Setelah semua lomba selesai mereka semua bergegas pulang ke rumah masing-masing.
Lita pulang ke rumahnya yang besar dan mewah. Namun, rumah itu terasa sunyi dan kosong. Orang tuanya selalu sibuk dengan urusan bisnis dan jarang berada di rumah.
"Huft.. Sunyi banget ya. Kapan ya gue bisa ngerasa bahagia kayak teman-teman yang selalu ditemani keluarganya?" Lita bergumam sendiri sambil menatap rumahnya yang sepi.
Tiba-tiba, bunyi bel rumah membuat Lita terkejut. Lita bergegas membuka pintu.
"Hai, Lita! Lagi ngapain?" Ucap seorang cowok yang memiliki postur badan yang tegap dan rambut yang berantakan. Dia memakai kemeja putih dengan jaz ditangan nya dan celana jeans berwarna navy, tersenyum menyapa Lita dengan wajah yang ceria. Dia Kevin Satria Winfield atau kevin adalah sepupu dari pihak ayah Lita yang selalu ada untuk menemaninya saat Lita merasa kesepian.
"Eh, Vin! Kok datang tiba-tiba? Lu nggak lagi sibuk ngurus usaha baru lu?" Lita menunjukkan rasa kaget dan mencoba memperlihatkan senyum yang ceria.
"Nggak kok. Lagi liburan. Eh, lu lagi sedih, ya?. Gue mau ajak lu main. Lu mau nonton film nggak di bioskop? Gue nggak jadi nonton sama teman-teman gue ni." Kevin mencoba menghilangkan kesedihan Lita dengan senyum yang hangat dan menawarkan ajakan menyenangkan.
"Hm, oke deh. Gue lagi sedih sih, tapi kayaknya nonton film bisa buat gue lupa sedih." Lita mencoba menunjukkan senyum yang lebih ceria dan mencoba mengatasi perasaannya dengan menuruti ajakan Kevin.
Setelah nonton Kevin masih ngajak Lita buat seru-seruan, dan tentunya belanja.
"Thanks ya vin, udah nemenin hari ini, kalo ga ada lu gue pasti dah kesepian dikamar" ucap lita setelah keluar dari mobil Kevin, dan tentunya dibukakan pintu mobilnya oleh Kevin
"Sama sama ta, kan gue dah sering bilang kalo lu ngerasa sepi, sedih panggil aja, gue pasti dateng, menggunakan karpet terbang." Ucap Kevin dengan diselingi candaan
"Tapi kan lu juga punya kesibukan sendiri vin, gue ga mau ngerepotin." Ucap lita dengan menundukkan wajahnya
"Ga papa ta sesibuk apapun, gue pasti akan datang." Jawab Kevin dengan membawa tubuh lita kedalam pelukannya
" Udah sana masuk ta dingin tau" ucap Kevin lagi dengan melepas pelukannya
" Thanks sekali lagi Vin" ucap lita sungguh sungguh dengan mulai melangkah ke dalam rumah
Keesokan Harinya:
Lita bangun dengan sedikit lebih cerah. Meskipun perasaannya pada Reno masih membayangi pikirannya, Lita merasa lebih baik berkat kehangatan Kevin yang selalu ada untuknya. Lita mencoba menghilangkan pikiran tentang Reno dengan fokus pada aktivitas sekolahnya.
Di sekolah, Lita bertemu dengan Rani dan Dinda di kantin. Ketiganya sedang menikmati sarapan mereka.
"Eh, ta! Kok mukanya cerah? Nggak mikirin Reno lagi?" Tanya Rani dengan nada yang bercanda.
"Hehehe, sedikit sih masih mikirin Reno. Cuma kemarin gue diajak main sama Kevin. Seru banget! Jadi lupa gue sama perasaan yang gak jelas ini." Lita menjawab dengan senyum yang lebih ceria dan mencoba menghilangkan pikiran tentang Reno.
"Eh, Emang baik banget si kevin, ya. Selalu ada buat kamu. Aku pengen punya sepupu yang baik kayak dia," ucap Dinda dengan sedikit iri.
"Iya, sih. Gue untung punya Kevin. Dia selalu ada disamping gue" Lita menunjukkan rasa syukurnya dengan senyum yang tulus.