Loading...
Logo TinLit
Read Story - KEMEJA BIRU
MENU
About Us  

ᴺᴼᵂ ᴾᴸᴬᵞᴵᴺᴳ♫♬♪ ku bahagia kau telah terlahir di dunia dan kau ada diantara milyaran manusia dan kubisa dengan radarku menemukanmu......

Bersuka cita di atas dipan, pandangan Gelis tertuju pada plafon tetapi senyum itu hadir karena wajah pak Nata melekat di isi kepalanya.

"jangan takut berbagi ilmu, saling membantu, selamat berproses" Quotes Pak Natapurma

"SELAMAT BERPROSES... SELAMAT BERPROSES... SE..LA......MAT BER...PRO......SES... SELAMAT, SELAMAT " celetukan Gelis sambil berguling-guling. "ucapanmu memang bukan buatku namun, aku menyaksikannya. Dari kejauhan saja sudah memberikan rasa riang gembira, entah sampai kapan gengsiku mengalah"

Matanya turut senyum, suaranya juga tulus dan bahasa tubuhnya selalu menghargai siapapun lawan bicaranya. Bapak ini seperti madu, manisnya sudah pas. Mengingat-ngingat gelagat pak dosen

"setiap di kejauhan ku tak berhenti mengamati, tetapi saat berpapasan, senyumku tak ada juga.

Sehingga seperti biasa... tak akan ada ekspresi apapun darimu" tangan Gelis menggantung pasrah di kasur berwarna merah muda

"Sudah satu bulan aku menyukai hadirnya, kuharap ini kagum biasa, kalupun menunjukkan rasa sepertinya memalukan"         Terlalu  banyak mahasiswi yang tebar pesona di setiap kedatangan Pak Nata tetapi tidak dengan Gelis, yang jelas buang muka dan pura-pura tidak lihat.

"Lagian bapak ini tidak mengajar mata kuliahku, bagaimana bisa aku mencari perhatian dengan cara yang se-elegan mungkin" Gelis menepi di sudut kasur

"tiba-tiba terseyum di depan orang yang kusuka?aku tidak bisaaaa, TIDAK, GAMAU" 

"JANGAN terlihat cari perhatian pada dosen muda deh, malu... perempuan sedingin ini mudah akward"

"kepribadianku tidak ceplas ceplos, andai bapak tahu"  Yang jelas, Gelis kalau tertarik pasti buang muka

Gelisa pun akhirnya tertidur

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Dunia Gemerlap
20694      3086     3     
Action
Hanif, baru saja keluar dari kehidupan lamanya sebagai mahasiswa biasa dan terpaksa menjalani kehidupannya yang baru sebagai seorang pengedar narkoba. Hal-hal seperti perjudian, narkoba, minuman keras, dan pergaulan bebas merupakan makanan sehari-harinya. Ia melakukan semua ini demi mengendus jejak keberadaan kakaknya. Akankah Hanif berhasil bertahan dengan kehidupan barunya?
Benang Merah, Cangkir Kopi, dan Setangan Leher
267      217     0     
Romance
Pernahkah kamu membaca sebuah kisah di mana seorang dosen merangkap menjadi dokter? Atau kisah dua orang sahabat yang saling cinta namun ternyata mereka berdua ialah adik kakak? Bosankah kalian dengan kisah seperti itu? Mungkin di awal, kalian akan merasa bahwa kisah ini sama seprti yang telah disebutkan di atas. Tapi maaf, banyak perbedaan yang terdapat di dalamnya. Hanin dan Salwa, dua ma...
Antropolovegi
129      114     0     
Romance
"Ada satu hubungan yang lebih indah dari hubungan sepasang Kekasih Kak, Hubungan itu bernama Kerabat. Tapi kak, boleh aku tetap menaruh hati walau tau akhirnya akan sakit hati?" -Dahayu Jagat Raya. __________________________ Sebagai seseorang yang berada di dalam lingkup yang sama, tentu hal wajar jika terjadi yang namanya jatuh cinta. Kebiasaan selalu berada di sisi masing-masing sepanjang...
Anak Magang
118      110     1     
Fan Fiction
Bercerita sekelompok mahasiswa yang berusaha menyelesaikan tugas akhirnya yaitu magang. Mereka adalah Reski, Iqbal, Rival, Akbar. Sebelum nya, mereka belum mengenal satu sama lain. Dan mereka juga bukan teman dekat atau sahabat pada umumnya. Mereka hanya di tugaskan untuk menyelesaikan tugas nya dari kampus. Sampai suatu ketika. Salah satu di antara mereka berkhianat. Akan kah kebersamaan mereka ...
Jalan Menuju Braga
330      252     4     
Romance
Berly rasa, kehidupannya baik-baik saja saat itu. Tentunya itu sebelum ia harus merasakan pahitnya kehilangan dan membuat hidupnya berubah. Hal-hal yang selalu ia dapatkan, tak bisa lagi ia genggam. Hal-hal yang sejalan dengannya, bahkan menyakitinya tanpa ragu. Segala hal yang terjadi dalam hidupnya, membuat Berly menutup mata akan perasaannya, termasuk pada Jhagad Braga Utama--Kakak kelasnya...