Bentar lagi ziyad akan berhasil menyelesaikan misi misinya jadi ia akan bebas
Ziyad akhirnya memulai untuk mencoba memahami akhirnya ini hasilnya
Bab 38: Misi Berhasil
Ramadan hampir mencapai penghujungnya. Setelah melalui berbagai ujian, pertempuran, dan perjalanan spiritual yang begitu mendalam, Ziyad merasakan sesuatu yang berbeda dalam dirinya. Seakan mimpi-mimpinya selama ini bukan sekadar bunga tidur, melainkan sebuah perjalanan yang membawanya lebih dekat kepada sejarah Islam dan perjuangan Nabi Muhammad ﷺ serta para sahabatnya.
Malam itu, ia kembali ke masjid untuk shalat tarawih. Ia duduk diam setelah salam terakhir, matanya menerawang ke langit-langit masjid, mengingat semua yang telah ia lalui. Mimpi-mimpi tentang Perang Badar, Haji Wada’, wafatnya Rasulullah ﷺ, kepemimpinan Abu Bakar, hingga perjuangan kaum Muslimin di masa-masa awal Islam, semua terasa begitu nyata.
Ziyad menghela napas.
"Apakah ini hanya mimpi biasa? Ataukah ini adalah tugas yang diberikan kepadaku untuk memahami lebih dalam tentang agamaku?"
Tiba-tiba, kepalanya terasa berat, dan sebelum ia menyadarinya, ia sudah tertidur kembali di dalam masjid.
Dalam Mimpi
Ziyad kembali menemukan dirinya di sebuah padang pasir yang luas. Kali ini, ia tidak lagi melihat pertempuran atau kesedihan akibat wafatnya Rasulullah ﷺ. Sebaliknya, ia melihat Nabi Muhammad ﷺ berdiri di hadapannya dengan senyum penuh kasih. Cahaya di sekitar beliau bersinar lembut, memberi kehangatan di hati Ziyad.
"Wahai umatku..." suara Nabi ﷺ terdengar begitu damai.
Ziyad merasa tubuhnya bergetar. Ia menunduk penuh hormat.
"Kau telah melihat perjuangan umat ini, kau telah menyaksikan bagaimana Islam diperjuangkan dengan darah dan air mata. Lalu, apa yang akan kau lakukan setelah ini?"
Ziyad terdiam. Ia merenungkan pertanyaan itu dalam-dalam.
"Aku... Aku ingin menyampaikan kisah ini kepada orang lain. Aku ingin umat Islam mengingat perjuangan para sahabat dan Nabi. Aku ingin mereka merasakan semangat yang sama seperti yang aku rasakan."
Nabi Muhammad ﷺ tersenyum dan mengangguk.
"Maka tugasmu telah selesai. Kembalilah, dan sampaikan apa yang telah kau lihat dan kau rasakan."
Perlahan, cahaya di sekitar Nabi semakin terang. Tubuh Ziyad terasa ringan, dan ia merasa ditarik kembali ke dunia nyata.
Terbangun di Dunia Nyata
Ziyad tersentak bangun. Nafasnya masih tersengal-sengal. Ia melihat sekeliling, masih di masjid, masih di bulan Ramadan. Namun, ada sesuatu yang berubah dalam dirinya.
Ia merasakan ketenangan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Seolah-olah seluruh pencarian dan perjalanan spiritualnya selama ini telah menemukan jawabannya.
Ziyad tersenyum.
Misi itu telah berhasil.
Kini, tugasnya adalah menyebarkan kisah ini, agar umat Islam selalu mengingat perjuangan Nabi dan para sahabatnya, serta menjalankan Ramadan dengan penuh makna.
Pada saat itu setelah pulang tarawih
Ziyad tertabrak mobil dan ia meninggal dunia
Ziyad pun terkubur meninggalkan dunia.
Ruby memeriksa apakah itu benar, sepupunya telah meninggal?! Akhirnya ia dong sepupunya telah meninggal.
Ia telah gagal menjaga ziyad dan menyesal dan memohon maaf kepada rosul dan Tuhannya
"Maafkan aku ya Allah, aku gagal menjaga dia dengan baik, maafkan aku, aku bukanlah pelindung sejati dan peran terbaik, aku hanya seorang gadis yang jahat kepadanya, aku tahu Kalian marah kepadaku maafkan aku ya Allah" -ucap Ruby
Tuhannya dan rosul langsung tersenyum melihat Ruby berdoa atas kesalahan nya akhirnya dimaafkan tanpa adanya suara.