Loading...
Logo TinLit
Read Story - Cinta Tiga Masa
MENU
About Us  

Bel pulang sekolah telah berbunyi. Bunyi favorit yang aku dengar. Seharian berada di sekolah dengan banyaknya mata pelajaran terlalu memuakkan untukku. Aku bergegas memasukkan semua buku-buku ke dalam tas. Kahla menatapku dengan heran.

“Hari ini bukannya Kak Elric sama teman-temannya mau tanding ya?” tanya Kahla.

“Terus kenapa?” tanyaku tanpa minat. Sebodo amatlah itu laki-laki. Aku mau pulang dan tidur. Aku masih kesal dengan perlakuannya kemarin yang seolah tidak menyadari kehadiranku. Padahal aku sudah sangat-sangat terlihat di depan semua orang. Bahkan aku juga seperti orang yang tidak tahu malu tapi dia dengan herannya tidak mengenalku. Yang benar saja.

“Datanglah. Dukung dia. Katanya suka, katanya tertarik.”

“Ah malas. Aku mau baca buku, tidur, atau nonton deh.” Ponselku bergetar. Aku melihat si penelepon. “Aku pergi dulu.”

Aku berjalan di lorong dan fokus mendengarkan suara kakak sepupuku di sebrang sana. “Apa kabar adik manis?” ucapnya seperti kakak yang tanpa dosa. Padahal kemarin pas acara keluarga batang hidungnya tidak terlihat.

“Kenapa?” Aku bertanya dengan sewot. Aku sedang malas mendengarkan telepon seseorang.

“Ada urusan nggak nanti?” tanya laki-laki itu.

“Nggak ada. Kenapa deh, Kak? Cepetan ngomong. Aku mau pulang. Ngantuk banget ini.” Aku berjalan di parkiran dengan tergesa-gesa. Kakiku sudah baikan daripada kemarin.

“Nanti datanglah lihat lomba. Semangatin kakak. Tahu sendiri aku nggak punya pacar.”

“Jam berapa?” Aku berhenti sebentar di bawah pohon jambu air. Buahnya berwarna merah besar dan terlihat menggoda. Aku mengambilnya dan mencicipinya. Rasanya manis. Aku tersenyum sumringah dan mengambil dua buah lagi.

“Habis magrib. Sekitar jam enamlah. Nanti pulangnya aku anter. Jadi datang pake ojol aja.”

Aku menimbang-nimbang tawaran kakak sepupuku. Sepertinya menarik. Hitung-hitung bisa aku porotin juga dia. “Oke. Tapi nanti pulangnya makan dulu di restoran ayam bakar langganan keluarga kita gimana?”

“Gilak, Zie. Kamu baru dimintain tolong segini aja bayarannya mahal banget.” Aku mendengar suara kakak sepupuku yang memelas. Aku hanya tertawa kecil. Dia itu anak orang kaya, restoran ayam bakar favorit keluarga kita aja bisa dia beli jika dia mau. Jadi, aku tidak akan sungkan kepadanya.

“Jadi, mau nggak?” Aku menyesap jambu air lagi.

“Oke deal,” ucapnya final. Aku bersorak dengan senang. Kali ini aku menang. Memang siapa yang berani melawan anak tertua Bapak Hermawan dan Ibu Katrina.

“Udah teleponanannya?” ucap suara laki-laki di belakangku. Aku terkejut bukan main, dia tiba-tiba datang dan membuatku terlonjak kaget. Dua buah jambu air yang belum terkena gigiku itu jatuh ke tanah. Aku menatapnya dengan sayang.

“Ngagetin aja, Kak. Lihat jambu airku ini jatuh. Sayang banget.” Aku menatapnya dengan dramatis. Tanganku lalu beralih mengambil jambu air lagi.

“Heh, nggak boleh diambil.” Dia memukul tanganku dengan botol air mineral. “Ini yang kemarin.” Dia memberikan botol air mineral itu kepadaku. Aku tidak mau menerimanya.

“Ogah banget.” Aku mengambil empat buah jambu air. Dua aku masukkan kantong, satunya aku pegang di tangan kiri, dan satunya lagi aku pegang di tangan kanan. Yang di tangan kanan aku makan. Baru juga aku gigit. Suara penjaga sekolah terdengar.

“Hei, dilarang mengambil buah.”

“Ayo!” Aku menoleh sekilas dan tangaku ditarik oleh Elric. Dia membawaku lari dengan secepat kilatnya. Tolonglah kakiku baru sembuh ini. Bisa-bisa aku cedera lagi.

Elric seperti seekor induk yang membawa lari anaknya. Percayalah dia bahkan tidak peduli jika ada batu besar di depan sana dan langsung loncat. Aku pun mengikutinya. Beruntungnya aku juga cukup pandai dalam lari.

Kami berlari sampai ke luar sekolah. Aku merasakan pusing begitu oksigen yang kuhirup perlahan menipis. Aku berhenti sebelum Elric menarikku kembali. Dia lalu membawaku masuk ke SMA sebelah. Beruntungnya hari ini kami memakai seragam abu-abu, jadi bersembunyi di sekolah sebelah pun tidak akan ketahuan, kecuali jika ada penjaga yang melihat detail badge sekolah kami.

“Nih, minum.” Elric memberikan botol air yang aku tolak tadi. Sebelumnya dia sudah membuka botolnya. Aku meminumnya hingga setengah. Berlari memang sangat melelahkan. Aku lalu memberikan botol itu kepadanya lagi. Tanpa sadar dia pun meminumnya hingga tandas. Aku hanya bisa melongo.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Taruhan
59      56     0     
Humor
Sasha tahu dia malas. Tapi siapa sangka, sebuah taruhan konyol membuatnya ingin menembus PTN impian—sesuatu yang bahkan tak pernah masuk daftar mimpinya. Riko terbiasa hidup dalam kekacauan. Label “bad boy madesu” melekat padanya. Tapi saat cewek malas penuh tekad itu menantangnya, Riko justru tergoda untuk berubah—bukan demi siapa-siapa, tapi demi membuktikan bahwa hidupnya belum tama...
The Best I Could Think of
535      384     3     
Short Story
why does everything have to be perfect?
Good Art of Playing Feeling
409      303     1     
Short Story
Perkenalan York, seorang ahli farmasi Universitas Johns Hopskins, dengan Darren, seorang calon pewaris perusahaan internasional berbasis di Hongkong, membuka sebuah kisah cinta baru. Tanpa sepengetahuan Darren, York mempunyai sebuah ikrar setia yang diucapkan di depan mendiang ayahnya ketika masih hidup, yang akan menyeret Darren ke dalam nasib buruk. Bagaimana seharusnya mereka menjalin cinta...
CTRL+Z : Menghapus Diri Sendiri
135      120     1     
Inspirational
Di SMA Nirwana Utama, gagal bukan sekadar nilai merah, tapi ancaman untuk dilupakan. Nawasena Adikara atau Sen dikirim ke Room Delete, kelas rahasia bagi siswa "gagal", "bermasalah", atau "tidak cocok dengan sistem" dihari pertamanya karena membuat kekacauan. Di sana, nama mereka dihapus, diganti angka. Mereka diberi waktu untuk membuktikan diri lewat sistem bernama R.E.S.E.T. Akan tetapi, ...
love is poem
1641      968     4     
Romance
Di semesta ini yang membuat bahagia itu hanya bunda, dan Artala launa, sama kaki ini bisa memijak di atas gunung. ~ ketika kamu mencintai seseorang dengan perasaan yang sungguh Cintamu akan abadi.
Teater
23250      3299     3     
Romance
"Disembunyikan atau tidak cinta itu akan tetap ada." Aku mengenalnya sebagai seseorang yang PERNAH aku cintai dan ada juga yang perlahan aku kenal sebagai seseorang yang mencintaiku. Mencintai dan dicintai. ~ L U T H F I T A ? Plagiat adalah sebuah kejahatan.
Rinai Kesedihan
800      538     1     
Short Story
Suatu hal dapat terjadi tanpa bisa dikontrol, dikendalikan, ataupun dimohon untuk tidak benar-benar terjadi. Semuanya sudah dituliskan. Sudah disusun. Misalnya perihal kesedihan.
Mars
1194      645     2     
Romance
Semenjak mendapatkan donor jantung, hidup Agatha merasa diteror oleh cowok bermata tajam hitam legam, tubuhnya tinggi, suaranya teramat halus; entah hanya cewek ini yang merasakan, atau memang semua merasakannya. Dia membawa sensasi yang berbeda di setiap perjumpaannya, membuat Agatha kerap kali bergidik ngeri, dan jantungnya nyaris meledak. Agatha tidak tahu, hubungan apa yang dimiliki ole...
Senja (Ceritamu, Milikmu)
6720      1676     1     
Romance
Semuanya telah sirna, begitu mudah untuk terlupakan. Namun, rasa itu tak pernah hilang hingga saat ini. Walaupun dayana berusaha untuk membuka hatinya, semuanya tak sama saat dia bersama dito. Hingga suatu hari dayana dipertemukan kembali dengan dito. Dayana sangat merindukan dito hingga air matanya menetes tak berhenti. Dayana selalu berpikir Semua ini adalah pelajaran, segalanya tak ada yang ta...
Kejar Mika!
3579      1138     5     
Romance
Sudah bukan rahasia lagi kalau Pinky jatuh cinta setengah mati dengan Mikail Angelo, pemuda tampan paling populer di sekolahnya yang biasa dipanggil Mika. Jungkir balik dan jatuh bangun mengejar cintanya sedari SMP, yang ia dapat adalah penolakan. Lagi, lagi dan lagi. Pantang menyerah, Pinky berjuang keras demi bisa masuk SMA yang sama dengan pemuda itu. Dan ketika ia berhasil berada di ...