya, Nicholas. Tidak peduli deng...
A CHANCE
2034      898     1     
Romance
Nikah, yuk!" "Uhuk...Uhuk!" Leon tersedak minumannya sendiri. Retina hitamnya menatap tak percaya ke arah Caca. Nikah? Apa semudah itu dia mengajak orang untuk menikah? Leon melirik arlojinya, belum satu jam semenjak takdir mempertemukan mereka, tapi gadis di depannya ini sudah mengajaknya untuk menikah. "Benar-benar gila!" πŸ“ŒπŸ“ŒπŸ“Œ Menikah adalah bukti dari suatu kata cinta, men...
Lantas?
52      51     0     
Romance
"Lah sejak kapan lo hilang ingatan?" "Kemarin." "Kok lo inget cara bernapas, berak, kencing, makan, minum, bicara?! Tipu kan lo?! Hayo ngaku." "Gue amnesia bukan mati, Kunyuk!" Karandoman mereka, Amanda dan Rendi berakhir seiring ingatan Rendi yang memudar tentang cewek itu dikarenakan sebuah kecelakaan. Amanda tetap bersikeras mendapatkan ingatan Rendi meski harus mengorbankan nyawan...
Invisible Girl
1260      649     1     
Fan Fiction
Cerita ini terbagi menjadi 3 part yang saling berkaitan. Selamat Membaca :)
Take It Or Leave It
6461      2042     2     
Romance
"Saya sadar...." Reyhan menarik napasnya sejenak, sungguh ia tidak menginginkan ini terjadi. "Untuk saat ini, saya memang belum bisa membuktikan keseriusan saya, Sya. Tapi, apa boleh saya meminta satu hal?" Reyhan diam, sengaja menggantungkan ucapannya, ia ingin mendengar suara gadis yang saat ini akhirnya bersedia bicara dengannya. Namun tak ada jawaban dari seberang sana, Aisyah sepertinya masi...
Jawaban
385      245     3     
Short Story
Andi yang digantung setelah pengakuan cintanya dihantui penasaran terhadap jawaban dari pengakuan itu, sampai akhirnya Chacha datang.
Pilihan Terbaik
4991      1501     9     
Romance
Kisah percintaan insan manusia yang terlihat saling mengasihi dan mencintai, saling membutuhkan satu sama lain, dan tak terpisahkan. Tapi tak ada yang pernah menyangka, bahwa di balik itu semua, ada hal yang yang tak terlihat dan tersembunyi selama ini.
Lorong Unggulan
22      21     0     
Romance
SMA Garuda memiliki beberapa siswa istimewa. Pertama, Ziva Kania yang berhasil menjadi juara umum Olimpiade Sains Nasional bidang Biologi pertama di sekolahnya. Kedua, ada Salsa Safira, anak tunggal dari keluarga dokter "pure blood" yang selalu meraih peringkat pertama sejak sekolah dasar hingga saat ini. Ketiga, Anya Lestari, siswi yang mudah insecure dan berasal dari SMP yang sama dengan Ziv...