Aku adalah bintang terdingin diantara jutaan bintang lainnya
Aku adalah bintang yang bersembunyi di balik kerlip jutaan bintang lainnya
Aku adalah bintang yang telah mengalami ledakan
Tapi aku tak akan menjadi lubang hitam setelah supernova
~
Seperti sebuah film, mau tidak mau kehidupan manusia tentunya telah dirancang oleh Tuhan. Potongan-potongan kisah kehidupan konon akan menghujani pikiran ketika manusia berada dalam kondisi terburuknya. Datang secara acak, tanpa aba-aba terus menghantui.
Namun, pilihan tetap ada di tangan pelaku-manusia-itu sendiri.
Akankah ia menikmatinya?
Ataukah ia akan mencoba untuk lupa?
Walau mencoba, meski memohon..
Ada hal yang tak dapat terkabul juga.
Seperti saat ini, waktu yang sekarang isedang ia rasakan. Dan mungkin lain waktu dimasa yang akan datang. Ia yang betapa merindukannya sekarang. Ia yang betapa ingin mengatakan padanya bahwa ia rindu. Ia yang saat ini tengah bersembunyi, hanya dapat melihat dengan samar-samar orang yang sedang ia rindukan.
Ia dapat mendengar suaranya. . .
Jelas sekali, lebih jelas dari suara hatinya sendiri.
Ia sangat ingin terus dapat melihatnya..
Ia ingin sekali untuk mengatakan selantang-lantangnya
Namun ia tak punya tenaga sedikitpun untuk mengatakannya.
Ia sadar, ia harus segera terbangun dan bergegas membebaskan dirinya sendiri...
nice story :)
Comment on chapter Prolog