Pada saat itu Ziyad merasa terganggu dengan semua ini dan merasa kalau ada yang aneh dengan perjalanan ini bahwa ia tidak mau lagi untuk itu dan akhirnya ya begitulah
Ziyad berdiri kaku, dadanya berdebar hebat. Ia tidak tahu bagaimana bisa berada di tempat ini, tepat di belakang Nabi Muhammad ﷺ yang bersiap memimpin salat. Cahaya obor menerangi ruangan sederhana ini, menampilkan wajah-wajah para sahabat yang begitu khusyuk.
Ziyad ingin berbicara, ingin bertanya apakah ini nyata atau hanya ilusi, tetapi suaranya seakan tersangkut di tenggorokan.
Tiba-tiba, suara lembut namun penuh wibawa terdengar di telinganya.
"Luruskan saf, rapatkan barisan."
Itu suara Nabi ﷺ.
Ziyad hampir tidak bisa bernapas. Ia berdiri di antara para sahabat, di belakang manusia paling mulia yang pernah ada.
Salat pun dimulai.
"Allahu Akbar."
Suara Nabi ﷺ menggetarkan seluruh ruangan. Semua jamaah mengangkat tangan dan memulai salat.
Ziyad mengikuti gerakan mereka, meskipun hatinya masih dipenuhi kebingungan. Setiap ayat yang dibacakan terdengar begitu merdu, menembus jiwanya. Ia merasa damai, tetapi juga bingung—kenapa ia ada di sini? Apa tujuan semua ini?
Saat sujud, Ziyad merasakan sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Kedamaian yang begitu dalam.
Namun, ketika ia bangkit dari sujud terakhir, semuanya mulai memudar.
Cahaya obor meredup, suara orang-orang perlahan menghilang, dan tiba-tiba…
Ziyad membuka mata.
Ia kembali berada di Masjid Nabawi, di zaman sekarang.
Ia masih dalam posisi sujud, tetapi imam sudah selesai membaca doa. Jamaah di sekitarnya mulai berdiri dan beranjak keluar masjid.
Ziyad terduduk, napasnya sedikit tersengal.
Mimpi lagi? Tapi kenapa terasa begitu nyata?
Tangannya gemetar. Ia tahu ini bukan sekadar bunga tidur. Ada sesuatu yang sedang terjadi padanya, sesuatu yang belum bisa ia pahami sepenuhnya.
Dan ia harus mencari jawabannya.
Padahal semasa kali ini Ziyad pendiam dan tak halusinasi ini malah sekarang halusinasi oleh karena itu ia tak tahu ini merasa begitu nyata atau tidak.
Tidak tahu dan tiba tiba dikirim ke perang badar
"Ha?! Tempat apa ini?!" -Tanyanya ziyad
Terus ia merasa kalau ada yang aneh di sekitar sini bahwa ia merasa kalau ini adalah mimpi tetapi anehnya kalau ini merasa bahwa ini paling nyata.
"Lah kok aneh banget sih?! Aduhai mana gua gak tahu lagi" -Ucap ziyad
Ziyad mengalami gangguan kecemasan hal itu ia sudah banyak kena Panik attack, traumatis, dan Juga ia sudah mengalami gangguan saat tidur dan sleep paralysis
Akhirnya ia terbangun lagi
"Woi lah!! Lu kok gak sadar sadar dari tadi sih!!!" -Jawab temannya
"ya maaf gak apa apa" -ucap ziyad
Ziyad akhirnya sadar bahwa ini adalah mimpi ia tahu bahwa ini semua hanyalah hayalan semata. Namun, ini merasa kalau ini nyata hari ini memang adalah hari kalau mimpi ini nyata.........Ini merasa nyata jika diingat
"Tapi kok malah dipikiran gw ada yang nyata ya, apa ada diri gw yang ketinggalan di sana atau bagaimana?! Mungkin tidak" -Ucap ziyad
Ziyad lagi lagi tidur ia mengapa tidak tahu dari tadi tidur terus karena ada yang tak beres dengan ziyad
Bukannya kebanyakan nonton film sejarah, tapi mengalami gangguan kecemasan saat tidur sehingga tidak dapat bisa membedakan mana yang kenyataan mana yang khayalan semata.