" Aku tak akan menyerahkan Ancia padamu. Bisakah kau mengalah kali ini, kak? "
" Apa maksudmu dengan mengalah ? "
" Aku selalu padamu loh kak. Semuanya yang harusnya milikku selalu kau ambil begitu saja " Senja mulai menggebu-gebu.
" Termasuk hak menjadi komandan perang melawan kerajaan Victorian. Yang harusnya bisa melambungkan namaku "
" Tapi apa? Kau mengambilnya begitu saja dan menjadi pahlawan! Lalu aku? Apa yang ku dapatkan? Gelar sebagai pangeran yang tak berguna, yang pekerjaannya hanya menggoda para lady "
Senja menyejajarkan pedang tajamnya dengan leher Fansya. Dia bisa menebas kakaknya kapan saja.
" Ahahahahaha!! " Tawa keras yang membingungkan untuk Senja.
" Ternyata itu yang kau inginkan "
Fansya menarik pedang dari sarungnya. Melayangkan satu gerakan yang bisa langsung menjatuhkan Senja.
" Kau tak pernah mengalah Zeal. Tapi kau memang selalu kalah dariku!! "
Seventh scane
Berhari-hari berlalu. Persaingan Senja dan Fansya terus memanas. Tak akan ada yang mengalah diantara keduanya. Selain ada satu dari mereka yang menghilang. Harus ada yang berkorban.
" Apa yang harus kulakukan, Diana? Aku tak akan bisa mengalahkan Lucas melalui pertarungan fisik! " Keluh Senja.
" Tapi kau pandai mencuri hati wanita, Zeal. Lucas tak tahu tentang itu "
" Lalu, apa yang harus kulakukan? "
Clara menyeringai licik.
" Cukup mudah. Nanti, saat pesta dansa... "
Clara membisikkan rencana jahatnya,
" Kau mengerti? "
" Ya. Akan ku lakukan sesuai ucapanmu "
Eighth scane : Dance Party
Malam ini pesta dansa diadkan sebagai perantara pengumuman pernikahan Sasha sebagai putri Ancia.
" Tuan putri, mau berdansa? " Ajak Fansya.
" Tentu "
Keduanya mulai ikut serta berdansa dengan tamu-tamu lain yang sudah berdansa lebih dulu.
Meski tengah berdansa, mata Sasha tak fokus pada pasangan dansanya.
" Ada apa tuan putri? " Tanya Fansya.
" Siapa yang anda cari? " Sambungnya.
Sasha tersenyum dan menggeleng " Saya hanya bertanya-tanya dimana pangeran Zeal berada "
Fansya terkekeh pelan " Mungkin anda tak tahu, dia tak mau datang karena tak mau di jodohkan "
Senyum Sasha memudar saat itu juga.
" Dia masih ingin bermain-main dengan para lady. Dia masih belum siap menikah " Tutur Fansya kembali.
" Hmm, aku mengerti "
Pesta terus berjalan. Kini saatnya Fansya melaksanakan rencananya.
" All those day waching from the windows "
Teriakan-teriakan para gadis yang memang mengidolakan Fansya sudah terdengar. Padahal Fansya baru menyanyikan sebaris lirik lagu saja. Suaranya memang menakjubkan. Tak ada yang dapat memungkiri hal tersebut.
" All those years outside looking in "
" All that time never even knowing "
" Just how blind I've been "
Semua fansgirl Fansya tambah berteriak histeris saat idola mereka mulai menundukkan tubuhnya. Meraih tangan Sasha dan menciumnya ala prince disney. Sasha tersenyum. Ini gilirannya untuk bernyanyi.
" Now I'm here, blingking in the starlight "
" Now I'm here, it's all so clear "
" I'm where I'm meant to be "
Para tokoh tambahan mulai berkumpul 'tuk meramaikan. Menambah ramai saat Fansya dan Sasha bernyanyi bersama.
" And at last I see the light "
" And it's like the fog has lifted "
" And at last I see the light "
" And it's like the sky in new "
" And it's warm and real and bright "
" And the world has somehow shifted "
" All at once everything looks different "
" Now that I see you "
" Now that I see you "
Dari balik layar, Senja terlihat mengeplkan tangannya kuat.
Tap. Clara menepuk bahu kembarannya itu " Lo cemburu? " Tanyanya.
" Nggak. Gua udah punya Zea "
Senja mulai melangkahkan kakinya memasuki panggung. Ini memang gilirannya. Dia berlari kecil kearah Sasha dan menjauhkannya dari Fansya. Pedangnya langsung terarah pada Fansya.
Dengan penampilannya yang dibuat penuh luka tak menghiangkan aura tampannya. Dia terlihat gagah.
" Menjauh dari Lucas, Ancia " Ujar Senja.
" Zeal? Apa yang terjadi padamu? "
" Lucas, dia berbahaya!! "
Fansya berdecik kesal " Bukannya Diana... "
" Kau pikir aku akan tertipu muslihat kalian berdua yang mencoba untuk menyingkirkan ku? "
Fansya tertawa keras. Suasana mencekam dengan lighting merah.
" Ketahuan ya? "
Fansya tersenyum dan mengarahkan pedangnya pada Senja.
" Ck, buang-buang waktu " Fansya menarik kembali pedangnya diikuti suara derap langkah orang-orang yang ditugaskan sebagai prajurit yang kini sudah mengepung Sasha dan Senja.
to be continue...