Mereka bersiap-siap untuk pergi ke Kota Slambeard naik kereta lagi. Mereka berterima kasih kepada kakeknya Mendra karena sudah memberi kamar gratis untuk mereka. Kakeknya Mendra berterima kasih kembali dan dia mengucapkan " Hancurkan Blackness Order." Dengan berbisik-bisik.
Mereka pergi ke stasiun Kota Cinkina. Tak lama kemudian, kereta menuju Kota Slambeard datang. Perjalanan hari itu tak begitu lama hanya 4 jam lamanya. Mereka kelaparan karena tadi pagi mereka tidak sarapan jadi mereka membeli camilan di kereta. Tapi Bisma tertidur karena semalam dia tidak bisa tidur.
4 jam berikutnya, mereka sampai di Kota Slambeard. Stasiunnya tak begitu besar karena Kota Slambeard bukan kota besar. Stasiunnya tak begitu ramai hanya mereka yang turun di stasiun itu. Kali ini mereka tidak menginap di penginapan atau hotel jadi mereka langsung ke Hutan Wicked dan mendirikan tenda disana.
Sebelum ke Hutan Wicked, mereka mampir ke restoran kecil untuk makan siang. Pelayan itu datang membawakan makanan mereka. Pelayan itu bertanya pada mereka.
" Kalian orang baru disini, ya?" Tanya Pelayan yang bernama Icha.
" Iya benar, bu. Kami mau pergi ke Hutan Wicked." Jawab Mendra.
" Apa? Hutan Wicked? Hutan itu berbahaya, nak. Kalian tidak boleh kesana karena ada gosip kalau ada pria masuk ke hutan itu dan pria itu hilang entah kemana sampai sekarang." Kata Pelayan Icha.
" Benarkah, bu?" Tanya Ricki.
" Iya benar. Rakyat disini percaya kalau di dalam Hutan Wicked ada sesosok makhluk bertubuh hitam dan bermata merah yang suka membunuh orang yang masuk ke hutan itu." Salah satu orang yang duduk di sebelah meja mereka memanggil Pelayan Icha. " Sepertinya ada yang meminta bantuanku. Itu saja yang dapat aku sampaikan dan terima kasih sudah mendengarkan."
" Terima kasih kembali, bu." Kata Mendra.
" Sepertinya gosip itu sudah mempercayai rakyat Kota Slambeard."
" Iya benar." Jawab Agni, Bisma, Ricki dan Candra.
" Siapa pria yang dia maksud oleh Pelayan itu?" Tanya Aryan.
" Itu hanya cerita karangan yang Brighten Brave buat agar tak seorang pun masuk ke Hutan Wicked." Mendra tersenyum.
Mereka pun menyantap makan siangnya.
Perjalanan ke Hutan Wicked sangatlah jauh. Mereka harus menaiki bis selama 30 menit. Hutan Wicked begitu rindang tapi hutan itu di tutup dengan pagar berduri. Mereka harus melompati pagar berduri itu. Mereka memasuki hutan yang rindang itu.
" Kak Mendra, Berapa jauh letak Brighten Cave itu?" Tanya Harris.
" Dari sini mungkin sekitar 3 jam tapi hari mulai gelap sebaiknya kita buat tenda disini." Kata Mendra.
Mereka berhenti di tengah hutan. Aryan dan Candra mencari kayu bakar, Harris dan Agni mencari air sedangkan Bisma, Ricki dan Mendra mendirikan tenda.
Tak lama kemudian, mereka sudah menyelesaikan tugas mereka. Mereka bernyanyi dan bercerita di sekitar api unggun. Tengah malam, mereka beristirahat di tenda masing-masing.
Paginya, Mereka membereskan tenda-tenda dan tak lupa mereka mengambil sampah. Mereka mulai berjalan menyusuri hutan untuk mencari Brighten Cave.
3 jam kemudian, Mendra menyuruh berhenti. Mendra melihat pohon yang begitu aneh bentuknya.
" Kita sudah sampai lihat batu besar yang diselimuti tanaman itu!" Seru Mendra. Mereka berjingkrak-jingkrak karena senang. " Ayo kita dekati!"
Di luar gua itu di kelilingi semak-semak. Gua itu diselimuti tanaman bunga yang bewarna merah.
" Bagaimana cara mencari pintu masuk itu?" Tanya Harris.
" Kau lihat bunga itu! Ada berwarna biru dan putih itu berarti dibalik bunga itu adalah letak dari kunci masuk dari Brighrten Brave." Jawab Mendra.
Ricki dan Candra mengambil bunga itu dan memasukannya belati yang diambil Agni di dalam tasnya kedalam sebuah lubang memanjang. Dan terbukalah sebuah pintu gua dengan sendirinya. Gua itu begitu gelap tapi tidak ada hewan pun yang masuk. Mereka mengambil senter masing-masing.
Didalam gua itu ada sebuah tangga yang menuju kebawah. Sambil menuruni tangga, mereka melihat gambar di tembok gua itu. Beberapa menit menuruni tangga, akhirnya sampai di sebuah pintu yang menunjukkan dibalik pintu itu adalah apa yang mereka cari.
Di sebelah pintu ada sebuah alat untuk membukakan pintu. Alat itu memerlukan sebuah kata sandi berupa suara.
" Kak Mendra, sebaiknya kakak saja yang membacakan kata sandinya." Kata Harris.
" Hm... Baiklah." Mendra mendekatkan mulutnya pada alat itu. Alat itu mengeluarkan suara " Kata Sandi." Mendra mengucapkannya " Bintang bercahaya memberi manfaat, Bintang gelap memberi kehancuran." Tiba-tiba pintu itu terbuka dengan sendirinya.
Mereka bersorak gembira dan memasuki sebuah ruangan. Ruangan itu penuh dengan berkas-berkas dan sebuah prasasti besar. Mereka mencari berkas tentang kelemahan Blackness Order tapi tidak menemukannya. Mereka bingung mau mencari kemana tapi Harris mendekati prasasti tersebut. Prasasti itu berbentuk balok dan terbuat dari batu. Prasasti itu terdapat tulisan berbahasa sansekerta.
" Teman-teman, apakah kalian bisa membaca tulisan di prasasti ini?" Mereka menghampiri Harris.
" Tunggu... AKU BISA!" Seru Candra. Dia mengeluarkan sebuah ipad dan memotret prasasti itu. Candra mengutak-atik ipadnya dan tiba-tiba dia berkata...
" Aku bisa mengartikannya! Dan ternyata prasasti itu menjelaskan tentang kelemahan dan kelebihan Blackness Order."
" Jadi apa kelemahan Blackness Order?" Tanya Bisma.
" Kelemahan Blackness Order adalah....... Mengumbar identitas rahasia Blackness Order dan menangkap semua anggotanya kepada pihak berwenang."
" Tapi aku dan Harris sudah melakukannya, itu tidak berhasil."
" Kalian menangkap bukan semuanya tapi hanya Paman Sahir saja." Jawab Ricki.
Aryan dan Harris sadar apa yang mereka lakukan. Akhirnya keluar dari Brighten Cave dan pergi ke kota tempat tinggal mereka yaitu Kota Packeham. Di perjalanan menuju Kota Slambeard, mereka merencanakan cara untuk menangkap semua anggota Blackness Order.
Mereka semua bingung mau merencanakan kecuali Aryan dan tiba-tiba Aryan...
" Aku tahu kita harus melakukan apa untuk menangkap mereka. Jadi begini..." Aryan menjelaskan rencana yang dia buat dan mereka setuju atas rencana Aryan.
Beberapa jam kemudian, mereka berhasil keluar dari Hutan Wicked. Mereka langsung ke stasiun untuk naik kereta menuju Kota Packeham.