Loading...
Logo TinLit
Read Story - Can You Be My D?
MENU
About Us  

Jomlo, berusia duapuluh tiga tahun, sudah pernah pacaran, tapi tidak betah kerja di kantor yang belum genap setengah tahun ini. Rasanya mau cepat-cepat resign, bertemu dengan cowok ganteng yang baik hati di kantor baru yang tidak toxic, PDKT, pacaran lalu menikah.

Angan-angan siapa lagi kalau bukan aku? Andai semua yang aku bayangkan itu gampang buat wujudinnya. Sayangnya, semua itu belum pernah aku rasakan. Selama ini, tempat kerjaku tidak enak. Kalau bukan orang-orangnya, malah lingkungannya yang toxic. Dan kaum pria muda di kantor lamaku pun tidak masuk kategori sebagai calon gebetan. Ada sih yang jomlo, tapi minus akhlak dan sudah terlalu banyak menyerap racun dari rekan-rekan kerja sekitarnya. 

Jangan berekspektasi ketinggian terhadap apapun. 

Kalimat itu sudah sering aku dengar. Tapi dasar diri ini bebal, tetap saja sejak awal aku menaruh ekspektasi terhadap tempat kerjaku yang baru. Ada beberapa hal yang menjadi ekspektasiku ; kerjaannya tidak bikin pusing, orang-orangnya tak semengesalkan kayak di tempat kerja lama, mereka lebih cuek dan tidak terikat kalau berteman, serta No Kepo-Kepo Dan Iri Club. 

Di kantor yang baru ini, awalnya semua terasa baik-baik saja. Sampai suatu hari kami pindah gedung baru dan ruangan divisi accounting, finance dan tax digabung jadi satu. Sebenarnya, tiga divisi ini masih saling berhubungan dan sah-sah saja kalau ruang kerjanya mau digabung. Yang jadi masalahnya itu adalah, aku tak tahan dengan mulut julid nan kepo dari anak-anak finance dan tax. Padahal baru satu bulan pindah, tapi kelakuan mereka yang membentuk geng baru itu sudah sukses bikin kepalaku pusing. 

"Kan udah gue bilang, di kantor manapun pasti ada yang kayak gitu. Jangan kemakan drama Korea atau novel romansa, Dania Imanuela!" omel Davira di telepon. Kalau sudah menyebut nama lengkapku kayak gitu, tandanya Davira benar-benar kesal, jengkel atau marah.

Davira Lenata, sahabatku sejak di bangku kuliah. Meski tak pernah kerja sekantor, kami selalu menjaga hubungan persahabatan ini agar tetap awet. Selain hangout kalau sempat, cara lainnya adalah dengan teleponan seperti saat ini. 

"Iya, iya, tau kok. Tapi yang namanya manusia, gak mungkin gak ada ekspektasi, kan, Dap?"

Atau jangan-jangan hanya aku saja yang begini, suka berekspektasi ini-itu? 

"Ya pasti ada. Gue juga punya ekspektasi. Tapi kan bisa kita kontrol biar kalo gak kesampaian, kita gak sakit-sakit amat. Lo udah berapa kali pindah kerja sih?" Nada bicara Davira mulai geregetan. 

"Di tempat baru ini, yang ketiga," ingatku setelah sekian detik. Normal enggak sih, aku sudah pindah kerja tiga kali sejak lulus kuliah dua tahun lalu? Soalnya kalau melihat Davira, dia baru pindah satu kali. Tapi, dia betah di tempat kerjanya yang sekarang ini. 

"Tiga kali, Cuy! Harusnya lo bisa belajar dari tiga kali itu!" seru Davira geregetan beneran.

Aku langsung membayangkan ekspresi sahabatku satu itu kalau lagi geregetan. Keningnya berkerut-kerut, bibirnya jadi segaris, sedangkan tinjunya diangkat lalu digoyang-goyangkan. Tanpa sadar, aku jadi terkekeh sendiri. 

"Dibilangin malah ketawa! Dah ah, Deon udah jemput. Bye!"

Aku menghela napas berat. Bukan karena ditinggal Davira pacaran, tapi karena layar ponselku menampilkan sambungan telepon yang sudah terputus. Aku masih butuh curhat dengan sahabatku itu. Aku belum menceritakan keinginanku buat mencari lowongan kerja baru. Seketika, rasa sepi menyelimuti hatiku yang sudah lama kosong ini.

"Mamaaakk, anakmu butuh pacar jugaaa!" rengekku sambil berguling-guling di atas kasur. 

Kalau punya pacar, minimal aku bisa melanjutkan curhat tadi dengan pacarku sambil video call. Atau, berhubung hari ini Sabtu malam, aku bisa ketemuan langsung dengan pacarku, dinner date di restoran favoritku atau favoritnya, lanjut nongkrong di kafe supaya bisa duduk hadap-hadapan, saling mengenggam tangan dan tatap-tatapan sambil curhat.

Aku jadi guling-guling lagi membayangkan semua adegan itu. Manis, tapi menurutku tidak berlebih. Semuanya pas. Tapi akan lebih pas lagi kalau sosok pacar itu beneran ada, bukan cuma dalam imajinasiku saja. 

Hei, Pacar! Di manakah kamu berada? Datang sini dong! Aku udah ready buat pacaran nih! Biar gantian aku yang ninggalin Davira sesekali. Hehe..

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Langit-Langit Patah
28      24     1     
Romance
Linka tidak pernah bisa melupakan hujan yang mengguyur dirinya lima tahun lalu. Hujan itu merenggut Ren, laki-laki ramah yang rupanya memendam depresinya seorang diri. "Kalau saja dunia ini kiamat, lalu semua orang mati, dan hanya kamu yang tersisa, apa yang akan kamu lakukan?" "Bunuh diri!" Ren tersenyum ketika gerimis menebar aroma patrikor sore. Laki-laki itu mengacak rambut Linka, ...
I Found Myself
50      46     0     
Romance
Kate Diana Elizabeth memiliki seorang kekasih bernama George Hanry Phoenix. Kate harus terus mengerti apapun kondisi Hanry, harus memahami setiap kekurangan milik Hanry, dengan segala sikap Egois Hanry. Bahkan, Kate merasa Hanry tidak benar-benar mencintai Kate. Apa Kate akan terus mempertahankan Hanry?
Hanya Untukku Seorang
1073      579     1     
Fan Fiction
Dong Hae - Han Ji bin “Coba saja kalo kau berani pergi dariku… you are mine…. Cintaku… hanya untukku seorang…,” Hyun soo - Siwon “I always love you… you are mine… hanya untukku seorang...”
Semu, Nawasena
9887      3121     4     
Romance
"Kita sama-sama mendambakan nawasena, masa depan yang cerah bagaikan senyuman mentari di hamparan bagasfora. Namun, si semu datang bak gerbang besar berduri, dan menjadi penghalang kebahagiaan di antara kita." Manusia adalah makhluk keji, bahkan lebih mengerikan daripada iblis. Memakan bangkai saudaranya sendiri bukanlah hal asing lagi bagi mereka. Mungkin sudah menjadi makanan favoritnya? ...
Wannable's Dream
40676      5988     42     
Fan Fiction
Steffania Chriestina Riccy atau biasa dipanggil Cicy, seorang gadis beruntung yang sangat menyukai K-Pop dan segala hal tentang Wanna One. Dia mencintai 2 orang pria sekaligus selama hidup nya. Yang satu adalah cinta masa depan nya sedangkan yang satunya adalah cinta masa lalu yang menjadi kenangan sampai saat ini. Chanu (Macan Unyu) adalah panggilan untuk Cinta masa lalu nya, seorang laki-laki b...
CTRL+Z : Menghapus Diri Sendiri
135      120     1     
Inspirational
Di SMA Nirwana Utama, gagal bukan sekadar nilai merah, tapi ancaman untuk dilupakan. Nawasena Adikara atau Sen dikirim ke Room Delete, kelas rahasia bagi siswa "gagal", "bermasalah", atau "tidak cocok dengan sistem" dihari pertamanya karena membuat kekacauan. Di sana, nama mereka dihapus, diganti angka. Mereka diberi waktu untuk membuktikan diri lewat sistem bernama R.E.S.E.T. Akan tetapi, ...
Loveless
7231      3415     609     
Inspirational
Menjadi anak pertama bukanlah pilihan. Namun, menjadi tulang punggung keluarga merupakan sebuah keharusan. Itulah yang terjadi pada Reinanda Wisnu Dhananjaya. Dia harus bertanggung jawab atas ibu dan adiknya setelah sang ayah tiada. Wisnu tidak hanya dituntut untuk menjadi laki-laki dewasa, tetapi anak yang selalu mengalah, dan kakak yang wajib mengikuti semua keinginan adiknya. Pada awalnya, ...
Batas Sunyi
1961      894     108     
Romance
"Hargai setiap momen bersama orang yang kita sayangi karena mati itu pasti dan kita gak tahu kapan tepatnya. Soalnya menyesal karena terlambat menyadari sesuatu berharga saat sudah enggak ada itu sangat menyakitkan." - Sabda Raka Handoko. "Tidak apa-apa kalau tidak sehebat orang lain dan menjadi manusia biasa-biasa saja. Masih hidup saja sudah sebuah achievement yang perlu dirayakan setiap har...
The Emergency Marriage Secret
130      40     0     
Romance
Raina tidak pernah berpikir bahwa hidupnya akan berubah drastis hanya karena satu permintaan terakhir dari sang Ayah. Permintaan yang sederhana namun berat, menikah. Calon suaminya adalah seorang dokter muda, anak dari sahabat lama Ayahnya. Raina tidak mencintai pria itu, bahkan nyaris tak mengenalnya. Tapi demi Ayah yang terbaring sakit dengan riwayat jantung melemah, Raina mengiyakan. ...
Monday vs Sunday
210      169     0     
Romance
Bagi Nara, hidup itu dinikmati, bukan dilomba-lombakan. Meski sering dibandingkan dengan kakaknya yang nyaris sempurna, dia tetap menjadi dirinya sendiricerewet, ceria, dan ranking terakhir di sekolah. Sementara itu, Rei adalah definisi murid teladan. Selalu duduk di bangku depan, selalu ranking satu, dan selalu tampak tak peduli pada dunia luartermasuk Nara yang duduk beberapa meja di belaka...