Minggu pagi, Aryan, Harris dan Tania mencari alamat paman Tania yang baru. Setelah lama mencari, akhirnya mereka menemukan alamat paman Tania dan ternyata tempat tersebut tidak jauh dari rumah yang diceritakan oleh Tania.
Rumah paman Tania seperti tempat yang tidak terurus. Di salah satu dinding depan rumah paman Tania terdapat lambang yang begitu istimewa dan asing bagi mereka bertiga.
Aryan mengetuk rumah tersebut dan tak lama kemudian pintu rumah itu terbuka. Munculah seorang pria yang penuh dengan uban.
“ Permisi apakah ini rumah Paman Sahir, paman dari Tania?” Pria tersebut tak lain adalah paman Tania.
“ Iya benar, ada urusan apa kau datang kemari?” Tanya pria itu.
“ Saya ingin berbicara dengan anda, pak.” Jawab Aryan.
Aryan dan Harris menceritakan maksud dari kedatangan mereka. Aryan bertanya kepada Paman Sahir tentang organisasi yang dia ikuti. Paman Sahir tidak ingin menjawabnya tetapi Aryan memohon untuk menceritakan dan akhirnya Paman Sahir menyetujuinya.
“ Memang benar dulu aku mengikuti organisasi yang sangat berbahaya di seluruh kota. Nama dari organisasi tersebut adalah BLACKNESS ORDER. Kami melakukan hal-hal yang sangat ilegal tetapi rahasia kami tidak pernah terungkap oleh polisi-polisi itu. Saat itu kami melakukan rapat di rumah tersebut. Kami merasa ada benda yang terjatuh. Kami semua melihat dan ternyata disana ada seorang gadis yang tak lain adalah Tania. Anggota Blackness Order mengejar dan membunuh Tania. Sejak saat itulah aku menyesal karena mengikuti organisasi kejam itu dan aku tidak percaya keponakanku yang tercinta meninggal dengan cara seperti itu.”
Setelah lama mendengar cerita dari Paman Sahir , Aryan dan Harris merasa sedih dan turut berduka.
“ Paman aku ingin menceritkan rahasiaku. Rahasiaku ini tak pernah aku ceritakan kepada siapapun bahkan kepada keluargaku tak pernah aku ceritakan. Sebenarnya aku dianugerahi oleh Tuhan yaitu Indra keenam. Jadi aku dapat melihat makluk gaib seperti keponakan anda.” Ujar Aryan. Paman Sahir heran dan sedikit ketakutan.
“ Keponakan anda Tania ingin menyampaikan sesuatu kepada anda.”
“ Apa itu?”
“ Dia berterima kasih karena saat itu Paman Sahir membela Tania.”
Paman Sahir terkejut dan berkata “ Sayangku Tania, jika kau ada disitu aku ingin menyampaikan sesuatu kepadamu. Sebenarnya aku ingin menolongmu pada saat kejadian itu tapi aku takut dibunuh oleh pemimpin Blackness Order bahwa gadis yang mengetahui rapat tersebut adalah kau, sayangku.” Sambil tertunduk dan berlinangkan air mata.
Tania tersenyum, dia menampakkan sosoknya kepada pamannya walaupun dia tidak memiliki indra keenam seperti Aryan. Paman Sahir tertegun “ Tania!”. “Paman Sahir.” Tania tersenyum.
Paman Sahir tiba-tiba berkata “ Aryan aku akan membantumu untuk mencarikan siapa yang membunuh dan menguburkan jasad Tania.”
“ Tapi jika anda mantan anggota Blackness Order, kenapa anda ingin mencari jasad Tania? Seharusnya anda tahu tempat tersebut?”
“ Mereka mengeluarkanku karena membela Tania dan mereka menghipnotis aku. Sekarang aku tidak tahu letak tempat itu.”
“ Baiklah, kita cari sama-sama.”