Loading...
Logo TinLit
Read Story - Catatan Takdirku
MENU
About Us  

"Yaudah, Jal. Sekarang ceritain tentang dirimu aja," ucapku memecah keheningan.

"Bentar dulu deh, Bang. Aku mau buat kopi dulu, habis nih kopiku." Rizal mengangkat gelas kecilnya dan masuk ke kamar yang tepat berada di samping kamarku.

Aku melirik gelasku sendiri. Tinggal ampas.

"Sekalian aku, Jal. Gulanya jangan terlalu banyak, ya," teriakku, baru sadar kalau kopi di tanganku udah tinggal kenangan.

Beberapa detik kemudian, kepala Rizal nongol dari pintu. "Ah, monyet! Nggak bilang dari tadi, bikin capek aja!"

Buset, gitu doang marah. Tingkat kesabaran Rizal kayaknya udah limit. Mungkin karena waktunya udah kelewat malam. Aku melirik jam. 00.03.

Bosan nungguin dia buat kopi, aku akhirnya ikut masuk ke kamarnya.

"Jal, aku masuk, ya. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam. Orang jelek dilarang masuk, Bang," balasnya santai.

Aku melotot. "Yeee, muka kayak casing HP aja belagu kamu, Jal, Jal."

Rizal naruh sendok ke atas meja, terus melirikku tajam. "HAHAHAHAHA, belum pernah ditempeleng casing HP, kah, Bang?"

Kamar Rizal sama sempitnya dengan kamarku, mungkin hanya 4x4 meter. Dindingnya dihiasi cat yang sudah terkoyak di sana-sini, juga retakan-retakan kecil yang membuatnya terlihat tua. Lantainya cuma cor-coran, ditutupi karpet tipis yang udah mulai kumal.

Tapi... kamar ini jauh lebih rapi dibanding kamarku.

Beda banget sama kamar sebelah yang mirip zona bencana. Kalau kamarku jadi headline berita, pasti judulnya: "Gempa 20 SR Hantam Kos-Kosan: Satu Orang Bertahan Hidup."

Aku mengedarkan pandangan, lalu mataku tertuju ke foto keluarga yang tergantung di dinding, tepat di samping kasur kecil bergambar Doraemon.

Di foto itu, terlihat seorang anak kecil, mungkin baru 2 atau 3 tahun. Pipinya tembem, rambutnya tipis, matanya besar seperti penasaran sama dunia. Dia digendong oleh seorang perempuan yang tersenyum hangat, sementara di sampingnya, seorang pria berdiri dengan ekspresi bangga.

Aku melirik Rizal. "Ini foto keluargamu, Jal?"

Rizal melirikku santai. "Bukan, Bang. Foto keluarga Abu Jahal itu."

Aku ngakak. "HAHAHA… Serius ini mah. Lucu banget ya kamu waktu masih bayi. Yang sekarang juga lucu sih." Aku meliriknya, memasang ekspresi gemas.

"Kalau yang dulu rasanya pengen nyubit, Jal. Gemesss."

Rizal baru mau tersenyum, tapi aku lanjut, "Kalau yang sekarang juga pengen nyubit sih, tapi pake besi panas."

Rizal ngakak. "HAHAHA… Anjay, Bang!"

Tapi kemudian dia menarik napas, ekspresinya sedikit berubah.

"Iya, Bang. Itu foto keluargaku." Suaranya sedikit lebih pelan. "Bapakku meninggal waktu aku masih kecil, terus mamaku udah meninggal… 14 tahun yang lalu."

Cepat sekali suasana di ruangan ini berubah.

Aku langsung terdiam. "Eh, maaf ya, Jal. Nggak bermaksud—"

"Iya, nggak apa-apa, Bang," katanya sambil tersenyum tipis. "Nanti juga aku ceritain. Soalnya itu salah satu faktor kenapa aku bisa ketemu abang."

Aku mengangguk. Kenapa tiba-tiba ruangannya jadi sesak begini?

Untungnya, Rizal langsung berdiri dan menepuk bahuku. "Ayo keluar, Bang. Kopinya udah jadi."

Kami kembali duduk di kursi depan. Rizal menarik napas panjang, seakan siap untuk bercerita. Aku ikut diam, menunggu.

Dia masih menarik napas... Masih ditahan… Masih ditahan…

"HACHIIM!!!"

"YARHAMUKALLAH!" Aku refleks mundur. "Bikin kaget aja, sialan!"

Rizal ketawa sambil ngelap hidungnya. "Hahaha, maap Bang, refleks. Dingin banget malam ini."

Aku mendesah panjang. "Pantes lama banget narik napas, kupikir kamu siap buat buka rahasia hidupmu… taunya malah bersin."

Rizal terkikik, lalu menyeruput kopinya. "Yaudah, sekarang beneran, Bang. Aku mau mulai cerita."

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Dear Groom
539      386     5     
Short Story
\"Kadang aku berpikir ingin seperti dulu. Saat kecil, melambaikan tangan adalah hal yang aku sukai. Sambil tertawa aku melambaikan tangan pada pesawat yang lewat. Tapi sekarang, bukan seperti ini yang aku sukai. Melambaikan tangan dengan senyuman terpaksa padanya bersama orang lain.\"
Segitiga Sama Kaki
2110      965     2     
Inspirational
Menurut Phiko, dua kakak kembarnya itu bodoh. Maka Phiko yang harus pintar. Namun, kedatangan guru baru membuat nilainya anjlok, sampai merembet ke semua mata pelajaran. Ditambah kecelakaan yang menimpa dua kakaknya, menjadikan Phiko terpuruk dan nelangsa. Selayaknya segitiga sama kaki, sisi Phiko tak pernah bisa sama seperti sisi kedua kakaknya. Phiko ingin seperti kedua kakaknya yang mendahu...
Love 90 Days
6071      2240     2     
Romance
Hidup Ara baikbaik saja Dia memiliki dua orangtua dua kakak dan dua sahabat yang selalu ada untuknya Hingga suatu hari seorang peramal mengatakan bila ada harga yang harus dibayar atas semua yang telah dia terima yaitu kematian Untuk membelokkan takdir Ara diharuskan untuk jatuh cinta pada orang yang kekurangan cinta Dalam pencariannya Ara malah direcoki oleh Iago yang tibatiba meminta Ara untu...
Gray Paper
577      339     2     
Short Story
Cinta pertama, cinta manis yang tak terlupakan. Tapi apa yang akan kamu lakukan jika cinta itu berlabuh pada orang yang tidak seharusnya? Akankah cinta itu kau simpan hingga ke liang lahat?
IMAGINATIVE GIRL
2935      1467     2     
Romance
Rose Sri Ningsih, perempuan keturunan Indonesia Jerman ini merupakan perempuan yang memiliki kebiasaan ber-imajinasi setiap saat. Ia selalu ber-imajinasi jika ia akan menikahi seorang pangeran tampan yang selalu ada di imajinasinya itu. Tapi apa mungkin ia akan menikah dengan pangeran imajinasinya itu? Atau dia akan menemukan pangeran di kehidupan nyatanya?
Bunga Hortensia
1992      342     0     
Mystery
Nathaniel adalah laki-laki penyendiri. Ia lebih suka aroma buku di perpustakaan ketimbang teman perempuan di sekolahnya. Tapi suatu waktu, ada gadis aneh masuk ke dalam lingkarannya yang tenang itu. Gadis yang sulit dikendalikan, memaksanya ini dan itu, maniak misteri dan teka-teki, yang menurut Nate itu tidak penting. Namun kemudian, ketika mereka sudah bisa menerima satu sama lain dan mulai m...
Sweetest Thing
2447      1227     0     
Romance
Adinda Anandari Hanindito "Dinda, kamu seperti es krim. Manis tapi dingin" R-
Asrama dan Asmara
552      404     0     
Short Story
kau bahkan membuatku tak sanggup berkata disaat kau meninggalkanku.
Sebab Pria Tidak Berduka
263      221     1     
Inspirational
Semua orang mengatakan jika seorang pria tidak boleh menunjukkan air mata. Sebab itu adalah simbol dari sebuah kelemahan. Kakinya harus tetap menapak ke tanah yang dipijak walau seluruh dunianya runtuh. Bahunya harus tetap kokoh walau badai kehidupan menamparnya dengan keras. Hanya karena dia seorang pria. Mungkin semuanya lupa jika pria juga manusia. Mereka bisa berduka manakala seluruh isi s...
SarangHaerang
2326      969     9     
Romance
(Sudah Terbit, sebentar lagi ada di toko buku dekat rumahmu) Kecelakaan yang menimpa saudara kembarnya membuat Hae-rang harus menyamar menjadi cewek. Awalnya dia hanya ingin memastikan Sa-rang menerima beasiswanya, akan tetapi buku harian milik Sa-rang serta teror bunga yang terjadi memberikan petunjuk lain kalau apa yang menimpa adiknya bukan kecelakaan. Kecurigaan mengarah pada Da-ra. Berb...