Loading...
Logo TinLit
Read Story - (Un)perfect Marriage
MENU
About Us  

Revan menghela nafas. Keramaian ini membuatnya geleng-geleng kepala. Namun tak apa, semua demi seorang Aira, sahabat dekatnya, yang mengundang Revan beserta seluruh personi The Radelo Band lainnya, tuk memeriahkan acara ini.

The-Radelo-Band, itulah nama band mereka. Terdiri dari 4 anggota, yang-- katanya--merupakan pria-pria idaman di kampus. Mereka adalah Revandy Akbisya Dhani selaku sang vokalis, umur 21 tahun , mahasiswa akuntansi semester akhir yang tengah berjuang melawan malasnya tugas akhir, tampan (katanya), cool, setia pada satu wanita sejak awal kuliah yaitu Tamara. Kemudian ada Kelly Agustius yang adalah gitaris handal kebanggaan band, 21 tahun, mahasiswa teknik industri semester akhir, dan tak betah berkomitmen, bahkan berhubungan baik dengan mantanpun, enggan dilakukan. Bassisst yaitu Anggarda Putra Faustino Darana, 19 tahun,  mahasiswa managemen semester 4, pacarnya bertebaran di mana-mana. Dan drummer favorit yaitu Ken Brawa Wijaya, 20 tahun, mahasiswa komunikasi semester 6, super cuek terutama dengan segala hal yang berurusan dengan 'wanita'.

Itulah mereka. Meski terdiri dari beragam usia dan kepribadian, namun nereka tetaplah satu jiwa. Mereka tetap bersatu, di bawah naungan band yang telah membesarkan nama mereka, yaitu, The Radelo Band.

"Siap manggung, kan?" tanya Angga, lelaki termuda namun terwibawa di antara mereka. Oh ya, dan juga ter-playboy.

"Kapan sih kita nggak siap?" balas Ken sombong.

"Gaya, lo!"

"Emang nyata," balas Ken lagi.

Angga terkekeh. "Tapi lo gak pernah siap buat punya pacar, kan? Gila, betah amat ngejomblo sih lo!" ejek Angga.

"Sialan. Gue cuman belum siap aja. Gue maunya sekali pacaran, habis itu nikah!"

"Mana adaaa, cita-cita bocah SD tuh!"

"Bener! Gue mau taaruf!"

Mereka hening, detik berikutnya, tawa menguar keras diantara mereka.

"Lah? Kok pada ketawa? Kalian kebanyakan pacar sih, jadi lo menyepelekan apa yang namanya miracle in love!"' Ken, dengan gaya puitisnya mulai beraksi. "Keajaiban cinta, dimana kita hanya percaya akan satu cinta. Keajaiban cinta, dimana kita hanya paham bahwa cinta bukanlah sebuah permainan yang bisa kita tumbalkan tuk sekedar kesenangan atau keisengan belaka."

Seorang Ken yang tampan dan cuek di depan orang-orang, ternyata bisa seterbuka itu di hadapan para personil Radelo-Band lainnya. Tak disangka, bukan? Jika para wanita tau sikap super lebay yang dimiliki Ken, mungkin mereka takkan berharap menjadi bagian dari hati seorang Ken Brawa Wijaya ini.

"Mantap, kata-kata lo!" Angga berdecak.

Revan memoles kepala Angga. "Kenapa? Lo kagum? Atau lo tersindir sebagai seorang playboy?"

"Dua-duanya."

"Makanya lo setia!" tambah Kelly.

Angga mendesis tajam. "Ogah gue setia, kalau cuman dimanfaatin sama cewenya doang."

Semua diam, lalu melirik ke arah Revan. Revan tau, Angga menyindirnya.

Gue paham, banyak yang nggak suka dengan hubungan gue dan pacar gue, Tamara. Katanya, Tamara itu perempuan nggak setia dan materialistis. Tapi... Gue nggak peduli. Kayak ada sihir, yang selalu bilang dan meyakinkan gue, kalau Tamara adalah yang terindah. Bahkan sampai sekarang, dia masih terindahbatin Revan dalam hatinya.

"Van? Lo nggak marah kan? Kok mendadak diem gitu?" Angga tampak menyesali kata-katanya.

"Eh?" Revan sadar dari lamunannya, kemudian berusaha menampakkan wajah normalnya. "Hahaha. Ya kali, bocah banget masa gue digituin aja marah," balasnya dengan suara tegar.

Angga menghembuskan nafas lega, namun ia melirik Revan diam-diam. Angga takin, Revan tak sepenuhnya baik-baik saja.

*

"And this is a SPECIAL PERFORMANCE..... from.... THE RADELO BAND!!!!"

Suara tepuk tangan dan teriakan kencang mengiringi munculnya empat personil menawan nan tampan The Radelo Band dari belakang panggung.

Semua berteriak histeris melihat senyuman Revan yang menawan, tatapan Angga yang membunuh tapi nikmat, kedipan Kelly yang mematikan, dan gaya cuek Ken yang membuat mati rasa.

"Selamat malam semuanya!!!" sapa Revan, selaku sang vokalis, dikala ketiga temannya sedang melakukan persiapan dengan alat-alatnya.

"MALAAAAM!"

"Oh ya, dan selamat malam juga untuk the most beautiful girl, the smartest girl, and the luckiest girl in the world, for tonight! To my bestfriend... AIRA!"

Dari tengah kerumunan, Aira mengangguk dan mengacungkan jempolnya. Revan dalam hati terkikik melihat Aira dan para sahabatnya. Ada yang sudah jejingkrakan menari, ada yang sudah berantakan make-up nya karena terlalu banyak bergerak, dan yang paling menarik perhatian Revan adalah: salah seorang teman Aira yang terbatuk-batuk usai meneguk cocktail.

Percakapan dan interaksi singkat terjadi antara si tampan Revan dengan para tamu undangan. Dan kini, alunan musik mulai mengalir, diiringi dengan suara Revan beradu dengan suara para tamu undangan yang berebut menyanyikan lagu We Can't Stop milik Miley Cyrus ini.

It's our party we can do what we want

It's our party we can say what we wantI

t's our party we can love who we want

We can kiss who we wantWe can live how we want

It's our party we can do what we want

It's our party we can say what we want

It's our party we can love who we want

We can kiss who we want

We can live how we want

Red cups and sweaty bodies everywhere

Hands in the air like we don't care

Cause we came to have so much fun now

Got somebody here might get some now

If you're not ready to go home

Can I get a hell no

Cause we gonna go all night

Till we see the sunlight alright

Di bagian Reff, semua tamu berjingkrakan dan menari dengan liarnya kesana-kemari. Bernyanyi dengan suara lantang, hingga atmosfer nightclub ini benar-benar menyerupai konser artis luar negeri.

So la da da di we like to party

Dancing with Miley

Doing whatever we want

This is our house

This is our rules

And we can't stop

And we won't stop

Can't you see it's we who own the night

Can't you see it we who bout' that life

And we can't stop

And we won't stop

We run things,

Things don't run we

Don't take nothing from nobody

Yea, Yea, Yea

Alunan lagu berputar terus, hingga mereka semua sama-saa kehabisan nafas. Antara bernyanyi, dan menatap para personil yang menggetarkan jiwa, semuanya membuat mati rasa di tempat.

"TERIMA KASIH! KALIAN LUAR BIASAAAAA!" tutup Revan, sebelum The Radelo Band kembali ke backstage.

Dari jauh, para personil TRB bisa mendengar riuh pujian yang para tamu lontarkan.

"Sial, ganteng semuaaaa!"

"Kurang sayap tuh, ntar jadi malaikat!"

"Pantes mereka terkenal banget! Ya meskipun bukan artis tapi mereka bisa membawa kita untuk terus suka sama mereka!"

"Sial, gue mau putus sama pacar gue demi dapet salah satu dari mereka!"

Dan banyak lagi ocehan lain, yang membuat Revan tersenyum geli, Angga ingin cari mangsa lagi, Kelly menggeleng lemah, dan Ken yang hanya mengendikkan bahu.

*

"Sukses bro, thank you!"

"Yap! We made this night!"

Para personil TRB saling bersalaman serta menyatukan kepalan tangan mereka. Itulah yang mereka sebagai 'high-five' usai sukses dalam suatu penampilan. Dan beruntung, mereka selalu melakukannya, yang berarti bahwa tiap penampilan, mereka selalu menuai kesuksesan.

"Lo kenapa, Ngga? Mau cari cewek lagi?" tebak Revan asal.

Kelly berdecak. "Urusin dulu tuh Ervina sama Saras. Terus siapa lagi tuh yang kemarin skype sama lo? Anindita? Atau siapa sih? Terus bukannya lo juga deket sama Aira, kan?"

Dunia tau, bahwa wanita di hidup Angga sangatlah banyak. Dan perlu diketahui satu hal, mengenai Aira dan Angga, ya, mereka memang mempunyai hubungan khusus sedari dulu. Entah, mereka tak pernah menyebutnya sebagai 'pacaran', karena disamping kedekatan mereka, baik Angga maupun Aira juga memiliki pacar masing-masing. Padahal, banyak pihak yang mengakui bahwa Angga cocok dengan Aira. Mereka memiliki banyak kesamaan sikap, termasuk terkait hobi mereka dalam penjaringan asmara. Dan ketika mereka bersatu, mungkin mereka sama-sama bisa memperbaiki diri, kan?

"Hhhh.. Bawel lo pada, kepo lagi!" Angga melirik kesal.

Mereka bertiga hanya tertawa kecil melihat kelakuan Angga yang seolah tak pernah puas dengan para gadis di sampingnya.

Entah darimana, dengan tiba-tiba Aira masuk ke back stage, dengan terburu-buru dan tergesa-gesa, menghampiri gerombolan The Radelo Band.

"Ra, kenapa lo?"

Aira mengatur nafasnya, hingga perlahan mulai netral lagi. "Hhh.. Hhhh.. Gini, di sini ada yang bisa bantu gue nggak?"

"Bantu apa dulu nih?"

"Tuh, temen gue. Dia minum cocktail yang ada alkoholnya! Dan... Ya gitu, dia pusing-pusing sekarang. Ada yang bisa nganterin dia pulang?"

"..."

"Please banget, soalnya acara gue belum kelar. Masa iya gue keluar?"

"...."

Dan entah setan apa yang merasuk, semua mata kompak tertuju kearah seorang Revan. Dengan jengah, Revan menghembuskan nafas kesal dan mengganggukan kepala.

"Ayo."

****

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Kumpulan Quotes Random Ruth
2317      1247     0     
Romance
Hanya kumpulan quotes random yang terlintas begitu saja di pikiran Ruth dan kuputuskan untuk menulisnya... Happy Reading...
Teilzeit
2035      529     1     
Mystery
Keola Niscala dan Kalea Nirbita, dua manusia beda dimensi yang tak pernah bersinggungan di depan layar, tapi menjadi tim simbiosis mutualisme di balik layar bersama dengan Cinta. Siapa sangka, tim yang mereka sebut Teilzeit itu mendapatkan sebuah pesan aneh dari Zero yang menginginkan seseorang untuk dihilangkan dari dunia, dan orang yang diincar itu adalah Tyaga Bahagi Avarel--si Pangeran sek...
Je te Vois
2163      1200     0     
Romance
Dow dan Oi sudah berteman sejak mereka dalam kandunganklaim kedua Mom. Jadi tidak mengherankan kalau Oi memutuskan ikut mengadopsi anjing, Teri, yang merupakan teman baik anjing adopsi Dow, Sans. Bukan hanya perihal anjing, dalam segala hal keduanya hampir selalu sama. Mungkin satu-satunya yang berbeda adalah perihal cita-cita dan hobi. Dow menari sejak usia 8 tahun, tapi bercita-cita menjadi ...
Smitten With You
13695      2498     10     
Romance
He loved her in discreet… But she’s tired of deceit… They have been best friends since grade school, and never parted ways ever since. Everything appears A-OK from the outside, the two are contended and secure with each other. But it is not as apparent in truth; all is not okay-At least for the boy. He’s been obscuring a hefty secret. But, she’s all but secrets with him.
Reminisensi Senja Milik Aziza
955      516     1     
Romance
Ketika cinta yang diharapkan Aziza datang menyapa, ternyata bukan hanya bahagia saja yang mengiringinya. Melainkan ada sedih di baliknya, air mata di sela tawanya. Lantas, berada di antara dua rasa itu, akankah Aziza bertahan menikmati cintanya di penghujung senja? Atau memutuskan untuk mencari cinta di senja yang lainnya?
Keep Your Eyes Open
515      358     0     
Short Story
Ketika mata tak lagi bisa melihat secara sempurna, biarkan hati yang menilainya. Maka pada akhirnya, mereka akan beradu secara sempurna.
Fix You
1088      643     2     
Romance
Sejak hari itu, dunia mulai berbalik memunggungi Rena. Kerja kerasnya kandas, kepercayaan dirinya hilang. Yang Rena inginkan hanya menepi dan menjauh, memperbaiki diri jika memang masih bisa ia lakukan. Hingga akhirnya Rena bersua dengan suara itu. Suara asing yang sialnya mampu mengumpulkan keping demi keping harapannya. Namun akankah suara itu benar-benar bisa menyembuhkan Rena? Atau jus...
Melody Impian
657      451     3     
Short Story
Aku tak pernah menginginkan perpisahan diantara kami. Aku masih perlu waktu untuk memberanikan diri mengungkapkan perasaanku padanya tanpa takut penolakan. Namun sepertinya waktu tak peduli itu, dunia pun sama, seakan sengaja membuat kami berjauhan. Impian terbesarku adalah ia datang dan menyaksikan pertunjukan piano perdanaku. Sekali saja, aku ingin membuatnya bangga terhadapku. Namun, apakah it...
HAMPA
450      320     1     
Short Story
Terkadang, cinta bisa membuat seseorang menjadi sekejam itu...
Once Upon A Time
423      289     4     
Short Story
Jessa menemukan benda cantik sore itu, tetapi ia tak pernah berpikir panjang tentang apa yang dipungutnya.