Loading...
Logo TinLit
Read Story - Train to Heaven
MENU
About Us  

***

Bulan bersinar terang dalam fase purnama. Langit tidak tenggelam dalam lautan bintang tapi senja yang temaram dengan balutan violet dan magenta. Matahari menyangga mahkota yang menerangi jagat raya. Lautan biru terang terhampar sejauh mata memandang. Sebuah kereta terparkir di tenpat pemberhentian . Hanya ada deretan kursi kosong beratap tanpa bangunan atau loket kecil. Ada tangga di tengah menuju jalan setapak rerumputan dipenuhi bunga Lily putih. 

 

Di sisi kiri dan kanan jalan terdapat bola lampu besar yang melayang naik turun. Empat orang manusia berjalan dengan wajah cerah dan senyum bahagia dengan kilasan ketakutan dan kekhawatiran memudar. Tak sabar menanti keluarga dengan sambutan air mata. Tampak diujung jalan berdiri kokoh gerbang putih besar dengan pintu dari awan yang bertumpuk. Semua orang berlari ke arahnya dengan perasaan gembira.

 

Tetapi, tunggu masih ada seorang perempuan yang tertinggal di belakang. Duduk di salah satu kursi menghadap kereta. Ia tidak terlihat sedih justru sedang menikmati pemandangan langit syahdu bertabur kemerahan juga tarian burung di angkasa. Terbang dalam formasi menuju bulan yang bersinar sempurna. 

 

Gadis itu tersenyum dan bangkit. Kakinya mengarah memasuki kereta yang masih terbuka. Lalu pintu tertutup dan suara kereta melengking pertanda keberangkatan. Uapnya mengepul dari cerobong asap membumbung angkasa. Rodanya bergerak cepat konstan seolah ada jalur rel tidak tampak membawanya naik ke atas. Seakan terbang tak bersayap seperti roller coaster yang terus menanjak menuju puncak. 

 

Dari kaca jendela gadis itu tersenyum lebar menatap jauh ke ujung cakrawala. Bulan putih suci terselimutkan kilauan emas teduh seolah menyambutnya datang. Jalur kereta mengalun bersama kawanan burung seindah zamrud terbang dengan arah yang sama. Tujuan terakhir. 

 

 

***

Pengumuman kereta keberangkatan dari Bandung menuju Semarang menggema di stasiun. Suara peluit petugas berteriak nyaring sebagai tanda. Seorang gadis menarik napas lega saat dirinya sudah mencapai pintu di gerbong satu. Ia hampir ketinggalan kereta karena kemacetan di jalan. Sambil mengatur napas ia berjalan menarik koper melihat nomor kursi dari belakang. 

 

Kasih nama gadis yang tertera dari kertas kecil yang menempel di kopernya. Menghitung mundur nomor kursi sampai 6 tempat duduk di tiket. Saat di nomor 7 ia terhenti karena ada perempuan menghalangi jalan. Perempuan kurus berkacamata dengan rambut yang diikat dimasukkan ke dalam sweater coklatnya yang besar. Ia menunduk seakan meminta maaf karena masih sibuk mengurusi belanjaannya di atas bagasi lalu ia pun duduk. Di samping perempuan itu ada bapak dengan blazer hitam dan kemeja putih yang seperti tidak muat karena perutnya yang buncit memicingkan mata. Tidak lama ia kembali sibuk dengan ponselnya. 

 

Kasih menaruh tas kecilnya di atas kursi dan mencoba mengangkat kopernya yang berat. Sayangnya ia tidak kuat. Ia memutar pandangan mencari porter belum sempat mencari bapak yang duduk di kursi depannya langsung membantu. Meletakkan koper itu dengan tenaganya yang besar. Ia memakai kemeja batik dan jaket hitam yang tersampir di kursi. Kasih langsung mengucapkan terima kasih. Bapak itu melambaikan tangan seolah bukan masalah. Di samping bapak itu ada pekerja kantoran seolah masih sibuk dengan kerjaannya di leptop.

 

Akhirnya, Kasih bisa meluruskan punggungnya yang berat di kursi. Ia sudah berlari-lari mengejar waktu sambil menarik koper yang ampun beratnya. Syukurnya ia duduk sendirian bisa menikmati kursi empuk lebih luas. 

Kasih mengambil ponsel mengirimkan pesan pada ibunya kalau ia sudah berangkat dan sekitar shubuh ia akan sampai. Kasih menatap layar ponselnya foto dirinya dengan ibu saat wisuda ia jadikan wallpaper. Baginya momen itu yang paling penting dalam hidupnya dan ia ingin mengenangnya selalu. Ia mengulas senyum dan menutup saat balasan sudah diterima. 

 

Ia menengok ke arah jendela menikmati suasana Kota Bandung untuk terakhir kali. Sekilas perjuangan dan perjalanan hidupnya di kota ini sudah usai. Saatnya ia kembali ke tempat asalnya dan memulai fase baru dalam hidupnya. Ia sungguh tidak sabar dan tersenyum lebar menanti itu. Kereta berjalan semakin kencang meninggalkan stasiun melewati perkotaan. Hujan gerimis turun perlahan, embunnya menguap di jendela, lampu-lampu jalan yang membayang di kaca menyesapkan aroma romantis dan rindu. Perasaan yang sulit digambarkan dan hanya bisa dirasakan saat berada di kota ini. 

 

 

***

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
The Alpha
2049      913     0     
Romance
Winda hanya anak baru kelas dua belas biasa yang tidak menarik perhatian. Satu-satunya alasan mengapa semua orang bisa mengenalinya karena Reza--teman masa kecil dan juga tetangganya yang ternyata jadi cowok populer di sekolah. Meski begitu, Winda tidak pernah ambil pusing dengan status Reza di sekolah. Tapi pada akhirnya masalah demi masalah menghampiri Winda. Ia tidak menyangka harus terjebak d...
Can You Be My D?
79      73     1     
Fan Fiction
Dania mempunyai misi untuk menemukan pacar sebelum umur 25. Di tengah-tengah kefrustasiannya dengan orang-orang kantor yang toxic, Dania bertemu dengan Darel. Sejak saat itu, kehidupan Dania berubah. Apakah Darel adalah sosok idaman yang Dania cari selama ini? Ataukah Darel hanyalah pelajaran bagi Dania?
Janjiku
607      434     3     
Short Story
Tentang cinta dan benci. Aku terus maju, tak akan mundur, apalagi berbalik. Terima kasih telah membenciku. Hari ini terbayarkan, janjiku.
Adelia's Memory
503      323     1     
Short Story
mengingat sesuatu tentunya ada yang buruk dan ada yang indah, sama, keduanya sulit untuk dilupakan tentunya mudah untuk diingat, jangankan diingat, terkadang ingatan-ingatan itu datang sendiri, bermain di kepala, di sela-sela pikirian. itulah yang Adel rasakan... apa yang ada di ingatan Adel?
Can You Hear My Heart?
456      270     11     
Romance
Pertemuan Kara dengan gadis remaja bernama Cinta di rumah sakit, berhasil mengulik masa lalu Kara sewaktu SMA. Jordan mungkin yang datang pertama membawa selaksa rasa yang entah pantas disebut cinta atau tidak? Tapi Trein membuatnya mengenal lebih dalam makna cinta dan persahabatan. Lebih baik mencintai atau dicintai? Kehidupan Kara yang masih belia menjadi bergejolak saat mengenal ras...
Just Another Hunch
485      335     3     
Romance
When a man had a car accident, it\'s not only his life shattered, but also the life of the ones surrounding him.
Kenzo Arashi
1942      718     6     
Inspirational
Sesuai kesepakatannya dengan kedua orang tua, Tania Bowie diizinkan melakukan apa saja untuk menguji keseriusan dan ketulusan lelaki yang hendak dijodohkan dengannya. Mengikuti saran salah satu temannya, Tania memilih bersandiwara dengan berpura-pura lumpuh. Namun alih-alih dapat membatalkan perjodohannya dan menyingkirkan Kenzo Arashi yang dianggapnya sebagai penghalang hubungannya dengan Ma...
It's Our Story
1067      499     1     
Romance
Aiza bukan tipe cewek yang suka nonton drama kayak temen-temennya. Dia lebih suka makan di kantin, atau numpang tidur di UKS. Padahal dia sendiri ketua OSIS. Jadi, sebenernya dia sibuk. Tapi nggak sibuk juga. Lah? Gimana jadinya kalo justru dia yang keseret masuk ke drama itu sendiri? Bahkan jadi tokoh utama di dalamnya? Ketemu banyak konflik yang selama ini dia hindari?
Pilihan Terbaik
4841      1470     9     
Romance
Kisah percintaan insan manusia yang terlihat saling mengasihi dan mencintai, saling membutuhkan satu sama lain, dan tak terpisahkan. Tapi tak ada yang pernah menyangka, bahwa di balik itu semua, ada hal yang yang tak terlihat dan tersembunyi selama ini.
Say Your Love
515      386     2     
Short Story
Dien tak pernah suka lelaki kutu buku sebelumnya. Mereka aneh, introvert, dan menyebalkan. Akan tetapi ada satu pengecualian untuk Arial, si kutu buku ketua klub membaca yang tampan.