Loading...
Logo TinLit
Read Story - Ramadan di zaman nabi
MENU
About Us  

Ziyad dari tadi diem terus entah mengapa kayaknya ada yang aneh dengannya

 

"Plis lu malah semakin lama semakin pendiam, kemaren mah lu selalu ceria deh, kok sekarang lu enggak sih?!" -Kata temannya

 

"Gak apa apa" -Ucap si ziyad

 

"Tapi ini kamu sekarang pendiam banget loh, lagi ada masalah apa sih?!" -Kata temannya

 

"Ah gak apa apa kok" -Ucap si ziyad

 

Temannya menatap Ziyad dengan penuh rasa penasaran, tapi Ziyad tetap diam. Ada terlalu banyak hal yang berputar di kepalanya—mimpi-mimpi aneh, suara azan yang terasa begitu nyata, dan perasaan bahwa ia sedang mengalami sesuatu yang lebih dari sekadar perjalanan biasa.

 

"Serius, Ziyad. Kalau ada apa-apa, cerita aja," ujar temannya lagi, kali ini dengan nada lebih lembut.

 

Ziyad menghela napas, mencoba mencari cara untuk menjelaskan tanpa terdengar aneh. "Gue cuma… banyak mikir aja. Sejak sampai di Madinah, rasanya kayak ada sesuatu yang berubah dalam diri gue."

 

"Berubah gimana?"

 

Ziyad menggeleng, ragu. "Gue ngerasa kayak… ada yang manggil. Bukan suara manusia biasa, tapi sesuatu yang lebih dalam. Dan setiap kali gue dengar azan, rasanya kayak gue balik ke masa lalu."

 

Temannya menatapnya dengan kening berkerut. "Maksud lu gimana? Lu ngalamin deja vu atau gimana?"

 

"Lebih dari itu," jawab Ziyad, matanya menatap kosong ke depan. "Kayak gue bener-bener ada di sana. Gue bisa lihat orang-orang zaman dulu, gue bisa dengar suara mereka, bahkan gue ngerasain suasananya."

 

Temannya terdiam sejenak, lalu tertawa kecil. "Wah, lu jangan-jangan kebanyakan nonton film sejarah, ya?"

 

Ziyad ikut tersenyum tipis, tapi dalam hatinya, ia tahu ini bukan sekadar imajinasi atau efek dari terlalu banyak membaca. Ini nyata.

 

Saat itu, seorang muazin mulai mengumandangkan iqamah, tanda bahwa salat Isya akan segera dimulai.

 

Ziyad berdiri bersama jamaah lainnya, tetapi pikirannya masih berkecamuk.

 

Saat ia mengangkat tangannya untuk takbir, tiba-tiba semuanya berubah lagi.

 

Ia tidak lagi berada di Masjid Nabawi yang modern, melainkan di sebuah tempat yang lebih sederhana. Cahaya lampu digantikan oleh sinar obor, dan di sekelilingnya, para sahabat Nabi berdiri dalam saf, siap untuk salat bersama Rasulullah.

 

Ziyad menahan napas.

 

Ia kembali ke masa itu.

 

Dan kali ini, ia ingin mencari tahu lebih jauh.

 

Tidak tahu harus berbuat dan berkata apa meskipun ia tepat berada di posisi nabi Muhamad Saw

 

Ziyad berdiri kaku, dadanya berdebar hebat. Ia tidak tahu bagaimana bisa berada di tempat ini, tepat di belakang Nabi Muhammad ﷺ yang bersiap memimpin salat. Cahaya obor menerangi ruangan sederhana ini, menampilkan wajah-wajah para sahabat yang begitu khusyuk.

 

Ziyad ingin berbicara, ingin bertanya apakah ini nyata atau hanya ilusi, tetapi suaranya seakan tersangkut di tenggorokan.

 

Tiba-tiba, suara lembut namun penuh wibawa terdengar di telinganya.

 

"Luruskan saf, rapatkan barisan."

 

Itu suara Nabi ﷺ.

 

Ziyad hampir tidak bisa bernapas. Ia berdiri di antara para sahabat, di belakang manusia paling mulia yang pernah ada.

 

Salat pun dimulai.

 

"Allahu Akbar."

 

Suara Nabi ﷺ menggetarkan seluruh ruangan. Semua jamaah mengangkat tangan dan memulai salat.

 

Ziyad mengikuti gerakan mereka, meskipun hatinya masih dipenuhi kebingungan. Setiap ayat yang dibacakan terdengar begitu merdu, menembus jiwanya. Ia merasa damai, tetapi juga bingung—kenapa ia ada di sini? Apa tujuan semua ini?

 

Saat sujud, Ziyad merasakan sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Kedamaian yang begitu dalam.

 

Namun, ketika ia bangkit dari sujud terakhir, semuanya mulai memudar.

 

Cahaya obor meredup, suara orang-orang perlahan menghilang, dan tiba-tiba…

 

Ziyad membuka mata.

 

Ia kembali berada di Masjid Nabawi, di zaman sekarang.

 

Ia masih dalam posisi sujud, tetapi imam sudah selesai membaca doa. Jamaah di sekitarnya mulai berdiri dan beranjak keluar masjid.

 

Ziyad terduduk, napasnya sedikit tersengal.

 

Mimpi lagi? Tapi kenapa terasa begitu nyata?

 

Tangannya gemetar. Ia tahu ini bukan sekadar bunga tidur. Ada sesuatu yang sedang terjadi padanya, sesuatu yang belum bisa ia pahami sepenuhnya.

 

Dan ia harus mencari jawabannya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
F I R D A U S
737      489     0     
Fantasy
FAKE NERD AND BLIND ALPHA
2905      1085     4     
Fantasy
Seorang Alpha buta berjuang menjaga matenya dari garis taqdir yang berkali-kali menggores kebahagian mereka. Jika jarum runcing taqdir mengkhianati mereka, antara cinta ataukah kekuatan yang akan menang?
Bersua di Ayat 30 An-Nur
930      457     3     
Romance
Perjalanan hidup seorang wanita muslimah yang penuh liku-liku tantangan hidup yang tidak tahu kapan berakhir. Beberapa kali keimanannya di uji ketaqwaannya berdiri diantara kedengkian. Angin panas yang memaksa membuka kain cadarnya. Bagaimana jika seorang muslimah seperti Hawna yang sangat menjaga kehormatanya bertemu dengan pria seperti David yang notabenenya nakal, pemabuk, pezina, dan jauh...
Rencana Allah
354      262     1     
Inspirational
Sebaik baiknya Rencana kita, namun Lebih baik lagi rencana Allah,Allah maha mengetahui Apa yang terbaik untuk Hambanya
Lantunan Ayat Cinta Azra
7396      1396     3     
Romance
Lantunan Ayat Cinta Azra adalah kisah perjalanan hidup seorang hafidzah yang dilema dalam menentukan pilihan hatinya. Lamaran dari dua insan terbaik dari Allah membuatnya begitu bingung. Antara Azmi Seorang hafidz yang sukses dalam berbisnis dan Zakky sepupunya yang juga merupakan seorang hafidz pemilik pesantren yang terkenal. Siapakah diantara mereka yang akan Azra pilih? Azmi atau Zakky? Mung...
Berawal dari Hujan (the story of Arumi)
1120      603     1     
Inspirational
Kisah seorang gadis bernama Arumi Paradista, menurutnya hujan itu musibah bukan anugerah. Why? Karena berawal dari hujan dia kehilangan orang yang dia sayang. Namun siapa sangka, jika berawal dari hujan dia akan menemukan pendamping hidup serta kebahagiaan dalam proses memperbaiki diri. Semua ini adalah skenario Allah yang sudah tertulis. Semua sudah diatur, kita hanya perlu mengikuti alur. ...
Rewrite
9187      2670     1     
Romance
Siapa yang menduga, Azkadina yang tomboy bisa bertekuk lutut pada pria sederhana macam Shafwan? Berawal dari pertemuan mereka yang penuh drama di rumah Sonya. Shafwan adalah guru dari keponakannya. Cinta yang bersemi, membuat Azkadina mengubah penampilan. Dia rela menutup kepalanya dengan selembar hijab, demi mendapatkan cinta dari Shafwan. Perempuan yang bukan tipe-nya itu membuat hidup Shafwa...
Melihat Tanpamu
142      115     1     
Fantasy
Ashley Gizella lahir tanpa penglihatan dan tumbuh dalam dunia yang tak pernah memberinya cahaya, bahkan dalam bentuk cinta. Setelah ibunya meninggal saat ia masih kecil, hidupnya perlahan runtuh. Ayahnya dulu sosok yang hangat tapi kini berubah menjadi pria keras yang memperlakukannya seperti beban, bahkan budak. Di sekolah, ia duduk sendiri. Anak-anak lain takut padanya. Katanya, kebutaannya...
Secangkir Kopi dan Seteguk Kepahitan
576      323     4     
Romance
Tugas, satu kata yang membuatku dekat dengan kopi. Mau tak mau aku harus bergadang semalaman demi menyelesaikan tugas yang bejibun itu. Demi hasil yang maksimal tak tanggung-tanggung Pak Suharjo memberikan ratusan soal dengan puluhan point yang membuatku keriting. Tapi tugas ini tak selamanya buatku bosan, karenanya aku bisa bertemu si dia di perpustakaan. Namanya Raihan, yang membuatku selalu...
TRAUMA
123      108     0     
Romance
"Menurut arti namaku, aku adalah seorang pemenang..akan ku dapatkan hatimu meskipun harus menunggu bertahun lamanya" -Bardy "Pergilah! Jangan buang waktumu pada tanaman Yang sudah layu" -Bellova