Loading...
Logo TinLit
Read Story - Rania: Melebur Trauma, Menyambut Bahagia
MENU
About Us  

Beberapa hari kemudian, Aluna memberitahu Rania jika Raihan ingin melanjutkan proses ta’aruf mereka ke proses selanjutnya, Rania yang mendengar hal itu merasa sedikit bahagia karena kali ini proses ta’arufnya mulai menunjukkan progres tidak seperti yang sebelum-sebelumnya. Aluna juga mengatakan saat proses nadzar nanti akan dilakukan di cafe agar suasananya tidak terlalu tegang, dan nantinya Raihan akan didampingi oleh sahabatnya begitu pun dengan Rania yang akan didampingi Aluna juga suaminya.

Hari yang ditunggu pun tiba, seusai pulang dari sekolah Rania segera bergegas pergi ke cafe yang sudah disepakati bersama, jalanan sore itu cukup padat namun dengan sigap ia mengendarai motornya dan tepat waktu sampai di cafe. Di sana sudah ada Aluna bersama suaminya yang tengah menunggu Rania, belum terlihat Raihan di sana, Rania berpikir mungkin Raihan terjebak macet.

Assalamu’alaikum, maafin telat ya.” Ucap Rania

Wa’alaikumussalam, engga apa-apa Ran, kita juga baru dateng. Raihan juga bilang kayaknya agak telat karena kejebak macet.” Ucap Aluna

“Oh gitu.” Ucap Rania sambil duduk dan membereskan barangnya

“Apa kabarnya Ran? Sehat?”

Alhamdulillah mas sehat.” Jawab Rania

“Eh Ran, pesen dulu gih. Belum makan kan?” ujar Aluna

“Iya nih, aku belum makan. Coba mana menunya.” Ketika sedang memilih makanan dibuku menu, terdengar suara langkah seseorang yang mendekati meja mereka. Suara yang begitu enak didengar dan begitu santun, Rania hanya fokus pada buku menunya, ia tak berani untuk melihat langsung Raihan meski Raihan kini sudah ada didepan matanya.

Assalamu’alaikum, afwan ana telat ya tadi macet banget.” Ucap Raihan

“Iya engga apa-apa Han, silakan duduk atau mau pesen makan sekalian? Mumpung Rania juga mau pesen makan juga.”

“Oh iya boleh apa aja.” Ucap Raihan

“Ini buku menunya.” Ucap Rania malu sambil memberikan buku menu pada Raihan. Mereka pun memulai acara nadzar tersebut sambil menunggu makanan datang, pertemuan nadzar menjadi titik penting di mana Rania memberanikan diri untuk melontarkan banyak pertanyaan pada Raihan.

“Jika nanti kita menikah, bagaimana cara kamu menangani konflik?” tanya Rania memberanikan dirinya

“Aku percaya setiap konflik itu akan bisa diselesaikan dengan komunikasi yang baik dan doa. Aku engga bakalan memaksakan pendapat aku tapi kita akan selalu berdiskusi dalam hal apapun dan aku juga akan selalu mencoba mendengar.” Jawab Raihan terseyum lembut

“Apa pendapat kamu tentang me time dan apa itu penting buat kamu?”

“Menurut aku, me time itu penting banget karena bukan hanya untuk menjaga kesehatan mental tapi juga biar diri kita juga bisa mengenal diri sendiri, merecharge energi kita, refleksi, atau sekadar menikmati hal-hal kecil yang bikin kita bahagia.” Tutur Raihan

“Kalo misalnya nanti aku masih pengen kerja, engga apapa? atau aku pengen lanjut kuliah boleh?”

“Tentu aja boleh. Aku senang kalo kamu mau terus berkembang mau itu lewat kerja atau kuliah. Semua itu adalah bagian dari impian dan perjalanan kamu, aku akan mendukung apapun selama hal itu positif.” Ujar Raihan

“Terakhir, kalo misalnya setelah nikah nanti kita menunda dulu punya anak gimana? Atau kalo misalnya ternyata Allah ngasih anak buat kita itu lama atau bahkan tidak mengkaruniakan kita anak gimana?”

“Buat aku, apapun keputusan kita soal punya anak atau apapun itu semua rencana Allah, dan hal itu tidak akan mengubah tujuan dan niat aku untuk menikah dengan kamu. Kalau kita sepakat untuk menunda untuk punya anak, aku engga apa-apa karena artinya waktunya bisa kita pakai untuk saling belajar, mengenal lebih dalam, dan membangun pondasi yang kuat buat keluarga kita. Dan kalo misalnya Allah menguji kita dengan waktu yang lama atau engga mengaruniakan kita anak, aku yakin ada hikmah di balik setiap rencana-Nya itu. Yang terpenting kita menjalani semuanya bareng-bareng, tetap saling menguatkan, dan terus bersyukur atas apa yang udah kita punya.” Tutur Raihan dengan lembut

Jawaban demi jawaban yang dituturkan oleh Raihan begitu sederhana namun hal itu justru menenangkan bagi hati Rania. Raihan pun menjawab pertanyaan-pertanyaan Rania dengan penuh kesabaran yang membuat Rania perlahan merasa nyaman, jawaban dari Raihan pun seperti begitu menjanjikan baginya. Namun, rasa takutnya masih membayanginya dan ia khawatir Raihan hanya akan menjadi cerminan dari masa lalunya.

Setelah obrolan panjang itu, mereka semua berpamitan namun Rania dan Aluna juga suaminya masih tetap berada di cafe itu karena di luar hujan turun sangat deras dan kebetulan kendaraan yang mereka bawa adalah motor. Setelah Raihan pamit, Aluna pun mengajak ngobrol Rania.

“Gimana Ran? Setelah ngobrol dan ketemu langsung?” tanya Aluna

“Kalo liat dari jawaban-jawabannya mah sih seperti menjanjikan ya omongannya tapi aku juga belum bisa yakin sepenuhnya kalo hal yang aku takutkan itu engga bakalan kejadian.” Ucap Rania

“Banyak-banyak istikharah aja Ran, semoga Allah ngasih jawaban yang terbaik buat kalian. Kalo memang kalian berjodoh alhamdulillah, kalo memang belum berjodoh nambah saudara aja.” Ucap Aluna

“Iya Lun, mudah-mudahan ada jawaban terbaik dari Allah ya.” Ucap Rania

“Tapi Ran, aku bukan mau bagus-bagusin Raihan karena dia temen aku ya. Tapi sejauh yang aku kenal dia memang sesuai dengan apa yang diomonginnya, dia anak yang engga banyak janji tapi banyak bukti.”

“Iya mudah-mudahan aja ya mas.” Ucap Rania

*****

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Perjalanan yang Takkan Usai
396      319     1     
Romance
Untuk pertama kalinya Laila pergi mengikuti study tour. Di momen-momen yang menyenangkan itu, Laila sempat bertemu dengan teman masa kecil sekaligus orang yang ia sukai. Perasaan campur aduk tentulah ia rasakan saat menyemai cinta di tengah study tour. Apalagi ini adalah pengalaman pertama ia jatuh cinta pada seseorang. Akankah Laila dapat menyemai cinta dengan baik sembari mencari jati diri ...
JUST RIGHT
115      98     0     
Romance
"Eh, itu mamah bapak ada di rumah, ada gue di sini, Rano juga nggak kemana-mana. Coba lo... jelasin ke gue satu alasan aja, kenapa lo nggak pernah mau cerita ke seenggaknya salah satu dari kita? Nggak, nggak, bukan tentang mbak di KRL yang nyanggul rambutnya pakai sumpit, atau anak kecil yang lututnya diplester gambar Labubu... tapi cerita tentang lo." Raden bilang gue itu kayak kupu-kupu, p...
Trying Other People's World
155      132     0     
Romance
Lara punya dendam kesumat sama kakak kelas yang melarangnya gabung OSIS. Ia iri dan ingin merasakan serunya pakai ID card, dapat dispensasi, dan sibuk di luar kelas. Demi membalas semuanya, ia mencoba berbagai hidup milik orang lain—pura-pura ikut ekskul jurnalistik, latihan teater, bahkan sampai gabung jam tambahan olimpiade MIPA. Kebiasan mencoba hidup-hidup orang lain mempertemukannya Ric...
Love Yourself for A2
28      26     1     
Short Story
Arlyn menyadari bahwa dunia yang dihadapinya terlalu ramai. Terlalu banyak suara yang menuntut, terlalu banyak ekspektasi yang berteriak. Ia tak pernah diajarkan bagaimana cara menolak, karena sejak awal ia dibentuk untuk menjadi "andalan". Malam itu, ia menuliskan sesuatu dalam jurnal pribadinya. "Apa jadinya jika aku berhenti menjadi Arlyn yang mereka harapkan? Apa aku masih akan dicintai, a...
Nemeea Finch dan Misteri Hutan Annora
254      168     0     
Fantasy
Nemeea Finch seorang huma penyembuh, hidup sederhana mengelola toko ramuan penyembuh bersama adik kandungnya Pafeta Finch di dalam lingkungan negeri Stredelon pasca invasi negeri Obedient. Peraturan pajak yang mencekik, membuat huma penyembuh harus menyerahkan anggota keluarga sebagai jaminan! Nemeea Finch bersedia menjadi jaminan desanya. Akan tetapi, Pafeta dengan keinginannya sendiri mencari I...
Batas Sunyi
1989      902     108     
Romance
"Hargai setiap momen bersama orang yang kita sayangi karena mati itu pasti dan kita gak tahu kapan tepatnya. Soalnya menyesal karena terlambat menyadari sesuatu berharga saat sudah enggak ada itu sangat menyakitkan." - Sabda Raka Handoko. "Tidak apa-apa kalau tidak sehebat orang lain dan menjadi manusia biasa-biasa saja. Masih hidup saja sudah sebuah achievement yang perlu dirayakan setiap har...
Ameteur
93      82     1     
Inspirational
Untuk yang pernah merasa kalah. Untuk yang sering salah langkah. Untuk yang belum tahu arah, tapi tetap memilih berjalan. Amateur adalah kumpulan cerita pendek tentang fase hidup yang ganjil. Saat kita belum sepenuhnya tahu siapa diri kita, tapi tetap harus menjalani hari demi hari. Tentang jatuh cinta yang canggung, persahabatan yang retak perlahan, impian yang berubah bentuk, dan kegagalan...
Mr. Invisible
1136      546     0     
Romance
Adrian Sulaiman tahu bagaimana rasanya menjadi bayangan dalam keramaiandi kantor, di rumah, ia hanya diam, tersembunyi di balik sunyi yang panjang. Tapi di dalam dirinya, ada pertanyaan yang terus bergema: Apakah suaraku layak didengar? Saat ia terlibat dalam kampanye Your Voice Matters, ironi hidupnya mulai terbuka. Bersama Mira, cahaya yang berani dan jujur, Rian perlahan belajar bahwa suara...
Izinkan Aku Menggapai Mimpiku
131      108     1     
Mystery
Bagaikan malam yang sunyi dan gelap, namun itu membuat tenang seakan tidak ada ketakutan dalam jiwa. Mengapa? Hanya satu jawaban, karena kita tahu esok pagi akan kembali dan matahari akan kembali menerangi bumi. Tapi ini bukan tentang malam dan pagi.
Di Bawah Langit Bumi
2692      1085     87     
Romance
Awal 2000-an. Era pre-medsos. Nama buruk menyebar bukan lewat unggahan tapi lewat mulut ke mulut, dan Bumi tahu betul rasanya jadi legenda yang tak diinginkan. Saat masuk SMA, ia hanya punya satu misi: jangan bikin masalah. Satu janji pada ibunya dan satu-satunya cara agar ia tak dipindahkan lagi, seperti saat SMP dulu, ketika sebuah insiden membuatnya dicap berbahaya. Tapi sekolah barunya...