Loading...
Logo TinLit
Read Story - [END] Ketika Bom Menyulut Cinta (Sudah Terbit)
MENU
About Us  

Gedung ini dulunya dirancang untuk menjadi mal terbesar di Palangka Raya. Namun proyek itu dihentikan oleh pemerintah tanpa alasan yang jelas, meninggalkan puing-puing gelap nan kosong. Kini, gedung terbengkalai ini menjadi sarang aktivitas kriminal, termasuk penyekapan korban penculikan.  

Di sudut salah satu ruangan gelap itulah aku bertemu dengan Fahmi Al Yahya, seorang pemuda tampan, anak pemilik bank ternama di kota ini. Tubuhnya yang terlihat kelelahan duduk di antara puing-puing. Sorot matanya menelusuri diriku dari kepala hingga kaki, membuatku risih.  

“Kenapa lihat-lihat?” tegurku dengan nada tajam.  
“Maaf. Aku cuma heran... kenapa kamu diborgol?” tanyanya polos.  

Dadaku berdebar. Jika Fahmi tahu siapa aku sebenarnya—tersangka pembunuhan yang sedang dalam pelarian—aku bisa saja dilaporkan ke polisi. Tapi dia juga korban di sini, sama sepertiku.  

“Hmmm... aku dituduh membunuh seseorang, lalu ditangkap, dan melarikan diri,” jawabku singkat dan lirih, mencoba terdengar meyakinkan.  
Fahmi terdiam sejenak sebelum berkata, “Aku percaya.”  

Aku tertegun. Secepat itu?
“Gampang sekali kamu percaya” tanyaku penuh curiga.  
“Seorang pembunuh tidak akan menyelamatkan orang lain bukan. Lagian kalau kau benar-benar si pelaku, kau pasti sudah meninggalkanku atau malah membunuhku juga,” jawabnya tenang, membuat hatiku sejenak merasa teduh.  

“Makasih,” ucapku sambil tersenyum kecil.  

Namun keheningan itu tak bertahan lama. Fahmi duduk di lantai, menghadap satu-satunya sumber cahaya di ruangan, dan mulai bercerita.  

“Aku sedang dalam perjalanan pulang dari kampus waktu itu, sekitar jam sepuluh malam. Tiba-tiba sebuah mobil menghadang motorku. Dari mobil itu keluar seorang pria. Dia mengancamku dengan pisau, memaksa aku masuk ke mobilnya. Aku tak punya pilihan.”  

Matanya memancarkan rasa takut saat mengingat kejadian itu.  

“Setelah aku masuk, mereka memaksaku meminum sesuatu, lalu aku tak sadarkan diri. Ketika terbangun, aku sudah berada di gedung ini.”  

Aku mendengarkan dengan cermat, menyadari betapa trauma itu masih membekas di dirinya.  

“Kau ingat sesuatu kalau-kalau itu jadi petunjuk untuk menemukan mereka?” tanyaku hati-hati.  
“Sopirnya. Dia kelihatan ketakutan... usianya sekitar tiga puluhan, seorang wanita dengan wajah bulat dan ada luka seperti terbakar di tangan kirinya” jawabnya tegas.  

Suara langkah kaki tiba-tiba memecah percakapan kami. Senter menyala dari kejauhan, cahayanya menyorot dinding ruangan.  

“Sepertinya bantuan datang!” seru Fahmi penuh harap.  
Namun berbeda denganku. Jantungku berdegup kencang. Bagaimana jika itu polisi?

Kami tetap diam, mendengarkan suara pria dan wanita berbicara di kejauhan.  
“Kau yakin anak itu itu masih di sini?”  
“Tentu. Tidak mungkin dia kabur.”  

Fahmi menegang, matanya menatap tajam ke arah suara itu.  
“Suara itu... aku mengenalnya. Itu mereka,” bisiknya penuh amarah.  
“Kalau gitu kita harus pergi sekarang!” desakku, panik.  
“Tidak. Ini kesempatanku untuk menangkap mereka,” jawabnya dingin.  
“Kalau kau ditangkap lagi bagaimana? Lebih baik kita kabur!”  

Namun Fahmi tidak mendengarkan. Dia memungut sebatang kayu di lantai dan berdiri menunggu.  

Orang-orang yang kami dengar suaranya akhirnya muncul. Satu orang pria dan wanita dengan wajah ditutupi masker serta menggunakan jaket tebal. Sorotan senter mereka menembus kegelapan, langsung mengarah ke wajah kami. Aku refleks menutup mata karena silau. Tapi Fahmi, dengan keberanian yang entah dari mana, langsung menyerang mereka dengan kayu di tangannya.  

“Dasar anjing kalian semua!” teriaknya sambil mengayunkan kayu ke arah mereka.  

Panik, aku mencoba mencari cara untuk membantu. Namun dengan tangan terborgol, aku tak bisa melakukan apa-apa. Fahmi berhasil mengenai pinggang dari seorang pria diantara mereka, tapi pukulan berikutnya meleset. Membuat pergulatan antara dua lawan satu dimulai. 

Pria itu berhasil merebut kayu dari tangan Fahmi, membuat Fahmi tersungkur ke lantai.  

Si wanita bermasker dengan sigap mengunci tubuh Fahmi dari belakang. Pukulan pertama menghantam tubuh Fahmi.  

BUG!

Aku menahan napas, mendengar suara tulang yang seolah retak.

Pukulan berikutnya menghantam perutnya. Fahmi tersentak, tubuhnya membungkuk seperti tercekik rasa sakit. Namun pria itu tak berhenti. Pukulan bertubi-tubi menghantam wajah dan tubuhnya tanpa ampun.  

“Berhenti!” teriakku, panik. Air wajahku begitu cemas.  
Namun mereka itu tak peduli.  

Aku memungut batu dari lantai dan, dengan sekuat tenaga, menghantam kepala seseorang yang memegangi Fahmi dari belakang. Dia tersentak, melepas pegangan, lalu terhuyung seperti mabuk.  

Aku menyeret Fahmi menjauh. Tubuhnya terasa berat, hampir tak berdaya. Namun langkah kami terhenti ketika salah seorang pria berdiri menghadang di depan kami.  
“Jangan lari!” bentaknya.  

Dadaku seperti dihantam palu. Nafasku tercekat, sementara mataku mencari celah untuk kabur. Tapi pria itu maju selangkah, membuatku semakin terpojok.  

Aku menoleh ke belakang. Si wanita mulai bangkit, darah mengalir dari pelipisnya. Dia memblokade jalan kami. Tak ada jalan keluar.  
Desakan ketakutan memaksa otakku berpikir gila.  

Aku mengalungkan tangan yang terborgol ke leher Fahmi, berpura-pura mencekiknya.  
“Jika kalian mendekat, aku akan membunuh bocah ini! Dia yang kalian mau bukan?” Ancamku dengan suara bergetar.  

Kedua penjahat itu terdiam. Sorot mata mereka penuh kebingungan dan kemarahan. Namun sebelum mereka sempat bergerak, suara keras menggema di ruangan.  

“BERHENTI! INI POLISI!

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Backstreet
1349      564     1     
Fan Fiction
A fanfiction story © All chara belongs their parents, management, and fans. Blurb: "Aku ingin kita seperti yang lain. Ke bioskop, jalan bebas di mal, atau mancing di pinggiran sungai Han." "Maaf. But, i really can't." Sepenggal kisah singkat tentang bagaimana keduanya menyembunyikan hubungan mereka. "Because my boyfie is an idol." ©October, 2020
Took A Step Back
1509      863     2     
Short Story
Turning sadness to happiness with a step.
The Past or The Future
451      359     1     
Romance
Semuanya karena takdir. Begitu juga dengan Tia. Takdirnya untuk bertemu seorang laki-laki yang akan merubah semua kehidupannya. Dan siapa tahu kalau ternyata takdir benang merahnya bukan hanya sampai di situ. Ia harus dipertemukan oleh seseorang yang membuatnya bimbang. Yang manakah takdir yang telah Tuhan tuliskan untuknya?
Kisah-Kisah Misteri Para Pemancing
1625      766     1     
Mystery
Jika kau pikir memancing adalah hal yang menyenangkan, sebaiknya berpikirlah lagi. Terkadang tidak semua tentang memancing bagus. Terkadang kau akan bergelut dengan dunia mistis yang bisa saja menghilangkan nyawa ketika memancing! Buku ini adalah banyak kisah-kisah misteri yang dialami para pemancing. Hanya demi kesenangan, jangan pikir tidak ada taruhannya. Satu hal yang pasti. When you fish...
Cinta dalam Hayalan Bahagia
672      448     3     
Short Story
“Seikat bunga pada akhirnya akan kalah dengan sebuah janji suci”.
Kutunggu Kau di Umur 27
4808      1982     2     
Romance
"Nanti kalau kamu udah umur 27 dan nggak tahu mau nikah sama siapa. Hubungi aku, ya.” Pesan Irish ketika berumur dua puluh dua tahun. “Udah siap buat nikah? Sekarang aku udah 27 tahun nih!” Notifikasi DM instagram Irish dari Aksara ketika berumur dua puluh tujuh tahun. Irish harus menepati janjinya, bukan? Tapi bagaimana jika sebenarnya Irish tidak pernah berharap menikah dengan Aks...
Throwback Thursday - The Novel
16293      2446     11     
Romance
Kenangan masa muda adalah sesuatu yang seharusnya menggembirakan, membuat darah menjadi merah karena cinta. Namun, tidak halnya untuk Katarina, seorang gadis yang darahnya menghitam sebelum sempat memerah. Masa lalu yang telah lama dikuburnya bangkit kembali, seakan merobek kain kafan dan menggelar mayatnya diatas tanah. Menghantuinya dan memporakporandakan hidupnya yang telah tertata rapih.
Lilian,Gelasmu Terisi Setengah
848      563     2     
Short Story
\"Aku bahkan tidak dikenali oleh beberapa guru. Sekolah ini tidak lain adalah tempat mereka bersinar dan aku adalah bagian dari figuran. Sesuatu yang tidak terlihat\"
BALTIC (Lost in Adventure)
4604      1522     9     
Romance
Traveling ke Eropa bagian Barat? Itu bukan lagi keinginan Sava yang belum terwujud. Mendapatkan beasiswa dan berhasil kuliah master di London? Itu keinginan Sava yang sudah menjadi kenyataan. Memiliki keluarga yang sangat menyanyanginya? Jangan ditanya, dia sudah dapatkan itu sejak kecil. Di usianya ke 25 tahun, ada dua keinginannya yang belum terkabul. 1. Menjelajah negara - negara Balti...
My love doctor
298      251     1     
Romance
seorang Dokter berparas tampan berwajah oriental bernama Rezky Mahardika yang jatuh hati pada seorang Perawat Salsabila Annisa sejak pertama kali bertemu. Namun ada sebuah rahasia tentang Salsa (nama panggilan perawat) yang belum Dokter Rezky ketahui, hingga Dokter Rezky mengetahui tentang status Salsa serta masa lalunya . Salsa mengira setelah mengetahui tentang dirinya Dokter Rezky akan menja...