Loading...
Logo TinLit
Read Story - Loveless
MENU
About Us  

Ujian Para Penjaga

 

Kabut menggulung, lalu membuka jalan bagi dua sosok tinggi menjulang.

 

Penjaga Ingatan: matanya seperti cermin, menunjukkan masa lalu siapapun yang menatapnya. Suaranya seperti tumpukan surat yang belum dibuka.

 

Penjaga Luka: diam. Tubuhnya seperti ukiran es yang hidup. Dari botol air mata yang ia bawa, terdengar tangisan samar... seperti sinetron, tapi dalam Dolby Atmos.

 

 

Mereka maju.

 

 

---

 

Rai: Sang sahabat yang Menyesal

 

Bayangan muncul—seorang anak kecil manusia, berlari di tengah hutan, dikejar pemburu. Rai vampir remaja, bersembunyi di atas pohon, gemetar. Ia tak turun menolong, meski itu sahabatnya sejak kecil.

 

Penjaga Ingatan:

“Kau tidak menolong karena takut?”

 

Rai (lirih):

“Aku tidak menolong karena aku takut diketahui klanku. Dan aku takut dianggap... terlalu dekat dengan manusia.”

 

Bayangan anak itu menatap Rai, lalu menghilang perlahan, tersenyum kecil.

 

Rai:

“Aku pengecut. Tapi kali ini... aku tidak akan lari.”

 

Penjaga mengangguk. Luka Rai meresap ke botol sang penjaga kedua, lalu menghilang jadi kabut madu.

 

 

---

 

Vidi: Anak yang Dibuang

 

Tiba giliran Vidi.

 

Bayangan rumah besar. Seorang ayah membanting surat hasil tes darah—menunjukkan bahwa Vidi bukan manusia. Sang ayah menatapnya seperti benda asing, bukan anak.

 

Ayah (dari bayangan):

“Kamu bukan bagian dari keluarga ini.”

 

Vidi (ketus):

“Bagus. Keluarga yang buang anaknya cuma karena beda darah, bukan keluarga. Mereka itu kantor. HRD-nya toxic.”

 

Bayangan ayahnya menghilang...

Lalu muncul bayangan masa depan: Vidi mengangkat piala akting. Tapi ekspresinya kosong.

 

Penjaga Ingatan:

“Apa kamu hanya ingin pengakuan?”

 

Vidi:

“Aku ingin jadi bukti... bahwa vampir bisa jadi manusia, lebih dari manusia itu sendiri. Aku binggung sekarang tapi terserah kamu saja"

 

Air mata Vidi menetes. Botol sang penjaga menangkapnya.

 

Nona Shin: Diva Tanpa Panggung

 

Yang paling mengejutkan adalah giliran Nona Shin.

 

Bayangan menunjukkan panggung megah, konser dunia. Nona Shin tampil sendirian. Penonton ratusan ribu... tapi tak ada satu pun yang bersuara. Semua seperti patung.

 

Nona Shin:

“Kenapa... mereka diam?”

 

Penjaga Ingatan:

“Karena semua itu tidak nyata. Hanya ilusi ketenaran tanpa koneksi.”

 

Nona Shin (pelan):

“Lalu aku siapa, kalau nggak ada yang lihat aku?”

 

Bayangan dirinya sendiri muncul dari belakang, menaruh tangan di pundaknya.

 

Bayangan Shin:

“Kamu cukup. Bahkan kalau tidak ada yang tepuk tangan.”

 

Nona Shin (menangis kecil):

“Boleh nggak... aku cuma jadi Shin? Yang nggak harus selalu bersinar. Cukup hangat aja, kayak madu.”

Tes Jenni: Vampir yang Tak Pernah Dianggap

 

Penjaga Ingatan menatap Jenni. Kabut padat menyelimuti, lalu muncul bayangan besar: rumah bangsawan vampir dengan pilar-pilar batu gelap dan lambang keluarga.

 

Di dalamnya, terdengar suara keras ayahnya:

 

Ayah Jenni (marah):

“Dia bukan seperti kakaknya! Teresme bisa menghentikan waktu, menghilang tanpa suara, tak pernah luka!”

 

Ibunya (dingin):

“Kau yakin dia bahkan vampir?”

 

Bayangan Jenni kecil berdiri di sudut tangga, menggenggam boneka kelinci patah telinga, mendengar semuanya. Tak menangis—hanya membeku.

 

 

---

 

Jenni Dewasa Menatap Masa Lalu

 

Jenni:

“Saat itu aku tidak ngerti... kenapa aku nggak pernah diajak makan malam bareng. Kenapa nggak pernah dipeluk kayak Teresme.”

 

Bayangan ibunya lewat begitu saja, tidak menoleh.

 

Jenni (pelan, gemetar):

“Aku kira... kalau aku lucu, mereka bakal sayang. Kalau aku kerja keras, mereka bakal bangga. Tapi aku cuma... gagal.”

 

Penjaga Ingatan:

“Kalau kau tahu kamu gagal, kenapa masih berjalan?”

 

Jenni (menatap bayangan dirinya):

“Karena aku belajar jadi vampir dari hidup... bukan dari darah bangsawan. Karena ternyata kekuatan terbesar... adalah nggak jadi apa-apa, tapi tetap jalan.”

 

Bayangan rumah meledak jadi kepingan es.

 

Dari reruntuhan muncul satu cahaya kecil: kelinci telinga patah, kini bersih dan utuh.

 

Jenni memeluknya diam-diam.

 

Vidi (menangis juga, tapi sambil ngunyah granola bar):

“Kenapa bagian kamu kayak sinetron Netflix... tapi aku tetap nangis?!”

 

Rai:

“Kamu kuat, Jen. Bukan karena kamu bisa pindah lewat pintu. Tapi karena kamu bisa terus berdiri... meskipun semua orang bilang kamu nggak layak.”

 

 

---

 

Penjaga Luka Menerima Air Mata Jenni

 

Botol sang penjaga mengeluarkan cahaya lembut saat air mata Jenni masuk ke dalamnya. Dan saat itu, aura sekitar Jenni berubah—lebih tenang, lebih berani. Pintu-pintu tak lagi menakutkan.

 

Flashback Rahasia Darah: Asal Usul Jenni

 

Saat Penjaga Ingatan hendak menutup buku masa lalu, tiba-tiba buku itu terbuka sendiri... dan halaman baru muncul.

 

Penjaga Ingatan (bingung):

“Aneh... memori ini tersegel. Hanya bisa dibuka saat luka terbesar siap ditunjukkan.”

 

Kabut memadat, dan semua peserta melihat:

 

 

---

 

Sebuah Ruang Mewah. Pesta Vampir.

 

Tuan E—tampan, arogan, mabuk berat. Anggur darah mengalir deras, tawa menggema. Tapi di tengah keramaian, ada seorang wanita manusia biasa—pelayan dari desa bawah.

 

Pelayan (ketakutan):

“Ampun... saya hanya antar kue...”

 

Tuan E (mabuk berat):

“Kamu... manis... mau minum...?”

 

Suasana memudar cepat. Suara berikutnya adalah tangisan bayi.

 

 

---

 

Depan Gerbang Kastil Keluarga E

 

Bayi dibungkus kain tua, diletakkan di pintu besar dengan sebuah surat kecil:

 

> “Anak ini darah bangsawan—dari Tuan E. Aku tak bisa membesarkannya. Dia akan lebih kuat kalau tumbuh di antara kaumnya...

Maafkan aku.”

 

 

 

Penjaga gerbang hanya mengangkat bayi itu dan membawanya masuk. Nyonya B melihatnya dengan tatapan jijik.

 

Nyonya B:

“Buang ke kamar bawah. Jangan sebut dia anak klan ini.”

 

 

---

 

Kembali ke Realita

 

Jenni terdiam. Lututnya hampir roboh. Tapi Vidi langsung menahan bahunya.

 

Vidi:

“Jadi kamu... anak haram vampir?!”

 

Rai:

“...Tapi kamu lebih punya hati dari semua vampir murni yang pernah gue kenal.”

 

Jenni (pelan):

“Pantes aku nggak pernah cocok sama mereka... Pantes pintuku selalu terbuka ke tempat aneh... Aku bukan bagian dari keluarga itu.”

 

Nona Shin (merangkul):

“Kamu keluarga kita sekarang. Kita tim. Kita—VampArtis United!”

 

Vidi:

“Aduh... nama itu awalnya bercanda... kenapa sekarang terdengar serius dan mengharukan ya...”

 

 

---

 

Penjaga Luka

 

Botol penjaga luka mengeluarkan cahaya paling terang saat air mata terakhir Jenni jatuh.

Dari botol itu, muncul tulisan melayang:

 

> “Luka yang diterima tanpa disangkal... adalah kekuatan yang tak bisa dilawan.”

 

 

 

 

---

 

Bab 17: Malam Tanpa Waktu

 

Langit pecah diam-diam.

 

Bintang-bintang mundur dari tempatnya, seperti takut akan sesuatu. Pohon-pohon di hutan tak bergoyang, seolah waktu berhenti bernapas.

 

Dawn (berbisik):

“Inilah saatnya. Malam tanpa waktu. Semua yang terjadi malam ini... akan dilupakan manusia esok pagi. Tapi dampaknya... akan tetap hidup di hati kita.”

 

 

---

 

Gerbang Kegelapan Terbuka

 

Di tengah hutan, sebuah lubang hitam terbuka perlahan. Kabut hitam pekat mengalir seperti tinta bocor.

Dari dalamnya muncul siluet-siluet klan gelap: vampir terkutuk yang memburu sesama demi kekuasaan, pengendali mimpi buruk, pemakan ingatan.

 

Pemimpin Klan Gelap:

“Mana anak itu? Anak darah campuran. Anak haram dari Tuan E.”

(Melirik Jenni)

 

Jenni (membentak):

“Kalau aku anak haram, ya salah siapa?! Yang mabuk siapa?! Aku cuma pengen hidup!”

 

 

---

 

Pertempuran Dimulai

 

Vidi mengeluarkan pisau perak berbentuk sisir:

“Ini hadiah dari mantan, pas Rai main sinetron misteri. Ternyata beneran tajam.”

 

Rai membuka jaketnya, dan dari balik tubuhnya muncul bayangan sayap—bekas kutukan klannya yang disegel kini terbuka.

 

Nona Shin dengan pakaian konser mewah dari bulu sintetis berdiri di atas batu:

“Kalau kita mati malam ini... tolong edit videoku biar viral!”

 

Jenni berdiri paling depan, pintu teleportasinya terbuka.

 

Jenni:

“Satu langkah mereka maju... kita lempar ke ruang ganti konser dangdut dimensi lain!”

 

 

---

 

Pertarungan Kacau Tapi Epik

 

Vidi melawan tiga vampir pengisap energi kreatif (mereka mencoba menyerap ide naskahnya, tapi gagal karena idenya absurd).

 

Rai menahan pemimpin klan gelap dalam duel udara, sayap melawan cakar.

 

Nona Shin melawan dengan... suara. High note-nya bisa memecahkan kabut!

 

Jenni membuka dan menutup pintu untuk memecah formasi musuh, kadang membuat musuh muncul di tempat absurd: dapur hotel, WC umum, dan satu masuk ke konser dangdut beneran.

 

 

Rai (teriak):

“KITA NGGAK BISA TAHAN LAMA-LAMA!”

 

 

---

 

Kekuatan Dawn Bangkit

 

Tiba-tiba Dawn berdiri di tengah arena.

 

Matanya berubah jadi emas. Tangannya memegang botol madu yang mulai bersinar.

 

Dawn:

“Sudah cukup. Malam ini... harus dilupakan.”

 

Ia membuka botol madu ke udara—dan dari botol itu keluar aroma yang menenangkan.

Musuh mulai goyah. Ingatan mereka luntur.

Realitas mulai bergeser.

 

Pemimpin klan gelap:

“Apa ini...?”

 

Dawn (menunduk):

“Kalian ingin abadi... tapi lupa bahwa manusia hidup karena bisa lupa.”

 

Seketika, satu per satu klan gelap memudar.

 

 

---

 

Keesokan Paginya

 

Di desa, semua kembali normal. Tidak ada yang ingat suara, cahaya, atau teriakan malam itu.

 

Petani bangun seperti biasa.

 

Nenek-nenek gosip di warung tentang sinetron semalam.

 

Anak-anak main layangan, seolah malam kemarin tak pernah ada.

 

 

Warga:

“Eh, kayaknya semalam adem banget ya... kayak tidur di pelukan kenangan.”

 

 

---

 

Di Ujung Hutan

 

Para pahlawan duduk diam.

 

Nona Shin (kusut tapi tetap diva):

“Kalau ini konser, kita barusan manggung di planet alien.”

 

Jenni:

“Aku nggak tahu siapa yang akan ingat kita. Tapi aku tahu... aku nggak sendiri sekarang.”

 

Vidi:

“Kita bukan keluarga bangsawan... tapi kita keluarga absurd.”

 

Rai:

“VampArtis United, ya?”

 

Semua:

“United sampai pensiun!”

 

 

---

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (36)
  • serelan

    Sell... itu masmu loh.. org² nginjak harga dirinya.. kamu yg keluarga pun sama aja.. memperparah rasa sakitnya.. bukannya saling mendukung dan menguatkan malah kya gitu..

    Comment on chapter Chapter 14 - Memindahkan sakitnya
  • serelan

    Si Cantika mulutnya harus d sekolahin. Bener² gak ada akhlak tu org. Hidupnya aja belum tentu bener sok²an ngurusin hidup org lain.. Pikirin baik² ya Sell apa yg dibilangin mas mu. Jangan ngeyel terus akhirnya nyesel..

    Comment on chapter Chapter 13 - Teman bicara
  • serelan

    Ngenes banget sih Nuuu...
    Lagi sakit aja berobatnya sendiri gak ada anggota keluarga yang bisa d andalkan... La, baik² ya ama Nunu. Di tempat kerja cuma kamu yg bisa dia andalkan, yg bisa jagain dia dari semua makhluk laknat yg ada d sana..

    Comment on chapter Chapter 12 - Serius
  • serelan

    Wisnu berusaha keras buat jaga adiknya, gak mau sesuatu yang buruk terjadi. Tapi semua yang dilakukan Wisnu selalu disalah artikan mulu sama ibu & adiknya. Pikirannya negative mulu sama Wisnu. Padahal yg keluarganya kan Wisnu ya? Tapi lebih percaya org yang baru dikenal yg belum tau sifatnya seperti apa²nya..

    Comment on chapter Chapter 11 - Kebaikan atau sogokan? Kebaikan atau kesepakatan?
  • serelan

    Kesel banget sama ibunya..
    Anakmu lagi sakit loh itu.. malah dikatain pemalas.. gak ada peka²nya sama sekali kah sama kondisi anak sendiri? Apa jangan² Nu Wisnu anak pungut😭 parah banget soalnya sikapnya ke Wisnu. Tidak mencerminkan sikap seorang ibu terhadap anaknya..

    Comment on chapter Chapter 10 - Takut
  • alin

    Singkirin aja itu ibu dan icel, makin lama makin nyebelin. Kesel sama ibunya dan Selly disini. Kasian Wisnu. Yang kuat ya, Kak Nu🥺 hug Wisnu🥺🫂

    Comment on chapter Chapter 10 - Takut
  • nazladinaditya

    lo udah sesakit itu aja masih kepikiran nyokap dan adek lo yaa, nu. anak baik :((

    Comment on chapter Chapter 9 - Gelap dan hening lebih lama
  • serelan

    Wisnu nya udh kya gitu awas aja tu kluarganya klo masih gak ada yg peduli juga, keterlaluan banget sih..

    Comment on chapter Chapter 9 - Gelap dan hening lebih lama
  • serelan

    Nu, kamu tuh hebat banget asli. Saat berada dalam kondisi terburuk pun masih sempat aja mikirin tanggung jawab, mikirin ibu & adik mu. Tapi, orang² yg kamu pikirin, yang berusaha kamu jaga bahkan gak pernah mikirin kamu sama sekali. Minimal nanya gitu kondisi kamu aja nggak. Yang mereka peduliin cuma uang aja. Apalagi si Selly noh sampe bohongin ibu, nyuri uang ibu, mana di pake buat sesuatu yg gak baik pula. Mana katanya ntar klo udh ada uang lagi bakal di pake beliin yg lebih bagus lebih mahal. Mau nyari uang dimana dia? Nyuri lagi?

    Comment on chapter Chapter 9 - Gelap dan hening lebih lama
  • nazladinaditya

    wisnuuu:( u deserve a better world, really. lo sabar banget aslian. hug wisnuu🤍🥺

    Comment on chapter Chapter 8 - Lebih dari hancur
Similar Tags
Love 90 Days
6071      2240     2     
Romance
Hidup Ara baikbaik saja Dia memiliki dua orangtua dua kakak dan dua sahabat yang selalu ada untuknya Hingga suatu hari seorang peramal mengatakan bila ada harga yang harus dibayar atas semua yang telah dia terima yaitu kematian Untuk membelokkan takdir Ara diharuskan untuk jatuh cinta pada orang yang kekurangan cinta Dalam pencariannya Ara malah direcoki oleh Iago yang tibatiba meminta Ara untu...
Pacarku Pergi ke Surga, Tapi Dia Lupa Membawa Buku Catatan Biru Tua Itu
4187      925     7     
Fantasy
Lily adalah siswa kelas 12 yang ambisius, seluruh hidupnya berputar pada orbit Adit, kekasih sekaligus bintang pemandunya. Bersama Adit, yang sudah diterima di Harvard, Lily merajut setiap kata dalam personal statement-nya, sebuah janji masa depan yang terukir di atas kertas. Namun, di penghujung Juli, takdir berkhianat. Sebuah kecelakaan tragis merenggut Adit, meninggalkan Lily dalam kehampaan y...
Renata Keyla
7055      1698     3     
Romance
[ON GOING] "Lo gak percaya sama gue?" "Kenapa gue harus percaya sama lo kalo lo cuma bisa omong kosong kaya gini! Gue benci sama lo, Vin!" "Lo benci gue?" "Iya, kenapa? Marah?!" "Lo bakalan nyesel udah ngomong kaya gitu ke gue, Natt." "Haruskah gue nyesel? Setelah lihat kelakuan asli lo yang kaya gini? Yang bisanya cuma ng...
ELANG
370      245     1     
Romance
Tau kan bagaimana cara Elang menerkam mangsanya? Paham bukan bagaimana persis nya Elang melumpuhkan lawannya? dia tidak akan langsung membunuh rivalnya secara cepat tanpa merasakan sakit terlebih dahulu. Elang akan mengajaknya bermain dahulu,akan mengajaknya terbang setinggi awan dilangit,setelah itu apa yang akan Elang lakukan? menjatuhkan lawannya sampai tewas? mari kita buktikan sekejam apa...
Da Capo al Fine
692      538     5     
Romance
Bagaimana jika kau bisa mengulang waktu? Maukah kau mengulangi kehidupanmu dari awal? Atau kau lebih memilih tetap pada akhir yang tragis? Meski itu berarti kematian orang yang kau sayangi? Da Capo al Fine = Dari awal sampai akhir
Broken Home
53      51     0     
True Story
Semuanya kacau sesudah perceraian orang tua. Tak ada cinta, kepedulian dan kasih sayang. Mampukah Fiona, Agnes dan Yohan mejalan hidup tanpa sesosok orang tua?
Ansos and Kokuhaku
3675      1235     9     
Romance
Kehidupan ansos, ketika seorang ditanyai bagaimana kehidupan seorang ansos, pasti akan menjawab; Suram, tak memiliki teman, sangat menyedihkan, dan lain-lain. Tentu saja kata-kata itu sering kali di dengar dari mulut masyarakat, ya kan. Bukankah itu sangat membosankan. Kalau begitu, pernah kah kalian mendengar kehidupan ansos yang satu ini... Kiki yang seorang remaja laki-laki, yang belu...
Melihat Tanpamu
272      220     1     
Fantasy
Ashley Gizella lahir tanpa penglihatan dan tumbuh dalam dunia yang tak pernah memberinya cahaya, bahkan dalam bentuk cinta. Setelah ibunya meninggal saat ia masih kecil, hidupnya perlahan runtuh. Ayahnya dulu sosok yang hangat tapi kini berubah menjadi pria keras yang memperlakukannya seperti beban, bahkan budak. Di sekolah, ia duduk sendiri. Anak-anak lain takut padanya. Katanya, kebutaannya...
Monologue
1475      1039     1     
Romance
Anka dibuat kesal, hingga nyaris menyesal. Editor genre misteri-thriller dengan pengalaman lebih dari tiga tahun itu, tiba-tiba dipaksa menyunting genre yang paling ia hindari: romance remaja. Bukan hanya genre yang menjijikkan baginya, tapi juga kabar hilangnya editor sebelumnya. Tanpa alasan. Tanpa jejak. Lalu datanglah naskah dari genre menjijikkan itu, dengan nama penulis yang bahkan...
Kacamata Monita
4326      1295     3     
Romance
Dapat kado dari Dirga bikin Monita besar kepala. Soalnya, Dirga itu cowok paling populer di sekolah, dan rival karibnya terlihat cemburu total! Namun, semua mendadak runyam karena kado itu tiba-tiba menghilang, bahkan Monita belum sempat membukanya. Karena telanjur pamer dan termakan gengsi, Monita berlagak bijaksana di depan teman dan rivalnya. Katanya, pemberian dari Dirga terlalu istimewa u...