Loading...
Logo TinLit
Read Story - KEMEJA BIRU
MENU
About Us  

Setiap kali aku menaiki lift, seolah takdir mendukung untuk bertemu denganmu: pintu terbuka dan Pak Natapurna nampak berdiri di ujung sana. Dirinya tengah sibuk berbicara dengan dosen lain ataupun mahasiswa. Wajahnya itu gemar sekali berseri-seri bersama senyuman yang membuat banyak hati terpanah. Mungkin telah kuulangi hal yang sama, membeku sebelum berjalan keluar dari lift. Aku sudah berusaha agar tak terlalu menatap, tapi sulit menahan diri ketika sorot matanya sesekali tertuju ke arahku, membuat detak jantungku berdentang lebih cepat dari biasanya. Kalau diingat- ingat, sorotan matanya adalah hal biasa dari sebuah gerak refleks ketika pintu lift terbuka untuk mengantar orang-orang menuju tujuannya. 

"yuhu, ehh" "hade" *dak duk dak* kurleb suara-suara orang yang berhamburan keluar lift.

Aku keluar terakhir dari lift karena tidak mau menyerobot, lelah saja. fikirku berkata, tidak suka rusuh, santai lebih asik. Makanya teman-teman sering meninggalkanku.

dari celah orang-orang yang menumpuk didepanku, Pak Nata tetap jelas kehadirannya dan semakin tertutupi karena ciwi-ciwi bergerak cepat untuk menunjukkan wajahnya kepada dosen hangat idola mahasiswa. Mereka berdiri di hadapan pak dosen dan aku memilih berbelok ke arah kanan, namun kulihat Pak nata menatapku juga. 

Ada kalanya aku tak memilih menaiki lift karena sangat ramai sehingga menuju lantai atas kulalui dengan berjalan melewati banyak anak tangga. Dan berkali-kali aku dibuat salah paham, Pak Natapurna lebih sering kutemui , ia berjalan gagah dengan postur tegap, penuh kewibawaan yang tak perlu diucapkan namun terasa kuat. Terkadang ia di depanku, belakangku, pernah juga disampingku. Hanya berjalan tanpa menyapa, aku menatapnya, dia menatap kembali dan kuberi senyuman degan sedikit menunduk sehingga ia membalas dengan tatapan. Kemudian aku berjalan lebih cepat untuk membuang muka dibalik hati yang sedang berbunga-bunga.

Kalau ditanya, ya jelas aku senang setiap kali bertemu Pak Natapurna di tangga. Tak ada kata letih menuju lantai atas, rasanya seperti lebih punya waktu, lebih bisa meresapi keberadaannya. Tangga itu sepi, tidak banyak orang, dan aku bisa mendengar langkah kaki kami bersahutan. Aku tak perlu terburu-buru, tapi tetap saja langkahku sering lebih cepat darinya mungkin karena gugup, atau hanya ingin menyembunyikan rasa senangku yang terlalu jelas.

Berbeda dengan lift yang sering penuh dan bising, lebih tepatnya aku tertutupi orang-orang yang riang menyapa Pak Nata sementara tangga seperti tempat yang disiapkan khusus untukku… untuk menatapnya lebih lama, tanpa harus terlihat mencolok. Dunia seperti sedang melambat, memberi ruang untukku menikmati keberadaannya dari jarak yang cukup, namun cukup dekat untuk kurasakan. Aku tahu,tanpa bicara bukan hal istimewa di mata siapa pun. Tapi buatku,seperti hadiah kecil yang diam-diam dikantongi dan semua orang tidak perlu tau karena mereka tidak mendapatkannya.

Ada rasa yang tak bisa dijelaskan yaitu diam tapi hatiku sibuk. Kalau boleh jujur, aku selalu merasa seperti dunia sedang memberiku kesempatan untuk bersuara, walau tak keluar dari mulut. Mungkin hanya dari tatapan, dari senyuman kecil yang ragu sambil sedikit menunduk. Rasanya cukup. Cukup untuk membuatku kembali memikirkannya di malam hari. Cukup untuk membuatku jatuh hati…untuk yang pertama, sekali lagi. Dan lagi. 

Tangga dan Lift adalah saksi, keberanianku, temapt dimana sedikit senyum kuberi meski ragu-ragu...Dalam buku ceritaku, 2022. 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Jalan Menuju Braga
331      253     4     
Romance
Berly rasa, kehidupannya baik-baik saja saat itu. Tentunya itu sebelum ia harus merasakan pahitnya kehilangan dan membuat hidupnya berubah. Hal-hal yang selalu ia dapatkan, tak bisa lagi ia genggam. Hal-hal yang sejalan dengannya, bahkan menyakitinya tanpa ragu. Segala hal yang terjadi dalam hidupnya, membuat Berly menutup mata akan perasaannya, termasuk pada Jhagad Braga Utama--Kakak kelasnya...
Anak Magang
118      110     1     
Fan Fiction
Bercerita sekelompok mahasiswa yang berusaha menyelesaikan tugas akhirnya yaitu magang. Mereka adalah Reski, Iqbal, Rival, Akbar. Sebelum nya, mereka belum mengenal satu sama lain. Dan mereka juga bukan teman dekat atau sahabat pada umumnya. Mereka hanya di tugaskan untuk menyelesaikan tugas nya dari kampus. Sampai suatu ketika. Salah satu di antara mereka berkhianat. Akan kah kebersamaan mereka ...
Dunia Gemerlap
20697      3086     3     
Action
Hanif, baru saja keluar dari kehidupan lamanya sebagai mahasiswa biasa dan terpaksa menjalani kehidupannya yang baru sebagai seorang pengedar narkoba. Hal-hal seperti perjudian, narkoba, minuman keras, dan pergaulan bebas merupakan makanan sehari-harinya. Ia melakukan semua ini demi mengendus jejak keberadaan kakaknya. Akankah Hanif berhasil bertahan dengan kehidupan barunya?
Benang Merah, Cangkir Kopi, dan Setangan Leher
267      217     0     
Romance
Pernahkah kamu membaca sebuah kisah di mana seorang dosen merangkap menjadi dokter? Atau kisah dua orang sahabat yang saling cinta namun ternyata mereka berdua ialah adik kakak? Bosankah kalian dengan kisah seperti itu? Mungkin di awal, kalian akan merasa bahwa kisah ini sama seprti yang telah disebutkan di atas. Tapi maaf, banyak perbedaan yang terdapat di dalamnya. Hanin dan Salwa, dua ma...
Antropolovegi
129      114     0     
Romance
"Ada satu hubungan yang lebih indah dari hubungan sepasang Kekasih Kak, Hubungan itu bernama Kerabat. Tapi kak, boleh aku tetap menaruh hati walau tau akhirnya akan sakit hati?" -Dahayu Jagat Raya. __________________________ Sebagai seseorang yang berada di dalam lingkup yang sama, tentu hal wajar jika terjadi yang namanya jatuh cinta. Kebiasaan selalu berada di sisi masing-masing sepanjang...