TERAPI TULANG BELAKANG
Protein morfogenik tulang, ditemukan pada tulang yang telah dimineralisasi, diketemukan pada tahun 1960. Protein morfogenetik tulang, pembentukan tulang, telah diobservasi untuk terjadi pada lokasi di luar tempat implantasi untuk membantu perbaikan tulang.
Dalam kasus-kasus lebih parah, seperti pada anak-anak dengan cacat bawaan (congenital anomaly), protein baru mungkin memberikan solusi mutakhir untuk memperbaiki keretakan langit-langit yang mencakup defisiensi tulang, dan juga bantuan dalam memperbaiki kerusakan cacat tulang lainnya seperti keretakan, fusi tulang belakang (spinal fusion).
Postur tubuh ideal yang dapat mencegah masalah kesehatan di usia tua haruslah diusahakan dengan pola hidup ergonomis sejak dini. Proses kemerosotan fungsi tulang pada tubuh dan sistem pergerakan (locomotive system), saat ini telah terjadi masalah kesehatan yang serius di semua kelompok usia. Gangguan postur tubuh ideal di masa kecil diakibatkan karena anak terlalu banyak duduk kaku waktu membaca, komputer, dan lain sebagainya.
Resiko lainnya adalah melemahnya kemampuan akan konsentrasi dan ketidaklancaran pasokan oksigen ke otak pada kondisi statis tersebut. Kekeliruan terbesar yang terutama sekali adalah di masa-masa pembentukan dan pematangan fungsi biologis tubuh dari masa kanak-kanak ke masa remaja – terutama pada tulang belakang.
Postur tubuh yang statis – pasif pada furnitur non ergonomis dan terutama pada tempat duduk dengan ukuran yang tidak tepat dapat menyebabkan masalah psikomotorik secara tidak langsung. Yang terbaik adalah tidak duduk diam. Ini adalah pelajaran ringkas dari ilmu fsiologis.
“Bergerak lebih baik daripada diam”
“Rentangan tangan dengan posisi horizontal dan tahan selama 10 menit saja” , dan dipastikan sebelum 10 menit anda sudah ingin menggerakkan tangan anda.
Gerak, itu membuat badan dan pikiran menjadi sehat. Oleh karena itu, tubuh memerlukan meja dan tempat duduk dengan sistem yang memungkinkan untuk bebas bergerak, posisi optimal untuk bekerja dapat dicapai, bila meja tidak hanya dapat disetel ketinggiannya – tetapi juga kemiringan permukaannya sekitar 16 – 20 inci. Posisi tubuh bagian atas dan kepala juga menjadi tegak. Permukaan area tulis dan baca akan menjadi pas, tepat, dan nyaman.
Kursi harus diatur dengan ketinggian sisi depan kursi sama dengan bagian bawah dari lutut. Sudut antara paha dan badan sebaiknya sedikit lebih besar dari 90°. Dengan begitu, kedudukan sendi pinggul akan berada lebih tinggi dari sendi lutut. Telapak sepatu harus menapak lantai. Dalam hal kedalaman tempat duduk, sisi depan kursi jangan menekan betis, bila bersandaran harus menopang di bawah tulang bahu.
Ketinggian meja harus diatur sesuai dengan tempat duduk paduannya.
Mula-mula individu duduk di samping meja dengan lengan santai menggantung lurus ke bawah. Kemudian, angkat lengan hingga membentuk sudut 90° terhadap tubuh. Ujung siku berada sekitar dua atau tiga sentimeter di belakang sisi depan permukaan meja. Pastikan bahwa permukaan meja bisa dimiringkan sehingga permukaan meja dapat lebih mendekat saat bekerja. Jenis tugas yang berbeda membutuhkan kemiringan yang berbeda pula. Hal ini tak lain untuk membebaskan gerakan yang dapat merangsang otak.
Pengembangan fungsi syaraf dan pembentukan memori serta kemampuan intelektual sangat terbantu dengan gerakan tubuh anak mulai dari masa pra-sekolah dan masa sekolah dasar. Sebaliknya pula, tujuan terpenting dari synaptic switching (pergerakan simpul saraf otak dari simpul yang satu ke simpul yang lain) dan pembentukan faktor-faktor yang mengatur sel-sel syaraf adalah terjadinya gerakan tubuh. Termasuk di dalamnya, gerakan berjalan, memanjat, berjingkat, atau merentangkan tubuh di kursi.
Hasilnya, dari sisi neurotropik (pemeliharaan sel) adalah menjamin proses gerakan pada simpul syaraf otak tersebut dan menjaga struktur syaraf. Gerakan tersebut akan merangsang pertumbuhan jaringan dalam tubuh (synapsidual) lebih lanjut seperti pembentukan jaringan syaraf dan metabolisme.
Pergerakan pada simpul syaraf otak yang beragam merupakan dasar bagi kemampuan koonitif individu. Berdasarkan penelitian terakhir, hal ini dapat mengembangkan ingatan jangka pendek dan kemampuan belajar.