Loading...
Logo TinLit
Read Story - Ibu Mengajariku Tersenyum
MENU
About Us  

Bayu menepuk-nepuk bahu kiri Pak Atma untuk menenangkan. “Biarlah Jaya yang memilih. Kita akan selalu ada untuk mendukungnya, kan?”

Pak Atma tersenyum tipis dan mengangguk. “Ya, tentu saja, Dok,” jawab beliau. “Ah! Terima kasih, ya. Anda telah memberi saya banyak dukungan dalam situasi ini.”

Bayu tersenyum. “Sama-sama, Pak Atma. Kita kan, satu tim?” sahut Bayu. “Oh, iya. Mungkin, Pak Atma mau bergabung dengan Duo BayJay? Eh, tapi, namanya bukan duo lagi dong, ya? Hem, Trio … apa, ya? BayJayAt?”

Pak Atma terpingkal-pingkal mendengarnya. “Dokter Bayu ini ada-ada saja. Terima kasih banyak, Dok, sudah memberi saya ruang sebesar ini dalam kehidupan Anda. Ya, semoga Jaya masih bisa menerima saya, supaya kita bisa pikirkan lebih lanjut nama trionya, ya.”

Pak Atma dan Bayu pun kembali tertawa.

***

Di ruang Puspa dalam panti Sumber Harapan, Puspa memberi isyarat agar Jaya yang membaca Alquran langsung, bukan memperdengarkan rekaman seperti biasanya.  “Ah! tentu, Bu. Mari dengarkan bersama-sama. Kalau ada yang salah, kasih tahu, ya,” jawab Jaya lembut yang dijawab Puspa dengan anggukan.

Berangsur-angsur Jaya telah menemukan dirinya yang dulu, sosok lemah-lembut dan bijak yang sangat mencintai ibunya. Dia berusaha mempertahankan pencapaiannya selama berminggu-minggu di bawah bimbingan Profesor Wijaya. Kecermatan beliau menangani Jaya, membuat Jaya bisa segera bangkit tanpa harus menjalani terapi obat.

Jaya mengambil kitab suci itu dari jajaran buku di atas meja. Dia membuka halaman pertama Alquran dan mulai membacanya dengan tenang. Ibunya duduk di hadapan Jaya dalam keheningan, mendengarkan ayat demi ayat yang diucapkan dengan penuh kekhusyukan oleh Jaya. Sesekali, beliau menyentuh tangan Jaya jika merasa ada yang salah dalam bacaan yang masuk ke telinganya.

Usai sesi terapi, Jaya dikejutkan oleh kedatangan Bayu yang mengetuk sopan pintu kamar Puspa. Jaya pun mempersilakan masuk. Namun, Jaya kembali terkaget-kaget melihat sosok yang ada di belakang Bayu. Terpaksa, Jaya berdiri di ambang pintu kamar, menghalangi pandangan Puspa ke luar.

Dengan datar, Jaya berkata, “Maaf, Pak Atma. Aku khawatir ibuku belum siap  bertemu Anda.”

Pak Atma mengangguk penuh pengertian. Jaya kembali masuk kamar. Bayu menghampirinya dengan wajah serius. “Jay, aku ke sini untuk menyerahkan hasil tes darah beberapa minggu lalu. Sebelumnya, aku minta maaf, ya. Sebab, aku pakai sampel darahmu itu untuk tes DNA tanpa seizinmu. Dan, hasilnya mungkin bikin kamu kaget.”

“Tes DNA? Buat apa?” tanya Jaya bingung. Namun, dia kemudian menoleh ke luar pintu dan paham situasinya. “Kenapa? Lancang banget kamu, Bay. Kamu mengkhianati aku?” 

“Maaf, maaf. Aku mengaku salah soal itu,” sahut Bayu. “Tapi, aku harap, kamu bisa menerima alasanku nanti. Kamu baca dulu hasil tesnya agar paham.”

“Hasil apa lagi yang istimewa? Kamu mau merayuku agar menerima kenyataan bahwa lelaki itu ayah kandungku?” cecar Jaya dengan nada yang diusahakannya serendah mungkin.

Bayu berusaha tetap tenang dan membukakan lembaran hasil tes itu di hadapan Jaya. “Tes DNA menunjukkan bahwa beliau bukan ayah kandungmu, Jaya,” tutur Bayu jelas.

Jaya terdiam, matanya membulat. Keterkejutan dan kebingungan terpancar jelas di wajahnya. Jaya  gemetaran.  Hal ini menghantam Jaya begitu keras. Dia merasa seperti tanah bergerak di bawah kakinya. Ia berdiri dengan rasa kecewa sekaligus lega yang begitu rumit. 

“Ini memang bukan hal yang mudah. Tapi aku ingin tahu kebenarannya, bahkan jika itu hanya untuk menutup satu bab dalam hidupku. Lalu, untuk apa beliau mengajak tes DNA jika hasilnya negatif?” tanya Jaya lirih.

Pak Atma yang masih menunggu di luar merasa inilah saat yang tepat untuk menjelaskan semuanya. Beliau memasuki kamar dan dengan suara lembut berkata, “Jaya, ada sesuatu yang harus aku ceritakan. Ini bukanlah cerita yang mudah didengar, tapi kamu berhak tahu.”

Jaya menoleh ke Pak Atma dengan sepasang mata yang masih berkaca-kaca. Pak Atma melanjutkan berkata, “Puspa dan aku dulunya adalah sepasang kekasih. Namun, ada masa lalu yang sangat tragis menjelang pernikahan kami. Beberapa lelaki asing memperkosa Puspa hingga hamil. Puspa diusir keluarganya, sedangkan keluargaku juga tidak menyetujui hubungan kami. Rencana pernikahan kami batal.”

Jaya mendengarkan dengan perasaan sangat kalut. Kedua kakinya lemas bersandar tembok. Namun, dia tetap berusaha menyimak kata demi kata yang disampaikan Pak Atma berikutnya. “Puspa kabur, dan aku terus mencari untuk meyakinkannya bahwa aku tetap menerima keadaan ini. Akan tetapi, aku tidak berhasil menemukannya.”

Bayu berusaha merangkul dan menopang tubuh Jaya, ketika Pak Atma berbicara. “Hingga saat kamu mulai bekerja di RSIA dan melakukan pemeriksaan kesehatan awal, aku baru bisa melihat secercah harapan. Saat aku tahu nama ibumu di salinan akta kelahiran,” terang Pak Atma.

Puspa yang mendengar suara yang begitu akrab di telinga dan hatinya pun keluar. Rinai haru meliputi seluruh wajahnya melihat Pak Atma yang berdiri di ambang pintu dengan senyum khasnya. Puspa menunjuk Pak Atma dan Jaya bergantian sambil menggumam lirih. "Senyum … Sama … . "

Jaya terkejut mendengar ibunya membuka suara. Lamat-lamat, dia menyadari bahwa senyum yang diajarkan ibunya sejak kecil adalah cara tersenyum khas yang dimiliki Pak Atma. Jaya hanya bisa mematung menyaksikan rona bahagia yang tampak di tiap wajah sepasang insan paruh baya itu. 

"Puspa, maafkan kedua orang tuamu. Mereka sangat menyesal sudah mengusirmu. Mereka terus mencarimu hingga ajal menjemput, saya saksinya," ucap Pak Atma penuh makna ke Puspa. 

Puspa menangis deras sambil mengangguk. Jaya pun menyediakan bahunya sebagai tempat ibunya menumpahkan air mata. Pak Atma menatap sepasang ibu dan anak itu rasa kasih yang tulus. Beliau kemudian teringat sesuatu dan menghela napas panjang. 

“Oh, iya. Pertanyaanmu tadi belum kujawab. Maafkan aku karena melakukan tes DNA tanpa seizinmu. Aku hanya ingin menunjukkan bahwa meskipun bukan ayah kandung, aku sangat peduli padamu dan Puspa. Aku izinkan kamu menumpahkan seluruh amarahmu pada sosok ayah, karena kamu butuh tempat untuk menyalurkan semua emosi itu. Kini, aku ingin menikahi Puspa dan menjadi sosok ayah baru bagimu, jika kamu merestui,” ujar beliau lirih.

"Pak Atma …," ucap Jaya penuh haru. 

Jaya meneteskan air mata kegembiraan, memeluk Pak Atma, dan mengangguk. Pak Atma tersenyum, lega bahwa Jaya menerima keputusannya. "Dengan syarat, Pak Atma bantu saya membujuk Ibu agar bersedia menjalani semua terapi dengan baik dan kooperatif," tukas Jaya. 

"Ya, pasti saya bantu. Puspa, semangat, ya. Semua sudah berlalu. Yang penting, kita bisa bersama lagi, dengan Jaya di sini," ucap Pak Atma lembut. 

Puspa kembali mengangguk lembut. Jaya sudah tak sanggup berkata-kata. Dia hanya bisa merangkum kedua manusia kesayangannya itu ke dalam rangkulan lengannya. Sejenak, cukup isak tangis kebahagiaan yang memenuhi ruang itu, dengan Bayu di salah satu sudutnya mengabadikan momen melalui ponsel sambil sesekali mengusap air mata. 

 

TAMAT

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
A Place To Remember
1043      640     5     
Short Story
Cerpen ini bercerita tentang kisah yang harus berakhir sebelum waktunya, tentang kehilangan, tentang perbedaan dunia, juga tentang perasaan yang sia-sia. Semoga kamu menyukai sepotong kisah ini.
Lingkaran Ilusi
10031      2158     7     
Romance
Clarissa tidak pernah menyangka bahwa pertemuannya dengan Firza Juniandar akan membawanya pada jalinan kisah yang cukup rumit. Pemuda bermata gelap tersebut berhasil membuatnya tertarik hanya dalam hitungan detik. Tetapi saat ia mulai jatuh cinta, pemuda bernama Brama Juniandar hadir dan menghancurkan semuanya. Brama hadir dengan sikapnya yang kasar dan menyebalkan. Awalnya Clarissa begitu memben...
SOLITUDE
1690      668     2     
Mystery
Lelaki tampan, atau gentleman? Cecilia tidak pernah menyangka keduanya menyimpan rahasia dibalik koma lima tahunnya. Siapa yang harus Cecilia percaya?
Dearest Friend Nirluka
1413      753     1     
Mystery
Kasus bullying di masa lalu yang disembunyikan oleh Akademi menyebabkan seorang siswi bernama Nirluka menghilang dari peradaban, menyeret Manik serta Abigail yang kini harus berhadapan dengan seluruh masa lalu Nirluka. Bersama, mereka harus melewati musim panas yang tak berkesudahan di Akademi dengan mengalahkan seluruh sisa-sisa kehidupan milik Nirluka. Menghadapi untaian tanya yang bahkan ol...
Utha: Five Fairy Secret
1541      756     1     
Fantasy
Karya Pertama! Seorang pria berumur 25 tahun pulang dari tempat kerjanya dan membeli sebuah novel otome yang sedang hits saat ini. Novel ini berjudul Five Fairy and Secret (FFS) memiliki tema game otome. Buku ini adalah volume terakhir dimana penulis sudah menegaskan novel ini tamat di buku ini. Hidup di bawah tekanan mencari uang, akhirnya ia meninggal di tahun 2017 karena tertabrak s...
ZAHIRSYAH
6448      1907     5     
Romance
Pesawat yang membawa Zahirsyah dan Sandrina terbang ke Australia jatuh di tengah laut. Walau kemudia mereka berdua selamat dan berhasil naik kedaratan, namun rintangan demi rintangan yang mereka harus hadapi untuk bisa pulang ke Jakarta tidaklah mudah.
Infatuated
845      552     0     
Romance
Bagi Ritsuka, cinta pertamanya adalah Hajime Shirokami. Bagi Hajime, jatuh cinta adalah fase yang mati-matian dia hindari. Karena cinta adalah pintu pertama menuju kedewasaan. "Salah ya, kalau aku mau semuanya tetap sama?"
Di Bawah Langit Bumi
2251      885     87     
Romance
Awal 2000-an. Era pre-medsos. Nama buruk menyebar bukan lewat unggahan tapi lewat mulut ke mulut, dan Bumi tahu betul rasanya jadi legenda yang tak diinginkan. Saat masuk SMA, ia hanya punya satu misi: jangan bikin masalah. Satu janji pada ibunya dan satu-satunya cara agar ia tak dipindahkan lagi, seperti saat SMP dulu, ketika sebuah insiden membuatnya dicap berbahaya. Tapi sekolah barunya...
KESEMPATAN PERTAMA
534      370     4     
Short Story
Dan, hari ini berakhir dengan air mata. Namun, semua belum terlambat. Masih ada hari esok...
A Missing Piece of Harmony
227      180     3     
Inspirational
Namaku Takasaki Ruriko, seorang gadis yang sangat menyukai musik. Seorang piano yang mempunyai mimpi besar ingin menjadi pianis dari grup orkestera Jepang. Namun mimpiku pupus ketika duniaku berubah tiba-tiba kehilangan suara dan tak lagi memiliki warna. Aku... kehilangan hampir semua indraku... Satu sore yang cerah selepas pulang sekolah, aku tak sengaja bertemu seorang gadis yang hampir terbunu...