Loading...
Logo TinLit
Read Story - FAYENA (Menentukan Takdir)
MENU
About Us  

Fayena baru saja keluar dari ruangan klinik tempat ia diobati. Juanda langsung berdiri menghampiri Fayena dengan raut wajah khawatir.

"Faye, lo udah gapapa?"

"Udah gapapa. Tapi aman nggak sih ini langsung pulang? Feeling gue sih ini berita udah sampe media. Lo tau kan kejadiannya bikin keributan banget di kafe Cakrawala? Apa rumah gue aman sama reporter?"

"Mau gue antar ke hotel? Lo nginep aja di hotel buat malam ini. Ntar sebelum subuh, gue datang nyamperin lo bawain apa yang lo perluin."

"Ya udah deh nginep di hotel aja. Gue juga bakal izin sih besok syutingnya. Paling enggak redain pipi gue agak bengkak mungkin jadinya."

"Oke ntar gue bilangin ke Regina, ya. Yuk, kita ke hotel," ajak Juanda meraih tangan Fayena dan menariknya dengan lembut keluar klinik.

Hotel Brownstar adalah tuju mereka saat ini. Fayena memakai hoodie kebesaran milik Juanda untuk menyamarkan penampilan dirinya. Usai chek in, Juanda mengantar Fayena menuju kamarnya yang ada di lantai tiga.

Sesampai di kamarnya, Fayena melepas hoodie itu, lalu memberikannya pada Juanda.

"Nih, hoodie lo. Thanks, ya. Lo sama Regina udah banyak bantu gue. Terutama lo yang baru muncul dalam kehidupan gue," ucap Fayena menatap lekat Juanda.

Pemuda itu meraih hoodie hitam yang Fayena berikan. Ia membalas tatapan Fayena tak kalah dalam. "Faye, lo nggak lupa soal segala hal yang terjadi di desa Grawang Telu, kan? Lo pernah bilang, mungkin suatu saat nanti lo bakal percaya sama kisah gue tentang kehidupan lo yang sebelumnya. Lo masih ingat kan, Faye?"

Fayena mengangguk dengan tatapan sendu. "Gue masih ingat banget, Juan. Bahkan ... kenangan-kenangan antara Yena dan Juan dulu selalu muncul di mimpi gue. Ternyata ... cinta kalian indah juga, ya. Bisa-bisanya Fayena yang dulu malah buta akan keindahan itu. Yena beruntung banget punya Juan. Dia baik, perhatian, dan penyayang. Beda sama gue yang punya Alfino. Dia kasar, banyak nuntut, dan bajingan. Sorry, tapi kadang gue mau jadi Yena-nya elo, Juan. Tapi di sisi lain, apa gue siap buat terima takdir gue yang lama? Gue nggak tau takdir mana yang terbaik buat gue. Gue bener-bener masih bingung, Juanda. Lo bisa ngerti gue, ya?"

Tangan Juanda terulur menyelipkan rambut anak Fayena ke telinga gadis itu agar tak mengenai luka di pipinya. Tatapan Juanda benar-benar lembut dan tulus. Rasanya Fayena ingin memeluk pemuda itu dengan erat. Bukan sebagai asistennya, tetapi sebagai kekasihnya.

"Faye, gue nggak pernah maksa lo. Tapi gue tetap bakal tarik lo secara perlahan buat lo kembali ke takdir kita yang lama. Faye, percaya deh. Takdir pilihan Tuhan itu yang terbaik. Oke, gue dulu juga nggak terpikir ke situ. Gue juga sama kayak lo yang menutut takdir lain yang lebih indah. Tapi setelah apa yang gue alami di sini, gue udah sadar sepenuhnya kalau takdir pilihan gue ini adalah takdir yang salah. Ada banyak kejadian yang terasa sulit banget bagi gue. Bahkan lebih menyiksa batin gue dari permasalahan yang gue keluhkan di takdir sebelumnya. Faye, gue mau nyelamatin lo. Gue nggak mau selamatin diri sendiri. Tolong lo pikirin baik-baik lagi ya nanti? Jangan dipaksa, tapi gue nungguin." Juanda menuturkan kata-kata itu dengan sangat hati-hati agar Fayena tak merasa tertekan dan terbebani. Juanda tak ingin salah langkah, yang hanya membuat penyelasan hidupnya semakin bertambah.

Anggukan dari Fayena membuat hatinya tenang. Juanda tersenyum lebar dengan helaan napas lega.

"Iya, Juanda. Gue inget selalu kok. Dah, ya. Lo kudu istirahat juga. Semenjak jadi asisten gue kayaknya lo kebanyakan gerak deh, Juan. Abisnya lo jadi asisten gue pas gue kena fase kayak gini. Sorry, ya?" ujar Fayena penuh penyesalan.

"Gapapa. Gue senang kok bisa lo repotin terus. Sebenernya nggak sampe repot, kan yang nyuruh kesayangan gue," sahut Juanda membuat Fayena mendorong kecil pundaknya sambil tertawa.

"Apaan sih gajelas. Inget gue masih Fayena artis lo," gurau Fayena. "Udah ah sana keluar! Hobi banget baperin anak orang."

Juanda terkikik sambil menuruti kemauan Fayena yang mendorong pelan punggungnya keluar dari pintu kamar hotelnya.

"Hati-hati, ya. Jangan ngebut, jangan ngelag, jangan ugal-ugalan, jangan gundal-gandul—"

"Apaan lagi gundal-gandul. Dah diem, masuk sana! Gue pulang. Awas kangen," ujar Juanda terkekeh sambil menjauh dari sana.

"Geer banget jadi cowok!" seru Fayena sebelum menutup pintu kamarnya.

Juanda memasuki lift dengan senyuman yang masih terpatri di bibirnya. Kini dirinya sudah beberapa langkah lebih dekat dengan Fayena. Rasanya kebahagiaan itu akan segera tiba.

"Sekarang ... gue tinggal cari cara buat kembali ke takdir kami sebelumnya. Tapi gimana, ya," gumam Juanda berpikir keras.

"Masa iya sih gue sama Faye kudu ke gunung itu? Kalau nggak dalam keadaan emosi yang kacau kayak kemarin, gue sih kayaknya ogah naik ke atas sana. Tapi kalau itu satu-satunya cara ya ... mau nggak mau sih."

Ponselnya tiba-tiba bergetar, menampilkan nama Regina di sana. Juanda pun membuka pesan dari manager Fayena tersebut.

Mbak Regina

Mantep banget, Juan. Rencana kita oke banget. Gue uda kasih bukti ini ke pihak agensi dan besok pihak agensi langsung ajuin gugatan atas tindakan kekerasan Alfino ke Fayena. Plus, soal ancaman Alfino yang mau bunuh Gabriel. Dengan bukti nyata itu sih pandangan publik bakal buruk banget ke Alfino. Jadi kalau Alfino mau beberin aib Fayena, itu nggak terlalu mempan karena orang udah hilang kepercayaan.

Tapi tetap aja, gue minta lo awasin  Fayena, ya. Takutnya Alfino punya koneksi lain buat serang Fayena. Gue udah minta pihak agensi sih buat sewa bodyguard buat selalu kawal Fayena. Ya gue maunya elo yang jadi pengawal terdekat Fayena gitu. Bisa kan, Juan?

Juanda Asisten

Syukur deh, Mbak. Gue lega dengernya. Oh ya soal Fayena lo nggak usah khawatir. Dia sekarang nginep di hotel Brownstar. Subuh ntar gue ke sana buat bawain barang-barang dia.

Eh, sekalian ya, Mbak, izinin Fayena syuting besok. Pipinya kayaknya masih memar kalau besok. Jadi maunya libur dulu katanya.

Mbak Regina

Siap, Juan. Ntar gue sampein deh. Sekarang gue udah lebih lega lagi. Berita udah di mana-mana dan tanggapan netizen nyaris semua kontra ke Alfino. Jadi mereka ramai-ramai naikin hastag #saveFayena itu tuh oke banget sih menurut gue.

Juanda Asisten

Sip, Mbak. Mantep deh. Gue bisa tidur dengan tenang nih malam.

Juanda melangkah keluar dari lift dengan ringan. Permasalahan hari ini selesai dengan cara yang baik.

Fayena memasuki kamarnya. Pipinya masih berdenyut sakit. Fayena duduk di depan meja rias untuk membersihkan sisa make up-nya dengan sangat hati-hati agar tak terkena luka yang baru saja diobati. Mengingat kejadian ketika Alfino marah besar padanya, membuat hati Fayena berdenyut sakit. Tak terasa matanya kembali berkaca-kaca. Beruntung saja ia tak sampai dilecehkan oleh pria itu. Jikalau sampai kejadian, maka ia tak bisa membayangkan seberapa hancur hatinya.

"Pokoknya gue nggak bakal mau ketemu sama cowok kayak Alfino lagi. Cukup sekali gue jadi cewek bodoh yang pilih Alfino jadi pacar. Sekarang enggak lagi. Gue nggak mau bikin hidup gue lebih menderita lagi," ucap Fayena dengan nada bicara yang bergetar menahan tangis.

Tiba-tiba Fayena merasakan pusing yang membuat mulutnya merintih. Samar-samar ia melihat sosok gadis pada pantulan cermin yang menggantikan dirinya. Fayena tercekat, ia kembali melihat sosok dirinya yang lain di cermin itu. Dirinya yang hanya memakai pakaian sederhana, rambut dikepang dua, dan tatapan sedih yang teramat sendu. Fayena menggeleng cepat sambil memejamkan matanya. Ia kembali membuka matanya, tetapi tetap sosok itu yang ia lihat.

"Kembalilah, Fayena. Kembali. Aku mohon padamu, " ujar gadis itu.

"L-lo siapa sih? Gue nggak—awww!" Fayena kembali memegangi kepalanya yang berdenyut. Namun ketika ia menatap cermin kembali, sosok Fayena yang lain tak ia temukan lagi. Hanya ada dirinya yang sekarang pada pantulan cermin itu.

"Gue masih kebanyakan pikiran nih," ucap Fayena seraya bangkit dari duduknya. Ia langsung naik ke atas ranjang, menelusupkan tubuhnya di bawah selimut.

Di sisi lain, Alfino dibawa ke kantor polisi. Kedua orang tuanya pun kembali datang untuk mengurus masalah Alfino. Namun, Alfino tak dapat dibebaskan begitu saja. Apalagi pihak agensi dari Fayena akan menuntutnya.

Berita tentang penganiyaan yang dilakukan oleh Alfino pada Fayena dan sebuah ancaman akan membunuh Gabriel yang dilontarkan oleh Alfino, membuat publik semakin marah. Banyak sekali netizen yang berkomentar buruk terhadap Alfino dan memboikot musik dari penyanyi tersebut.

Asumsi masyarakat tentang pemutusan kontrak dari agensi pada Alfino pun menyebar. Kini karir Alfino benar-benar di ambang kehancuran. Untuk sementara waktu, Alfino mendekam di dalam sel sebelum panggilan dari pengadilan.

Zaki—ayahnya Alfino mendatangi putranya ke sel tahanan untuk berbicara langsung dengan putranya. Tampak Alfino terduduk dengan raut wajah kesal dan frustrasi menjadi satu.

"Alfino!"

Alfino menoleh pada ayahnya, lalu membuang muka begitu saja. Zaki geleng-geleng kepalanya melihat kelakuan anaknya.

"Bener-bener kamu ya, Fino. Kamu membunuh karirmu sendiri dengan cara seperti ini. Apa kamu nggak jera sama masalah yang kamu ciptain beberapa hari yang lalu? Papah sama mamahmu sudah bela-belain memohon pada orang tua Gabriel dan hari ini apa yang kamu lakukan? Kamu bahkan dengan mudah mengatakan bahwa akan membunuh Gabriel. Pikir pakai otak, Alfino! Cuma gara-gara Fayena putusin kamu, bukan berarti dunia kamu berhenti. Bukan berarti kamu menjadi manusia yang hina! Tapi apa yang kamu lakukan? Kamu benar-benar keterlaluan. Kali ini, Papah nggak bakal bela kamu. Papah malu! Kamu yang paling Papah sayangi, malah membalas kasih sayang itu dengan cara hina seperti ini! Sekarang terima hukuman kamu! Papah dan mamahmu udah nggak bisa berbuat apa-apa, Alfino."

Usai melontarkan kata-kata kekecewaan itu, Zaki pergi dari sana meninggalkan Alfino yang meracak rambutnya sambil berteriak furstrasi.
 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Mesin Waktu Ke Luar Angkasa
123      110     0     
Romance
Sebuah kisah kasih tak sampai.
Cazador The First Mission
8205      2274     21     
Action
Seorang Pria yang menjadi tokoh penting pemicu Perang Seratus Tahun. Abad ke-12, awal dari Malapetaka yang menyelimuti belahan dunia utara. Sebuah perang yang akan tercatat dalam sejarah sebagai perang paling brutal.
Maju Terus Pantang Kurus
860      568     2     
Romance
Kalau bukan untuk menyelamatkan nilai mata pelajaran olahraganya yang jeblok, Griss tidak akan mau menjadi Teman Makan Juna, anak guru olahraganya yang kurus dan tidak bisa makan sendirian. Dasar bayi! Padahal Juna satu tahun lebih tua dari Griss. Sejak saat itu, kehidupan sekolah Griss berubah. Cewek pemalu, tidak punya banyak teman, dan minderan itu tiba-tiba jadi incaran penggemar-penggemar...
Darah Dibalas Dara
591      343     0     
Romance
Kematian Bapak yang disebabkan permainan Adu Doro membuat Dara hidup dengan dihantui trauma masa lalu. Dara yang dahulu dikenal sebagai pribadi periang yang bercita-cita menjadi dokter hewan telah merelakan mimpinya terbang jauh layaknya merpati. Kini Dara hanya ingin hidup damai tanpa ada merpati dan kebahagiaan yang tiada arti. Namun tiba-tiba Zaki datang memberikan kebahagiaan yang tidak pe...
North Elf
2130      1001     1     
Fantasy
Elvain, dunia para elf yang dibagi menjadi 4 kerajaan besar sesuai arah mata angin, Utara, Selatan, Barat, dan Timur . Aquilla Heniel adalah Putri Kedua Kerajaan Utara yang diasingkan selama 177 tahun. Setelah ia keluar dari pengasingan, ia menjadi buronan oleh keluarganya, dan membuatnya pergi di dunia manusia. Di sana, ia mengetahui bahwa elf sedang diburu. Apa yang akan terjadi? @avrillyx...
29.02
438      233     1     
Short Story
Kau menghancurkan penantian kita. Penantian yang akhirnya terasa sia-sia Tak peduli sebesar apa harapan yang aku miliki. Akan selalu kunanti dua puluh sembilan Februari
Nope!!!
1483      681     3     
Science Fiction
Apa yang akan kau temukan? Dunia yang hancur dengan banyak kebohongan di depan matamu. Kalau kau mau menolongku, datanglah dan bantu aku menyelesaikan semuanya. -Ra-
Melody untuk Galang
517      319     5     
Romance
Sebagai penyanyi muda yang baru mau naik daun, sebuah gosip negatif justru akan merugikan Galang. Bentuk-bentuk kerja sama bisa terancam batal dan agensi Galang terancam ganti rugi. Belum apa-apa sudah merugi, kan gawat! Suatu hari, Galang punya jadwal syuting di Gili Trawangan yang kemudian mempertemukannya dengan Melody Fajar. Tidak seperti perempuan lain yang meleleh dengan lirikan mata Gal...
The Skylarked Fate
6887      2072     0     
Fantasy
Gilbert tidak pernah menerima takdir yang diberikan Eros padanya. Bagaimanapun usaha Patricia, Gilbert tidak pernah bisa membalas perasaannya. Seperti itu terus pada reinkarnasi ketujuh. Namun, sebuah fakta meluluhlantakkan perasaan Gilbert. Pada akhirnya, ia diberi kesempatan baru untuk berusaha memperbaiki hubungannya dengan Patricia.
Nemeea Finch dan Misteri Hutan Annora
192      133     0     
Fantasy
Nemeea Finch seorang huma penyembuh, hidup sederhana mengelola toko ramuan penyembuh bersama adik kandungnya Pafeta Finch di dalam lingkungan negeri Stredelon pasca invasi negeri Obedient. Peraturan pajak yang mencekik, membuat huma penyembuh harus menyerahkan anggota keluarga sebagai jaminan! Nemeea Finch bersedia menjadi jaminan desanya. Akan tetapi, Pafeta dengan keinginannya sendiri mencari I...