Baru saja kelulusan sekolah selesai, angin kembali memanggil kami. Seperti biasa, artinya kami akan berpindah lagi.
Tapi yang ini terbaik dan terhebat karena tujuannya paling ditunggu. Jika kami masih belum diperbolehkan kembali kepada tanah sunda. Tidak masalah, tanah yang ini, bukan lagi kebun terpencil yang membuatku resah ataupun serba salah.
Kami singgah lagi, selalu di kebun yang sudah disediakan, rumah dinasnya berdiri di antara pepohonan tua milik Panca Arga.
Tanahnya berpola teratur, tentram, dan bersih. Kalaupun kotor, paling karena dedaunan yang luruh dari pohon-pohon tua nan indah. Dan, rumah dinas ini suasananya bikin betah, seperti rumah milik pejuang yang telah memikul sejarah, peninggalan zaman perjuangan, tua tapi menentramkam. Tatanan lampu itu pun bagai bohlam dari rumah bangsawan kuno sampai colokan listrik hanya tersedia di tengah rumah saja, seolah tempat asal telepon putar yang sudah tinggal kenangan .
Jalan ksatriaan namanya, tidak ada pagar yang membentang di setiap rumah,
rumput-rumput hijau saja yang membentang,
setiap rumah diisi para petangguh, pejuang negara yang tak perlu banyak bicara.
Tanaman itu diberi jeda untuk menghela nafas, ditata ulanglah tubuhnya, karena perkuliahan adalah pilihannya. Untuk pertamakalinya, aku menulis. Bermain ayunan di taman seperti daun yang menari karena angin, dan menatap langit tanpa merasa berat. Seingatku, itu dunia paling lega karena akhirnya aku kenal diriku.
Dahulu mungkin membusuk pada akar yang tegak, luruh parah, dan nyaris musnah karena daun berguguran. Aku sangat menerima keanehanku.
Karena pernah terinjak,
aku lembut sendirinya.
Karena pernah tak didengar,
aku menjadi banyak mendengar. Dengan sendirinya, aku menghargai banyak jenis manusia, seperti tanaman, pasti beragam macam. Tapi lupa, membedakan yang tulus dan tidak. Mari berkenalan denganku, tanaman yang mau bercerita tapi menulis karena kalau langsung bicara, tak mudah bagiku. Aku berhati-hati, untuk melindungi tapi kelihatan sekali, itu adalah trauma.
Dari kebunku, dan temui tanamanku di @tanaman.berduri. Disana, masih ada lebih dari 7rb penayangan, dan 48,1 rb mata yang menjangkau.