Loading...
Logo TinLit
Read Story - Ibu Mengajariku Tersenyum
MENU
About Us  

Paginya, Jaya sudah duduk di depan Profesor Wijaya. Tatapannya tajam seolah merenung jauh ke dalam pikiran. Dengan mantap, dia berbicara, "Profesor, saya pikir sudah saatnya mencoba hipnosis pada ibu saya. Sepertinya, itu bisa membantu mengungkap masa lalu yang selama ini disembunyikannya."

Profesor Wijaya menatap Jaya dengan cermat sebelum akhirnya membuka suara, "Jaya, saya menghargai upayamu. Namun, sebelumnya kan, saya sudah mencoba sesi hipnosis pada Ibu Puspa, tetapi tidak berhasil. Apa yang membuat kamu yakin bahwa hipnosis yang akan kamu lakukan nanti akan lebih berhasil?"

Jaya menimpali, "Profesor, saya paham bahwa sebelumnya tidak berhasil, tapi saya merasa bahwa saya memiliki hubungan emosional yang lebih dalam dengan ibu sekarang. Saya ingin mencoba sesuatu yang berbeda dan memberikan kepercayaan pada ibu bahwa saya di sini untuk membantu. Selain itu, saya telah mempersiapkan diri dengan lebih baik dan memiliki pendekatan yang berbeda."

Profesor Wijaya menyahut, "Saya mengerti niatmu, Jaya. Yang terpenting adalah menjaga kenyamanan dan keselamatan ibu Anda selama proses ini. Jangan ragu untuk mencoba, dan jika ada tanda-tanda ketidaknyamanan atau masalah, segera hentikan sesi hipnosis. Hipnosis merupakan proses yang sensitif. Kita harus berusaha menghormati batas dan privasi Ibu Puspa. Keberhasilan hipnosis tergantung pada banyak faktor, termasuk kerja sama dan kesiapan subjek. Semoga kamu mencapai kemajuan yang kamu inginkan."

Jaya mengangguk, dia sangat berterima kasih atas kesempatan ini. Jaya segera menyadari, mendapat persetujuan dari Profesor Wijaya bukanlah membuat perasaannya lega. Batinnya justru bercampur aduk kini. Kombinasi antara harapan dan kegelisahan menciptakan getaran yang mendalam dalam dirinya. 

Seraya pamit dan mulai menyusuri lorong RSJ, Jaya merasa cukup cemas. Apakah ini akan merusak komunikasi baik yang susah payah Jaya bangun selama ini? Bagaimana jika benar ini justru melemparkan ibunya kembali ke jurang trauma? Bagaimana jika gagal? Apa reaksi ibunya usai sesi nanti? Malu? Marah? Merasa diperdaya? Apa tanggapannya sendiri jika menemukan sebuah kebenaran nanti? Sudah siapkah? 

Meskipun memiliki banyak kekhawatiran, tekad Jaya terlanjur kuat. Dia membenahi diri agar siap menghadapi semua tantangan dan risiko yang terlibat dalam sesi hipnosis ini. Langkahnya jadi semakin mantap menghadapi apa pun nanti yang mungkin ditemui. 

***

Setibanya di depan pintu kamar sang ibu, Jaya menghentikan langkah sejenak. Dengan napas dalam, dia membuka pintu kamar hati-hati dan memasuki ruangan itu diiringi perasaan penuh harapan dan kekhawatiran yang bergantian. Jaya duduk di dekat Puspa, tatapannya tulus dan lembut saat berbicara. 

"Ibu, saya ingin mencoba sesuatu yang mungkin bisa membantu kita memahami lebih banyak tentang masa lalu Ibu, tentang apa yang telah terjadi, dan mengapa Ibu selalu diam," tuturnya hati-hati. 

Puspa menatap Jaya dengan sorot penasaran campur khawatir. 

Jaya melanjutkan, "Saya ingin mencoba hipnosis pada Ibu. Ini adalah teknik yang telah saya pelajari dan saya yakini bisa membantu kita mengungkap beberapa kenangan yang selama ini mungkin terkunci di dalam pikiran Ibu."

Puspa merenung sejenak dan tampak ragu. Alisnya bertaut sambil melempar pandangan ke luar jendela. sebelum akhirnya mengangguk perlahan. Jaya tersenyum lebar. 

"Terima kasih, Ibu. Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga kenyamanan dan keamanan Ibu selama sesi hipnosis ini," ucap Jaya sungguh-sungguh.

Jaya menata beberapa bantal di bagian sandaran ranjang. Dia kemudian mempersilakan Puspa untuk duduk di di sana. Puspa berjalan menghampiri dan menyentuh wajah Jaya dengan lembut sebelum menuruti permintaan putranya itu.

Jaya duduk di dekat Puspa dan meminta beliau menutup mata. Jaya mulai merangsang relaksasi dalam diri ibunya, meminta Puspa bernapas dalam-dalam dan merasakan setiap arus napas yang mengalir dalam hidungnya hingga merasakan ketenangan. Perlahan, Puspa tampak terlelap.

Jaya kemudian memandu ibunya melalui proses hipnosis. Suaranya tenang dan menenangkan, laksana ombak yang perlahan menerpa pantai. Dia membawa Puspa ke dalam ingatannya, meminta beliau mengingat kenangan-kenangan dari masa kecilnya, baik yang bahagia maupun yang sulit.

Kedua bola mata Puspa tampak secara perlahan mulai bergerak di dalam kelopak yang tertutup, mengikuti perjalanan ingatan yang mendalam. Ekspresi wajah Puspa tampak tenang. Tak ada kata-kata yang keluar dari bibir Puspa. Dia hanya tersenyum lembut, dan sesekali sangat riang.

Jaya mencatat sambil meminta sang ibu berlanjut membuka kotak kenangan di usia yang lebih besar untuk mencoba memahami peristiwa masa lalu yang mungkin telah membentuk Puspa menjadi sosok yang selalu diam. 

Semuanya berjalan normal dan nyaman. Meski tanpa bicara, mimik muka Puspa menunjukkan bahwa dia baik-baik saja di rentang usia remaja hingga dewasa. Namun, seiring dengan berlanjutnya hipnosis, perubahan terjadi. 

Saat Jaya bertanya tentang kehidupan percintaan, Puspa yang tadinya tampak bahagia sambil sesekali seperti menikmati segala sensasi di sekitarnya, tiba-tiba terlihat merenung. Wajahnya begitu serius. Terkadang, beliau menunjukkan ekspresi sedih dengan bibirnya yang gemetar perlahan. 

Kemudian, saat ingatan mendalamnya memasuki momen yang paling menyakitkan, ekspresi Puspa berubah drastis. Wajahnya memucat ketakutan, dan ada kekakuan yang menyelimuti tubuh. Alisnya berkerut, dan terlihat adanya ketegangan yang terlampau tebal. 

Getaran di bibir Puspa semakin cepat seakan-akan sedang menahan rasa sakit yang tak terperi. Matanya yang masih tertutup bergerak cepat, seakan berusaha menolak mengungkap kenangan yang begitu menyakitkan. 

Puspa seperti ingin berteriak tetapi membungkam mulut. Tangan dan kakinya bergerak ke sana ke mari seolah-olah mencari pegangan dan perlindungan. Air matanya mengucur deras.

Ini merupakan momen di mana Puspa menghadapi memori yang telah lama dia pendam, memori yang mungkin menjadi sumber trauma beliau. Namun, Jaya sudah tidak tahan menyaksikan semua ini. 

Dengan lembut, ia mulai membimbing Puspa keluar dari keadaan hipnosis. Dia mengucapkan kata-kata yang menenangkan dan memberikan instruksi agar Puspa merasa aman dan terlindungi.

Ketika Puspa akhirnya sadar dari hipnosis, wajahnya masih mencerminkan rasa takut dan kesakitan. Jaya meraih tangan Puspa dengan lembut dan berkata, "Ibu sudah aman sekarang. Aku di sini bersamamu." 

Jaya memberi waktu pada ibunya untuk merasa nyaman dan mengumpulkan kekuatan. Jaya duduk berdampingan dengan ibunya. Meski banyak emosi dan tanya berkecamuk dalam pikiran, Jaya berusaha menahan diri. Dia harus memunculkan sisi profesionalitasnya sebagai psikolog yang tetap tenang.

Puspa menatap Jaya penuh tanya dan khawatir. Jaya hanya tersenyum dan mengelus rambut Puspa. Dia hanya bertutur pelan, “Terima kasih, Bu, sudah membantu sejauh ini. Setiap proses yang kita jalani bersama, sungguh berarti buatku. Tetap kuat ya, Bu. Kita akan berhasil. Kita akan bahagia bersama. Kita layak mendapatkannya.”

Jaya memeluk ibunya dan diam-diam menumpahkan genangan air mata yang sedari tadi ditahannya. Dia tahu bahwa proses ini akan menuntut waktu, pikiran, perasaan, dan segala pengetahuan yang dimilikinya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Zo'r : The Scientist
20734      3548     38     
Science Fiction
I will be inactive for some months due to the school's passing exams. [WILL BE REVISIONED] Zo'r The Series Book 2 Book 1 - Zo'r : The Teenagers Bumi selamat, tetapi separuhnya telah hancur berantakan. Zo'r yang kini hanya ber-6 kembali kehidupan lama mereka, tetapi sesuatu kembali terjadi. Terror-terror mulai berdatangan kepada mereka, mengganggu kehidupan mereka, sehingga Iustum harus ik...
Hey, Limy!
1501      686     3     
Humor
Pertama, hidupku luar biasa, punya dua kakak ajaib. kedua, hidupku cukup istimewa, walau kadang dicuekin kembaran sendiri. ketiga, orang bilang, aku hidup bahagia. Iya itu kata orang. Mereka gak pernah tahu kalau hidupku gak semulus pantat bayi. Gak semudah nyir-nyiran gibah sana-sini. "Hey, Limy!" Mereka memanggilku Limy. Kalau lagi butuh doang.
Ginger And Cinnamon
7756      1716     4     
Inspirational
Kisah Fiksi seorang wanita yang bernama Al-maratus sholihah. Menceritakan tentang kehidupan wanita yang kocak namun dibalik itu ia menyimpan kesedihan karena kisah keluarganya yang begitu berbeda dari kebanyakan orang pada umumnya itu membuat semua harapannya tak sesuai kenyataan.
Who are You?
1425      641     9     
Science Fiction
Menjadi mahasiswa di Fakultas Kesehatan? Terdengar keren, tapi bagaimana jadinya jika tiba-tiba tanpa proses, pengetahuan, dan pengalaman, orang awam menangani kasus-kasus medis?
Untuk Takdir dan Kehidupan Yang Seolah Mengancam
796      536     0     
Romance
Untuk takdir dan kehidupan yang seolah mengancam. Aku berdiri, tegak menatap ke arah langit yang awalnya biru lalu jadi kelabu. Ini kehidupanku, yang Tuhan berikan padaku, bukan, bukan diberikan tetapi dititipkan. Aku tahu. Juga, warna kelabu yang kau selipkan pada setiap langkah yang kuambil. Di balik gorden yang tadinya aku kira emas, ternyata lebih gelap dari perunggu. Afeksi yang kautuju...
Bottle Up
3161      1287     2     
Inspirational
Bottle Up: To hold onto something inside, especially an emotion, and keep it from being or released openly Manusia selalu punya sisi gelap, ada yang menyembunyikannya dan ada yang membagikannya kepada orang-orang Tapi Attaya sadar, bahwa ia hanya bisa ditemukan pada situasi tertentu Cari aku dalam pekatnya malam Dalam pelukan sang rembulan Karena saat itu sakitku terlepaskan, dan senyu...
Untold
1384      644     4     
Science Fiction
Tujuh tahun lalu. Tanpa belas kasih, pun tanpa rasa kemanusiaan yang terlampir, sukses membuat seorang dokter melakukan percobaan gila. Obsesinya pada syaraf manusia, menjadikannya seseorang yang berani melakukan transplantasi kepala pada bocah berumur sembilan tahun. Transplantasi dinyatakan berhasil. Namun insiden kecil menghantamnya, membuatnya kemudian menyesali keputusan yang ia lakukan. Imp...
Ada Cinta Dalam Sepotong Kue
7060      2083     1     
Inspirational
Ada begitu banyak hal yang seharusnya tidak terjadi kalau saja Nana tidak membuka kotak pandora sialan itu. Mungkin dia akan terus hidup bahagia berdua saja dengan Bundanya tercinta. Mungkin dia akan bekerja di toko roti impian bersama chef pastri idolanya. Dan mungkin, dia akan berakhir di pelaminan dengan pujaan yang diam-diam dia kagumi? Semua hanya mungkin! Masalahnya, semua sudah terlamba...
Vampire Chain
2037      835     4     
Fantasy
Duniaku, Arianne Vryl Berthold adalah suatu berkah yang penuhi cahaya. Namun, takdir berkata lain kepadaku. Cahaya yang kulihat berubah menjadi gelap tanpa akhir. Tragedi yang tanpa ampun itu menelan semua orang-orang yang kusayangi lima belas tahun yang lalu. Tragedi dalam kerajaan tempat keluargaku mengabdi ini telah mengubah kehidupanku menjadi mimpi buruk tanpa akhir. Setelah lima bel...
Kembali ke Titik Nol: KISAH LANI
41      37     4     
Short Story
Di bawah bimbingan hipnoterapi, Lani dipaksa kembali ke masa lalunya yang kelam. Sebuah kejadian di usia 12 tahun membekas begitu dalam, membuatnya takut pada satu jenis manusia. Apa sebenarnya yang terjadi di rumah barunya hingga Lani harus memulai semuanya dari "titik nol" **** Bisa dibilang ini kisah nyata & ditambah karangan. Jangan lupa like👍