AYUB & MAZMUR 2
Pernahkah, dalam hidupmu engkau menyuruh datang dini hari,
Apakah engkau telah masuk sampai perbendaharaan salju,
Atau melihat perbendaharaan hujan batu,
Di manakah jalan ke tempat terang berpencar?
Ke tempat angin Timur bertebar ke atas bumi?
Duh, Gusti Junjunganku,
Engkau adalah Sang Pribadi Agung Penebar Kasih,
Sepanjang hidupku,
Engkau adalah Sosok Mulia Penyebar Kebaikan,
Tak pernah cukup!
“Bapa, kepada-Mu kuserahkan tubuh rentah ini!”
Beritahukanlah kepada kami,
Apa yang harus kami katakan kepada-Nya,
Tak ada yang dapat kami paparkan oleh karena kegelapan,
Apakah hujan itu berayah?
Atau, siapakah yang menyebabkan lahirnya titik-titik air embun?
Dari dalam kandungan siapakah keluar air beku,
Dan,
Embun beku di langit, siapakah yang melahirkannya?
Dan permukaan samudera raya mengeras.
Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau,
Ia membimbing aku ke air yang tenang,
Ia menyegarkan jiwaku.
Duh, Gusti Junjunganku,
Kami sadar, bahwa di sekitar kami,
Hadir pula orang lain,
Orang tua, anak-anak jalanan, PSK,
Anak yatim piatu, ODHA, para guru,
Aktivis kesehatan,
Yeah, semua!
Bahkan,
Mereka yang tidak sepaham dengan kami,
Engkau menghendaki,
Kami semua hidup rukun,
Bekerja sama,
Demi kesejahteraan bangsa dan negara,
Demi kesejahteraan masyarakat dunia,
“Bapa, kepadaMu kuserahkan tubuh rentah ini!”
di ujung usiaku,
yang entah kapan dipanggil.