Loading...
Logo TinLit
Read Story - Kursus Kilat Jadi Orang Dewasa!
MENU
About Us  

***

“Jangan jadi laki-laki berpikiran lembek! Ubah mindset-mu! Bisa kamu berbaur dengan orang-orang di luar sana kalau modelanmu saja sudah seperti ini?! Perilaku serba rempongmu itu jugalah yang buat otakmu makin sempit.”

Dua-tiga-empat kali Kaur menelan bulat-bulat makian ayahnya hari ini. Lima-enam-tujuh kiranya tetes keringat mengaliri punggung dalam balutan kaus. Sepuluh sampai seratus kali berulang ia menghitung jumlah bulu kakinya di dalam hati sambil menunduk-nunduk pasrah.

Segala hal kembali dikait-kaitkan. Hanya karena mencoba mengutarakan keinginannya lagi, Kaur harus bersedia meluang untuk melapangkan dada.  

Kadang, Kaur berharap lubang telinganya ditumpuki kotoran agar tuli saja sekalian. Tapi, tentu saja mustahil. Sebab Kaur pembersih, rapi, dan serba perfectionist. Sekarang saja, alih-alih langsung peduli terhadap ucapan menusuk sang Ayah, Kaur lebih memilih cemas dengan jumlah polkadot yang ganjil di celana pendek ayahnya. 

“Kaur!” Gelegar yang menyentak Kaur. Wajahnya kontan terangkat, sementara tatapan bersitubruk nyalang pada pria paruh baya itu. Kerut samar di pinggir mata, roman muka seperti ingin menelan orang dengan minyak kelapa, juga tukik alis sedikit lebih tajam dari lengkungan lembut miliknya. Kendati begitu, Kaur dapat dikatakan nyaris 70 persen plek-ketiplek ayahnya. 

“Ayah sudah daftarkan kamu di Kursus Kilat Jadi Orang Dewasa—atau apalah sebutannya itu, selagi libur kelulusan. Besok, kemasi barangmu dan pindah ke sana. Jangan kembali sebelum kamu waras! Dan sampai niatmu masuk ke tata busana itu hilang.” Gedebum meja dan mulut Kaur merapal mantra kesabaran. 

Nyaris tak pernah diberi kesempatan untuk angkat bicara. 

Satu-satunya yang kini mampu ia lakukan adalah mengunyah lambat potongan kue sus terakhir di piring dan mencuri-lirik punggung orang yang menghilang dalam bilik kamar. Jujur saja, Kaur tak ingat kali terakhir ia akrab dengan ayahnya. Mungkin hampir tujuh tahun silam—saat ibunya belum dicuri Tuhan. 

“Kursus ...,” gumam Kaur berupaya sadar. Jari-jari putihnya berenang cekatan di layar ponsel, dan sejumlah konten tentang Kursus Kilat yang baru saja disebut ayahnya bermunculan. 

30 Hari Jadi Dewasa! Daftarkan Anak Anda Sekarang dan SAKSIKAN PERUBAHANNYA!

Masih Labil dan Tak Punya Tujuan? Kami Akan Mengubahnya dalam Sebulan!

Selamat Tinggal Kekanak-kanakan! 30 Hari Menuju Dewasa Dimulai di Sini!

Orang Dewasa Dibentuk, Bukan Dilahirkan. Buktikan dalam 30 Hari!

“Ih ... apalah ini?” Kaur lantas mengernyit takut, menggigiti ujung kukunya. Sekelebat bayang tentang latihan militer sewaktu awal-awal ia masuk SMA membuat tulangnya terasa rontok. Terlebih dari yang Kaur telusuri, kursus ini memiliki sistem tinggal di asrama selama 30 hari. Ia tak bisa membayangkan sulitnya tidur di sana. Bisa jadi, pulang-pulang ia sudah menjelma orangan sawah.

“Tapi kabur pun mustahil.” Desah tak berdaya Kaur. Dalam kurun tiga tahun terakhir, ia harus terus-terusan menghadapi kehendak sepihak sang Ayah yang tak pernah mempertimbangkan perasaannya. Mulai dari memaksa pindah ke rumah ini saat kuburan ibunya belum kering, sampai perkara OCD dan pilihan jurusan Kaur pun jadi bahan untuk dipermasalahkan. Padahal, bagi Kaur, ayahnya sudah tak lagi berhak mengaturnya sejak menggugat cerai dan meninggalkan mereka tujuh tahun lalu. 

Kaur berdiri, mengumpulkan piring bekas makan di atas meja. Tugas se-sederhana menyusun piring pertama, kedua, ketiga, berikut peralatan lain dijadikan penuh perhitungan agar hasilnya presisi dan enak dipandang. 

Namun, entah bagaimana, ketika ia berbalik menuju wastafel, ibu jarinya mendadak lemas, alhasil tak kuat menumpu beban piring. Sudut gelas miring, bergeser, Kaur pun ikut-ikutan oleng. 

Prangg!

Hancur sudah. Piring, gelas, sendok, garpu—menghantam lantai dengan suara gaduh yang memantul ke seluruh rumah. Kaur menutup telinga sembari berjengit kaget. Beberapa pecah, sisanya terpelanting ke kaki meja. 

Rasa-rasanya, jantung Kaur juga lantak bersama piring-piring itu. 

Mulai berhitung lagi, sebab tak butuh waktu lama sebelum langkah berat Ayah menyusul di belakang. Tanyakan pada darahnya yang seolah tersedot habis hingga memucat pasi, berbalik pun tak sanggup ia lakukan sekarang. Kekacauan di kaki, dan panas membakar dari tatapan membara di punggung, sudah cukup menjadikannya abu dalam guci kremasi. 

Kaur meratap pahit dalam batin. 

Oh, demi Prada dan seluruh produknya! Sepertinya memang lebih baik tinggal di asrama saja!

***

How do you feel about this chapter?

0 1 0 0 0 1
Submit A Comment
Comments (2)
  • innda_majid

    Semangat kak Rupa!

    Comment on chapter 00 - Prolog
  • zetamol

    Kaur, kamu bisa buktikan kamu juga bisa jadi dewasa ke ayahmu. Cari bahan cicilan sekarang juga

    Comment on chapter 00 - Prolog
Similar Tags
Shut Up, I'm a Princess
993      576     1     
Romance
Sesuai namanya, Putri hidup seperti seorang Putri. Sempurna adalah kata yang tepat untuk menggambarkan kehidupan Putri. Hidup bergelimang harta, pacar ganteng luar biasa, dan hangout bareng teman sosialita. Sayangnya Putri tidak punya perangai yang baik. Seseorang harus mengajarinya tata krama dan bagaimana cara untuk tidak menyakiti orang lain. Hanya ada satu orang yang bisa melakukannya...
Langit Tak Selalu Biru
84      71     4     
Inspirational
Biru dan Senja adalah kembar identik yang tidak bisa dibedakan, hanya keluarga yang tahu kalau Biru memiliki tanda lahir seperti awan berwarna kecoklatan di pipi kanannya, sedangkan Senja hanya memiliki tahi lalat kecil di pipi dekat hidung. Suatu ketika Senja meminta Biru untuk menutupi tanda lahirnya dan bertukar posisi menjadi dirinya. Biru tidak tahu kalau permintaan Senja adalah permintaan...
Time and Tears
315      242     1     
Romance
Rintik, siswi SMA yang terkenal ceria dan berani itu putus dengan pacarnya. Hal berat namun sudah menjadi pilihan terbaik baginya. Ada banyak perpisahan dalam hidup Rintik. Bahkan temannya, Cea harus putus sekolah. Kisah masa remaja di SMA penuh dengan hal-hal yang tidak terduga. Tak disangka pula, pertemuan dengan seorang laki-laki humoris juga menambah bumbu kehidupan masa remajanya. Akankah Ri...
Resonantia
409      341     0     
Horror
Empat anak yang ‘terbuang’ dalam masyarakat di sekolah ini disatukan dalam satu kamar. Keempatnya memiliki masalah mereka masing-masing yang membuat mereka tersisih dan diabaikan. Di dalam kamar itu, keempatnya saling berbagi pengalaman satu sama lain, mencoba untuk memahami makna hidup, hingga mereka menemukan apa yang mereka cari. Taka, sang anak indigo yang hidupnya hanya dipenuhi dengan ...
Solita Residen
1937      953     11     
Mystery
Kalau kamu bisa melihat hal-hal yang orang lain tidak bisa... bukan berarti kau harus menunjukkannya pada semua orang. Dunia ini belum tentu siap untuk itu. Rembulan tidak memilih untuk menjadi berbeda. Sejak kecil, ia bisa melihat yang tak kasatmata, mendengar yang tak bersuara, dan memahami sunyi lebih dari siapa pun. Dunia menolaknya, menertawakannya, menyebutnya aneh. Tapi semua berubah seja...
Spektrum Amalia
815      544     1     
Fantasy
Amalia hidup dalam dunia yang sunyi bukan karena ia tak ingin bicara, tapi karena setiap emosi orang lain muncul begitu nyata di matanya : sebagai warna, bentuk, dan kadang suara yang menghantui. Sebagai mahasiswi seni yang hidup dari beasiswa dan kenangan kelabu, Amalia mencoba bertahan. Sampai suatu hari, ia terlibat dalam proyek rahasia kampus yang mengubah cara pandangnya terhadap diri sendi...
Fragmen Tanpa Titik
44      40     0     
Inspirational
"Kita tidak perlu menjadi masterpiece cukup menjadi fragmen yang bermakna" Shia menganggap dirinya seperti fragmen - tidak utuh dan penuh kekurangan, meski ia berusaha tampak sempurna di mata orang lain. Sebagai anak pertama, perempuan, ia selalu ingin menonjolkan diri bahwa ia baik-baik saja dalam segala kondisi, bahwa ia bisa melakukan segalanya sendiri tanpa bantuan siapa pun, bahwa ia bis...
XIII-A
861      630     4     
Inspirational
Mereka bukan anak-anak nakal. Mereka hanya pernah disakiti terlalu dalam dan tidak pernah diberi ruang untuk sembuh. Athariel Pradana, pernah menjadi siswa jeniushingga satu kesalahan yang bukan miliknya membuat semua runtuh. Terbuang dan bertemu dengan mereka yang sama-sama dianggap gagal. Ini adalah kisah tentang sebuah kelas yang dibuang, dan bagaimana mereka menolak menjadi sampah sejar...
Atraksi Manusia
516      382     7     
Inspirational
Apakah semua orang mendapatkan peran yang mereka inginkan? atau apakah mereka hanya menjalani peran dengan hati yang hampa?. Kehidupan adalah panggung pertunjukan, tempat narasi yang sudah di tetapkan, menjalani nya suka dan duka. Tak akan ada yang tahu bagaimana cerita ini berlanjut, namun hal yang utama adalah jangan sampai berakhir. Perjalanan Anne menemukan jati diri nya dengan menghidupk...
Mr. Invisible
1140      547     0     
Romance
Adrian Sulaiman tahu bagaimana rasanya menjadi bayangan dalam keramaiandi kantor, di rumah, ia hanya diam, tersembunyi di balik sunyi yang panjang. Tapi di dalam dirinya, ada pertanyaan yang terus bergema: Apakah suaraku layak didengar? Saat ia terlibat dalam kampanye Your Voice Matters, ironi hidupnya mulai terbuka. Bersama Mira, cahaya yang berani dan jujur, Rian perlahan belajar bahwa suara...