Loading...
Logo TinLit
Read Story - Wanna Be
MENU
About Us  

   “Linda, Linda! Temani aku ke perpustakaan ya? Aku butuh mencari buku referensi untuk tugasku.” Suara Han Dae-Mi memecah lamunan Linda seketika. Linda masih belum bisa melupakan kejadian menyelamatkan anak itu, yang ia lakukan kemarin pagi. “Oh, oke! Ayo ke perpustakaan”. Linda segera bangkit dari kursinya dan meraih semua barangnya yang berserakan di mejanya.

“Bagaimana tugasmu? Dosen sudah menanyakan mu dari kemarin. Tapi kau malah menghilang seharian.” Kata Dae-Mi seraya menyodorkan es krim cone kepadaku. Aku menerima es krimnya dan mengulumnya masuk ke mulutku. Begitu dingin, dan sepertinya hanya aku dan Dae-Mi yang memakan es krim di pergantian musim dingin seperti ini.

“Ah! Kemarin aku mengaami banyak insiden, sehingga aku sendiri tak berani membuka handphoneku. Maafkan aku Dae-Mi. Kau khawatir padaku kan?” tanganku melesat masuk kedalam sela tangan Dae-MI dn secara otomatis, tingkah aegyo-ku muncul begitu saja. “Ya, Linda! Ingat, kau ini bukan anak kecil lagi, wajahmu juga tidak pantes untuk melakukan aegyo. Wajahmu terlalu Indonesia!” Dae-Mi meledek Linda  dengan memanyunkan wajah Linda.

Ya, Linda memang berasal dari Indonesia. Ayah dan Ibu Linda asli Indonesia, dan Linda hanya hidup sendirian di Korea. Linda mendapat beasiswa untuk belajar di Korea dan tentunya Linda dengan antusias menerima beasiswa tersebut. Linda memang terkenal cerdas, dan kecerdasannya itulah yang berhasil membawa Linda jauh-jauh hingga ke Korea.

Linda bukanlah pecinta drama Korea, atau artis Korea. Dia hanya tahu, bahwa ia datang ke Korea karena harus belajar. Hanya itu. Dan tentunya Linda tidak akan menyianyiakan kesempatan emas itu demi masa depannya sendiri.

“Coba kau hidupkan ponselmu! Lihat! Berapa kali aku terus mencoba meneleponmu?” tatapan Dae-Mi seolah begitu dendam atas yang Linda lakukan kemarin. Tidak seorangpun tahu apa yang telah menimpa Linda kemarin, kecuali Tuhan, dan anak itu.

Mereka berdua menunggu ponsel Linda menyala dengan sabar. Dan nampak dengan jelas, Dae-Mi siap menerkam Linda ketika notifikasinya muncul.

’75 Missed Call’

Keduanya bertatapan, mata Linda menatap tajam kearah mata Dae-Mi. Dae-Mi mendadak mengurungkan niatnya untuk menerkam Linda. Sepertinya Dae-Mi melihat ada yang janggal. Raut wajahnya mengatakan ‘Aku tidak menelepon Linda sebanyak itu.’

Setelah mereka melihat rinciannya, mereka terkejut bersamaan.

’24 Missed Call : Han Dae-Mi’

’41 Missed Calls : Miss Kim’

Miss Kim memecahkan rekor ponsel Linda.

***

Hyung, aku sudah tidak akan berani lagi untuk keluar sendirian tanpa perlengkapan yang lengkap! Aku sepertinya kapok. Maafkan aku Hyung, telah membuat kalian khawatir karena mencariku kemarin.” Lagi-lagi Park Jihoon-anak yang ditemui Linda-membungkukkan badannya di depan para Hyung. Sepertinya mebungkukkan badan sudah menjadi kebiasannya. Para Hyung-nya hanya tertawa.

“Kau ini tidak usah berlebihan seperti itu, rasanya kemarin dorm nyaman sekali tanpa adanya dirimu, walau hanya sebentar” celetuk Ong SeongWoo. “Setidaknya aku bisa mengambil jatah sarapan pagimu, hahaha!” lanjutnya sambil tertawa puas sekali. Diikuti tawa para Hyung lain, membuat raut wajah Park Jihoon mendadak berubah. “Ya sudah aku keluar lagi, bahkan tanpa masker!” Park Jihoon melangkah menjauhi mereka dan menuju pintu.

“Hati-hati ya! Kami tak sabar menunggu beritamu besok! Semoga selamat ya !” tawa para Hyung memenuhi dorm. Gema tawanya bahkan sudah seperti memasuki telinga berulang kali. Tidak ada surutnya sama sekali.

“Sudah teman-teman, cukup menggoda Park Jihoon-nya. Lebih baik kita sekarang bersiap untuk reherseal Show kita!” ajakan Yoon Jisung berhasil mengalihkan perhatian para member dan menyelamatkan Park Jihoon dari godaan teman dan Hyung-nya.

Park Jihoon mendekati cermin, dan nampak seperti menunjukkan wajah tidak percaya.

Ia memastikan sekali lagi, jika ini memang benar wajahnya.

“Kemarin, aku tertimpa insiden karena ulahku keluar sendirian. Tapi aku masih saja dikenali fans, padahal atribut Jeosong-Saja sudah kupakai. Dan aku ditolong oleh seseorang yang tidak mengenaliku? Jangan-jangan dia manusia gang yang tak pernah keluar dari gang sehingga tidak megenaliku?” Park Jihonn berkaca sambil membiarkan imajinasinya berfantasi akan sosok penolongnya kemarin. Seseorang yang dengan percaya dirinya menyebut dirinya sendiri “Noona” kepada orang yang baru ditemuinya disebuah gang kecil.

Bagi Park Jihoon, sosok “Noona Gang Kecil” tidak pantas ia sebut “Noona’. Karena Jihoon yakin dia sebaya dengannya, atau mungkin hanya terpaut satu atau dua tahun dengannya. Jihoon memang biasa menyebut penggemar wanitanya “Noona” karena memang umurnya yang baru 17 tahun. Tapi untuk kemarin ia merasa yakin, bahwa sosok yang ia temui kemaren tidak pantas ia panggil “Noona”. Ia yakin itu.  

***  

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
Similar Tags
XIII-A
762      573     4     
Inspirational
Mereka bukan anak-anak nakal. Mereka hanya pernah disakiti terlalu dalam dan tidak pernah diberi ruang untuk sembuh. Athariel Pradana, pernah menjadi siswa jeniushingga satu kesalahan yang bukan miliknya membuat semua runtuh. Terbuang dan bertemu dengan mereka yang sama-sama dianggap gagal. Ini adalah kisah tentang sebuah kelas yang dibuang, dan bagaimana mereka menolak menjadi sampah sejar...
ALACE ; life is too bad for us
1052      639     5     
Short Story
Aku tak tahu mengapa semua ini bisa terjadi dan bagaimana bisa terjadi. Namun itu semua memang sudah terjadi
Lovesick
451      330     3     
Short Story
By Khancerous Why would you love someone else when you can’t even love yourself?
Ojek Payung
542      391     0     
Short Story
Gadis ojek payung yang menanti seorang pria saat hujan mulai turun.
Crystal Dimension
321      223     1     
Short Story
Aku pertama bertemu dengannya saat salju datang. Aku berpisah dengannya sebelum salju pergi. Wajahnya samar saat aku mencoba mengingatnya. Namun tatapannya berbeda dengan manusia biasa pada umumnya. Mungkinkah ia malaikat surga? Atau mungkin sebaliknya? Alam semesta, pertemukan lagi aku dengannya. Maka akan aku berikan hal yang paling berharga untuk menahannya disini.
To the Bone S2
432      312     1     
Romance
Jangan lupa baca S1 nya yah.. Udah aku upload juga .... To the Bone (untuk yang penah menjadi segalanya) > Kita tidak salah, Chris. Kita hanya salah waktu. Salah takdir. Tapi cintamu, bukan sesuatu yang ingin aku lupakan. Aku hanya ingin menyimpannya. Di tempat yang tidak mengganggu langkahku ke depan. Christian menatap mata Nafa, yang dulu selalu membuatnya merasa pulang. > Kau ...
Sahara
22762      3436     6     
Romance
Bagi Yura, mimpi adalah angan yang cuman buang-buang waktu. Untuk apa punya mimpi kalau yang menang cuman orang-orang yang berbakat? Bagi Hara, mimpi adalah sesuatu yang membuatnya semangat tiap hari. Nggak peduli sebanyak apapun dia kalah, yang penting dia harus terus berlatih dan semangat. Dia percaya, bahwa usaha gak pernah menghianati hasil. Buktinya, meski tubuh dia pendek, dia dapat menja...
About Us
2651      1042     2     
Romance
Cinta segitiga diantara mereka...
Interaksi
393      310     1     
Romance
Aku adalah paradoks. Tak kumengerti dengan benar. Tak dapat kujelaskan dengan singkat. Tak dapat kujabarkan perasaan benci dalam diri sendiri. Tak dapat kukatakan bahwa aku sungguh menyukai diri sendiri dengan perasaan jujur didalamnya. Kesepian tak memiliki seorang teman menggerogoti hatiku hingga menciptakan lubang menganga di dada. Sekalipun ada seorang yang bersedia menyebutnya sebagai ...
6 Pintu Untuk Pulang
657      383     2     
Short Story
Dikejar oleh zombie-zombie, rasanya tentu saja menegangkan. Apalagi harus memecahkan maksud dari dua huruf yang tertulis di telapak tangan dengan clue yang diberikan oleh pacarku. Jika berhasil, akan muncul pintu agar terlepas dari kejaran zombie-zombie itu. Dan, ada 6 pintu yang harus kulewati. Tunggu dulu, ini bukan cerita fantasi. Lalu, bagaimana bisa aku masuk ke dalam komik tentang zombie...