Loading...
Logo TinLit
Read Story - Trust Me
MENU
About Us  

ADA apa dengan langit hari ini? Apa sebenarnya yang diinginkannya? Apakah dia hanya menginginkan seberkas cahaya dari matahari? atau embun musim dingin yang mengalir manja? Rai yang yang baru saja terbangun dari tidurnya tiba-tiba tergerak untuk mengusap wajahnya. Butiran air hangat yang mengalir di pipinya membuatnya semakin yakin bahwa dia baru saja memimpikan sesuatu yang menyakitkan. Sayangnya ia tak lagi mengingat mimpinya. Meski begitu Rai masih bisa mengingat bagaimana rasa menyesakkan itu menggerogoti hatinya. Matahari pagi menembus celah-celah tirai kamarnya dengan indah. Cahayanya berhenti pada sebuah cincin perak milik Rai yang terletak di atas meja belajarnya. Memantulkan kilau seindah berlian. Rai memutuskan untuk bangkit, mengambil handuknya, lalu bersiap untuk berangkat ke sekolah.

-oOo-

Setibanya di sekolah Rai disambut oleh segerombolan anak laki-laki yang tertawa keras di sudut sekolah. Sesekali terdengar umpatan-umpatan tak pantas dari mulut mereka. Dia menoleh sebentar, kemudian kembali berjalan tanpa memedulikan keributan itu lagi. Lagi pula tak ada untungnya bagi Rai jika ia berurusan dengan anak-anak seperti mereka. Meskipun begitu ada yang mengganjal hatinya sejak ia memutuskan untuk tak menghiraukan mereka, itu disebabkan karena samar-samar Rai menangkap gelagat berbeda dari salah satu di antara mereka. Berbeda dengan lainnya yang tertawa keras, anak itu justru hanya menunduk, seolah tak berani mengangkat wajahnya sama sekali. Tak selang lama bel masuk pun berbunyi. Saat Rai hampir tiba di kelasnya, seseorang tiba-tiba saja menabraknya. Keduanya terjatuh.

"Maaf." Anak laki-laki itu buru-buru bangkit dan langsung meminta maaf, kemudian pergi sebelum Rai sempat menjawabnya.

Rai bahkan belum sempat melihat dengan jelas wajah anak itu. Hanya lebam biru di sudut bibirnya yang sekali lagi mengganggu pikiran Rai. Dia menghela napas. Sebenarnya ada apa dengan hari ini? Kenapa yang ditemuinya selalu berkaitan dengan hal-hal suram begitu?

"Pihak sekolah harus lebih tegas dalam menindak-lanjuti masalah-masalah seperti ini," gumamnya.

Karena kejadian itu, Rai pun terlambat masuk kelas. Saat ia sampai di depan pintu, para siswa serempak menoleh padanya. Bahkan Bu Mawar yang merupakan wali kelasnya pun ikut menoleh.

"Karena acara HUT sekolah kurang satu bulan lagi, Rai bisa mempersiapkannya dari sekarang." Bu Mawar langsung melanjutkan inti pengumuman, tanpa membiarkan Rai tahu lebih dulu maksud dari ucapannya.

Rai yang tak paham dengan kejadian barusan hanya mampu menoleh pada teman-temannya. Beberapa siswa perempuan tersenyum ke arahnya.

"Kalau begitu yang lain boleh bantu jelaskan Rai. Ibu mau ke kantor dulu karena ada rapat. Untuk Rai, kalau ada yang mau ditanyakan bisa ke kantor setelah jam pulang sekolah." Setelah mengatakan itu, Bu Mawar keluar melewati Rai yang masih mematung di tempatnya.

Rai merasa risih karena tatapan orang-orang yang terpusat padanya saat ia berjalan ke tempat duduk. Seseorang memanggilnya pelan-nyaris berbisik. Rai menoleh. Anak itu adalah Ishan. Teman sekelasnya yang ramah dan murah senyum.

"Tadi itu Bu Mawar milih elo untuk jadi perwakilan kelas X-B di pensi HUT ke-13," jelas Ishan.

"Emangnya gue ditugasin buat menampilkan apa?" Rai balik bertanya.

"Nyanyi."

"Oh... Terus selain gue, siapa lagi?"

"Gue, terus—“

"Kalau lo dapet jatah apa?"

"Perkusi mungkin? Atau pianis? Kalau gue belum pasti, yang posisinya pasti itu cuma lo doang."

Rai terdiam. Ishan yang menyadari perubahan kecil di raut wajah Rai lantas bertanya. "Kenapa? Lo keberatan? Kalau keberatan gue bisa bantu usul ke Bu Mawar buat mengganti vokalis."

"Bukan begitu. Sejujurnya gue belum pernah tampil jadi vokal."

"Ah.. itu mah gampang. Bu Mawar juga udah nyiapin pelatihnya."

Gubrakk!!

Kelas yang semula ramai mendadak sepi ketika dua orang asing dengan seragam serupa memasuki kelas tanpa permisi. Salah satu dari mereka meletakkan jari telunjuknya di depan mulut-mengisyaratkan untuk diam. Tak selang lama Pak Sentono yang merupakan satpam sekolah terlihat berlari melewati kelas X-B. Sudah bisa ditebak apa yang tengah dilakukan dua orang asing ini di kelas mereka. Mereka pasti berniat membolos, tapi sayangnya aksi mereka gagal karena ketahuan oleh Pak Sentono.

Faheel dan Zafran. Anak kelas XI-C yang sudah ditandai oleh guru-guru karena terlalu sering membolos sekolah dan bertengkar dengan anak sekolah tetangga. Untuk apa lagi mereka ke kelas yang kosong ini sekarang jika bukan untuk bersembunyi.

Setelah dirasa aman. Mereka pun keluar. Sebelum mereka menghilang Rai sempat bersitatap dengan salah satu dari mereka. Mata yang terlihat sendu. Berbanding terbalik dengan tingkah laku mereka.

⋆.˚✮🎧✮˚.⋆

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
[END] Ketika Bom Menyulut Cinta (Sudah Terbit)
1532      750     5     
Action
Bagaimana jika seorang karyawan culun tiba-tiba terseret dalam peristiwa besar yang mengubah hidupnya selamanya? Itulah yang dialami Maya. Hari biasa di kantor berubah menjadi mimpi buruk ketika teror bom dan penculikan melanda. Lebih buruk lagi, Maya menjadi tersangka utama dalam pembunuhan yang mengejutkan semua orang. Tanpa seorang pun yang mempercayainya, Maya harus mencari cara membersihka...
FaraDigma
1367      681     1     
Romance
Digma, atlet taekwondo terbaik di sekolah, siap menghadapi segala risiko untuk membalas dendam sahabatnya. Dia rela menjadi korban bully Gery dan gengnya-dicaci maki, dihina, bahkan dipukuli di depan umum-semata-mata untuk mengumpulkan bukti kejahatan mereka. Namun, misi Digma berubah total saat Fara, gadis pemalu yang juga Ketua Patroli Keamanan Sekolah, tiba-tiba membela dia. Kekacauan tak terh...
Yu & Way
167      136     5     
Science Fiction
Pemuda itu bernama Alvin. Pendiam, terpinggirkan, dan terbebani oleh kemiskinan yang membentuk masa mudanya. Ia tak pernah menyangka bahwa selembar brosur misterius di malam hari akan menuntunnya pada sebuah tempat yang tak terpetakan—tempat sunyi yang menawarkan kerahasiaan, pengakuan, dan mungkin jawaban. Di antara warna-warna glitch dan suara-suara tanpa wajah, Alvin harus memilih: tet...
Kinara
4911      1712     0     
Fantasy
Kinara Denallie, seorang gadis biasa, yang bekerja sebagai desainer grafis freelance. Tanpa diduga bertemu seorang gadis imut yang muncul dari tubuhnya, mengaku sebagai Spirit. Dia mengaku kehilangan Lakon, yang sebenarnya kakak Kinara, Kirana Denallie, yang tewas sebagai Spirit andal. Dia pun ikut bersama, bersedia menjadi Lakon Kinara dan hidup berdampingan dengannya. Kinara yang tidak tahu apa...
Ruang Suara
205      144     1     
Inspirational
Mereka yang merasa diciptakan sempurna, dengan semua kebahagiaan yang menyelimutinya, mengatakan bahwa ‘bahagia itu sederhana’. Se-sederhana apa bahagia itu? Kenapa kalau sederhana aku merasa sulit untuk memilikinya? Apa tak sedikitpun aku pantas menyandang gelar sederhana itu? Suara-suara itu terdengar berisik. Lambat laun memenuhi ruang pikirku seolah tak menyisakan sedikitpun ruang untukk...
Catatan Takdirku
1247      739     6     
Humor
Seorang pemuda yang menjaladi hidupnya dengan santai, terlalu santai. Mengira semuanya akan baik-baik saja, ia mengambil keputusan sembarangan, tanpa pertimbangan dan rencana. sampai suatu hari dirinya terbangun di masa depan ketika dia sudah dewasa. Ternyata masa depan yang ia kira akan baik-baik saja hanya dengan menjalaninya berbeda jauh dari dugaannya. Ia terbangun sebegai pengamen. Dan i...
Andai Kita Bicara
674      520     3     
Romance
Revan selalu terlihat tenang, padahal ia tak pernah benar-benar tahu siapa dirinya. Alea selalu terlihat ceria, padahal ia terus melawan luka yang tak kasat mata. Dua jiwa yang sama-sama hilang arah, bertemu dalam keheningan yang tak banyak bicaratetapi cukup untuk saling menyentuh. Ketika luka mulai terbuka dan kenyataan tak bisa lagi disembunyikan, mereka dihadapkan pada satu pilihan: tetap ...
INDIE
504      356     0     
Short Story
Bercerita mengenai kebebasan
Sweet Punishment
213      141     10     
Mystery
Aku tak menyangka wanita yang ku cintai ternyata seorang wanita yang menganggap ku hanya pria yang di dapatkannya dari taruhan kecil bersama dengan kelima teman wanitanya. Setelah selesai mempermainkan ku, dia minta putus padaku terlebih dahulu. Aku sebenarnya juga sudah muak dengannya, apalagi Selama berpacaran dengan ku ternyata dia masih berhubungan dengan mantannya yaitu Jackson Wilder seo...
Metafora Dunia Djemima
101      83     2     
Inspirational
Kata orang, menjadi Djemima adalah sebuah anugerah karena terlahir dari keluarga cemara yang terpandang, berkecukupan, berpendidikan, dan penuh kasih sayang. Namun, bagaimana jadinya jika cerita orang lain tersebut hanyalah sebuah sampul kehidupan yang sudah habis dimakan usia?