Read More >>"> Ibu Mengajariku Tersenyum (Ayah Pilihan Ibu) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Ibu Mengajariku Tersenyum
MENU
About Us  

Jaya melanjutkan, getaran suaranya semakin terasa karena terisi emosi yang mendalam. “Saya … saya bingung, apakah tetap akan mencari ayah saya atau menganggap dia lenyap saja."

Pak Atma menatap Jaya dengan penuh empati, lalu berkata, "Mas Jaya bisa mencoba mencari jawaban. Cuma, kita harus bersiap-siap karena kebenaran bisa menjadi hal yang sulit diterima. Yang terpenting adalah bagaimana Mas Jaya menghadapinya dan memberikan dukungan terbaik kepada ibu."

Jaya mengangguk-angguk dan mengusap air mata yang terasa lengket di pipi. Pak Atma pun menghela napas berat sambil menengadah, mengedip-ngedip mencegah butiran air di dalamnya turun. Beliau kemudian berbicara, “Saya sangat menghargai Mas Jaya sudah bersedia berbagi dengan saya. Saya tahu cerita tentang ibumu bukanlah hal yang mudah. Ini merupakan kepercayaan besar bagi saya. Semoga setelahnya, Mas Jaya jadi merasa lebih enteng dan dapat melakukan yang terbaik untuk membantu ibu."

Jaya tersenyum tipis, menatap sosok pria di depannya dengan rasa hormat yang semakin berkembang. "Terima kasih mau mendengarkan. Saya merasa harus tahu kebenaran, Pak Atma, baik untuk ibu maupun diri saya sendiri," ucapnya.

Jaya merasa lega karena telah membuka hatinya kepada lelaki bijak ini. Momen siang ini memberikan kedekatan yang lebih dalam antara Jaya dan Pak Atma. Jaya berandai-andai jika memiliki ayah sebaik Pak Atma.

Jaya dan Pak Atma dikejutkan oleh suara ketukan pintu. Ibu kantin masuk dengan senyuman lembut membawa nampan berisi pesanan mereka berdua, seolah sengaja menunggu di luar beberapa waktu hingga obrolan mereka selesai.

Baru saja ibu kantin selesai menerima pembayaran dan pamit keluar, terdengar suara yang sangat akrab di telinga dengan nada menggoda menyapa, “Siang ini terasa istimewa, ya?" 

Jaya menoleh ke arah sumber suara dan berteriak kaget, “Bayu! Baru masuk jam segini. Nakal, ya?”

“Hem …. Kalau aku enggak kesiangan kan, kalian jadi enggak mesra begini,” seloroh Bayu dengan senyum penuh kelicikan, “Dari jauh tuh, aku lihat. Kalian mengobrol asyik banget. Habis curhat apa dia, Pak?"

"Ih! Mau tahu aja. Memangnya boleh isi curhatan disebar?" sergah Jaya cepat. 

"Iya deh, iya. Paling juga kamu curhat lagi kangen aku. Iya, kan?" tebak Bayu. 

"Lah? Kok, betul?" sahut Jaya, "Nih! Sekarang jelaskan ke aku soal ini."

Bayu menerima amplop dari Jaya dan memeriksa isinya. "Ini sih, bisa tanya ke Pak Atma," tandas Bayu. 

"Sudah. Tapi, kan kamu spesialisnya. Boleh, dong?" tukas Jaya sambil menaik-turunkan alis dengan pandangan jenaka. 

"Tumben, nih anak riang banget hari ini? Selama aku enggak masuk, kamu dirawat Pak Atma terus, ya? Mantap! Sudah punya ayah baru yang mengurus kamu ya, sekarang. Aku bebas tugas!"

Jaya, Bayu, dan Pak Atma tergelak-gelak. Mereka melanjutkan obrolan sambil sesekali Bayu menyendok makanan di piring Jaya untuk dirinya.

***

Malamnya, kembali Jaya mengalihkan perhatian pada sang ibu. Jaya menarik sebuah kotak permainan dari tas dan menyodorkannya ke Puspa. "Bagaimana kalau kita mencoba sesuatu yang berbeda, Bu?" Jaya berbisik dengan riang.

Puspa melihat kotak itu dengan rasa penasaran yang tersirat di mata. Beliau mengangguk, memberi isyarat untuk melanjutkan. Jaya pun tersenyum lega. Dia menunjukkan beberapa boneka kecil yang telah disiapkannya. 

Boneka-boneka itu ditempatkan di atas meja, dan Jaya menyentuh lembut satu per satu, sambil menjelaskan apa yang akan mereka lakuka. dengan suara halus, mencoba merangsang respons dari ibunya. 

"Kita akan bermain peran hari ini. Saya berperan sebagai putramu, dan Ibu menjadi ibu saya. Kita akan memerankan momen kebahagiaan di dalam keluarga kita. Boneka-boneka ini mewakili diri kita masing-masing. Ibu pilih boneka yang mana?” t

Puspa memilih boneka berambut panjang dengan pakaian bermotif bunga, sedangkan Jaya sengaja memilih boneka pria berkacamata yang mirip dengan dirinya. Mereka pun mulai bermain. Meski Puspa tetap diam, ekspresi wajahnya mengalami perubahan yang mencolok. 

Jaya melihat kebahagiaan yang segera menular memenuhi hatinya. Senyum manis dan sesekali sangat lebar dengan gelak tertahan terukir di bibir Puspa. Jaya kemudian mengajak meningkatkan level permainan mereka.

“Sekarang, kita tambahkan boneka baru, ya. Dari tadi ada ibu dan anak. Bagaimana jika kita lengkapi dengan boneka ayah?” tanya Jaya lunak sambil memperhatikan ekspresi ibunya yang mematung, “Ibu bisa memilih boneka mana yang kita gunakan untuk berperan sebagai ayah."

Puspa memandangi boneka-boneka itu dengan ragu, kemudian tangannya menyentuh satu boneka pria berjas putih. Jaya memperhatikan pilihan ibunya dengan hati-hati. Ada ketidakpastian di matanya, tetapi juga sedikit harapan. Dia membuat catatan mental tentang pilihan ini dan berencana menyelidikinya lebih lanjut.

Jaya, dengan penuh kasih, menggerakkan boneka yang mewakili dirinya. "Halo, Ayah," kata Jaya dengan suara lembut yang dipancarkan melalui ekspresi wajah dan gerakan boneka. Dia mendekatkan boneka ayah ke tangan Puspa agar dimainkan.

Ibu menjawab dengan senyuman yang samar, menggerakkan boneka itu dengan ekspresi penuh kasih. Tampak boneka ayah merentangkan tangan memeluk boneka Jaya, lalu menepuk-nepuk bahu sang anak. Jaya menangkap ekspresi bertanya di wajah sang ibu.

Jaya pun berimprovisasi menutupi rasa haru yang membanjiri batin. Boneka yang mewakili Jaya mengangkat bahu ditingkahi suara Jaya yang berkata, "Ayah ingin tahu apa yang kulakukan seharian? Hari ini, aku belajar banyak hal di sekolah, Ayah. Aku juga kangen banget, pengin segera ketemu Ayah dan Ibu lagi."

Jaya merasa ibunya memperhatikan boneka yang mewakili ayah dengan ekspresi penuh rindu. Sesaat, Jaya merasa terhubung dengan perasaan itu. Dia tahu, pernah mengalami perasaan seperti yang ditampilkan sang ibu malam ini. Bukan hanya pernah, tetapi beberapa kali!

Jaya terharu mendapati ibunya telah mengekspresikan perasaan, meski hanya melalui boneka. Bahkan, entah sadar atau tidak,  beliau seperti menitipkan petunjuk tentang seperti apa sosok ayah Jaya. 

Di samping ranjang Puspa yang telah terlelap, Jaya mengamati lagi boneka ayah pilihan ibunya. Imajinasi Jaya berkeliaran mencari-cari siapakah pria yang memiliki ciri-ciri seperti yang dimiliki si boneka. 

Meskipun berjas putih, Jaya yakin itu bukan Profesor Wijaya. Sebab, ibunya memilih boneka yang langsing, bukan tambun seperti tubuh profesor yang dikenalnya sejak lahir itu. Apakah ayahku juga seorang dokter? batin Jaya bertanya.

Mata Jaya tertumbuk pada bulu mata panjang dan sorot mata yang hangat si boneka. Jaya membandingkannya dengan boneka-boneka lain. Benar, mata itu merupakan ciri khas yang sangat membedakan boneka tersebut. Matanya yang paling lebar dan ekspresif.

Seketika, kelebatan memori Jaya tentang sosok berjas putih dengan mata lebar pun menghentak Jaya sendiri. Dia kembali teringat ekspresi penuh rindu ibunya saat memandang si boneka. Itu merupakan perasaan yang sama yang meliputi Jaya setiap kali bertemu sang pria berjas putih bermata lebar yang dikenalnya. Ya, dia adalah Pak Atma!

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Zo'r : The Scientist
17177      3012     39     
Science Fiction
I will be inactive for some months due to the school's passing exams. [WILL BE REVISIONED] Zo'r The Series Book 2 Book 1 - Zo'r : The Teenagers Bumi selamat, tetapi separuhnya telah hancur berantakan. Zo'r yang kini hanya ber-6 kembali kehidupan lama mereka, tetapi sesuatu kembali terjadi. Terror-terror mulai berdatangan kepada mereka, mengganggu kehidupan mereka, sehingga Iustum harus ik...
Behind the Camera
1577      560     3     
Romance
Aritha Ravenza, siswi baru yang tertarik dunia fotografi. Di sekolah barunya, ia ingin sekali bergabung dengan FORSA, namun ternyata ekskul tersebut menyimpan sejumlah fakta yang tak terduga. Ia ingin menghindar, namun ternyata orang yang ia kagumi secara diam-diam menjadi bagian dari mereka.
Dear Vienna
334      253     0     
Romance
Hidup Chris, pelajar kelas 1 SMA yang tadinya biasa-biasa saja sekarang jadi super repot karena masuk SMA Vienna dan bertemu dengan Rena, cewek aneh dari jurusan Bahasa. Ditambah, Rena punya satu permintaan aneh yang rasanya sulit untuk dikabulkan.
Ibu
483      280     5     
Inspirational
Aku tau ibu menyayangiku, tapi aku yakin Ayahku jauh lebih menyayangiku. tapi, sejak Ayah meninggal, aku merasa dia tak lagi menyayangiku. dia selalu memarahiku. Ya bukan memarahi sih, lebih tepatnya 'terlalu sering menasihati' sampai2 ingin tuli saja rasanya. yaa walaupun tidak menyakiti secara fisik, tapi tetap saja itu membuatku jengkel padanya. Dan perlahan mendatangkan kebencian dalam dirik...
SERUMAH BERSAMA MERTUA
252      225     0     
Romance
Pernikahan impian Maya dengan Ardi baru memasuki usia tiga bulan saat sang mertua ikut tinggal bersamanya dengan alasan paling tak masuk akal Keindahan keluarganya hancur seketika drama konflik penuh duka sering ia rasakan sejak itu Mampukah Maya mempertahankan rumah tangganya atau malah melepaskannya?
Lost Daddy
4159      894     8     
Romance
Aku kira hidup bersama ayahku adalah keberuntungan tetapi tidak. Semua kebahagiaan telah sirna semenjak kepergian ibuku. Ayah menghilang tanpa alasan. Kakek berkata bahwa ayah sangat mencintai ibu. Oleh sebab itu, ia perlu waktu untuk menyendiri dan menenangkan pikirannya. Namun alasan itu tidak sesuai fakta. AYAH TIDAK LAGI MENCINTAIKU! (Aulia) Dari awal tidak ada niat bagiku untuk mendekati...
REASON
8226      1883     10     
Romance
Gantari Hassya Kasyara, seorang perempuan yang berprofesi sebagai seorang dokter di New York dan tidak pernah memiliki hubungan serius dengan seorang lelaki selama dua puluh lima tahun dia hidup di dunia karena masa lalu yang pernah dialaminya. Hingga pada akhirnya ada seorang lelaki yang mampu membuka sedikit demi sedikit pintu hati Hassya. Lelaki yang ditemuinya sangat khawatir dengan kondi...
Memoreset (Segera Terbit)
3094      1198     2     
Romance
Memoreset adalah sebuah cara agar seluruh ingatan buruk manusia dihilangkan. Melalui Memoreset inilah seorang gadis 15 tahun bernama Nita memberanikan diri untuk kabur dari masa-masa kelamnya, hingga ia tidak sadar melupakan sosok laki-laki bernama Fathir yang menyayanginya. Lalu, setelah sepuluh tahun berlalu dan mereka dipertemukan lagi, apakah yang akan dilakukan keduanya? Akankah Fathir t...
Search My Couple
491      265     5     
Short Story
Gadis itu menangis dibawah karangan bunga dengan gaun putih panjangnya yang menjuntai ke tanah. Dimana pengantin lelakinya? Nyatanya pengantin lelakinya pergi ke pesta pernikahan orang lain sebagai pengantin. Aku akan pergi untuk kembali dan membuat hidupmu tidak akan tenang Daniel, ingat itu dalam benakmu---Siska Filyasa Handini.
My love doctor
242      204     1     
Romance
seorang Dokter berparas tampan berwajah oriental bernama Rezky Mahardika yang jatuh hati pada seorang Perawat Salsabila Annisa sejak pertama kali bertemu. Namun ada sebuah rahasia tentang Salsa (nama panggilan perawat) yang belum Dokter Rezky ketahui, hingga Dokter Rezky mengetahui tentang status Salsa serta masa lalunya . Salsa mengira setelah mengetahui tentang dirinya Dokter Rezky akan menja...