Loading...
Logo TinLit
Read Story - Cinta Butuh Jera
MENU
About Us  

 

Sita bisa merasakan tubuh Anis melemas, dilihatnya wajah sahabatnya itu terdiam tak membuka mulut. Wajahnya sekejap berubah merah dan akhirnya air mata itu jatuh. Anis memegangi kedua pundak Sita yang basah dan gemetar.

"Sekarang kamu memfitnah calon suamiku?" Sita menggeleng, tidak berani menatap mata Anis. "Katakan kalau ini semua nggak benar."

"Anis maafin aku, kami nggak sengaja melakukannya."

Anis mengisak, berusaha untuk tidak percaya. "Sita, apa kamu lupa kalau aku akan segera menikah?" Sita menggeleng lagi. "Kalau aku nggak memergoki testpack-mu, apakah kamu akan diam dan menyembunyikan hal ini selamanya?"

"Kumohon, Nis. Aku sama sekali nggak punya niat untuk menggagalkan pernikahanmu."

"Tapi kamu sudah menggagalkannya."

"Enggak—"

"Kamu sudah mengkhianatiku."

"Anis, please! Ini nggak seperti yang kamu pikirkan."

"Dan calon suamiku juga. Galih. Dia juga mengkhianatiku."

Sita meringis semakin kuat, tangisannya tak sebanding dengan kekecewaaan yang dialami sahabatnya. "Aku nggak pernah mengkhianatimu. Kumohon maafkan aku ...."

"Yah, benar, ini pasti mimpi. Kamu sahabat baikku, 'kan? Mana mungkin Sitaku tega mengkhianati sahabatnya sendiri."

Sita berusaha memeluk Anis, tapi Anis menampiknya. Tak ada lagi yang bisa dikatakan, karena tenggorokanya terlanjur tercekat. Bernapas saja sulit baginya. Pandangan Anis kosong, menggila. Ia berusaha untuk bangun dari mimpi, tapi itu semua gagal. Ia tahu ini adalah kenyataan. Ada petir berskala besar menghantamnya tanpa ampun. Ia tahu bagaimana nasib pernikahannya ke depan hanya dari pengakuan Sita—sahabatnya sendiri.

Tubuhnya lemas seketika dan bahkan kakinya tak sanggup menapak, ia terperosot dan meringkuk ke lantai dengan kedua tangan belum bisa lepas dari Sita. Ia butuh seorang sahabat untuk membuatnya tenang, tapi apalagi yang bisa diharapkan dari Sita yang telah turut andil mengacaukan pernikahannya. Sita mencoba memeluknya, tidak berhenti meminta maaf, bahkan ia bersumpah akan membuang janin di dalam perutnya meski nyawa menjadi taruhan. Asalkan pernikahan mereka terselamatkan. Asalkan sahabatnya ini tidak menderita.

Namun, Anis tidak dapat mendengar itu semua. Yang bisa ia lakukan hanya menjerit histeris sampai tubuhnya tergeletak di lantai dan basah karena air mata, lalu ia pergi. Berlari entah ke mana—tanpa tujuan.

***

Hingga sekarang Galih tidak bisa percaya. Peristiwa malam itu masih saja menggerayangi pikirannya. Seharusnya ia tidak minum sampai mabuk, seharusnya ia menuruti kata-kata calon istrinya untuk tidak menyentuh minuman beralkohol. Akibat kecelakaan itu, Galih jadi tidak bisa berkonsentrasi mengenai apa pun. Pernikahannya akan datang beberapa hari lagi, dan menyembunyikan sesuatu yang sangat besar adalah beban terberatnya dalam hidup.

Bagaimana kalau Sita membocorkan kejadian itu pada orang lain. Meskipun mereka telah sepakat untuk menyimpan rahasia ini seumur hidup. Galih berharap―semoga pil KB yang diminum Sita berhasil menghentikan kesuburannya. Ia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi kalau sampai perut Sita membesar, dan ada anaknya di dalam situ. Di dalam perut Sita. Sahabat Anis sendiri.

Ini adalah hari minggu, dan Galih sama sekali tidak keluar dari kamarnya sejak pagi kecuali untuk sarapan dan mandi. Ia menghabiskan waktunya seharian hanya untuk merokok satu bungkus penuh, menonton TV, tidur lalu meringkuk sendirian. Ia belum ada menyentuh ponselnya untuk menghubungi Anis atau sekadar mengirim pesan.

Ingin sekali rasanya ia mendengar suara kekasihnya, mendengarkan celotehan yang biasanya membuat ia tersenyum senang. Akan tetapi, semenjak ia tahu bagaimana tubuh perempuan lain selain kekasihnya, melihat wajah Anis membuatnya semakin merasa bersalah. Ia mengibaratkan Anis seperti seekor serangga yang tak berdaya, begitu lemah dan polos. Hatinya semakin perih setiap kali mendengar Anis bercerita tentang bagaimana rencana mereka berumahtangga nanti. Galih cuma takut itu semua tidak terwujud. Hanya karena ia pernah tidur dengan perempuan lain yang sama sekali tidak diinginkannya.

Malam itu kepalanya sakit sekali, tetapi entah kenapa hasratnya begitu besar. Rasanya ingin menuangkannya pada seorang wanita, matanya yang berkunang-kunang membuat ia yakin bahwa gadis yang ia tiduri itu adalah Anis. Sampai mereka berdua akhirnya terkejut setengah mati mendapati tubuhnya dan tubuh Sita bugil tanpa busana.

Itu bukan pertama kalinya ia mabuk, tapi sungguh. Rasa mabuk malam itu membuat halusinasi dan birahinya meningkat. Lalu siapa yang harus ia salahkan selain dirinya sendiri?

"Keluarlah dari kamarmu dan makan siang, jangan bermalas-malasan terus." Itu kalimat yang ditulis ibunya lewat aplikasi pesan saat Galih membuka notifikasi dari ponselnya.

Masalah tidak akan selesai jika ia hanya berdiam diri terus di kamar. Galih hendak memakai kaosnya setelah seharian telanjang dada terus. Namun, ia terkesiap saat pintu kamarnya tiba-tiba terbuka, Galih terkejut sampai-sampai ia batal membalut tubuhnya dengan kaos.

Ada Levin di depan pintu dan dengan cepat berlari ke arahnya memberi kepalan tangan yang sangat keras ke wajahnya.

"Dasar, Anjing!" Itu kata-kata pertama yang Levin lontarkan pada Galih sambil tangannya senang memukuli. Galih berusaha menahan setiap pukulan yang mendarat ke wajahnya seperti tanpa ampun yang terasa menyakitkan.

"Berhenti! Lev, kenapa kamu memukuliku?" Galih merintih, tapi Levin belum juga berhenti sampai akhirnya ibu Galih datang melerai mereka.

"Levin, berhenti! Apa-apaan kamu!" Galih mendapat pelukan dari ibunya, kalau saja ibunya tidak cepat datang, barangkali wajahnya itu sudah tak ketara bentuknya. "Ada apa ini?"" tanya ibunya meminta penjelasan Levin.

Dengan wajah garang, Levin tampak memuncakkan rasa marah. "Dulu kamu yang merebut Anis dari aku, tapi sekarang kenapa kamu juga mengambil Sita dariku?" Itu adalah suara terkeras yang pernah Galih dengar dari mulut sepupunya. "Belum puas kamu membuatku sakit?"

"Apa maksudmu! Aku tidak pernah merasa merebut Sita!" Ia berdiri tegak, melihat Levin dengan rupa bingung, meski Galih sedikit khawatir―barangkali Levin sudah tahu yang sebenarnya.

"Kamu nggak merebutnya, tapi kamu menghamilinya!" Galih dan ibunya terdiam seketika. Dunia seakan runtuh bersamaan dengan meteor-meteor berhamburan.

Levin sudah tahu semuanya, bagaimana bisa Sita mengingkari sumpah mereka. Dengan segala upaya ia ingin membela diri, membuat berbagai macam alasan agar mereka tidak salah paham seperti apa yang mereka pikirkan.

"Kenapa kamu lakukan ini, Galih? Di mana perasaan kamu sebagai calon suami yang Anis cintai? Kamu malah tidur sama pacar aku." Levin melonjak hendak memukul Galih untuk yang kesekian kalinya. "Anjing!"

"Cukup, Levin! Jaga sikap kamu di rumah ini!" Faridah—ibunya Galih—kini mengeluarkan suara lebih tegas, lantas bertanya pada anaknya. "Bagaimana bisa jadi begini, Galih? Bilang sama mama kalau ini semua omong kosong. Seminggu lagi kamu akan menikah, tapi kenapa kamu menghamili anak orang?"

"Ini semua kecelakaan, Ma ... aku dan Sita nggak pernah bermaksud melakukan itu. Kita mabuk dan nggak sadar dengan apa yang telah kami lakukan. Semuanya di luar dugaan."

"Bull shitt! Gara-gara kamu, Anis jadi pergi!"

------------------------------------------------------------------

How do you feel about this chapter?

0 0 0 1 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • karina016

    seriusan sita sama galih? :(

    Comment on chapter Chapter 3
  • karina016

    bahasanya enak banget dibaca, aku suka, semangat kak

    Comment on chapter Chapter 1
Similar Tags
Strange and Beautiful
4802      1311     4     
Romance
Orang bilang bahwa masa-masa berat penikahan ada di usia 0-5 tahun, tapi Anin menolak mentah-mentah pernyataan itu. “Bukannya pengantin baru identik dengan hal-hal yang berbau manis?” pikirnya. Tapi Anin harus puas menelan perkataannya sendiri. Di usia pernikahannya dengan Hamas yang baru berumur sebulan, Anin sudah dibuat menyesal bukan main karena telah menerima pinangan Hamas. Di...
BIYA
3321      1161     3     
Romance
Gian adalah anak pindahan dari kota. Sesungguhnya ia tak siap meninggalkan kehidupan perkotaannya. Ia tak siap menetap di desa dan menjadi cowok desa. Ia juga tak siap bertemu bidadari yang mampu membuatnya tergagap kehilangan kata, yang tak pernah ia sangka sebelumnya. Namun kalimat tak ada manusia yang sempurna adalah benar adanya. Bidadari Gian ternyata begitu dingin dan tertutup. Tak mengij...
Mimpi Milik Shira
528      300     6     
Short Story
Apa yang Shira mimpikan, tidak seperti pada kenyataannya. Hidupnya yang pasti menjadi tidak pasti. Begitupun sebaliknya.
Aku Sakit
5628      1528     30     
Romance
Siapa sangka, Bella Natalia, cewek remaja introvert dan tidak memiliki banyak teman di sekolah mendadak populer setelah mengikuti audisi menyanyi di sekolahnya. Bahkah, seorang Dani Christian, cowok terpopuler di Bernadette tertarik pada Bella. Namun, bagaimana dengan Vanessa, sahabat terbaik Bella yang lebih dulu naksir cowok itu? Bella tidak ingin kehilangan sahabat terbaik, tapi dia sendiri...
the invisible prince
1564      851     7     
Short Story
menjadi manusia memang hal yang paling didambakan bagi setiap makhluk . Itupun yang aku rasakan, sama seperti manusia serigala yang dapat berevolusi menjadi warewolf, vampir yang tiba-tiba bisa hidup dengan manusia, dan baru-baru ini masih hangat dibicarakan adalah manusia harimau .Lalu apa lagi ? adakah makhluk lain selain mereka ? Lantas aku ini disebut apa ?
Cinta Sebatas Doa
612      429     0     
Short Story
Fero sakit. Dia meminta Jeannita untuk tidak menemuinya lagi sejak itu. Sementara Jeannita justru menjadi pengecut untuk menemui laki-laki itu dan membiarkan seluruh sekolah mengisukan hubungan mereka tidak lagi sedekat dulu. Padahal tidak. Cukup tunggu saja apa yang mungkin dilakukan Jeannita untuk membuktikannya.
Cinta Wanita S2
7245      1823     0     
Romance
Cut Inong pulang kampung ke Kampung Pesisir setelah menempuh pendidikan megister di Amerika Serikat. Di usia 25 tahun Inong memilih menjadi dosen muda di salah satu kampus di Kota Pesisir Barat. Inong terlahir sebagai bungsu dari empat bersaudara, ketiga abangnya, Bang Mul, Bang Muis, dan Bang Mus sudah menjadi orang sukses. Lahir dan besar dalam keluarga kaya, Inong tidak merasa kekurangan suatu...
Da Capo al Fine
341      280     5     
Romance
Bagaimana jika kau bisa mengulang waktu? Maukah kau mengulangi kehidupanmu dari awal? Atau kau lebih memilih tetap pada akhir yang tragis? Meski itu berarti kematian orang yang kau sayangi? Da Capo al Fine = Dari awal sampai akhir
Melody of The Dream
626      409     0     
Romance
Mungkin jika aku tidak bertemu denganmu, aku masih tidur nyenyak dan menjalani hidupku dalam mimpi setiap hari. -Rena Aneira Cerita tentang perjuangan mempertahankan sebuah perkumpulan yang tidak mudah. Menghadapi kegelisahan diri sendiri sambil menghadapi banyak kepala. Tentu tidak mudah bagi seorang Rena. Kisah memperjuangkan mimpi yang tidak bisa ia lakukan seorang diri, memperkarakan keper...
Jurus PDKT
382      241     1     
Short Story
Heran deh.. Kalau memang penasaran kenapa tidak dibuka saja? Nina geleng-geleng kepala. Tidak mengerti jalan pikiran sahabatnya Windi yang tengah tersiksa dengan rasa penasaran ditambah cemas.