Loading...
Logo TinLit
Read Story - Crusade
MENU
About Us  

Pertanyaan itu masih menjadi misteri bagi Lucas. Meski pikirannya sudah berhenti berpikir, Lucas tetap tidak bisa berhenti merasa penasaran tentang apa yang terjadi pada dirinya dan di mana ia sebenarnya berada. Dan teori yang bisa dipikirkan oleh Lucas saat ini adalah bahwa dia ternyata sudah menjadi korban teleportasi oleh seseorang. Yang kenyataannya, tentu saja bukan sebuah teleportasi yang membuat Lucas berpindah tempat saat itu. Ruang gelap dan hampa juga bukan bagian dari proses teleportasi, jadi sudah pasti teori milik Lucas salah besar.

Pada masa lampau mungkin ilmu teleportasi serta prakteknya mungkin dianggap mustahil, dan tidak mungkin untuk dilakukan. Tapi di masa sekarang, ilmu itu sudah berhasil diterapkan dan dipraktekkan. Kebanyakan orang juga menggunakannya. Terutama di kota-kota utama, seperti di Satlered. Beberapa organisasi atau perusahaan swasta menyediakannya, juga pemerintah. Tetapi penggunaannya harus memiliki izin otoritas setempat. Untuk apa itu dipakai, apakah berpotensi membahayakan warga sekitar atau tidak, semuanya diselidiki secara mendalam demi kemanan. Demi mencegah masuknya para penjahat luar angkasa masuk secara diam-diam lewat jalur teleportasi.

Pada masa ini, teleportasi sudah menjadi hal yang umum. Penggunaannya sendiri merupakan suatu kebutuhan yang tak bisa dihindari. Pemerintah adalah yang pertama menyediakannya. Butuh waktu yang lama untuk menyempurnakan ilmu teleportasi, setidaknya bumi harus berulang kali diserang oleh sekelompok penjahat luar angkasa.

Dalam sehari-hari, fasilitas teleportasi kebanyakan digunakan oleh para pejabat atau orang-orang kalangan atas lainnya. Untuk rakyat biasa, jarang ada yang bisa menggunakan fasilitasnya. Beban biaya yang sangat mahal menjadi kendala utama rakyat biasa tidak bisa menggunakannya.

Mesin teleportasi di masa ini sebenarnya masih belum ada. Yang disediakan pemerintah saat ini bukanlah mesin teleportasi, tapi wadah untuk melakukan teleportasi dan serbuk. Sebuah materi berbentuk serbuk yang digunakan sebagai pemicu terciptanya ruang dan waktu. Serbuk ini juga jadi salah satu bahan dasar pembuatan CrossGear yang berfungsi menciptakan dan mengendalikan materi. Saat menggunakan teleportasi tentu kita harus mengatur lokasi ke mana kita akan pergi, untuk mengaturnya dengan akurat, cara yang sama dilakukan di lokasi di mana tujuan dipilih. Untuk memperoleh keakuratan, pada dua tempat, harus terjadi tabrakan yang akhirnya menciptakan portal jalan masuk dan keluar dari tempat awal ke tempat tujuan. Kestabilan materi juga tetap perlu dijaga. Oleh karena itu pada kubus yang menjadi wadah untuk berteleportasi terdapat sebuah tabung panjang di pojok kubus. Digunakan sebagai pengukur kestabilan materi yang terbentuk. Pengingat sekaligus pencegah terjadinya kerusakan materi saat membentuk portal dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Juga untuk memberi peringatan kalau-kalau jalur ruang dan waktu yang dibuat melenceng dari tempat tujuan.

Untuk memastikan kapan waktu yang tepat, para penjaga menggunakan alat komunikasi bernama RPHA (Radio Portable High Algorithm) atau yang biasa disebut orang-orang radio portabel. Radio tipis dengan layar lcd yang juga bisa memuat hologram itu hanya digunakan oleh para penjaga atau operator yang mengatur perjalanan melalui jalur teleportasi.

Satu kali perjalanan ditarik biaya sebesar sembilan puluh ribu val (mata uang seluruh dunia saat ini) atau setara dengan sembilan ratus ribu US dolar. Tidak ada batasan untuk jumlah orang yang berpergian, selama mereka semua bisa mengikuti aturan, tidak masalah. Biaya sebanyak ini memang akan sangat mahal bagi manusia masa lampau. Terlebih penggunaannya yang singkat mengingat ini adalah teleportasi. Perjalanan singkat yang menerobos dimensi hukum. Karena saat ini mata uang hanya ada satu jenis; val, ekonomi di seluruh dunia jadi lebih sedikit stabil. Tapi dampak buruknya, tidak ada lagi yang namanya pertukaran mata uang asing. Tidak ada lagi persaingan ekonomi yang bisa menyengsarakan satu Negara. Dengan keputusan bersama, satu dari sekian banyak masalah yang ada di bumi berhasil diatasi. Mau tidak mau, penyerangan makhluk luar angkasa tidak bisa dianggap remeh. Tidak ada pilihan lain bagi umat manusia di bumi untuk melawan kecanggihan teknologi mereka selain bergabung, bekerja sama dalam mempertahankan bumi.

Pihak lain yang menyediakan jasa teleportasi adalah perusahaan R-FRAME. Perusahaan teknologi raksasa yang berpusat di Finlandia. Izin penggunaanya tentu sudah mendapat persetujuan dari pemerintah dari seluruh dunia. Meski sedikit alot karena sebagian pemimpin Negara berpikir perusahaan itu akan memanfaatkan momen di saat-saat yang mengkhawatirkan. Masalah biaya, jasa teleportasi yang disediakan R-FRAME tidak lebih mahal dari fasilitas milik pemerintah. Namun, para penggunanya diharuskan mengisi biodata lengkap. Yang nantinya para pengguna akan mendapatkan kartu identitas sebagai penanda kalau mereka sudah terdaftar di database milik R-FRAME. Kartu itulah yang berfungsi menjadi alat pembayaran dalam setiap perjalanan yang dilakukan konsumen. Bukan lagi menggunakan uang tunai. Jika fasilitas pemerintah menarik biaya Sembilan ratus US dolar, perusahaan R-FRAME hanya menarik biaya sebesar dua ratus ribu US dolar atau dua puluh ribu val setiap perjalanan. Sangat jauh bila membandingkan kedua harga yang dipasang oleh dua penyedia jasa teleportasi.

Adanya jasa teleportasi tidak akan menghilangkan transportasi yang sudah ada sejak dulu. Karena saat ini kendaraan sebagian besar tidak menggunakan bahan bakar bensin atau yang sejenisnya lagi, pemerintah pun memberikan keringanan dalam hal biaya untuk angkutan umum yang disediakan pemerintah. Jika sebelumnya menggunakan angkutan umum memerlukan biaya yang harus dibayarkan, sekarang semuanya gratis. Segala jenis angkutan umum. Resolusi ini adalah jalan keluar dari meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi yang pada masa lampau memberi banyak kontribusi pada tercemarnya udara, maka dari itu pemerintah akhirnya membeli perusahaan angkutan umum dan memberikan jasa transportasi gratis sepenuhnya pada rakyat. Dengan ini, rencana pemerintah dunia dalam gerakan ‘selamatkan bumi’ berjalan lancar. Wacana yang sulit direalisasikan itu akhirnya berhasil dilaksanakan. Walau beberapa kendala tak bisa dihindarkan.

“Aku berangkat.”

“Kenapa lama sekali? Nah, jadi sekarang kita mau ke mana?” tanya Jet penasaran.

“Tidak ada yang mengajak kalian untuk bolos bersamaku.”

“Kita ini saudara, sudah sewajarnya selalu bersama.” Kata Jet.

“Jangan seenaknya mengubah kartu keluargaku.”

“Kau sudah punya tujuan ke mana kita akan pergi hari ini Lucius?” tanya Eriza.

Lucius berpikir sejenak. “Hmm....”

Jet menatap Lucius. “Lihat, dia bahkan belum memikirkan hendak ke mana kita.” Potong Jet.

“Entahlah, untuk saat ini yang terpikir olehku adalah taman.”

“Baiklah, kalau begitu ayo kita pergi ke taman!” seru Jet bersemangat.

Di taman....

“Jadi apa yang akan kita lakukan di sini?” tanya Jet.

“T-tentu saja melihat bunga-bunga indah taman ini. Ya, kan L-Lucy?” Jawab Aline ragu-ragu.

“Kau pasti bercanda.” Kata Jet sambil menghela napas.

“Untuk sementara ini, ya.” Kata Lucius.

Jet menghela napas panjang. Di sampingnya, Eriza tertawa kecil melihat raut wajah Jet yang tampak kecewa dengan ucapan Lucius barusan.

“Hari ini terlihat ada yang berbeda.” Ujar Lucius sambil memandang langit. “Awan berwarna lebih gelap dari biasanya.”

Eriza dan Aline ikut memandang ke langit. Ke arah segerombolan awan yang berkumpul di suatu tempat dan berwarna lebih gelap daripada saat mendung.

 

“Aku harus cari jalan keluar.” Kata Lucas menatap mesin-mesin berwarna keperakan yang ada di sekelilingnya. “Ini pasti mesin-mesin teleportasi.”

Lucas dengan ragu-ragu kembali ke panel di depannya. Memperhatikan baik-baik tuas dari kayu itu. Sambil melirik ke belakang dan sampingnya, Lucas memikirkan sesuatu. “Di mana buku petunjuknya?” ucapnya celingak-celinguk mencari buku atau selembar kertas yang berisi petunjuk cara penggunaan mesin-mesin itu.

Meski hidup di zaman modern tidak berarti Lucas atau masyarakat lainnya sudah pasti paham tentang peralatan teknologi yang ada di masa itu. Pasti ada beberapa yang belum memahaminya, seperti Lucas. Tidak hanya di masa lampau, di masa ini juga ada kalangan bawah yang tidak mendapat pendidikan seperti kebanyakan orang.

Lucas berkeliling di ruangan itu. Memeriksa setiap mesin-mesin di sana, berusaha menemukan petunjuk penggunaan yang biasanya berupa selembar kertas yang menempel pada setiap panel mesin. Dinding dan sudut ruangan tak luput dari perhatian Lucas, ia juga memeriksanya. Walau kemungkinannya kecil bahwa ada seseorang yang menempelkan aturan penggunaan atau petunjuk penggunaan di dinding atau di sudut ruangan.

Lucas tidak berhasil menemukannya. Entah hari sudah malam atau masih pagi, hawa dingin terus masuk ke ruangan itu. Semakin dingin seiring berjalannya waktu sampai-sampai Lucas bisa melihat napasnya sendiri. Lucas memeluk dirinya sendiri sambil memikirkan bagaimana cara kerja mesin itu. Melihat-lihat sekian banyak tombol-tombol yang ada di depan matanya. Hanya dengan rompi tipis dan celana yang panjang sampai ke mata kaki, serta sepatu biasa yang ada di kakinya, Lucas menutupi tubuhnya dari hawa dingin yang membelai lembut bagian tubuhnya yang terbuka.

Lucas mulai mengotak-atik beberapa tombol dan tuas dengan menarik salah satunya. Tuas yang ditariknya pertama adalah yang terbuat dari kayu, sambil lalu menekan satu dua tombol berdasarkan firasatnya. Secara acak, Lucas kemudian mencari lagi tuas yang akan ditariknya. Mengikuti firasatnya yang belum tentu benar. Satu tuas ditariknya lagi, kali ini Lucas mencoba menekan sekitar tiga sampai empat tombol kecil secara berulang untuk memastikan. Masih belum ada yang terjadi di ruangan itu. Tidak ada suara, tidak ada penampakan yang aneh, tidak ada yang berbeda di ruangan itu sejak Lucas mengotak-atik beberapa tombol dan tuas di sana. Mungkin yang berbeda hanya tuas yang sudah ditarik dan beberapa tombol yang juga sudah ditekan oleh Lucas.

Hampir semua tuas sudah ditarik Lucas, hampir semua tombol sudah ditekan Lucas, tapi tetap saja tidak ada suara sebuah mesin bekerja sampai saat ini.

Apa semua mesin ini sudah rusak?

Lucas kemudian melihat ke arah mesin tersisa. Tiga mesin yang belum ia otak-atik. Lucas lalu berjalan ke arahnya, berdiri di antara tiga mesin itu. Ia pun mulai melakukan pemilihan secara acak mana dulu mesin yang akan dia otak-atik. Menggunakan jari telunjuknya Lucas menunjuk bergantian tiga mesin itu diiringi dengan sebuah nyanyian aneh. Akhirnya pilihan jatuh pada mesin yang ada di samping kiri Lucas. Tapi tak berhenti sampai di situ, karena Lucas melanjutkan keisengannya dengan mengotak-atik dua mesin sisanya. Semua tuas ditarik, dan beberapa tombol kecil ditekan dengan percaya diri oleh Lucas yang meyakini bahwa tombol yang ia tekan adalah kombinasi tepat untuk memunculkan portal teleportasi.

Suasana tetap hening. Senyap, tidak ada suara apapun bahkan suara tikus maupun jangkrik.

Berselang tiga puluh menit, tiba-tiba saja ada hembusan-hembusan angin menggores tangan dan kaki Lucas secara brutal. Yang kemudian bergerak mengelilingi Lucas yang terdiam penuh heran di tengah-tengah. Angin yang sebelumnya tak bisa dilihat Lucas itu akhirnya bisa ditangkap dengan mata. Ada dua angin yang saat ini mengitari Lucas, keduanya berbentuk seperti gelombang air yang pinggirnya seperti pedang. Selain bagian pinggirnya, ujungnya juga tak kalah tajam, berbentuk menyerupai hidung ikan pedang; ramping, kuat, dan juga tajam.

Lucas meringis kesakitan setelah beberapa menit tergores oleh dua angin itu. Sayang, dia tidak punya apa-apa untuk membalut luka-lukanya.

Belum sempat Lucas mencerna apa yang baru saja terjadi, mendadak sesuatu yang aneh dirasakan sekujur tubuhnya. Gravitasi di tempat Lucas berpijak tiba-tiba berubah jadi lebih berat dari sebelumnya. Sangat berat sampai membuat Lucas membungkuk menyentuh lantai di bawahnya. Garis hitam kemudian melingkar di sekitar kaki Lucas. Memunculkan gelombang api yang tinggi sampai ke kepala Lucas, menutupi seluruh tubuh Lucas. Dua angin yang sebelumnya menggores Lucas sekarang menghilang. Bercampur dengan api yang mengurung Lucas.

Lucas berteriak, lalu merintih kesakitan dengan tubuh masih terjatuh di lantai. Selembar api tipis mulai masuk ke lingkaran tempat Lucas berada. Menyambar-nyambar tubuh Lucas yang tak bisa bergerak karena kuatnya gravitasi. Perlahan, api yang bergerak bergelombang di sekeliling Lucas ikut masuk dan membakar Lucas hidup-hidup. Lucas berteriak, semakin kencang dan semakin keras. Matanya terbuka lebar ketika api menyelimutinya dan menenggelamkannya ke dalam nyala api.

Kemudian semuanya kembali gelap, hening, dan sepi.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Last October
1906      757     2     
Romance
Kalau ada satu yang bisa mengobati rasa sakit hatiku, aku ingin kamu jadi satu-satunya. Aku akan menunggumu. Meski harus 1000 tahun sekali pun. -Akhira Meisa, 2010. :: Terbit setiap Senin ::
Maroon Ribbon
525      381     1     
Short Story
Ribbon. Not as beautiful as it looks. The ribbon were tied so tight by scars and tears till it can\'t breathe. It walking towards the street to never ending circle.
Nope!!!
1509      694     3     
Science Fiction
Apa yang akan kau temukan? Dunia yang hancur dengan banyak kebohongan di depan matamu. Kalau kau mau menolongku, datanglah dan bantu aku menyelesaikan semuanya. -Ra-
Surat Dari Masa Lalu
1552      779     8     
Fantasy
Terresa menemukan dirinya terbangun di kehidupan masa lalu. Setelah membaca surat yang dikirim oleh seseorang bernama Beverla Tuwiguna Darma. Dirinya memang menginginkan kembali ke masa lalu agar dia bisa memperbaiki takdirnya, namun bukan sampai ke kehidupan zaman kuno seperti yang terjadi saat ini. Dia harus menemukan kunci agar dia bisa kembali ke zamannya sendiri. Petualangan Terresa akan dim...
MANITO
1488      975     14     
Romance
Dalam hidup, terkadang kita mempunyai rahasia yang perlu disembunyikan. Akan tetapi, kita juga butuh tempat untuk menampung serta mencurahkan hal itu. Agar, tidak terlalu menjadi beban pikiran. Hidup Libby tidaklah seindah kisah dalam dongeng. Bahkan, banyak beban yang harus dirasakan. Itu menyebabkan dirinya tidak mudah berbagi kisah dengan orang lain. Namun, ia akan berusaha untuk bertahan....
When I Was Young
9445      1957     11     
Fantasy
Dua karakter yang terpisah tidak seharusnya bertemu dan bersatu. Ini seperti membuka kotak pandora. Semakin banyak yang kau tahu, rasa sakit akan menghujanimu. ***** April baru saja melupakan cinta pertamanya ketika seorang sahabat membimbingnya pada Dana, teman barunya. Entah mengapa, setelah itu ia merasa pernah sangat mengenal Dana. ...
A.P.I (A Perfect Imaginer)
183      157     1     
Fantasy
Seorang pelajar biasa dan pemalas, Robert, diharuskan melakukan petualangan diluar nalarnya ketika seseorang datang ke kamarnya dan mengatakan dia adalah penduduk Dunia Antarklan yang menjemput Robert untuk kembali ke dunia asli Robert. Misi penjemputan ini bersamaan dengan rencana Si Jubah Hitam, sang penguasa Klan Kegelapan, yang akan mencuri sebuah bongkahan dari Klan Api.
Foxelia
972      513     3     
Action
Red Foxelia, salah satu stuntman wanita yang terkenal. Selain cantik, rambut merahnya yang bergelombang selalu menjadi bahan bicara. Hidupnya sebagai aktor pengganti sangatlah damai sampai akhirnya Red sendiri tidak pernah menyangka bahwa ia harus melakukan aksi berbahayanya secara nyata saat melawan sekelompok perampok.
Premium
Whispers in the Dark
3452      597     7     
Fantasy
A whisper calls your name from an empty room. A knock at your door—when you weren’t expecting company. This collection of bite-sized nightmares drags you into the the unsettling, and the unseen.
Paw On The Path To Joy
1419      731     4     
Inspirational
Ini adalah kisah Molly, anjing dari ras mini pomeranian yang menceritakan seluruh kehidupannya. Dimulai saat dia tinggal di tempat penampungan hewan, rumah Nona Rambut Ikal, hingga akhirnya dia bisa tinggal di rumah baru sekaligus rumah terakhirnya. Bagaimanakah kisah perjalanan Molly? Ikuti selengkapnya dalam cerita ini.