Loading...
Logo TinLit
Read Story - [END] Ketika Bom Menyulut Cinta (Sudah Terbit)
MENU
About Us  

Matahari sudah mulai terbenam, namun hujan masih mengguyur kota Palangka Raya tanpa henti. Dengan bom di tangan kananku, aku terus berlari, meskipun kakiku hampir tak lagi sanggup melangkah akibat perjalanan jauh yang telah kutempuh hari ini. Sesekali aku berhenti untuk bersembunyi agar tidak terlihat oleh polisi, lalu melanjutkan perjalanan menyusuri jembatan Kahayan. Tujuanku hanya satu—menemui Pak Fajar di seberang sungai.

Tubuhku basah kuyup diterpa hujan, dan luka di kakiku yang penuh lumpur tak lagi kuhiraukan. Air mataku mengalir tanpa kusadari. Semua ini terlalu berat untukku, seorang gadis biasa yang tidak pernah menghadapi situasi seperti ini. Namun, setiap kali wajah Fahmi terlintas di pikiranku, aku merasakan dorongan yang luar biasa untuk terus melangkah maju. “Aku harus menyelamatkan Fahmi,” kalimat itu terus terngiang-ngiang di benakku, memberiku kekuatan di tengah rasa putus asa.

Di sela-sela pelarian ini, pikiranku mulai melayang pada ciuman pertama kami. Aku bertanya-tanya, kenapa Fahmi bisa menyukaiku? Sejak kapan dia mulai merasakan itu? Apakah pengorbanannya adalah bukti cintanya, atau hanya sebuah trik? Overthinking mulai menguasai diriku. Tapi bagaimanapun juga, aku harus menyelamatkannya dan mendapatkan jawaban langsung darinya.

Aku menuruni tangga dari atas jembatan, menuju tepi sungai, lalu berlari menuju rumah Pak Fajar. Rumah itu terlihat sama seperti terakhir kali kami berkunjung. Namun, tidak ada satu pun lampu yang menyala.

Hatiku berdegup kencang.

“Jangan-jangan ada sesuatu yang terjadi,” pikirku dengan gelisah. Aku mengetuk pintu dengan hati-hati.

“Permisi... permisi... Apa ada orang di rumah?”

Tidak ada jawaban. Aku mengetuk lagi dan lagi, hingga akhirnya pintu itu perlahan terbuka sendiri. Pintunya tidak terkunci. Suasana rumah yang gelap dan sunyi terasa mencekam, persis sama seperti ketika aku menemukan David. 

Aku memberanikan diri masuk. “Pak Fajar? Anda di rumah? Aku Maya, Pak!” Aku terus memanggil, tetapi tetap tidak ada sahutan.

Rumah ini benar-benar kosong.

“Kemana dia?” gumamku, bingung. Aku menatap bom di tanganku. Tanpa Fahmi, aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Kehilangan arah, aku melangkah keluar dengan lemas.

Namun, di ambang pintu, aku melihat seseorang mendekat. Aku memicingkan mata di bawah hujan untuk memastikan siapa dia. Ternyata itu Pak Fajar.

“Hei, siapa kamu? Maling ya?” tanyanya curiga.

“Bukan, Pak. Aku Maya, yang tadi siang bertemu dengan Bapak.”

“Hah? Lalu kenapa kamu masuk ke rumahku tanpa izin?” Nada suaranya penuh ketus.

“Maaf, Pak. Pintu rumah Bapak tidak terkunci saat aku mengetuk. Jadi aku tidak sengaja masuk.”

“Dasar anak kurang ajar!” sergahnya, lalu dia meletakkan sesuatu di atas meja dan menyuruhku menunggu di luar.

Aku keluar dan menunggu di teras rumah. Tak lama, Pak Fajar keluar menghampiriku. Wajahnya masih terlihat waspada. “Ada apa lagi? Banyak sekali orang yang menggangguku hari ini!” tanyanya tajam.

“Maksud Bapak, ada orang lain yang datang kemari selain aku?” tanyaku, penasaran.

“Tentu saja. Dua orang tadi datang mencarimu dan temanmu. Aku bilang kalian sedang menyusuri sungai, dan mereka segera pergi.”

Aku tertegun. Jadi, Pak Fajar tanpa sadar telah menunjukkan keberadaan kami kepada para penjahat. Aku ingin marah, tapi menahannya.

“Anu, aku dan Fahmi—teman yang tadi siang bersamaku—kami memang menyusuri sungai Kahayan dan menemukan ini,” kataku sambil menunjukkan bom rakitan yang sedari tadi kubawa.

Pak Fajar tampak syok. “Astaga! Jauhkan itu dariku!” teriaknya, ketakutan.

Aku menjauhkan bom itu, lalu bertanya apakah dia tahu sesuatu tentang benda ini. Pak Fajar terduduk di kursi tua, tampak berpikir keras sebelum akhirnya bicara.

“Sebenarnya aku tidak ingin mengatakan ini, terlalu berbahaya.”

Pak Fajar tertunduk sejenak sebelum akhirnya melihat ke arahku.

“Kau pasti tahu kalau kasus bom di kota Palangka ini menarik perhatian nasional. Kota ini adalah salah satu kota tersepi di negeri ini, jadi peristiwa seperti ini sangat jarang terjadi. Tapi kau harus tahu, ada desas-desus mengatakan bahwa kejadian-kejadian luar biasa ini mulai sering terjadi sejak kedatangan para konglomerat.”

“Konglomerat? Siapa yang Bapak maksud?” tanyaku, penasaran.

“Sekitar sepuluh tahun lalu, rombongan pengusaha tambang, sawit, dan banker datang ke kota ini. Mereka mengadakan pesta besar-besaran selama tujuh hari tujuh malam. Warga kota waktu itu sangat mengelu-elukan mereka karena mereka menjanjikan banyak lapangan kerja.”

Aku mendengarkan dengan seksama saat Pak Fajar melanjutkan ceritanya.

“Namun, setelah beberapa tahun, mereka mulai menunjukkan warna aslinya. Hutan-hutan ditebang, ekosistem rusak, tanah warga dibeli dengan murah, dan para pekerja dibayar di bawah standar. Aku salah satunya.”

“Jadi, Bapak membenci mereka karena itu?” tanyaku.

“Iya, tapi ada lagi. Yang paling parah adalah desas-desus tentang pelaku pembunuhan warga dan saling bunuh antar mereka. Para konglomerat itu mempertahankan bisnis mereka dengan menghabisi siapapun yang menghalangi. Bahkan kasus pembunuhan bos sawit beberapa tahun lalu, rumornya adalah bagian dari konflik ini.”

Deg. Jantungku seakan berhenti mendengar itu.

“Lalu beberapa hari lalu ada rumor kalau seorang anak konglomerat telah diculik. Sebelum akhirnya berita itu teralihkan karena adanya pengeboman. Banyak warga yang mulai percaya bahwa konflik antar konglomerat ini nyata.”

Aku terdiam, menyadari sesuatu yang besar. Anak konglomerat yang diculik—itu pasti Fahmi. Cerita Pak Fajar membuat semua ini terasa masuk akal. Ayah Fahmi adalah salah satu dari mereka. 

Pak Fajar melanjutkan bahwa dia mengaku pernah disuap oleh ayah Fahmi ketika ayah Fahmi membuang kotak-kotak tempo hari ke sungai dan dipaksa menyembunyikan fakta itu dari semua orang. Sebenarnya sudah menjadi keharusan bagi semua orang untuk melakukan itu kalau-kalau mereka masih sayang nyawa. Ujar pak Fajar. 

Aku tertegun sejenak.

Setelah pak Fajar menyelesaikan ceritanya, aku lalu menjelaskan semua yang aku tahu tentang Fahmi dan keresahanku terhadapnya, termasuk bagaimana Fahmi ditangkap akibat tindakan pak Fajar yang menunjukkan keberadaan kami. Mendengar hal itu, Pak Fajar merasa bersalah dan menawarkan bantuan tetapi hanya untuk menyelamatkan Fahmi bukan keluarganya yang ia takuti. Keluarga Fahmi mungkin akan mengancam nyawanya jika dia terlibat.

“Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang, Pak?” tanyaku.

Pak Fajar berpikir sejenak, lalu berkata, “Kita harus menemukan para penjahat itu dulu. Kalau Fahmi bisa diselamatkan, biarkan dia yang memberikan kesaksian kepada polisi.”

Aku mengangguk setuju. Pak Fajar bertanya ke arah mana para penjahat itu membawa Fahmi dan bagaimana ciri-ciri perahu yang mereka gunakan. Setelah kuceritakan semuanya, Pak Fajar mengambil motor dan mengajakku untuk ikut bersamanya.

“Kita ke Dermaga Rambang, di sana tempat mangkalnya jenis perahu-perahu yang kau sebutkan. Mungkin kita bisa menemukan petunjuk,” katanya.

Kami pun berangkat secepat kilat, dengan satu tujuan—menyelamatkan Fahmi sebelum semuanya terlambat.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Too Sassy For You
1558      703     4     
Fantasy
Sebuah kejadian di pub membuat Nabila ditarik ke masa depan dan terlibat skandal sengan artis yang sedang berada pada puncak kariernya. Sebenarnya apa alasan yang membuat Adilla ditarik ke masa depan? Apakah semua ini berhubungan dengan kematian ayahnya?
Story Of Chayra
13356      3284     9     
Romance
Tentang Chayra si cewek cuek dan jutek. Sekaligus si wajah datar tanpa ekspresi. Yang hatinya berubah seperti permen nano-nano. Ketika ia bertemu dengan sosok cowok yang tidak pernah diduga. Tentang Tafila, si manusia hamble yang selalu berharap dipertemukan kembali oleh cinta masa kecilnya. Dan tentang Alditya, yang masih mengharapkan cinta Cerelia. Gadis pengidap Anstraphobia atau phobia...
Shane's Story
2582      1003     1     
Romance
Shane memulai kehidupan barunya dengan mengubur masalalunya dalam-dalam dan berusaha menyembunyikannya dari semua orang, termasuk Sea. Dan ketika masalalunya mulai datang menghadangnya ditengah jalan, apa yang akan dilakukannya? apakah dia akan lari lagi?
KATAK : The Legend of Frog
432      349     2     
Fantasy
Ini adalah kisahku yang penuh drama dan teka-teki. seorang katak yang berubah menjadi manusia seutuhnya, berpetualang menjelajah dunia untuk mencari sebuah kebenaran tentangku dan menyelamatkan dunia di masa mendatang dengan bermodalkan violin tua.
RINAI : Cinta Pertama Terkubur Renjana
454      329     0     
Romance
Dia, hidup lagi? Mana mungkin manusia yang telah dijatuhi hukuman mati oleh dunia fana ini, kembali hidup? Bukan, dia bukan Renjana. Memang raga mereka sama, tapi jelas jiwa mereka berbeda. Dia Rembulan, sosok lelaki yang menghayutkan dunia dengan musik dan indah suaranya. Jadi, dia bukan Renjana Kenanga Matahari Senja yang Rinai kenal, seorang lelaki senja pecinta kanvas dengan sejuta war...
IMPIANKU
27847      4207     14     
Mystery
Deskripsi Setiap manusia pasti memiliki sebuah impian, dan berusaha untuk mewujudkan impiannya itu. Walau terkadang suka terjebak dengan apa yang diusahakan dalam menggapai impian tersebut. Begitu pun yang dialami oleh Satria, dalam usaha mewujudkan segala impiannya, sebagai anak Broken Home. Walau keadaan keluarganya hancur karena keegoisan sang ayah. Satria mencoba mencari jati dirinya,...
Bus dan Bekal
3294      1507     6     
Romance
Posisi Satria sebagai seorang siswa sudah berkali-kali berada di ambang batas. Cowok itu sudah hampir dikeluarkan beberapa kali karena sering bolos kelas dan lain-lain. Mentari selalu mencegah hal itu terjadi. Berusaha untuk membuat Satria tetap berada di kelas, mendorongnya untuk tetap belajar, dan melakukan hal lain yang sudah sepatutnya seorang siswa lakukan. Namun, Mentari lebih sering ga...
Tic Tac Toe
471      374     2     
Mystery
"Wo do you want to die today?" Kikan hanya seorang gadis biasa yang tidak punya selera humor, tetapi bagi teman-temannya, dia menyenangkan. Menyenangkan untuk dimainkan. Berulang kali Kikan mencoba bunuh diri karena tidak tahan dengan perundungannya. Akan tetapi, pikirannya berubah ketika menemukan sebuah aplikasi game Tic Tac Toe (SOS) di smartphone-nya. Tak disangka, ternyata aplikasi itu b...
One hour with Nana
416      292     3     
Short Story
Perkelahiannya dengan Mandala sore itu, membuat Egi dalam masalah. Mandala tewas setelahnya dengan tubuh penuh luka tusukan. Semua orang, pasti akan menuduh Egi sebagai pelaku. Tapi tidak bagi seorang Nana. Bagaimana Gadis berwajah pucat itu menangkap pelaku sebenarnya? Bisakah Egi selamat dari semua kejadian ini?
Backstreet
1394      587     1     
Fan Fiction
A fanfiction story © All chara belongs their parents, management, and fans. Blurb: "Aku ingin kita seperti yang lain. Ke bioskop, jalan bebas di mal, atau mancing di pinggiran sungai Han." "Maaf. But, i really can't." Sepenggal kisah singkat tentang bagaimana keduanya menyembunyikan hubungan mereka. "Because my boyfie is an idol." ©October, 2020