Loading...
Logo TinLit
Read Story - Big Secret
MENU
About Us  

“Halo Dayu,” aku hampir tersedak air. Bukan, bukan karena kaget, tapi karena makhluk dibelakang Rony. “Eh, eh, kamu gapapa?”

Aku masih terbatuk sambil menggeleng keras.

“Beneran? Kenapa? Kangen ya sama aku?” Rony tersenyum usil padaku. Duh, kenapa koperasi sepi sekali sore ini. Membuatku ga bisa minta bantuan siapa-siapa untuk melayani Roni.

Saat batukku sudah mereda, aku bangkit juga. “Ada apa?”

Rony mengangsurkan beberapa lembar kertas padaku. “Lima kali ya,”

Aku hanya mengangguk. Segera mengkopi kertas-kertas itu.

“Jadi gimana?” suara Alde. Aku membelakangi mereka.

“Nanti deh Tanya Prof Hadi. Langsung balik Kebumen?” suara Rony.

“Lusa. Tinggal dua minggu aja kok masih diribetin begini,” dua minggu? Koas nya tinggal dua minggu? “Gimana di Kulon progo?”

Not Bad. Pokoknya nanti kita pastiin aja semuanya. Aku juga malas bolak-balik begini.” Suara Rony.

“Sudah,” aku mengangsurkan hasil kopian pada Rony.

“Oke, ambil sisanya. Makasih Dayu,” Rony meletakkan uang dua puluhribu, dan tersenyum singkat, sebelum berlalu. Tapi aku sempat melihat mata berkilat Alde padaku. Haduh, bikin deg-degan.

 

 

>.<

 

 

Tanuya Calling…  

 

“Halo,” sapaku.

“Hai, ganggukah?” ini diatas jam sembilan. Aku sudah selesai dengan laporan-laporanku.

“Engga kok. Malam sekali.”

“Oh, Maaf ya, aku baru pulang ini.”

“Serius? Proyek dimana?”

Seperti saat acara Kakek, dia menyenangkan diajak ngobrol. Masih sama seperti saat itu.

Obrolan kami ringan saja. Aku tak perlu banyak berfikir. Itu saja sudah membuatku sedikit melupakan penyamaranku.

“Serius? Kapan-kapan aku ke Jogja, boleh mampir kan?” mampir?

“Boleh aja, tapi kasih kabar dulu,” semoga tidak pernah ada kabarrrr.

“Oke, Dayu. Ini udah hampir jam sepuluh. Aku pamit dulu ya. Besok bisa disambung lagi.”

“Oke,”

Hampir saja ketahuan.

 

 

>.<

 

 

Waktu sangat cepat berlalu. Tak terasa sudah sampai ujung ujian semester.  Hari ini hari terakhir ujian, sebelum libur semesteran. Hasil ujian dikirimkan lewat surel, saat hasilnya keluar.

“Day, ada babang Rony tuh,” Tika bicara dengan mata menatap belakangku dan dagu diarahkan padaku.  Mau tak mau, aku menoleh juga. Rony benar disana. Didekat parkiran. Tersenyum dan melambai padaku. Aku seperti disengat saat melihat wajah datar disampingnya. Alde. Tatapannya sungguh tajam. Seperti bisa menyayat.

“Kok diem, Day?” Ina menowel punggung tanganku.

“Lambaikan tanganmu,” bisik Risa, menyemangati.

Terpaksa, aku memasang senyum dan melambai juga. Wajah Rony tampak lebih sumringah. Tangan kanannya naik ke telinga dan membuat kode telepon. Hah? Aku tersenyum saja.

“Apaan tuh?” tanyaku pelan.

“Dia mau telepon,” Ina menjawabkan.

“Kok bisa?”

“Tadi tanya nomermu sama aku,” giliran Tika yang menjawab. Aku menoleh kaget. Waw. Mereka bersepakat dibelakangku.

Bersamaan dengan itu, ponselku berbunyi. Nomer tak dikenal.

“Ayo angkat,” gantian Risa yang mensponsori.

“Halo,”

“Halo Dayu, akhirnya dapet juga nomermu,” aku menoleh kearah Rony. Dia memang nampak sedang sibuk dengan ponselnya. Tapi tak lupa tetap tersenyum. “Mungkin lain waktu kita bisa ngobrol berdua,”

“Ohhh ya,” jawabku sekenanya.

“Oke, sampai ketemu,” telepon terputus. Rony melambai lagi, sebelum masuk mobil hitam didekatnya.

“Cieeeeee nge dateeeee,” Tika bersorak paling keras, setelah mobil Rony berlalu. Aku hanya garuk kepala.

“Waduh, bentar lagi, Dayu ga jomblo lagi nih,” Ina pura-pura mengelus dagu, sok berpikir.  

“Aduuhhh ga sabarrrr,” Risa ikutan gemes sendiri.

Aduh, apaan mereka ini. Entah kenapa, aku punya firasat tak menyenangkan tentang Rony.

 

 

>.<

 

Berdiam dibawah pohon akasia ini adalah hobi kami disaat menunggu kelas. Biasa kami malah membawa tikar lipat untuk bisa rebahan juga disini.

“Tika mana sih, Day?” Ina menimpukku dengan tisu yang sejak tadi menemaninya memakan bolu srikaya, kreasinya tadi pagi. Aku menengadah dari buku yang tengah kubaca. “Buku apa sih, asik amat?”

“Bisnis,” aku memang serius mempelajari bisnis. Aku tak mau terus menerus jadi anak bawang Kakek. Cepat atau lambat, aku juga yang harus mengurusi bisnis Kakek.

Aku celingukan. Kampus lumayan sepi siang ini. Mungkin karena sudah banyak yang mulai libur. Kami pun mulai mudik empat hari lagi.

“Tadi katanya mau nyamperin Desi, anak Fisip itu.”

“Desi? Yang modis abis itu?” Ina kembali mencomot bolunya. Untuk kesekian kalinya. Aku tak akan heran, kalau bentuk badan Ina bulat.

Aku memutar bola mataku, berusaha mengingat yang namanya Desi. Seingatku, Desi tergolong jangkung untuk ukuran perempuan. Dan yah, modis dengan gaya rambut yang selalu berubah setiap aku berpapasan dengannya. Juga, mungkin koleksi tasnya segunung. Tasnya selalu berbeda.

“Iya, kan teman SMP Tika.”

“Oh? Orang Kebumen?”

“Dulunya, tapi katanya pas SMA, Desi pindah ke Surabaya.”

“Yang aku dengar, katanya orangtuanya Desi itu OKB.” Tiba-tiba Risa yang tengah sibuk dengan ketikan di laptopnya ikut nimbrung. Tak lupa dengan tangan yang terulur ke wadah Tupperware bolu Ina.

“OKB?” tanyaku.

“Orang Kaya Baru, Dayuuuuu,” protes Ina. Seakan mengatakan, gimana sih, gitu aja gatau.

Aku hanya manggut.

“Bisnis kelapa sawit apa ya, aku lupa. Aku pernah diceritain sama Alma, itu teman sekelas Desi.” Risa kembali melengkapi ceritanya.

“Ya, pantes aja kalo dia bisa semodis itu ya kan. Secara, orang tuanya kaya raya. Kita mah apa, hanya remah-remahan.” Ungkap Ina sarkastis.

Aku meringis.

Beberapa tahun jadi teman mereka, aku pun tahu, mereka tak begitu suka dengan orang kaya. Lebih tepatnya, gaya orang kaya. Aku tak mau membayangkan, kalau mereka sampai tahu asal-usulku.

“Apaan sih, Na.”

“Lha iya kan, Day. Orang kaya kan merasa apa aja bisa dibeli dengan uang. Mungkin termasuk perasaan.” Aku melirik Risa, yang ternyata sama, tengah melirik padaku. Oh, ini ceritanya curhat. Dulu Ina jaman SMA pernah hampir berpacaran sama teman sekelasnya. Tapi itu tak terjadi. Karena apa. Karena cowok yang Ina cintai itu, lebih memilih berpaling ke teman Ina yang lebih cantik dan tentu saja kaya.

 

 

>.<

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
WALK AMONG THE DARK
814      452     8     
Short Story
Lidya mungkin terlihat seperti gadis remaja biasa. Berangkat ke sekolah dan pulang ketika senja adalah kegiatannya sehari-hari. Namun ternyata, sebuah pekerjaan kelam menantinya ketika malam tiba. Ialah salah satu pelaku dari kasus menghilangnya para anak yatim di kota X. Sembari menahan rasa sakit dan perasaan berdosa, ia mulai tenggelam ke dalam kegelapan, menunggu sebuah cahaya datang untuk me...
Sisi Lain Tentang Cinta
789      443     5     
Mystery
Jika, bagian terindah dari tidur adalah mimpi, maka bagian terindah dari hidup adalah mati.
My Teaser Devil Prince
6546      1663     2     
Romance
Leonel Stevano._CEO tampan pemilik perusahaan Ternama. seorang yang nyaris sempurna. terlahir dan di besarkan dengan kemewahan sebagai pewaris di perusahaan Stevano corp, membuatnya menjadi pribadi yang dingin, angkuh dan arogan. Sorot matanya yang mengintimidasi membuatnya menjadi sosok yang di segani di kalangan masyarakat. Namun siapa sangka. Sosok nyaris sempurna sepertinya tidak pernah me...
Qodrat Merancang Tuhan Karyawala
1370      898     0     
Inspirational
"Doa kami ingin terus bahagia" *** Kasih sayang dari Ibu, Ayah, Saudara, Sahabat dan Pacar adalah sesuatu yang kita inginkan, tapi bagaimana kalau 5 orang ini tidak mendapatkan kasih sayang dari mereka berlima, ditambah hidup mereka yang harus terus berjuang mencapai mimpi. Mereka juga harus berjuang mendapatkan cinta dan kasih sayang dari orang yang mereka sayangi. Apakah Zayn akan men...
The DARK SWEET
716      503     2     
Romance
°The love triangle of a love story between the mafia, secret agents and the FBI° VELOVE AGNIESZKA GOVYADINOV. Anggota secret agent yang terkenal badas dan tidak terkalahkan. Perempuan dingin dengan segala kelebihan; Taekwondo • Karate • Judo • Boxing. Namun, seperti kebanyakan gadis pada umumnya Velove juga memiliki kelemahan. Masa lalu. Satu kata yang cukup mampu melemahk...
Premium
Ilalang 98
7090      2223     4     
Romance
Kisah ini berlatar belakang tahun 1998 tahun di mana banyak konflik terjadi dan berimbas cukup serius untuk kehidupan sosial dan juga romansa seorang mahasiswa jurusan Sastra Indonesia bernama Ilalang Alambara Pilihan yang tidak di sengaja membuatnya terjebak dalam situasi sulit untuk bertahan hidup sekaligus melindungi gadis yang ia cintai Pada akhirnya ia menyadari bahwa dirinya hanya sebuah il...
G E V A N C I A
1165      638     0     
Romance
G E V A N C I A - You're the Trouble-maker , i'll get it done - Gevancia Rosiebell - Hidupnya kacau setelah ibunya pergi dari rumah dan ayahnya membencinya. Sejak itu berusaha untuk mengandalkan dirinya sendiri. Sangat tertutup dan memberi garis keras siapapun yang berniat masuk ke wilayah pribadinya. Sampai seorang cowok badboy selengean dengan pesona segudang tapi tukang paksa m...
love like you
458      326     1     
Short Story
Benang Merah, Cangkir Kopi, dan Setangan Leher
276      225     0     
Romance
Pernahkah kamu membaca sebuah kisah di mana seorang dosen merangkap menjadi dokter? Atau kisah dua orang sahabat yang saling cinta namun ternyata mereka berdua ialah adik kakak? Bosankah kalian dengan kisah seperti itu? Mungkin di awal, kalian akan merasa bahwa kisah ini sama seprti yang telah disebutkan di atas. Tapi maaf, banyak perbedaan yang terdapat di dalamnya. Hanin dan Salwa, dua ma...
Return my time
319      271     2     
Fantasy
Riana seorang gadis SMA, di karuniai sebuah kekuatan untuk menolong takdir dari seseorang. Dengan batuan benda magis. Ia dapat menjelajah waktu sesuka hati nya.