Loading...
Logo TinLit
Read Story - Between Us
MENU
About Us  

Suara ceria dan tawa anak-anak memenuhi udara di Lotte World, namun di antara keramaian itu, Dami dan Jian berjalan menuju gerbang keluar. Dami melangkah penuh semangat, menikmati sisa-sisa kebahagiaannya. Namun, Jian tampak berhenti, diam di tempat seolah terjebak dalam pikirannya sendiri. Dami menoleh ke belakang, bingung.

"Jian-ah? Wae geurae?" tanya Dami, merasakan ada yang tidak beres.

Jian menggeleng pelan, tatapannya kosong. "Waktu bermain kita sudah habis, Dami-ya. Sudah waktunya kau kembali."

Dami tidak bisa mempercayai kata-kata itu. "Tidak! Aku ingin tetap di sini lebih lama! Kita baru saja mulai bersenang-senang!" Dami membalas dengan nada putus asa.

"Dami-ya..." Jian berusaha menenangkan. "Ini bukan tempatmu. Belum saatnya kau pergi. Masih ada banyak orang di luar sana yang menunggu kau untuk membuka matamu."

Air mata mulai menggenang di pelupuk mata Dami. "Tapi aku ingin tinggal bersamamu, Jo Jian! Aku merasa bahagia di sini."

"Song Dami." Jian mendekat, memeluk Dami erat. "Semua akan baik-baik saja. Aku minta maaf karena membuatmu mengalami semua ini. Ingat, masih banyak yang menyayangimu."

Tangisan Dami semakin keras, mengingat semua yang telah terjadi. Ia merasa sangat kehilangan, namun pelukan Jian memberikan sedikit kenyamanan. "Tapi, Jian-ah... aku merasa sendirian," isaknya.

"Ani, kau tidak sendirian. Aku akan selalu ada untukmu, meski tidak di sampingmu langsung. Dan kau masih punya keluarga, Seungjae juga," kata Jian lembut, melepaskan pelukannya perlahan. "Sekarang, aku ingin kau melangkah keluar dari gerbang ini. Mari kita buka lembaran baru, ya?"

Dengan air mata yang masih mengalir, Dami mengangguk pelan. Bersama Jian, ia melangkahkan kaki keluar dari gerbang. Saat melangkah, Dami berbalik untuk melambaikan tangan kepada Jian.

Jian tersenyum, melambaikan tangan kembali. "Berbahagialah kau, Song Dami! Saranghae, chinguya! Aku akan selalu ada di sini untukmu!"

***

Kegelapan perlahan menghilang, dan suara yang samar mulai memenuhi telinga Dami. Dia merasa air mata mengalir di pipinya. Ketika matanya terbuka, semua terasa kabur, tetapi saat pandangannya mulai jelas, ia melihat dua sosok yang sangat dikenalnya. Seungjae dan Sangho berdiri di belakang kaca, wajah mereka dipenuhi kekhawatiran.

"Dami-ssi! Kau sudah bangun!" teriak Seungjae, matanya bersinar penuh harapan. Tanpa menunggu, ia berlari untuk memanggil tenaga medis.

Sangho tetap berdiri, menatap Dami dari balik kaca. Beberapa detik kemudian, tenaga medis datang dengan cepat, memeriksa kondisi Dami. Mereka bekerja dengan sigap, melakukan segala pengecekan yang diperlukan. Dami hanya bisa terbaring, merasa bingung dengan semua yang terjadi.

Setelah beberapa jam yang terasa seperti selamanya, Dami akhirnya dipindahkan ke ruang inap biasa. Di ruangan yang tenang itu, Seungjae dan Sangho menunggu dengan gelisah. Mereka menatap Dami, berharap semuanya baik-baik saja.

Dami tersenyum lemah. "Aku baik-baik saja," katanya, suaranya pelan namun penuh keyakinan. "Maaf sudah membuat kalian khawatir."

Sangho mengangguk, lalu mendekat dan memeluk Dami. "Aniya, gwaenchanha. Yang terpenting, kau sudah kembali," katanya dengan lembut, suaranya bergetar karena emosi.

Seungjae, yang berada di sisi lain tempat tidur, hanya bisa menatap Dami. Ada perasaan lega yang menyelimuti hatinya, tetapi juga kekhawatiran yang terus mengganggu. Ia menggerakkan tangan, meraih tangan Dami yang tergeletak di tempat tidur. Dami sedikit terkejut merasakan sentuhan itu dan menatap Seungjae dari balik punggung Sangho.

"Tolong... tolong jangan tinggalkan aku lagi," kata Seungjae akhirnya, suaranya pelan namun penuh makna.

Semua terdiam sejenak, merasakan kedalaman kata-kata tersebut. Dami menatap Seungjae, berusaha mencari kekuatan dalam tatapan mata pria itu. Dengan perlahan, dia mengangguk mantap. "Aku tidak akan pergi lagi," jawabnya, senyumnya mulai merekah, memancarkan harapan yang baru.

Sangho juga ikut tersenyum, melihat interaksi antara mereka. "Aku senang mendengar itu," katanya, suaranya penuh kasih sayang. "Kita akan melewati semua ini bersama-sama."

Dami merasakan kehangatan dari kedekatan mereka. Momen sederhana itu membuatnya merasa lebih kuat. Dia mengeratkan genggaman tangannya pada Seungjae, merasa nyaman dengan kehadirannya.

"Gomawoyo, Seungjae-ssi. Kau sudah ada untukku," Dami berkata, mengingat semua momen yang telah mereka lewati bersama.

"Tidak perlu berterima kasih. Aku akan selalu ada di sini, selamanya," jawab Seungjae, senyumnya tulus, membuat Dami merasa lebih tenang.

Kehangatan dalam ruangan itu membuat Dami merasa di rumah. Dengan Sangho dan Seungjae di sampingnya, dia merasa siap untuk menghadapi segala sesuatu yang akan datang. Meskipun perjalanan mereka tidak akan mudah, mereka akan melaluinya bersama.

***

Setelah peristiwa itu, Dami berusaha untuk menjalani hidupnya dengan semangat baru. Dengan dukungan Seungjae dan Sangho, dia belajar untuk bangkit dari kesedihan dan trauma yang menghantuinya. Setiap hari adalah langkah baru, dan dia tahu bahwa dia tidak sendirian. Dalam perjalanan ini, dia akan menemukan makna hidup dan cinta yang lebih dalam, bersyukur atas setiap momen yang ada.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Kepada Jarak, Maaf!
351      210     1     
Short Story
Bagi Rea, cinta itu gelap. Cukup menjadi alasan untuk dirinya selalu memakai emotikon hati berwarna hitam saat menulis chat. Namun Rea tidak cukup mampu memaknai setiap jenis emotikon hati yang dikirimkan Ardan kepadanya. Untuk dua orang yang menjalin hubungan jarak jauh yang sama sekali tidak pernah bertemu, berbagai jenis emotikon hati memiliki maknanya sendiri. Demikian juga untuk Arealisa...
Mahar Seribu Nadhom
5005      1742     7     
Fantasy
Sinopsis: Jea Ayuningtyas berusaha menemukan ayahnya yang dikabarkan hilang di hutan banawasa. Ketikdak percayaannya akan berita tersebut, membuat gadis itu memilih meninggalkan pesantren. Dia melakukan perjalanan antar dimensi demi menemukan jejak sang ayah. Namun, rasa tidak keyakin Jea justru membawanya membuka kisah kelam. Tentang masalalunya, dan tentang rahasia orang-orang yang selama in...
Cecilia
495      272     3     
Short Story
Di balik wajah kaku lelaki yang jarang tersenyum itu ada nama gadis cantik bersarang dalam hatinya. Judith tidak pernah menyukai gadis separah ini, Cecilia yang pertama. Sayangnya, Cecilia nampak terlalu sulit digapai. Suatu hari, Cecilia bak menghilang. Meninggalkan Judith dengan kegundahan dan kebingungannya. Judith tak tahu bahwa Cecilia ternyata punya seribu satu rahasia.
XIII-A
847      622     4     
Inspirational
Mereka bukan anak-anak nakal. Mereka hanya pernah disakiti terlalu dalam dan tidak pernah diberi ruang untuk sembuh. Athariel Pradana, pernah menjadi siswa jeniushingga satu kesalahan yang bukan miliknya membuat semua runtuh. Terbuang dan bertemu dengan mereka yang sama-sama dianggap gagal. Ini adalah kisah tentang sebuah kelas yang dibuang, dan bagaimana mereka menolak menjadi sampah sejar...
Tanpo Arang
53      44     1     
Fantasy
Roni mengira liburannya di desa Tanpo Arang bakal penuh dengan suara jangkrik, sinyal HP yang lemot, dan makanan santan yang bikin perut “melayang”. Tapi ternyata, yang lebih lemot justru dia sendiri — terutama dalam memahami apa yang sebenarnya terjadi di sekitar villa keluarga yang sudah mereka tinggali sejak kecil. Di desa yang terkenal dengan cahaya misterius dari sebuah tebing sunyi, ...
Rumah Arwah
1034      558     5     
Short Story
Sejak pulang dari rumah sakit akibat kecelakaan, aku merasa rumah ini penuh teror. Kecelakaan mobil yang aku alami sepertinya tidak beres dan menyisakan misteri. Apalagi, luka-luka di tubuhku bertambah setiap bangun tidur. Lalu, siapa sosok perempuan mengerikan di kamarku?
Love Dribble
10713      2072     7     
Romance
"Ketika cinta bersemi di kala ketidakmungkinan". by. @Mella3710 "Jangan tinggalin gue lagi... gue capek ditinggalin terus. Ah, tapi, sama aja ya? Lo juga ninggalin gue ternyata..." -Clairetta. "Maaf, gue gak bisa jaga janji gue. Tapi, lo jangan tinggalin gue ya? Gue butuh lo..." -Gio. Ini kisah tentang cinta yang bertumbuh di tengah kemustahilan untuk mewuj...
Memories About Him
4329      1830     0     
Romance
"Dia sudah tidak bersamaku, tapi kenangannya masih tersimpan di dalam memoriku" -Nasyila Azzahra --- "Dia adalah wanita terfavoritku yang pernah singgah di dalam hatiku" -Aldy Rifaldan --- -Hubungannya sudah kandas, tapi kenangannya masih berbekas- --- Nasyila Azzahra atau sebut saja Syila, Wanita cantik pindahan dari Bandung yang memikat banyak hati lelaki yang melihatnya. Salah satunya ad...
Waktu Itu, Di Bawah Sinar Rembulan yang Sama
850      494     4     
Romance
-||Undetermined : Divine Ascension||- Pada sebuah dunia yang terdominasi oleh android, robot robot yang menyerupai manusia, tumbuhlah dua faksi besar yang bernama Artificial Creationists(ArC) dan Tellus Vasator(TeV) yang sama sama berperang memperebutkan dunia untuk memenuhi tujuannya. Konflik dua faksi tersebut masih berlangsung setelah bertahun tahun lamanya. Saat ini pertempuran pertempuran m...
My Andrean
11168      1963     2     
Romance
Andita si perempuan jutek harus berpacaran dengan Andrean, si lelaki dingin yang cuek. Mereka berdua terjebak dalam cinta yang bermula karena persahabatan. Sifat mereka berdua yang unik mengantarkan pada jalan percintaan yang tidak mudah. Banyak sekali rintangan dalam perjalanan cinta keduanya, hingga Andita harus dihadapkan oleh permasalahan antara memilih untuk putus atau tidak. Bagaimana kisah...