Loading...
Logo TinLit
Read Story - MANITO
MENU
About Us  

πŸ’•πŸ’•πŸ’•

Kemampuan setiap orang memang berbeda-beda. Kayaknya, kadar sensitivitasnya juga tidak jauh berbeda dengan hal itu. Jadi, terkadang orang lain akan lebih peka daripada diri kita sendiri. Sehingga, tidak ada salahnya bila meminta bantuan apapun pada orang lain. Oleh karena itu, itu bisa sangat membantu kita untuk memecahkan suatu masalah.

 

πŸ’•πŸ’•πŸ’•

 

Sera sudah berada di kamar Razel, tak sabar mendengarkan curahan hati kakaknya itu. Terlebih lagi, ini mungkin bisa disebut pertama kalinya Razel ingin menceritakan hal pribadinya. Sehingga, ia sangat antusias untuk mendengarnya. Sedari dulu, Razel memang terkesan dingin serta cuek. Seperti, tidak memiliki celah mempunyai hal yang perlu diceritakan kepada orang lain. Meskipun demikian, pada saudaranya sendiri.

 

"Janji ya, jangan bilang ke siapa-siapa. Soalnya, ini rahasia banget. Kakak aja sampai sekarang belum tau siapa dibalik sosok misterius itu." Razel memulai pembicaraan dengan Sera. Adiknya.

 

Sera menganggukkan kepala dengan sangat antusias. "Tenang aja, Kak. Semua aman sama gue. Lagipula, siapa tau gue bisa bantu cari orang misterius itu."

 

Razel mengambil ponsel miliknya, lalu menunjukkan semua pesan yang selalu didapat dari sosok teman rahasianya.

 

Sera tersenyum, merasa pesan-pesan itu bermakna. Terutama, terkesan memberi semangat sekaligus motivasi untuk Razel. Kakaknya. Ia juga tahu setiap kata terasa manis. Seakan, selalu memberikan makna tersendiri. Sepertinya, ada sebuah rasa khusus yang disampaikan pada setiap pesan.

 

"Kayaknya, teman rahasia Kak Razel tuh orangnya masih muda terus romantis." Sera tak berhenti tersenyum sambil menatap Razel. "Tebakan gue, dia tuh pengagum rahasia Kakak. Soalnya, kayak tau apapun yang kakak lakuin."

 

Razel membayangkan, memang sangat terlihat jelas bila teman rahasianya mungkin orang yang mengetahui kegiatannya sehari-hari. Ia harap, sosok misterius itu bukanlah orang jahat. Meskipun demikian, sudah terlihat teman rahasianya terasa baik dari kata-katanya.

 

Sera kembali membaca setiap pesan dari teman rahasia Razel. Lalu, ia terfokus pada beberapa huruf yang terlihat menonjol seperti menunjukkan sebuah kode. "Kak, huruf-huruf ini kayak kode nggak, sih? Soalnya, aneh aja kalo ditaruh sehabis nama samaran dia."

 

"Gue juga mikir gitu, Dek. Makanya, lagi gue coba selidiki cuma belum nemu titik terangnya. Soalnya, huruf-hurufnya belum lengkap, sih." Razel mulai kembali berbicara menyampaikan pendapatnya. Karena, ia memang sudah mulai mencari tahu sosok misterius teman rahasianya.

 

Sera paham, sepertinya memang masih ada beberapa kode huruf yang belum dikirimkan. Sehingga, harus menunggu sampai huruf-huruf itu tersusun menghasilkan sebuah kata. Karena itu, itu bisa jadi petunjuk jadi siapa teman rahasia Razel. Kakaknya. "Kakak yakin belum pernah ketemu orang ini. Soalnya, chat-chat atas bilang kalo kalian udah sempat janjian mau ketemu di sebuah tempat."

 

Razel terdiam, menggelengkan kepalanya tidak mengingat tentang hal itu. Mungkin, karena sebagian ingatannya telah hilang. Akan tetapi, sebenarnya ia seperti sudah mengenal sosok itu sebelumnya. Hanya saja, itu mungkin perasaannya. Sepertinya, ia harus mengatakannya pada Sera. "Kakak emang ngerasa kayak udah pernah kenal orang itu. Tapi, cuma pada perasaan aja. Kayak apa, ya? Mungkin kakak lupa, karena lagi hilang ingatan."

 

Sera kembali membaca pesan di mana ada percakapan ingin melakukan pertemuan dengan teman rahasia itu. Ia teringat, bila tempat kecelakaan Razel tidak jauh dari lokasi pertemuan. Ia pikir, mungkinkah kakaknya sudah pernah bertemu orang itu. Namun, hal itu terlupakan karena amnesia sebagian yang dialami oleh Razel. Kakaknya.

 

"Kak, dari chat yang ini kalo kalian janjian di tempat yang nggak jauh dari lokasi kecelakaan kakak. Kayaknya benar, kalian udah pernah ketemu, deh. Cuma, mungkin kakak lupa karena kecelakan itu." Itu hanya tebakan dari Sera.

 

Razel berusaha mengingat hal itu, tapi kepalanya mulai kembali merasakan sakit sekaligus pusing. Melihat hal itu, membuat Sera khawatir.

 

"Kak, nggak perlu terlalu dipaksa buat ingat kejadian itu. Soalnya, malah bikin kakak pusing. Biarin aja semua mengalir seperti air. Daripada keadaan kakak malah makin parah." Sera tak mau kondisi Razel kembali memburuk saat berusaha mengingat hal yang mungkin terlupakan.

 

Razel mengangguk, ada benarnya yang dikatakan oleh Sera. Adiknya. Lebih baik, ia mungkin mengingatnya secara pelan. Asal tidak memperburuk kondisinya. Kemudian, ia teringat kepada seseorang yang seperti tahu teman rahasianya.

 

"Dek, kayaknya temen lo tahu soal gue punya teman rahasia, deh." Razel ingat bila Semesta pernah berbicara sesuatu yang berhubungan dengan teman rahasia. Mungkin, cowok itu mengetahui tentang orang misterius yang menjadi teman rahasianya.

 

"Hah? Siapa, Kak? Kalo gue kenal, nanti coba minta bantuan sama dia." Sera terlihat antusias, karena Razel mengatakan bila salah satu temannya mungkin mengetahui hal yang berhubungan dengan orang misterius itu.

 

"Semesta. Waktu kita ketemu pagi-pagi, dia sempat ngebisikin gue soal hal yang berhubungan dengan teman rahasia. Kayaknya, dia tahu hal itu, deh. Atau, mungkin dia orangnya." Razel sedikit tak yakin dengan perkataannya sendiri, bila Semesta memang ada kemungkinan menjadi teman rahasianya. Namun, dilihat setiap pesan yang didapat olehnya seperti dikirim bukan dari cowok. Karena, terkesan romantis sekaligus manis.

 

Sera terdiam sejenak, Semesta memang kadang terlihat cukup misterius. Akan tetapi, sepertinya tidak mungkin cowok itu menjadi teman rahasia kakaknya. Ia pikir, mungkin bisa meminta bantuan teman sekelasnya itu. Karena, Semesta terkenal mempunyai kemampuan untuk mencari sesuatu yang terkesan misterius. Meskipun, ia sedikit tidak percaya dengan gosip itu. Namun, mungkin ia bisa mencobanya lebih dulu.

 

"Nanti deh gue coba tanya-tanya ke dia. Soalnya, dia emang kadang terkesan aneh tapi aslinya pinter. Bahkan, selalu menjadi salah satu murid terpintar. Padahal, lumayan sering bikin masalah." Sera mengingat sosok Semesta, yang terkenal sering bikin onar tapi juga pintar. Dan, katanya merupakan keponakan dari kepala sekolah.

 

Sepertinya, memang ide bagus untuk meminta bantuan Semesta. Biasanya, cowok seperti Semesta terkesan aneh tapi justru memiliki banyak bakat. Sehingga, bisa diandalkan orang banyak orang.

 

"Makasih, Dek. Coba aja dulu, siapa tau Seta mau bantu kita buat cari teman rahasia gue. Soalnya, gue pengin ketemu sekaligus ngucapin banyak terima kasih ke teman rahasia gue itu." Razel merasa selalu lebih baik setelah mendapatkan serta membaca pesan dari teman rahasianya. Sehingga, ingin bertemu secara langsung.

 

"Oke siap, Kak."

 

πŸ’•πŸ’•πŸ’•

Keesokan harinya. Sesuai rencana, Sera mulai mengajak Semesta untuk berbicara. Ingin membahas apa cowok itu mengetahui tentang teman rahasia Razel. Kakak Sera.

Kini, Sera sudah berada di hadapan Semesta. Ia memang sengaja mengajak cowok itu bertemu di pagi hari sebelum banyak siswa maupun siswi bertemu. Karena, tak mau menjadi bahan gosip di sekolah.

"Kayaknya, ada sesuatu penting yang mau lo bahas sama gue, Ra?" Semesta tersenyum, seperti tahu isi pikiran Sera. Meskipun, gadis itu belum mulai berbicara.

"Lo tau soal teman rahasia-nya Kak Razel, ya? Atau, malah jangan-jangan lo orang misterius itu?" Sera to the poin berbicara dengan Semesta. Tahu, cowok itu bisa langsung paham kemana arah pembicaraannya.

Semesta menyunggingkan senyum ke arah Sera. Tahu, pasti gadis itu sengaja ingin mengorek informasi kepadanya. Padahal, sebenarnya tak perlu repot-repot melakukan itu pasti semua akan terbongkar dengan sendirinya. "Pertama, gue bukan teman rahasia Kak Razel. Kedua, kayaknya semua orang tuh bisa aja punya teman rahasia. Jadi, kalo dipikir biasanya orang misterius itu tuh ada di sekeliling kita."

Sera mengerucutkan bibirnya, merasa kesal dengan perkataan Semesta yang tidak langsung mau memberitahu siapa sosok teman rahasia Razel. Kakaknya. Namun, malah seperti menutupi apa yang diketahui. "Lo pasti tau siapa orang itu, kan? Kasih tau aja lah ke gue."

Semesta kembali tersenyum. "Gue nggak berhak kasih tau hal privasi orang lain. Cuma, bisa kasih sedikit clue ke lo atau kakak lo. Teman rahasia Kak Razel itu bukan orang jahat, dan tau apa yang kalian rasain. Jadi, dia berusaha bikin kalian terus ngerasain kebahagiaan. Bahkan, mungkin kalo harus berkorban perasaan pun dia bakalan lakuin."

Sera masih berusaha mencerna perkataan Semesta. Karena, terlalu panjang untuk dimengerti olehnya.

"Intinya, dia orang baik. Nggak bakalan bikin kakak lo kecewa." Semesta kembali memberi petunjuk pada Sera. Tahu, kalau sebenarnya Razel juga sedang memperhatikan serta mendengarkan pembicaraannya bersama Sera. "Kak Razel tidak perlu khawatir, dia orangnya baik-baik saja. Makanya, bisa bikin kakak selalu nyaman tiap bertukar pesan lewat aplikasi biru berlogo pesawat kertas."

Razel kaget, saat mendengar kata Semesta. Karena, adik kelasnya ternyata tahu bila dirinya sedang menguping pembicaraannya dengan Sera.

“Perkataan lo terlalu berbelit-belit tau nggak, sih, Ta.” Sera cukup kesal dengan Semesta. Padahal, Semesta sudah berbicara menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Namun, sepertinya Sera masih sulit mencernanya.

"Gue duluan ya. Biar gak ada yang liat kita ngobrol berdua. Nanti, malah lo malu kalo sampai jadi bahan gosip." Semesta, tersenyum lalu meninggalkan Sera. "Oh ya... Mungkin kapan-kapan gue bisa bantu kalian buat pecahin petunjuk yang lain. Jadi, bilang aja kalo emang kalian butuh bantuan gue."

Razel setuju, merasa benar apa yang disampaikan oleh Semesta. Sepertinya, Semesta memang banyak mengetahui hal yang orang lain tidak tahu. Akan tetapi, sering kali berlagak acak. Padahal, cowok itu suka banyak menyimpan rahasia. Pengetahuannya benar-benar luas, mungkin lebih dari sekedar yang dibayangkan. Kemampuan serta kepekaan Semesta sangat bagus.



 

- Akan Dilanjutkan -

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Trust Me
57      50     0     
Fantasy
Percayalah... Suatu hari nanti kita pasti akan menemukan jalan keluar.. Percayalah... Bahwa kita semua mampu untuk melewatinya... Percayalah... Bahwa suatu hari nanti ada keajaiban dalam hidup yang mungkin belum kita sadari... Percayalah... Bahwa di antara sekian luasnya kegelapan, pasti akan ada secercah cahaya yang muncul, menyelamatkan kita dari semua mimpi buruk ini... Aku, ka...
Unexpectedly Survived
101      90     0     
Inspirational
Namaku Echa, kependekan dari Namira Eccanthya. Kurang lebih 14 tahun lalu, aku divonis mengidap mental illness, tapi masih samar, karena dulu usiaku masih terlalu kecil untuk menerima itu semua, baru saja dinyatakan lulus SD dan sedang semangat-semangatnya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP. Karenanya, psikiater pun ngga menyarankan ortu untuk ngasih tau semuanya ke aku secara gamblang. ...
Kala Senja
34916      4901     8     
Romance
Tasya menyukai Davi, tapi ia selalu memendam semua rasanya sendirian. Banyak alasan yang membuatnya urung untuk mengungkapkan apa yang selama ini ia rasakan. Sehingga, senja ingin mengatur setiap pertemuan Tasya dengan Davi meski hanya sesaat. "Kamu itu ajaib, selalu muncul ketika senja tiba. Kok bisa ya?" "Kamu itu cuma sesaat, tapi selalu buat aku merindu selamanya. Kok bisa ya...
Black Envelope
366      252     1     
Mystery
Berawal dari kecelakaan sepuluh tahun silam. Menyeret sembilan orang yang saling berkaitan untuk membayarkan apa yang mereka perbuatan. Nyawa, dendam, air mata, pengorbanan dan kekecewaan harus mereka bayar lunas.
Dalam Waktu Yang Lebih Panjang
351      262     22     
True Story
Bagi Maya hidup sebagai wanita normal sudah bukan lagi bagian dari dirinya Didiagnosa PostTraumatic Stress Disorder akibat pelecehan seksual yang ia alami membuatnya kehilangan jati diri sebagai wanita pada umumnya Namun pertemuannya dengan pasangan suami istri pemilik majalah kesenian membuatnya ingin kembali beraktivitas seperti sedia kala Kehidupannya sebagai penulis pun menjadi taruhan hidupn...
For Cello
3046      1035     3     
Romance
Adiba jatuh cinta pada seseorang yang hanya mampu ia gapai sebatas punggungnya saja. Seseorang yang ia sanggup menikmati bayangan dan tidak pernah bisa ia miliki. Seseorang yang hadir bagai bintang jatuh, sekelebat kemudian menghilang, sebelum tangannya sanggup untuk menggapainya. "Cello, nggak usah bimbang. Cukup kamu terus bersama dia, dan biarkan aku tetap seperti ini. Di sampingmu!&qu...
A Tale of a Girl and Three Monkeys
199      112     6     
Humor
Tiga kakak laki-laki. Satu dapur. Nol ketenangan. Agni adalah remaja mandiri penuh semangat, tapi hidupnya tak pernah tenang karena tiga makhluk paling menguji kesabaran yang ia panggil kakak: Si Anak Emas----pusat gravitasi rumah yang menyedot semua perhatian Mama, Si Anak Babi----rakus, tak tahu batas, dan ahli menghilangkan makanan, dan Si Kingkong----kakak tiran yang mengira hidup Agni ...
Merayakan Apa Adanya
401      288     8     
Inspirational
Raya, si kurus yang pintar menyanyi, merasa lebih nyaman menyembunyikan kelebihannya. Padahal suaranya tak kalah keren dari penyanyi remaja jaman sekarang. Tuntutan demi tuntutan hidup terus mendorong dan memojokannya. Hingga dia berpikir, masih ada waktukah untuk dia merayakan sesuatu? Dengan menyanyi tanpa interupsi, sederhana dan apa adanya.
INTERTWINE (Voglio Conoscerti) PART 2
3511      1085     2     
Romance
Vella Amertaβ€”masih terperangkap dengan teka-teki surat tanpa nama yang selalu dikirim padanya. Sementara itu sebuah event antar sekolah membuatnya harus beradu akting dengan Yoshinaga Febriyan. Tanpa diduga, kehadiran sosok Irene seolah menjadi titik terang kesalahpahaman satu tahun lalu. Siapa sangka, sebuah pesta yang diadakan di Cherry&Bakery, justru telah mempertemukan Vella dengan so...
Premium
Cheossarang (Complete)
21822      1949     3     
Romance
Cinta pertama... Saat kau merasakannya kau tak kan mampu mempercayai degupan jantungmu yang berdegup keras di atas suara peluit kereta api yang memekikkan telinga Kau tak akan mempercayai desiran aliran darahmu yang tiba-tiba berpacu melebihi kecepatan cahaya Kau tak akan mempercayai duniamu yang penuh dengan sesak orang, karena yang terlihat dalam pandanganmu di sana hanyalah dirinya ...