Loading...
Logo TinLit
Read Story - Bukan Sekedar Sahabat
MENU
About Us  

Sayup-sayup suara bacaan al-Qur’an mulai terdengar. Santriwan dan santriwati pondok pesantren Tahfidz al-Ghuroba Tumpang Krasak Kudus telah memulai aktivitas mereka sejak pukul 02.30 dini hari. Dimulai dengan membaca Asmaul Husna di aula pondok putri untuk santriwati. Sedangkan santriwan di aula pondok putra. Ada juga perwakilan santri putra yang Asmaulan di masjid dekat pondok. Masya’a Allah. Sekilas memang terlihat berat untuk dilaksanakan, tetapi kalau sudah terbiasa menjalaninya juga akan terasa senang dan enjoy. Ulya, salah satu santri baru al-Ghuroba juga sudah mulai enjoy melakukan aktivitasnya. Baik di pondok maupun di kampus. Sebab, selain jadi mahasantri, dia juga merupakan mahasiswi di STAIN (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri) Kudus. Dia mengambil konsentrasi Pendidikan Bahasa Arab fakultas Tarbiyah. Ya, menjadi mahasantri dan mahasiswi tidaklah mudah. Sebab, ia dituntut untuk melakukan dua hal dalam satu waktu. Lebih-lebih kegiatan di pondok adalah Tahfidzul Qur’an, menghafal al-Qur’an.

            “Mbak, sampyan di Ghuroba sejak kapan?” Tanya salah satu teman PBA yang dulu pernah satu kelas saat matrikulasi, Hamid.

            “Baru, Bang. Tepatnya tiga hari sebelum Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan (OPAK) STAIN Kudus.” Jawab Ulya sembari membaca buku filsafat di teras gedung J kampus timur.

            “Oh, berarti masih proses adaptasi ya. Tapi sampean udah Hafidzoh kan?” Hamid menatap Ulya. Ulya menunduk dan tersenyum diiringi gelengan kepala.

            “Pangestune mawon, Bang.”

            “Saling mendoakan aja ya, Mbak. Sampean bohong kan? Aku yakin sampean pasti udah Hafidzoh. Ngaku gak? Orang aku bisa baca dari aura wajahmu kok. Wajahmu itu kalem, dan pembawaanmu itu tenang. Serasa adem loh kalo mandang sampean. Rasanya seneng gitu. Serius deh.” Hamid mendesak. Ia pun cengengesan sendiri.

            “Eh eh, emang sampean tahu dari mana kalau saya udah Hafidzoh? Mohon doanya aja ya, Bang.” Ulya pun undur diri. Ia kembali masuk ke kelasnya.

            Ulya, gadis manis yang sedang berusaha keras untuk beradaptasi di lingkungan barunya. Dia tak pernah menyangkal pertanyaan Hamid, karena pada dasarnya ia sudah menghafal keseluruhan al-Qur’an. Namun, belum sepenuhnya lancar di luar kepala, ia masih berusaha untuk melancarkannya. Kali ini, ia akan lebih serius. Ia tak akan mengulangi kesalahan yang sama, baik dalam hafalan maupun studinya.

            “Rere, sampean mau kan bersinergi dengan saya?”

            “Insya Allah ya, Ukhty Ulya. Aku kan belum punya celengan sama sekali.” Ulya tersenyum.

            “Hmm, udara hari ini cukup panas ya. Bersyukur sampean udah mau ngajak saya ke masjid lantai tiga. Kan seger ada kipas anginnya.” Lanjut Rere. Ulya terkekeh.

            “Alhamdulillah kalau begitu. Oke deh kita harus semangat, Re. Saling support, saling mengingatkan dan pokoknya kita harus melakukan yang terbaik ya.” Rere mengangguk. Rere adalah teman terdekat Ulya di Ghuroba yang kebetulan juga satu kamar dengannya.

            Hari demi hari, minggu ke minggu telah terlalui. Ulya terlihat semakin akrab dengan Rere, sahabat barunya di pondok dan kampus. Sahabat baru yang senantiasa menemani Ulya dalam suka dan duka. Ulya sangat bersyukur, karena kehadiran Rere menjadi pelipur lara, penyemangat sekaligus menjadi alasan kenapa ia masih bertahan di pondok hingga saat ini. Tiap kali ia bermunajat pada Rabb, tak lupa ia ucapkan rasa syukurnya itu. Sebab, Allah telah mengirim Rere di sampingnya. Walaupun terkadang semangatnya naik turun.

            “Ya Rabb, Engkaulah yang lebih tahu bagaimana keadaan hamba. Ampunilah hamba karena selalu menuntut banyak hal pada-Mu. Padahal Engkau senantiasa memberikan sesuatu yang hamba butuhkan. Seperti saat ini, Engkau kirimkan Rere di sisi hamba. Terima kasih, Rabb,”

Ungkapnya di suatu malam. Air mata menetes pelan di pipinya. Membasahi mukena yang ia kenakan. Tangannya masih menengadah.

            Tepat pada tanggal tiga oktober, Rere mengajak Ulya keluar pondok. Sesampainya di kampus, Rere dan Ulya memarkir sepeda ontel mereka di parkiran masjid.

            “Ukh, tunggu di sini bentar ya. Aku mau ke sana, nanti balik lagi ke sini. Sampean di sini aja, jangan ke mana-mana. Oke?” Kata Rere sembari menunjuk Gedung Olahraga (GOR). Ulya hanya mengangguk. Tak lama kemudian Rere kembali dengan mengendarai sebuah motor matic. Ulya bingung.

            “Motor siapa ini, Re?”

            “Udah jangan banyak tanya. Ayo naik, dan ikut aku.” Jadilah mereka berdua berboncengan. Walaupun sebenarnya masih ada banyak pertanyaan, tapi Ulya akan menahannya. Toh, nanti ia juga akan tahu sendiri. Niat untuk menanyai Rere sepanjang jalan ia urungkan. Walaupun udara panas, tapi angin yang berhembus tetap bisa mereka rasakan. Akhirnya, sampailah mereka di suatu tempat. Di ABGS, sebuah warung makan di dekat kampus UMK (Universitas Muria Kudus). Hamid rupanya sudah menunggu di sana. Ulya tampak semakin bingung. Dengan segera Rere meraih tangan Ulya dan mengajaknya masuk ke dalam.

            “Silahkan tuan putri, makanan apa yang ingin di pesan?” Hamid menyodorkan menu makanan pada Ulya. Ulya tersenyum. Ia menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.

            “Ini sebenarnya ada acara apa sih, Bang?” Ulya menatap Hamid.

            “Gini, Ukh.” Rere menjelaskan. “Ini kan hari ulang tahunmu. Nah, aku dan Bang Hamid akan mentraktirmu dan mengajakmu jalan-jalan. Pokoknya hari ini kita have fun aja ya.” Ulya memeluk Rere.

            “Kalian ingat tanggal lahir saya. Terima kasih ya, saya sungguh gembira hari ini. Saya pikir Rere hari ini lupa. Habisnya dari tadi pagi sampean seperti tak menghiraukan saya sih, Re.” Rere tertawa kecil.

            “Maaf ya, Ukh. Memang saya sengaja kok. Happy birthday ya, Sahabatku. Semoga hafalan ukhty semakin lancar, cepat nemu jodohnya, studinya lancar dan semua hal yang terbaik untuk ukty cantik ini. Aamiin.” Rere merangkul Ulya yang terharu biru. “Aamiin.”

            “Mbak Ulya,” Ulya menoleh. Kini saatnya Hamid mengeluarkan kata-katanya yang bersajak. “Sanah helwah ya, Semoga hafalanmu lancar, Bu Hafidzoh. Segala hasrat, harapan dan doamu semoga diijabah oleh Allah. Yang terakhir, semoga anti segera mendapat jodoh yang shaleh, hafidz, yang nantinya bakal membahagiakan anti di dunia hingga di akhirat kelak.” Ulya terdiam sejenak.

            “Terima kasih ya untuk semuanya, Rere dan Bang Hamid. Kalian luar biasa. Sudah berhasil membuat saya menangis bahagia. Semoga Allah juga mengijabah doa kalian untuk saya ya, aamiin. Kalian adalah sahabat saya yang luar biasa. Doa Ulya saat ini, semoga Allah melanggengkan persahabatan kita untuk hari ini, besok, dan hari-hari yang akan datang.” Percakapan mereka terhenti oleh pelayan yang mengantarkan pesanan makanan.

            Jadi selama ini kamu hanya menganggapku sebatas sahabat, Mbak Ulya? Padahal diri ini sudah berharap lebih, tapi apa daya. Pokoknya, akan selalu kusebut namamu di setiap doaku. Kalaupun bukan aku jodohmu, aku tetap akan bahagia telah mengenalmu secara utuh. Batin Hamid di sela-sela menelan makanan yang dikunyahnya.

Tags: sahabat

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Finding My Way
1407      879     3     
Inspirational
Medina benci Mama! Padahal Mama tunawicara, tapi sikapnya yang otoriter seolah mampu menghancurkan dunia. Mama juga membuat Papa pergi, menjadikan rumah tidak lagi pantas disebut tempat berpulang melainkan neraka. Belum lagi aturan-aturan konyol yang Mama terapkan, entah apa ada yang lebih buruk darinya. Benarkah demikian?
Aku & Sahabatku
18175      2568     4     
Inspirational
Bercerita tentang Briana, remaja perempuan yang terkenal sangat nakal se-SMA, sampai ia berkenalan dengan Sari, sifatnya mengubah hidupnya.
Dream Of Youth
767      500     0     
Short Story
Cerpen ini berisikan tentang cerita seorang Pria yang bernama Roy yang ingin membahagiakan kedua orangtuanya untuk mengejar mimpinya Roy tidak pernah menyerah untuk mengejar cita cita dan mimpinya walaupun mimpi yang diraih itu susah dan setiap Roy berbuat baik pasti ada banyak masalah yang dia lalui di kehidupannya tetapi dia tidak pernah menyerah,Dia juga mengalami masalah dengan chelsea didala...
Teman Berakhir (Pacar) Musuhan
820      495     0     
Romance
Bencana! Ini benar-benar bencana sebagaimana invasi alien ke bumi. Selvi, ya Selvi, sepupu Meka yang centil dan sok imut itu akan tinggal di rumahnya? OH NO! Nyebelin banget sih! Mendengar berita itu Albi sobat kecil Meka malah senyum-senyum senang. Kacau nih! Pokoknya Selvi tidak boleh tinggal lama di rumahnya. Berbagai upaya buat mengusir Selvi pun dilakukan. Kira-kira sukses nggak ya, usa...
Aku Berjuang
139      125     0     
Inspirational
Aku berjuang sendirian semua temanku membenci diriku yang bisa di dekati oleh banyak orang dengan mudah, dan akhirnya pada saat aku memasuki sma aku mendapatkan teman yang bisa menerima aku dan mendukung apa yang aku lakukan. Akhirnya aku mengalami kembali lagi ke masa smp pada saat aku kuliah dimana aku hanya punya teman yang benar-benar menerima aku hanya sedikit walaupun begitu mereka yang ben...
Selaras Yang Bertepi
1322      665     0     
Romance
"Kita sengaja dipisahkan oleh waktu, tapi aku takut bilang rindu" Selaras yang bertepi, bermula pada persahabatan Rendra dan Elin. Masa remaja yang berlalu dengan tawa bersembunyi dibalik rasa, saling memperhatikan satu sama lain. Hingga salah satu dari mereka mulai jatuh cinta, Rendra berhasil menyembunyikan perasaan ini diam-diam. Sedangkan Elin jatuh cinta sama orang lain, mengagumi dalam ...
Babak-Babak Drama
489      339     0     
Inspirational
Diana Kuswantari nggak suka drama, karena seumur hidupnya cuma diisi itu. Ibu, Ayah, orang-orang yang cuma singgah sebentar di hidupnya, lantas pergi tanpa menoleh ke belakang. Sampai menginjak kelas 3 SMP, nggak ada satu pun orang yang mau repot-repot peduli padanya. Dian jadi belajar, kepedulian itu non-sense... Tidak penting! Kehidupan Dian jungkir balik saat Harumi Anggita, cewek sempurna...
A & A
388      262     2     
Romance
Alvaro Zabran Pahlevi selalu percaya bahwa persahabatan adalah awal terbaik untuk segala sesuatu, termasuk cinta. Namun, ketika perasaannya pada Agatha Luisa Aileen semakin dalam, ia sadar bahwa mengubah status dari teman menjadi pacar bukanlah perkara mudah. Aileen, dengan kepolosannya yang menawan, seolah tak pernah menyadari isyarat-isyarat halus yang Alvaro berikan. Dari kejadian-kejadian ...
Return my time
323      273     2     
Fantasy
Riana seorang gadis SMA, di karuniai sebuah kekuatan untuk menolong takdir dari seseorang. Dengan batuan benda magis. Ia dapat menjelajah waktu sesuka hati nya.
Kenangan Masa Muda
7227      1982     3     
Romance
Semua berawal dari keluh kesal Romi si guru kesenian tentang perilaku anak jaman sekarang kepada kedua rekan sejawatnya. Curhatan itu berakhir candaan membuat mereka terbahak, mengundang perhatian Yuni, guru senior di SMA mereka mengajar yang juga guru mereka saat masih SMA dulu. Yuni mengeluarkan buku kenangan berisi foto muda mereka, memaksa mengenang masa muda mereka untuk membandingkan ti...