Loading...
Logo TinLit
Read Story - Kamu Tidak Harus Kuat Setiap Hari
MENU
About Us  

Aku duduk di pinggir tempat tidur, menatap jam dinding yang berdetik seolah-olah sedang ngetroll aku: “Lihat tuh, kamu masih di sini aja, belum juga mandi.” Tapi jujur, pagi ini rasanya berat banget. Berat bukan karena tanggungan hidup, tapi... karena gulingku terlalu nyaman. Hari itu, aku baru sadar bahwa hidup tidak selalu memberi jeda. Kadang, rasanya kayak main game level susah tanpa tombol pause. Tapi anehnya, walau capek dan kadang kesel, aku masih ingin main terus.

Pagi itu, aku menerima pesan dari Rena—teman kuliah yang sekarang kerja di NGO yang keliling ke pelosok. Isinya cuma dua kalimat: “Gue liat postingan lo. Gimana kabarnya sekarang? Butuh cerita nggak?” Aku senyum kecil. Ternyata dunia nggak sekeras itu kalau masih ada orang yang inget.

Aku ngetik balasan, hapus. Ngetik lagi, hapus. Ujung-ujungnya cuma jawab: “Makasih, Ren. Lagi belajar nafas aja sekarang.”

Ya, hidup sekarang bukan tentang lari cepat, tapi tentang belajar napas pelan-pelan.

Lambat Itu Nggak Salah

Kadang kita terjebak dalam ekspektasi bahwa semua harus cepat: karier, jodoh, healing, move on, bahkan kebahagiaan. Padahal kenyataannya, nggak semua orang start dari titik yang sama, kan? Aku pernah iri sama teman yang kelihatannya hidupnya lurus-lurus aja. Dapet kerjaan bagus, pacaran bahagia, rumahnya aesthetic. Tapi suatu hari, waktu kita ngopi bareng, dia bilang, “Gue tuh capek pura-pura bahagia, Bi. Capek banget.”

Aku bengong.

Ternyata, semua orang punya medan perangnya masing-masing. Ada yang lukanya terlihat, ada yang tersembunyi di balik senyum. Itulah momen di mana aku mulai menerima: tidak apa-apa kalau aku berjalan lebih lambat. Yang penting, aku tetap berjalan. Bahkan meski kadang langkahku mundur, asalkan aku bangun lagi, itu tetap namanya hidup.

Pelajaran dari Tumbuhan di Balkon

Di balkon kamar kosku ada tanaman lidah mertua dan monstera. Aku menamainya "Lidah si Mertua" dan "Mons".

Lidah si Mertua ini tahan banting. Disiram sebulan sekali juga nggak apa-apa. Tapi tetap berdiri tegak. Sementara Mons agak manja. Kalau dua hari nggak disiram, daunnya langsung lunglai kayak hatiku waktu dighosting. Tapi dari mereka aku belajar: setiap makhluk punya cara sendiri untuk bertahan. Ada yang kuat walau kering, ada yang butuh perhatian lebih. Nggak ada yang salah. Dan aku... ya, aku mungkin kayak Mons. Butuh disiram kasih sayang dan semangat lebih sering.

Tertawa di Tengah Kekacauan

Suatu malam, aku lagi nangis sendirian karena scroll galeri dan ketemu foto mantan. Musik sedih muter otomatis di playlist—klasik banget. Tapi tiba-tiba lampu kamar mati. Dan saat aku panik cari lilin, aku malah kepleset karena mie instan yang aku taruh di lantai siang tadi belum diberesin. Aku duduk di lantai, gelap-gelapan, sambil ketawa. Ketawa yang bukan bahagia, tapi semacam, “Ya udahlah, ini hidup, woy. Emang beginilah.”Itu momen lucu dan absurd, tapi aku ingat betul karena di situ aku sadar: bahkan dalam kekacauan, kita masih bisa nemu alasan buat ketawa. Walau kecil. Walau singkat.

Mengerti bahwa Tidak Semua Hari Harus Produktif

Salah satu kesalahan terbesar dalam hidupku adalah percaya bahwa aku harus berguna setiap hari. Padahal... jadi manusia tuh bukan robot, ya. Ada hari di mana bangun dari kasur aja udah sebuah prestasi. Dulu aku suka ngerasa bersalah kalau sehari berlalu tanpa aku “melakukan sesuatu”. Sekarang aku pelan-pelan belajar: istirahat juga bagian dari perjalanan. Bahkan komputer pun bisa nge-hang kalau dipaksa terus.

Obrolan di Warung Teh

Aku dan Rio, teman SMA-ku yang sekarang jualan keripik online, duduk di warung teh dekat rel kereta. Dia nyeruput es teh manis sambil bilang, “Gue tuh sebenernya pengen lanjut kuliah lagi. Tapi takut, Bi.”

“Takut kenapa?”

“Takut nggak sanggup. Takut capek lagi.”

Aku nyengir. “Gue juga. Takut gagal, takut dibilang lemah. Tapi kalau kita tunggu sampai nggak takut, ya nggak jalan-jalan.”

Dia ketawa. “Berarti kita jalan aja, walau sambil takut?”

“Betul,” jawabku. “Karena hidup nggak nungguin kita siap. Tapi dia juga nggak marah kalau kita berhenti sejenak.”

Pesan Suara dari Mama

Di suatu malam yang sunyi, aku buka pesan suara dari mama.

“Hai, Nak... Mama nggak tahu kamu lagi ngadepin apa. Tapi Mama percaya, kamu hebat. Kalau capek, istirahat. Nggak usah pura-pura kuat di depan Mama. Kamu tetap anak Mama, meskipun kamu lemah. Jangan lupa makan, ya.”

Tangisku pecah. Tapi tangis yang hangat. Bukan sedih, tapi seperti dipeluk tanpa disentuh. Seperti luka yang akhirnya diberi izin buat bernapas.

Hidup Tidak Selalu... Tapi Masih Bisa Dijalani

Ada hari-hari di mana kamu ngerasa semua runtuh. Ada saatnya kamu ngaca dan ngerasa, “Aku udah usaha, tapi kenapa belum cukup?” Tapi percayalah, kamu tetap layak dihargai, bahkan di hari terlemahmu. Hidup memang tidak selalu adil. Tidak selalu menyenangkan. Tidak selalu cerah. Tapi masih bisa dijalani. Dan di antara semua kesulitan itu, akan selalu ada tawa kecil, pelukan hangat, atau bahkan mie instan yang jatuh di lantai tapi akhirnya bikin kamu sadar: kamu masih di sini. Masih bisa merasakan. Masih bisa mencoba lagi. Dan itu, teman-teman, sudah cukup. Lebih dari cukup.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Rumah?
59      57     1     
Inspirational
Oliv, anak perempuan yang tumbuh dengan banyak tuntutan dari orangtuanya. Selain itu, ia juga mempunyai masalah besar yang belum selesai. Hingga saat ini, ia masih mencari arti dari kata rumah.
Liontin Semanggi
1747      1007     3     
Inspirational
Binar dan Ersa sama-sama cowok most wanted di sekolah. Mereka terkenal selain karena good looking, juga karena persaingan prestasi merebutkan ranking 1 paralel. Binar itu ramah meski hidupnya tidak mudah. Ersa itu dingin, hatinya dipenuhi dengki pada Binar. Sampai Ersa tidak sengaja melihat kalung dengan liontin Semanggi yang dipakai oleh Binar, sama persis dengan miliknya. Sejak saat...
Yang Terukir
767      494     6     
Short Story
mengagumi seorang cowok bukan lah hal mudah ,ia selalu mencurahkan isi hatinya melalui sebuah pena,hingga suatu hari buku yang selama ini berisi tentang kekagumannya di temukan oleh si cowok itu sendiri ,betapa terkejutnya ia! ,kira kira bagaimana reaksi cowok tersebut ketika membaca buku itu dan mengetahui bahwa ternyata ada yang mengaguminya selama ini? Yuk baca:)
Warisan Tak Ternilai
626      250     0     
Humor
Seorang wanita masih perawan, berusia seperempat abad yang selalu merasa aneh dengan tangan dan kakinya karena kerap kali memecahkan piring dan gelas di rumah. Saat dia merenung, tiba-tiba teringat bahwa di dalam lingkungan kerja anggota tubuhnya bisa berbuat bijak. Apakah ini sebuah kutukan?
FaraDigma
1386      692     1     
Romance
Digma, atlet taekwondo terbaik di sekolah, siap menghadapi segala risiko untuk membalas dendam sahabatnya. Dia rela menjadi korban bully Gery dan gengnya-dicaci maki, dihina, bahkan dipukuli di depan umum-semata-mata untuk mengumpulkan bukti kejahatan mereka. Namun, misi Digma berubah total saat Fara, gadis pemalu yang juga Ketua Patroli Keamanan Sekolah, tiba-tiba membela dia. Kekacauan tak terh...
Langit Tak Selalu Biru
84      71     4     
Inspirational
Biru dan Senja adalah kembar identik yang tidak bisa dibedakan, hanya keluarga yang tahu kalau Biru memiliki tanda lahir seperti awan berwarna kecoklatan di pipi kanannya, sedangkan Senja hanya memiliki tahi lalat kecil di pipi dekat hidung. Suatu ketika Senja meminta Biru untuk menutupi tanda lahirnya dan bertukar posisi menjadi dirinya. Biru tidak tahu kalau permintaan Senja adalah permintaan...
Resonantia
416      341     0     
Horror
Empat anak yang ‘terbuang’ dalam masyarakat di sekolah ini disatukan dalam satu kamar. Keempatnya memiliki masalah mereka masing-masing yang membuat mereka tersisih dan diabaikan. Di dalam kamar itu, keempatnya saling berbagi pengalaman satu sama lain, mencoba untuk memahami makna hidup, hingga mereka menemukan apa yang mereka cari. Taka, sang anak indigo yang hidupnya hanya dipenuhi dengan ...
Happy Death Day
597      335     81     
Inspirational
"When your birthday becomes a curse you can't blow away" Meski menjadi musisi adalah impian terbesar Sebastian, bergabung dalam The Lost Seventeen, sebuah band yang pada puncak popularitasnya tiba-tiba diterpa kasus perundungan, tidak pernah ada dalam kamus hidupnya. Namun, takdir tetap membawa Sebastian ke mikrofon yang sama, panggung yang sama, dan ulang tahun yang sama ... dengan perayaan h...
Teori Membenci
579      418     4     
Inspirational
Terkadang sebuah pemikiran bijak suka datang tiba-tiba. Bahkan saat aku berdiri menunggu taksi di pinggir jalan.
Can You Be My D?
101      88     1     
Fan Fiction
Dania mempunyai misi untuk menemukan pacar sebelum umur 25. Di tengah-tengah kefrustasiannya dengan orang-orang kantor yang toxic, Dania bertemu dengan Darel. Sejak saat itu, kehidupan Dania berubah. Apakah Darel adalah sosok idaman yang Dania cari selama ini? Ataukah Darel hanyalah pelajaran bagi Dania?