Loading...
Logo TinLit
Read Story - Mermaid My Love
MENU
About Us  

Halim mendekati Marrinette yang sedang mengupas bawang.

"Marrinette, makanan kesukaanmu apa?"

"Emm, apa ya?"

"Nasi goreng?"

"Apa itu?"

"Kamu tidak tau nasi goreng?"

"Sepertinya aku tidak pernah makan itu."

"Lalu selama ini kamu makan apa?"

"Hmm, selain dari itu."

"Apa itu? Boleh tau tidak?"

"Buat apa?"

"Ya karena aku ingin tau semua hal tentang kamu."

"Semua hal tentang aku?" tanya Marrinette keheranan.

"Halim...."

Keduanya menoleh pada Alya yang baru memasuki dapur.

"Apa yang kau lakukan disini?"

"Menemani Marrinette," sahut Halim.

"Halim, tugas kamu itu diluar. Melayani pembeli yang datang. Bukan di dapur."

"Tapi aku cuma sebentar kok."

"Halim. Pembeli banyak loh. Keluarlah sekarang. Layani mereka."

Dengan langkah enggan Halim meninggalkan dapur.

"Dia jadi semakin sering kedapur semenjak ada kamu," bisik Alya kemudian.

"Masa sih?"

"Jangan-jangan, dia suka denganmu."

"Ih, Alya. Bicara apa sih?"

"Bisa jadi kan. Aku bisa melihat dari matanya."

"Dia ingin tau semua hal tentang aku."

"Hah serius?"

Marrinette mengangguk.

"Marrinette, kamu harus hati-hati dengan siapapun. Jangan sampai mereka mengetahui kalau kita ini...."

"Marrinette, Alya," panggil Lili, pelayan yang lain. Ditangannya ada seember air untuk direbus.

"Ya." keduanya serempak menoleh.

"Bu Helen memanggil kalian berdua keruangannya."

Marrinette dan Alya saling berpandangan. Penuh tanda tanya.

"Bu Helen menyuruh datang keruangannya cepat."

Alya dan Marrinette meninggalkan pekerjaannya. Ketika hendak keluar, tiba-tiba tanpa sengaja Lili menumpahkan air yang dibawanya kelantai dan hampir mengenai kaki Alya

Alya terkejut bukan kepalang dan berteriak kecil. Untung ia reflek menghindar.

"Maaf," kata Lili seraya mengambil kain pel.

"Iya, hati-hati."

"Kakak tidak apa-apa?" tanya Marrinette berbisik.

Alya menggeleng. "Huuh, nyaris saja."

Lebay banget. Cuma air doang. Batin Lili seraya menatap sinis punggung mereka berdua yang sudah menjauh.

"Ada apa Bu Helen memanggil kita kesini?"

"Besok kalian libur."

"Libur?" tanya Alya. "Kita kan baru bekerja, Bu."

"Apalagi saya. Baru dua hari."

"Disini saya yang bos. Jadi saya berhak meliburkan karyawan kapanpun saya mau."

"Maaf Bu. Apakah ibu memecat kami secara halus?" tanya Alya hati-hati. "Kalau kami melakukan kesalahan, kami minta maaf dan beri kami kesempatan untuk memperbaikinya. Karena kami membutuhkan pekerjaan ini, Bu."

Helen tersenyum. "Bagaimana mungkin saya memecat kalian. Sedangkan saya membutuhkan kalian untuk bekerja di restorant ini. Lagipula, saya bukan tipe orang yang gampang memecat orang sesuka hati."

Alya dan Marrinette tersenyum lega.

"Justru saya ingin mengajak kalian liburan."

"Liburan?"

"Ya, saya sudah lama tidak liburan dan ingin kalian berdua menemani saya."

"Tapi...." Alya berpikir.

"Kalian takut mereka iri?" Helen memotong.

Alya dan Marrinette terdiam.

"Tenang saja, tak usah kuatir aku akan berlagak seolah-olah lagi ada urusan dan meminta kalian untuk menjadi asisten untuk mengurus semuanya. Jadi tidak satupun pelayan lain yang tau."

Meski ditengah kebingungan, Alya dan Marrinette langsung menyetujuinya.
***

"Kita liburan kemana Buk?" tanya Marrinette.

"Sudah, ikutin saja saya."

"Marrinette, kita harus berhati-hati dengannya. Karena gelagatnya mencurigakan," bisik Alya.

Mereka dibawa kesuatu tempat yang membuat Alya dan Marrinette terkejut.

Laut?

Sejujurnya mereka senang melihat laut dan ingin segera menceburkan diri ke dalamnya. Namun, tak mungkin mereka lakukan ketika ada Helen.

"Ayo naik." Helen mengajak mereka naik speedboat dan dia sendiri yang mengendarainya.

"Kenapa harus ke laut Buk?" tanya Marrinette sedikit protes.

"Hanya laut yang mampu membuatku tenang."

Helen membawa mereka berlayar. Ditengah laut, Helen menghentikan kendaraan itu.

"Ayo kita nyebur."

"Nyebur?" serempak mereka berdua kaget.

Ah, itu ide buruk.

"Kenapa?"

"Maaf Buk. Kita takut air," sahut Alya beralasan.

"Jangan takut, ada saya kok," kata Helen.

Alya dan Marrinette tak bergeming.

"Kenapa? Kalian takut wujud asli kalian ketauan?"

"Maksudnya?" Alya mengerjitkan dahi.

Helen tergelak.

"Sebenarnya saya sudah tau kalau kalian berdua itu duyung. Makanya saya sengaja membawa kalian kesini."

Marrinette langsung naik darah.

"Sialan! Kau menjebak kami!"

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Di Hari Itu
468      333     0     
Short Story
Mengenang kisah di hari itu.
Secret Love
350      236     3     
Romance
Cerita ini bukan sekedar, cerita sepasang remaja yang menjalin kasih dan berujung bahagia. Cerita ini menceritakan tentang orang tua, kekasih, sahabat, rahasia dan air mata. Pertemuan Leea dengan Feree, membuat Leea melupakan masalah dalam hidupnya. Feree, lelaki itu mampu mengembalikan senyum Leea yang hilang. Leea senang, hidup nya tak lagi sendiri, ada Feree yang mengisi hari-harinya. Sa...
Yang Terlupa
453      258     4     
Short Story
Saat terbangun dari lelap, yang aku tahu selanjutnya adalah aku telah mati.
Cinta Wanita S2
7087      1787     0     
Romance
Cut Inong pulang kampung ke Kampung Pesisir setelah menempuh pendidikan megister di Amerika Serikat. Di usia 25 tahun Inong memilih menjadi dosen muda di salah satu kampus di Kota Pesisir Barat. Inong terlahir sebagai bungsu dari empat bersaudara, ketiga abangnya, Bang Mul, Bang Muis, dan Bang Mus sudah menjadi orang sukses. Lahir dan besar dalam keluarga kaya, Inong tidak merasa kekurangan suatu...
KASTARA
458      363     0     
Fantasy
Dunia ini tidak hanya diisi oleh makhluk hidup normal seperti yang kita ketahui pada umumnya Ada banyak kehidupan lain yang di luar logika manusia Salah satunya adalah para Orbs, sebutan bagi mereka yang memiliki energi lebih dan luar biasa Tara hanya ingin bisa hidup bebas menggunkan Elemental Energy yang dia miliki dan mengasahnya menjadi lebih kuat dengan masuk ke dunia Neverbefore dan...
Sherwin
375      252     2     
Romance
Aku mencintaimu kemarin, hari ini, besok, dan selamanya
Manuskrip Tanda Tanya
5551      1693     1     
Romance
Setelah berhasil menerbitkan karya terbaru dari Bara Adiguna yang melejit di pasaran, Katya merasa dirinya berada di atas angin; kebanggaan tersendiri yang mampu membawa kesuksesan seorang pengarang melalui karya yang diasuh sedemikian rupa agar menjadi sempurna. Sayangnya, rasa gembira itu mendadak berubah menjadi serba salah ketika Bu Maya menugaskan Katya untuk mengurus tulisan pengarang t...
Metamorf
148      122     0     
Romance
Menjadi anak tunggal dari seorang chef terkenal, tidak lantas membuat Indra hidup bahagia. Hal tersebut justru membuat orang-orang membandingkan kemampuannya dengan sang ayah. Apalagi dengan adanya seorang sepupu yang kemampuan memasaknya di atas Indra, pemuda berusia 18 tahun itu dituntut harus sempurna. Pada kesempatan terakhir sebelum lulus sekolah, Indra dan kelompoknya mengikuti lomba mas...
BOOK OF POEM
2248      744     2     
Romance
Puisi- puisi ini dibuat langsung oleh penulis, ada beragam rasa didalamnya. Semoga apa yang tertuliskan nanti bisa tersampaikan. semoga yang membaca nanti bisa merasakan emosinya, semoga kata- kata yang ada berubah menjadi ilustrasi suara. yang berkenan untuk membantu menjadi voice over / dubber bisa DM on instagram @distorsi.kata dilarang untuk melakukan segala jenis plagiarism.
Premium
Inisial J (500 Tahun Lagi Kita Bertemu) (Sudah Terbit / Open PO)
4377      1333     0     
Romance
Karena muak hidup dalam bayang kemiskinan dan selalu terhina akhirnya Jo terjerumus ke jalan kegelapan Penyelundupan barang mewah pembunuhan berkolusi dengan para politikus kotor dan segala jenis kejahatan di negara ini sudah pasti Jo terlibat di dalamnya Setelah menjalani perjodohan rumit dengan sahabat masa kecil yang telah lama berpisah itu akhirnya Nana menerima lamaran Jo tanpa mengetahui...