Loading...
Logo TinLit
Read Story - VampArtis United
MENU
About Us  

“Bayangan yang Pulang Bersama”

 

Setelah reality show di desa selesai, para artis dan kru kembali ke kehidupan glamor ibu kota. Namun, bagi Shin, perasaannya tidak pernah benar-benar kembali seperti semula.

 

Ia tampak bersinar di layar—dengan senyuman memukau dalam iklan sabun wajah dan pose memesona di billboard parfum. Tapi di balik gemerlap itu, ada kelelahan yang tidak bisa ia jelaskan. Mungkin karena intensitas reality show... atau mungkin karena firasat aneh yang terus menghantuinya sejak mereka meninggalkan desa.

 

Awalnya hanya perasaan seperti diawasi. Lalu muncul surat-surat aneh di ruang ganti:

 

> “Kau begitu dekat waktu itu. Kau tidak menyadarinya. Tapi aku tahu siapa kamu.”

 

Shin mengira itu ulah fans halu biasa. Tapi suatu hari, ia mendapati boneka dari jerami—seperti buatan tangan anak desa—ditaruh di mobilnya. Di leher boneka itu tergantung ranting kecil yang diukir menyerupai wajahnya. Waktu Shin bertanya ke sopirnya, pria itu bersumpah tidak tahu siapa yang meletakkannya.

 

Ia mulai tidak bisa tidur. Setiap bayangan jendela malam terasa seperti ada yang berdiri. Setiap bunyi langkah di lorong apartement membuatnya berkeringat.

 

Kemudian, pada malam itu... Shin menghilang.

 

 

---

 

Ia baru saja menyelesaikan syuting tengah malam di sebuah gedung tua yang disewa untuk keperluan iklan. Tim produksi sudah pulang duluan, menyisakan satu sopir dan Shin yang sedang berganti baju. Tapi saat sopir menunggu di mobil, Shin tak pernah keluar dari gedung.

 

Panik menyebar cepat. Polisi dipanggil. Pihak manajemen panik. Gosip mulai berembus di media: “Artis Shin Diculik atau Kabur?”, “Kehilangan Shin: Apakah Ini Rekayasa Promosi?”

 

Vidi-lah yang pertama kali tahu bahwa ini bukan kasus biasa. Ia melihat rekaman CCTV: Shin dibekap dan diseret oleh seorang pria berjaket abu-abu, lalu menghilang begitu saja di lorong belakang—tanpa bekas. Bahkan, detik berikutnya, lorong itu terlihat kosong. Seperti tidak pernah ada siapa pun di sana.

 

“Teleportasi,” gumam Vidi. “Atau... ilusi vampir kelas bawah?”

 

Rai langsung berdiri. “Kalau ini kerjaan klan lama... kita selesaikan diam-diam.”

 

 

---

 

Sementara itu, Shin bangun di sebuah rumah kayu tua. Aroma kapur barus, tanah lembap, dan madu tua memenuhi udara. Tangan dan kakinya tidak diikat, tapi pintu dikunci dari luar. Ada cermin di depan tempat tidur, dan boneka-boneka jerami berjajar di sekeliling ruangan.

 

Lalu masuklah pria itu—Ardi. Bukan aktor. Bukan kru. Ia hanyalah warga lokal yang pernah jadi figuran di reality show desa, diam-diam terobsesi pada Shin.

 

“Aku tahu siapa kamu sebenarnya,” kata Ardi dengan senyum halus. “Waktu kamu jalan malam-malam di kebun jeruk desa, aku lihat... matamu bersinar. Kamu bukan manusia, kan? Kamu bidadari.” berkata dengan berbinar-binar seperti membentuk love love

 

Shin menyembunyikan ekspresinya. Ia harus tetap tenang.

 

“Aku bawa kamu ke sini biar kamu nggak ketahuan. Kalau dunia tahu kamu Bidadari, mereka bakal kejar kamu, Shin. Tapi aku bisa lindungi kamu. Kita bisa tinggal di sini. Selamanya.”

 

Shin menahan muntah.

 

 

---

 

Di tempat lain, Vidi membuka pintu ruang rahasia di kamar apartemen. Di baliknya ada portal kuno berbentuk pintu lemari raksasa—relik peninggalan klan vampir lintas zaman yang hanya bisa diaktifkan dengan darah campuran manusia-vampir. Jenni, yang selama ini menyimpan kemampuan unik sebagai ‘navigator pintu teleportasi’, datang membawa liontin darah keluarga.

 

“Kalau kalian nyuruh aku pakai pintu ini lagi, pastikan kalian siap muntah. Bau ruang antar-ruangnya kayak saus terasi basi dicampur jahe,” protes Jenni sambil menggenggam gagang pintu tua itu.

 

“ini bukan kali pertama kita lewat pintu,” kata Rai dingin.

 

“Gue fokus, tapi kalau kita nyasar ke rumah mantan gue lagi, jangan salahin aku!”

 

Begitu pintu dibuka, aroma tanah desa menyambut mereka. Mereka muncul tepat di tepi hutan belakang desa, tak jauh dari rumah Ardi.

 

Vidi memutar jam khusus di pergelangan tangan. “Ada jejak energi dari Shin... di bangunan tua arah jam dua.”

 

“Bagus,” kata Rai. “Waktunya mengambil kembali yang milik kita.”

 

 

---

 

Penyerbuan berlangsung cepat. Jenni menyusup dari loteng, mengalihkan perhatian Ardi dengan menjatuhkan rak boneka. Saat Ardi panik dan berbalik, Rai muncul dari balik bayangan dan menjentikan jari dan pria itu pingsan. Vidi membungkus tubuh Shin dengan jubah penyamar khusus agar tidak terekam kamera CCTV manapun.

 

Sebelum mereka pergi, Jenni memutar ingatan Ardi menggunakan jarum vampir khusus, membuatnya percaya bahwa Shin hanya ilusi dalam mimpinya. Mereka juga membakar rumah kayu itu hingga nyaris jadi abu, meninggalkan kesan kebakaran biasa akibat korsleting.

 

 

---

 

Keesokan harinya, dunia mengira Shin hanya sakit dan butuh istirahat.

 

Tidak ada yang tahu bahwa ia sempat diculik.

 

Dan tidak ada yang tahu... bahwa malam itu, di tengah pelukan Vidi dan tatapan tajam Rai, Shin akhirnya menangis untuk pertama kalinya.

 

“Terima kasih sudah datang,” katanya pelan. “Aku pikir... aku akan lenyap dalam sunyi, sendirian.”

 

Jenni menepuk kepalanya. “Mana mungkin. Lo artis utama di hidup kita semua.”

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Glitch Mind
46      43     0     
Inspirational
Apa reaksi kamu ketika tahu bahwa orang-orang disekitar mu memiliki penyakit mental? Memakinya? Mengatakan bahwa dia gila? Atau berempati kepadanya? Itulah yang dialami oleh Askala Chandhi, seorang chef muda pemilik restoran rumahan Aroma Chandhi yang menderita Anxiety Disorder......
Penantian Panjang Gadis Gila
325      245     5     
Romance
Aku kira semua akan baik-baik saja, tetapi pada kenyataannya hidupku semakin kacau. Andai dulu aku memilih bersama Papa, mungkin hidupku akan lebih baik. Bersama Mama, hidupku penuh tekanan dan aku harus merelakan masa remajaku.
Jalan Menuju Braga
464      358     4     
Romance
Berly rasa, kehidupannya baik-baik saja saat itu. Tentunya itu sebelum ia harus merasakan pahitnya kehilangan dan membuat hidupnya berubah. Hal-hal yang selalu ia dapatkan, tak bisa lagi ia genggam. Hal-hal yang sejalan dengannya, bahkan menyakitinya tanpa ragu. Segala hal yang terjadi dalam hidupnya, membuat Berly menutup mata akan perasaannya, termasuk pada Jhagad Braga Utama--Kakak kelasnya...
Tanda Tangan Takdir
206      173     1     
Inspirational
Arzul Sakarama, si bungsu dalam keluarga yang menganggap status Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai simbol keberhasilan tertinggi, selalu berjuang untuk memenuhi ekspektasi keluarganya. Kakak-kakaknya sudah lebih dulu lulus CPNS: yang pertama menjadi dosen negeri, dan yang kedua bekerja di kantor pajak. Arzul, dengan harapan besar, mencoba tes CPNS selama tujuh tahun berturut-turut. Namun, kegagal...
Hello, Me (30)
20143      1085     6     
Inspirational
Di usia tiga puluh tahun, Nara berhenti sejenak. Bukan karena lelah berjalan, tapi karena tak lagi tahu ke mana arah pulang. Mimpinya pernah besar, tapi dunia memeluknya dengan sunyi: gagal ini, tertunda itu, diam-diam lupa bagaimana rasanya menjadi diri sendiri, dan kehilangan arah di jalan yang katanya "dewasa". Hingga sebuah jurnal lama membuka kembali pintu kecil dalam dirinya yang pern...
Aku yang Setenang ini Riuhnya dikepala
69      60     1     
True Story
Fidelia
2157      940     0     
Fantasy
Bukan meditasi, bukan pula puasa tujuh hari tujuh malam. Diperlukan sesuatu yang sederhana tapi langka untuk bisa melihat mereka, yaitu: sebentuk kecil kejujuran. Mereka bertiga adalah seorang bocah botak tanpa mata, sesosok peri yang memegang buku bersampul bulu di tangannya, dan seorang pria dengan terompet. Awalnya Ashira tak tahu mengapa dia harus bertemu dengan mereka. Banyak kesialan menimp...
Da Capo al Fine
337      279     5     
Romance
Bagaimana jika kau bisa mengulang waktu? Maukah kau mengulangi kehidupanmu dari awal? Atau kau lebih memilih tetap pada akhir yang tragis? Meski itu berarti kematian orang yang kau sayangi? Da Capo al Fine = Dari awal sampai akhir
Yu & Way
165      134     5     
Science Fiction
Pemuda itu bernama Alvin. Pendiam, terpinggirkan, dan terbebani oleh kemiskinan yang membentuk masa mudanya. Ia tak pernah menyangka bahwa selembar brosur misterius di malam hari akan menuntunnya pada sebuah tempat yang tak terpetakan—tempat sunyi yang menawarkan kerahasiaan, pengakuan, dan mungkin jawaban. Di antara warna-warna glitch dan suara-suara tanpa wajah, Alvin harus memilih: tet...
Kertas Remuk
139      112     0     
Non Fiction
Tata bukan perempuan istimewa. Tata nya manusia biasa yang banyak salah dalam langkah dan tindakannya. Tata hanya perempuan berjiwa rapuh yang seringkali digoda oleh bencana. Dia bernama Tata, yang tidak ingin diperjelas siapa nama lengkapnya. Dia hanya ingin kehidupan yang seimbang dan selaras sebagaimana mestinya. Tata bukan tak mampu untuk melangkah lebih maju, namun alur cerita itulah yang me...