Memang tak bisa dipungkiri lagi,Hening dan sunyi kesepian dan ketenangan jiwa yang damai bisa dirasakan disana dan bersihnya udara yang bisa dihirup menandakan bahwa oksigen disana belum tercemar oleh polusi yang dibuat oleh manusia untuk kemaslahatannya. Ditengah suasana langit yang hampir cerah, dengan pawana yang dingin setelah hujan turun dan menggenangi seluruh tanah dan rumput disana. tak salah lagi bahwa suasana pedesaan tak seindah yang bisa dibayangkan oleh aleana. Seorang gadis kota yang masih terlalu dini untuk memikirkan masalah mengenai politik dan dunia kegelapan yang bisa menghasilkan kebohongan demi kertas yang mempunyai nilai. Karena dunianya sekarang adalah tentang masa masa kebahagiaan percintaan yang kelabu dan merah muda, Para ahli mencari sebuah kata yang tepat untuk mengungkapan kebahagiaan rasa cinta pada saat berumur 17 tahun dan ungkapan itu harus bisa terngiang ditelinga anak anak muda pada umur tersebut sampai mereka mempunyai cucu dan bisa menjadi sebuah kata yang mengingatkan mereka pada zaman percintaannya tersebut. Dengan berbagai peralatan astronomi seperti Spektroskopi untuk melihat evolusi bintang yang berada di alam semesta dan berkonsultasi dengan para ahli astronomi, pakar telematika di zaman mesir kuno terkenal pada zamannya. Sebuah kata "Cinta monyet" akhirnya menjadi sebuah kata yang mewakilkan kebahagiaan percintaan pada umur 17 tahun, berkat ketekunan para ahli dalam menciptakan sebuah kata itu. Maka setiap hari minggu diseluruh dunia, harus menjadi hari libur di muka bumi ini terkecuali pedagang pecel lele yang berada di trotoar khusus pejalan kaki, lalu dipakai untuk lapak dagang mereka pada saat setelah maghrib dan sampai dagangannya habis.
"Aku sudah katakan pada ayah,kan ? Disini tuh tidak ada apa apa yah."Bunyi suara Aleana menggerutu pada pria berkumis sejajar tipis dan klimis itu.
"Kamu jangan bilang seperi itu Lea, Disini ada peternakan paman Jaran dan ada kolam ikan disebelahnya. Kamu bisa bermain air di sungai dan hutan disekitarnya. Kamu juga bisa menaiki perahu milik kakek cilo, kamu bisa menikmati liburan ini di pedesaan. Kamu harus percaya pada ayahmu ini."Jawabnya dengan nada bangga sambil mengelus ngeluskan jari jempol dan telunjuknya pada kumis tipisnya seperti pak raden. Tapi kumis Pak Dilan tidak setebal itu.
Tanpa mengeluarkan kata kata pembantahan dan penyanggahan pada ayahnya, Aleana pun pergi ke tempat yang sudah disediakan oleh kakeknya untuk tidur disana. Tempatnya memang tidak modern seperti dikota, dengan dinding tembok dan bilik di atasnya. Sebuah lampu berwarna kuning 5 watt menggantung dibawah plafond bilik yang terbuat dari kayu, namun bersih dan terlihat terurus. Tidak ada warna hitam dan sarang laba laba di sekitar bilik plafondnya.
Kemudian Aleana pun tidur di tempat tidurnya dengan kepala menghadap keatas plafond.
"Apakah aku bisa menikmati liburan 1 minggu di tempat seperti ini ?"ucap Alea dalam hatinya dengan memikirkan masa liburannya itu.
"Ah, kenapa harus disini sih,"Sahutnya lagi dalam hati.
"tok..tok..tok."Suara pintu kamar Aleana ada yang mengetuk.
"Siapa ?"
"Ini Nenek Cu, kamu mau gethuk singkong ?"
"Apaan tuh nek ?"tanya gadis kota itu dengan raut muka yang aneh, karena baru kali ini dia melihat makanan berwarna cokelat dan bertaburkan kelapa parut.
Kemudian gethuk singkong pun dimakannya dan mereka berdua lalu membuat percakapan yang tidak kalah penting, antara cucu dan neneknya. Mereka terlihat asik ketika membuat saah satu pembahasan tentang sepak bola liga premiere dan situasi politik di timur tengah yang sedang kacau, tidak lupa nenek cilo menjelaskan kepada cucu tersayangnya itu tentang resep makanan yang sangat nenek sukai dan hampir satu bulan sekali dia selalu menyiapkan itu, yaitu Foie grass. Makanan yang dominan dengan lidah nenek ini sangat menarik, tidak lupa nenek memberikan resep makanan kesukaan kakek cilo yaitu vegetable terriene.
" Our take on this colorful vegetarian terrine features smoky roasted eggplant, peppers, and squash, tangy goat cheese, and a sun-dried tomato pesto. This recipe first appeared in our November 2012 issue along with Bernard L. Herman's story A Bountiful Shore. jadi nenek harus menyiapkan ini setiap hari ulang tahun kakek."ucap nenek.