Loading...
Logo TinLit
Read Story - Menyulam Kenangan Dirumah Lama
MENU
About Us  

Kamu pasti tahu kaleng biskuit warna biru. Yang tutupnya berbunyi "plek" kalau dibuka. Yang diiklankan dengan tumpukan biskuit aneka bentuk dan rasa. Tapi kita juga tahu kenyataannya: kaleng biskuit seperti itu jarang benar-benar berisi biskuit.

Rumah lama kami punya satu. Dan hari itu, aku menemukannya di lemari tua yang nyaris runtuh, di samping ruang tengah.

Warna kalengnya sudah pudar. Bagian sisinya penyok, dan tutupnya sulit dibuka. Tapi begitu berhasil aku congkel dan angkat, isi di dalamnya langsung membuatku terdiam cukup lama.

Tidak ada biskuit.

Yang ada: gulungan benang warna-warni, pita bekas kado, kancing-kancing baju, foto kecil yang mulai menguning, dan secarik kertas yang dilipat berkali-kali.

Dan saat aku mulai membongkar isi kaleng itu satu demi satu, rasanya seperti membuka kembali lembaran hati Ibu yang diam-diam pernah disimpan di sana.

Ibu memang suka menjahit. Bukan penjahit profesional, tapi tangan dan matanya selalu sigap kalau ada sobekan di baju atau resleting rusak. Benang dan kancing baginya bukan sekadar peralatan, tapi bahasa cinta yang tak selalu bisa diucapkan.

Setiap ada bajuku yang robek di bagian siku, tanpa perlu diminta, besoknya sudah rapi. Bahkan kadang dengan tambahan tempelan kain kecil berbentuk bintang atau hati.

Dulu, aku malu. Sekarang, aku justru rindu.

Kaleng itu juga menyimpan pita merah kecil yang langsung membuatku senyum.

Pita itu dulu Ibu pasang di kepangan Dira waktu lomba menyanyi antar RT. Dira menang juara harapan dua—bukan karena suara, tapi karena tampil paling semangat. Ibu menyimpannya, katanya sebagai "pengingat bahwa percaya diri lebih penting dari nada."

Ada juga foto kecil aku dan Dira, memakai baju seragam TK, berdua duduk di pangkuan Ayah yang tertawa lepas. Di belakang foto itu, ada tulisan tangan Ibu:

“Jangan cepat-cepat besar. Dunia orang dewasa tidak selalu seru.”

Tentu saja kami tidak mendengar. Kami tetap tumbuh. Tetap berlari menuju dewasa. Tapi hari ini, di hadapan kaleng ini, rasanya seperti diingatkan kembali: ada masa kecil yang pernah begitu hangat, dan begitu ingin kami peluk lagi.

Kancing-kancing di dalam kaleng itu juga bukan sekadar kancing.

Setiap warnanya menyimpan cerita. Ada yang berasal dari baju sekolahku yang pernah basah kehujanan. Ada yang dari jaket Ayah yang sekarang entah ke mana. Bahkan ada kancing warna emas kecil yang dulu Ibu bilang: "Simpen aja, siapa tahu nanti bisa dipakai buat acara penting."

Ternyata, acara pentingnya adalah hari ini. Hari ketika aku membuka kaleng ini dan membiarkan kenangan-kenangan itu menjahit ulang bagian hatiku yang sempat robek.

Dira datang membawa dua gelas teh, seperti biasa. Ia menatap isi kaleng itu lalu tersenyum tipis.

“Dulu aku suka ngumpet-ngumpetin kancing dari sini,” katanya sambil duduk di lantai. “Terus pura-pura jualan ke kamu.”

“Dan kamu hargai kancing warna emas itu seribu per biji. Padahal dulu uang jajan kita aja cuma lima ratus,” balasku tertawa.

Kami tertawa bersama. Lalu kembali hening, karena tahu: tertawa kami hari ini adalah bentuk syukur atas hari-hari sederhana yang pernah kami punya.

Aku membuka secarik kertas yang kulihat sejak awal. Tulisan tangan Ibu, dengan tinta yang hampir pudar:

“Kaleng ini mungkin tak berharga di mata orang.
Tapi bagiku, ini seperti lemari kecil kenangan
tempat aku menyimpan sisa-sisa yang pernah membuat kita bahagia.
Karena kadang, yang tak tampak penting justru menyimpan makna paling dalam.”

Tanganku gemetar membaca tulisan itu.

Ternyata Ibu tahu bahwa suatu hari, kami akan membuka kaleng ini. Dan ia sudah menyiapkan pesan.

Diam-diam.

Dengan cinta yang tak pernah meminta pamrih.

Kaleng biskuit ini bukan sekadar tempat menyimpan benang dan kancing. Ia adalah ruang kecil di mana kasih sayang ditata dalam bentuk paling sederhana. Tanpa hiasan. Tanpa kemewahan. Tapi penuh arti.

Dan aku sadar, banyak hal dalam hidup ini seperti kaleng biskuit itu. Di luar terlihat biasa. Tapi di dalamnya, bisa menyimpan sesuatu yang membuat kita kembali mengingat siapa kita dulu, dan siapa yang mencintai kita tanpa syarat.

Sore itu, aku dan Dira memutuskan untuk menyimpan kembali semua isinya. Tapi kali ini, dengan satu tambahan.

Aku menuliskan sebuah catatan kecil dan menyelipkannya di antara benang dan kancing:

“Ibu, terima kasih. Kaleng ini tak pernah berisi biskuit. Tapi isinya jauh lebih manis.”

Lalu kami menutup kaleng itu pelan, dan meletakkannya kembali di tempatnya semula.

Karena beberapa kenangan tak perlu ditata ulang. Cukup tahu bahwa ia masih ada. Dan cukup membiarkannya tetap di tempatnya, menunggu untuk dikenang kembali suatu hari nanti.

Refleksi: Tak semua yang indah harus tampak luar biasa dari luar. Kadang, hal yang paling sederhana menyimpan makna terdalam. Kaleng biskuit yang tidak berisi biskuit, adalah pengingat bahwa cinta tidak selalu hadir dalam bentuk seperti yang kita harapkan. Ia bisa tersembunyi di balik kancing kecil, pita lusuh, dan catatan tangan yang ditulis dengan pelan. Dan kita hanya perlu berhenti sejenak, membuka kembali tutupnya, lalu mengingat: kita pernah sangat dicintai, bahkan dalam keheningan.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
The Twins
4542      1590     2     
Romance
Syakilla adalah gadis cupu yang menjadi siswa baru di sekolah favorit ternama di Jakarta , bertemu dengan Syailla Gadis tomboy nan pemberani . Mereka menjalin hubungan persahabatan yang sangat erat . Tapi tak ada yang menyadari bahwa mereka sangat mirip atau bisa dikata kembar , apakah ada rahasia dibalik kemiripan mereka ? Dan apakah persahabatan mereka akan terus terjaga ketika mereka sama ...
Wilted Flower
345      263     3     
Romance
Antara luka, salah paham, dan kehilangan yang sunyi, seorang gadis remaja bernama Adhira berjuang memahami arti persahabatan, cinta, dan menerima dirinya yang sebenarnya. Memiliki latar belakang keluarga miskin dengan ayah penjudi menjadikan Adhira berjuang keras untuk pendidikannya. Di sisi lain, pertemuannya dengan Bimantara membawa sesuatu hal yang tidak pernah dia kira terjadi di hidupnya...
Kacamata Monita
1263      561     4     
Romance
Dapat kado dari Dirga bikin Monita besar kepala. Soalnya, Dirga itu cowok paling populer di sekolah, dan rival karibnya terlihat cemburu total! Namun, semua mendadak runyam karena kado itu tiba-tiba menghilang, bahkan Monita belum sempat membukanya. Karena telanjur pamer dan termakan gengsi, Monita berlagak bijaksana di depan teman dan rivalnya. Katanya, pemberian dari Dirga terlalu istimewa u...
Janji-Janji Masa Depan
15685      3626     12     
Romance
Silahkan, untuk kau menghadap langit, menabur bintang di angkasa, menyemai harapan tinggi-tinggi, Jika suatu saat kau tiba pada masa di mana lehermu lelah mendongak, jantungmu lemah berdegup, kakimu butuh singgah untuk memperingan langkah, Kemari, temui aku, di tempat apa pun di mana kita bisa bertemu, Kita akan bicara, tentang apa saja, Mungkin tentang anak kucing, atau tentang martabak mani...
Akhirnya Aku Datang
270      208     1     
Short Story
Akhirnya aku datang merupakan kisah kasih antara dua remaja yang ternyata bertemu kembali semenjak perginya Alisha ke Singapura. Aldrian yang tengah sakit, tidak mengetahui kedatangan Alisha.
C L U E L E S S
751      542     5     
Short Story
Clueless about your talent? Well you are not alone!
Reality Record
3062      1067     0     
Fantasy
Surga dan neraka hanyalah kebohongan yang diciptakan manusia terdahulu. Mereka tahu betul bahwa setelah manusia meninggal, jiwanya tidak akan pergi kemana-mana. Hanya menetap di dunia ini selamanya. Namun, kebohongan tersebut membuat manusia berharap dan memiliki sebuah tujuan hidup yang baik maupun buruk. Erno bukanlah salah satu dari mereka. Erno mengetahui kebenaran mengenai tujuan akhir ma...
I Can't Fall In Love Vol.1
2722      1087     1     
Romance
Merupakan seri pertama Cerita Ian dan Volume pertama dari I Can't Fall In Love. Menceritakan tentang seorang laki-laki sempurna yang pindah ke kota metropolitan, yang dimana kota tersebut sahabat masa kecilnya bernama Sahar tinggal. Dan alasan dirinya tinggal karena perintah orang tuanya, katanya agar dirinya bisa hidup mandiri. Hingga akhirnya, saat dirinya mulai pindah ke sekolah yang sama deng...
Meta(for)Mosis
11288      2349     4     
Romance
"Kenalilah makna sejati dalam dirimu sendiri dan engkau tidak akan binasa. Akal budi adalah cakrawala dan mercusuar adalah kebenaranmu...." penggalan kata yang dilontarkan oleh Kahlil Gibran, menjadi moto hidup Meta, gadis yang mencari jati dirinya. Meta terkenal sebagai gadis yang baik, berprestasi, dan berasal dari kalangan menengah keatas. Namun beberapa hal mengubahnya menjadi buru...
One-room Couples
1172      586     1     
Romance
"Aku tidak suka dengan kehadiranmu disini. Enyahlah!" Kata cowok itu dalam tatapan dingin ke arah Eri. Eri mengerjap sebentar. Pasalnya asrama kuliahnya tinggal dekat sama universitas favorit Eri. Pak satpam tadi memberikan kuncinya dan berakhir disini. "Cih, aku biarkan kamu dengan syaratku" Eri membalikkan badan lalu mematung di tempat. Tangan besar menggapai tubuh Eri lay...