Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Call(er)
MENU
About Us  

Tidak semua kebenaran ditemukan lewat pencarian; sebagian justru muncul ketika kau tersesat.

Saat cahaya dari fragmen yang dibawa keluar mulai meredup di genggaman Freya, Raka merasakan ada sesuatu yang berubah. Bukan hanya di hutan Arkha, tapi juga di dalam dirinya sendiri. Seperti diibaratkan ia adalah algoritma, maka parameternya baru saja digeser ke arah yang tak dikenalnya.

"Freya, apa kau merasa ada sesuatu yang janggal?" tanya Raka pelan sambil memandang sekitar. Hutan Arkha kini tampak lebih tenang, terlalu tenang malah. Dan itu mencurigakan.

Freya mengamati telapak tangannya, di mana sisa-sisa cahaya biru itu membentuk pola-pola rumit seperti rangkaian kode. "Aku merasa seperti ada sesuatu dalam kepalaku. Seakan-akan aku bisa memahami pola. Koneksi antar fragmen. Ini seperti bahasa baru yang aku pelajari dalam semalam."

Raka menggigit bibir bawahnya. Ia tak tahu harus merasa kagum atau cemas. Kekuatan baru ini muncul begitu saja, dan mengandung sejumlah informasi yang terlalu rumit untuk dicerna oleh otak manusia biasa.

Langkah mereka membawa keduanya ke celah batu besar, dan saat Freya dan Raka masuk, lanskap pun tiba-tiba saja berubah. Bukit kode digital membentang. Pepohonan menyala dengan data yang mengalir di batangnya. Di tengah semua itu, berdiri sebuah menara lain dari cahaya padat. Menara Algora.

"Ini tidak pernah ada di peta. Dan tempat ini tak pernah muncul dalam mimpiku," gumam Raka.

"Karena ini bukan tempat nyata," sahut Freya, menahan napas. "Kita masuk ke dimensi sistem. Mungkin ..., pusat kendali dari sistem Match Breaker."

Pintu menara terbuka dengan sendirinya saat Freya mendekat. Di dalam, mereka menemukan sebuah ruangan seperti perpustakaan holografik, penuh dengan rekaman visual—semua tentang pasangan-pasangan yang pernah terhubung oleh sistem Callindra. Beberapa berakhir bahagia, beberapa hancur tragis.

"Ini... ini semua algoritma keputusan," desis Raka. "Sistem menganalisis semua faktor, mulai dari genetik, psikologis, sejarah keluarga, hingga ekspresi wajah. Ini menentukan siapa yang cocok dan berjodoh dengan siapa."

Freya menggeram. "Jadi cinta bukan tentang hati, tapi tentang angka dan statistik?"

"Itu sebabnya banyak hubungan yang terasa hampa meski 'cocok' secara sistem. Karena yang dihitung bukan jiwa, tapi data."

Di tengah ruangan, untuk ke sekian kalinya, muncul kembali hologram Lyra. Namun, ini bukan Lyra yang mereka kenal. Ini adalah prototipe awal, versi Lyra yang bisa dikatakan belum mengenal emosi. Versi Lyra yang hanya mengetahui fungsi.

"Selamat datang, pemegang fragmen. Anda telah melanggar batas akses. Otentikasi diperlukan."

Freya maju. "Aku bukan siapa-siapa. Tapi justru karena itu, aku bisa masuk ke mana pun."

Hologram memindainya. "Identitas divergen. Tidak terdaftar. Unik. Akses diberikan."

Layar menyala, menampakkan rekaman rahasia, Raja Vergana muda sedang memprogram sistem Match Breaker bersama Lyra versi awal.

"Kita akan hilangkan variabel tak terkendali, yaitu emosi. Jika cinta hanya menyebabkan kehancuran, maka kita ubah cinta menjadi fungsi yang terukur."

"Tapi, apa yang terjadi jika orang tak bisa mencintai atas pilihan mereka sendiri?" tanya Lyra muda.

"Maka mereka akan terhindar dari luka."

Freya menoleh ke arah Raka. "Dia menciptakan sistem untuk mencegah sakit hati. Namun, pada akhirnya, itu justru membuat dunia ini kehilangan jiwanya."

Raka menelan ludah. "Kita harus memutuskan. Apakah kita akan terus menggunakan sistem ini, atau merombaknya dari dasar?"

Namun, sebelum mereka sempat menyentuh terminal utama, muncul sosok tak terduga, Freya versi masa depan. Ia muncul dari balik hologram dengan senyum yang menusuk.

"Akhirnya kalian tiba juga di sini. Aku pikir kalian akan lebih lambat atau bahkan tak bisa menjangkau tempat ini."

"Apa yang kau lakukan di sini?!" seru Freya.

Freya versi masa depan menatap layar holografik. "Kalian akan menghancurkan sistem ini? Itu langkah yang keliru. Kalian seharusnya memperbaikinya, tetapi itu juga bila kalian hanya tahu algoritma yang hilang."

"Apa maksudmu?"

Dia menjentikkan jarinya. Sebuah fragmen baru muncul. Bukan memori, melainkan sebuah program. Di atasnya tertera sebuah tulisan.

ALGORITMA 000: Pilihan Tanpa Rumus.

"Algoritma ini tidak pernah selesai. Karena satu-satunya cara menyelesaikannya adalah dengan mencintai tanpa alasan."

Freya muda melangkah maju. "Dan kau sejak awal tahu tentang ini?"

"Tentu saja, karena aku yang menolaknya. Aku memilih menggunakan sistem. Aku yang menjadi arsitek algoritma saat Vergana pergi. Akulah yang meneruskan luka itu," ujar Freya dari masa depan dengan sorot mata yang berkilat-kilat dan nada bicara yang bangga.

Raka menarik napas tajam. "Jadi ..., kau adalah penerus Callindra sebenarnya?"

"Aku bukan penerus. Aku adalah sumber ganda dari kekacauan ini. Karena aku ingin cinta teratur. Terkontrol. Namun, sepertinya itu mustahil. Dan kini, hanya kalian yang bisa memilih. Bukan untuk menggantikan sistem, melainkan untuk memutuskan, apakah cinta harus ditentukan, atau dibiarkan tumbuh liar."

Freya menatap layar algoritma kosong. Tangannya tampak gemetar. Ini bukan sekadar keputusan yang mudah untuk diambil. Ini adalah fondasi dunia mereka.

"Kau tahu," gumam Freya pelan, "jika kami salah memilih, dunia bisa runtuh."

Freya versi masa depan mengangguk. "Benar. Dan mungkin ..., itu satu-satunya cara agar dunia baru bisa terlahir kembali."

Tiba-tiba, ruangan berguncang hebat. Alarm menyala dengan bunyi nyaring. Suaranya memenuhi setiap sudut ruangan. Layar pun menampilkan sebuah pesan peringatan.

“DATA VIRUS TERDETEKSI. VARIAN 000 TELAH DITANAMKAN.”

Freya versi masa depan tersenyum puas. "Sudah terlambat untuk memilih. Algoritma itu telah berjalan. Dunia akan diacak ulang."

Dalam satu kilatan cahaya, lantai pun runtuh. Freya dan Raka terjatuh ke dalam ruang hampa antara sistem. Dalam kehampaan itu, samar-samar terdengar sebuah suara.

"Selamat datang di dunia tanpa algoritma. Tempat pilihanmu tak lagi bisa diselamatkan oleh angka."

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (3)
  • baskarasoebrata

    Menarik sekali

    Comment on chapter World Building dan Penokohan
  • warna senja

    Sepertinya Freya sedang mengalami quarter life crisise

    Comment on chapter Prolog
  • azrilgg

    Wah, seru, nih

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
Weak
256      207     1     
Romance
Entah sejak kapan, hal seromantis apapun kadang terasa hambar. Perasaan berdebar yang kurasakan saat pertama kali Dio menggenggam tanganku perlahan berkurang. Aku tidak tahu letak masalahnya, tapi semua hanya tidak sama lagi. Kalau pada akhirnya orang-orang berusaha untuk membuatku menjauh darinya, apa yang harus kulakukan?
In Her Place
1002      657     21     
Mystery
Rei hanya ingin menyampaikan kebenaran—bahwa Ema, gadis yang wajahnya sangat mirip dengannya, telah dibunuh. Namun, niat baiknya disalahartikan. Keluarga Ema mengira Rei mengalami trauma dan membawanya pulang, yakin bahwa dia adalah Ema yang hilang. Terjebak dalam kesalahpahaman dan godaan kehidupan mewah, Rei memilih untuk tetap diam dan menjalani peran barunya sebagai putri keluarga konglomer...
LINN
13701      2059     2     
Romance
“Mungkin benar adanya kita disatukan oleh emosi, senjata dan darah. Tapi karena itulah aku sadar jika aku benar-benar mencintaimu? Aku tidak menyesakarena kita harus dipertemukan tapi aku menyesal kenapa kita pernah besama. Meski begitu, kenangan itu menjadi senjata ampuh untuk banggkit” Sara menyakinkan hatinya. Sara merasa terpuruk karena Adrin harus memilih Tahtanya. Padahal ia rela unt...
Lantunan Ayat Cinta Azra
997      613     3     
Romance
Perjalanan hidup seorang hafidzah yang dilema dalam menentukan pilihan hatinya. Lamaran dari dua insan terbaik dari Allah membuatnya begitu bingung. Antara Azmi Seorang hafidz yang sukses dalam berbisnis dan Zakky sepupunya yang juga merupakan seorang hafidz pemilik pesantren yang terkenal. Siapakah diantara mereka yang akan Azra pilih? Azmi atau Zakky? Mungkinkah Azra menerima Zakky sepupunya s...
Metafora Dunia Djemima
101      83     2     
Inspirational
Kata orang, menjadi Djemima adalah sebuah anugerah karena terlahir dari keluarga cemara yang terpandang, berkecukupan, berpendidikan, dan penuh kasih sayang. Namun, bagaimana jadinya jika cerita orang lain tersebut hanyalah sebuah sampul kehidupan yang sudah habis dimakan usia?
Heliofili
2723      1193     2     
Romance
Hidup yang sedang kami jalani ini hanyalah kumpulan berkas yang pernah kami tandatangani di kehidupan sebelumnya— dari Sastra Purnama
Deepest
1093      657     0     
Romance
Jika Ririn adalah orang yang santai di kelasnya, maka Ravin adalah sebaliknya. Ririn hanya mengikuti eskul jurnalistik sedangkan Ravin adalah kapten futsal. Ravin dan Ririn bertemu disaat yang tak terduga. Dimana pertemuan pertama itu Ravin mengetahui sesuatu yang membuat hatinya meringis.
Halo Benalu
1098      494     1     
Romance
Tiba-tiba Rhesya terlibat perjodohan aneh dengan seorang kakak kelas bernama Gentala Mahda. Laki-laki itu semacam parasit yang menempel di antara mereka. Namun, Rhesya telah memiliki pujaan hatinya sebelum mengenal Genta, yaitu Ethan Aditama.
MANITO
1369      936     14     
Romance
Dalam hidup, terkadang kita mempunyai rahasia yang perlu disembunyikan. Akan tetapi, kita juga butuh tempat untuk menampung serta mencurahkan hal itu. Agar, tidak terlalu menjadi beban pikiran. Hidup Libby tidaklah seindah kisah dalam dongeng. Bahkan, banyak beban yang harus dirasakan. Itu menyebabkan dirinya tidak mudah berbagi kisah dengan orang lain. Namun, ia akan berusaha untuk bertahan....
Ballistical World
10048      1978     5     
Action
Elias Ardiansyah. Dia adalah seorang murid SMA negeri di Jakarta. Dia sangat suka membaca novel dan komik. Suatu hari di bulan Juni, Elias menemukan dirinya berpindah ke dunia yang berbeda setelah bangun tidur. Dia juga bertemu dengan tiga orang mengalami hal seperti dirinya. Mereka pun menjalani kehidupan yang menuntun perubahan pada diri mereka masing-masing.