Loading...
Logo TinLit
Read Story - Love Each Other
MENU
About Us  

Namanya Liora, memiliki hidup yang tenang dan damai. Namun, memiliki teman-teman yang kelakuannya terkadang membuatnya sakit kepala. Apalagi hidup di kota metropolitan, pergaulan bebas, dan kehidupan malam sudah menjadi pemandangan yang biasa. Di antara ketiga temannya, hanya dirinya yang lebih memilih menjadi konservatif di tengah gaya modern kehidupan manusia.

Tidak masalah jika dia dianggap katrok, kudet, atau apa pun itu. Dia lebih menyukai kehidupannya tanpa campur tangan siapa pun. Selama dua puluh sembilan tahun ini, dia selalu memegang prinsipnya. Hanya saja terkadang dia harus siap sedia untuk datang ke bar ketika teman-temannya sudah tidak sadarkan diri seperti hari ini.

“Coba tebak, alasan dia mabok hari ini sampai pingsan di tempat. Pingsan di tempat, Li.” Naura menekankan kata “di tempat” untuk mempertegas kekesalannya.

“Putus kalik. Lo juga kayak gitu kan biasanya,” jawab Liora sekenanya. Mereka dicegat oleh penjaga di depan bar untuk menunjukkan KTP-nya.

“KTP!” kata penjaga bertubuh kekar itu dengan tegas.

“Kita semuda itu kah, Pak?” Mata Naura berbinar ketika penjaga itu menganggap mereka masih muda.

“Bukan kamu, yang belakang.” Liora tertawa kecil lalu mengeluarkan dompetnya dan memperlihatkan tanda pengenalnya. Wajah Naura berubah kesal ketika hanya Liora yang diminta untuk memperlihatkan tanda pengenalnya.

“Udahlah, enggak penting ini. Cepat kita bawa tuan puteri pulang. Kepala gue udah pusing.” Liora berkata lemah. Sejak tadi sore sepulang bekerja, tubuhnya sudah meminta istirahat penuh. Demam sepertinya akan mulai menyerangnya tengah malam nanti.

Keduanya lalu mencari ke segala penjuru bar. Begitu menemukan Reina, keduanya langsung menghampiri wanita yang tidak sadarkan diri itu.

“Rein, bangun. Ayo kita pulang.” Naura memegang lengan kiri Reina dan menurunkannya dengan pelan dari kursi bar yang tinggi. Liora yang melihat kaki Reina dibungkus dengan sepatu berhak setinggi lima belas sentimeter hanya bisa menggeleng. Dia lalu berjongkok dan melepaskan kedua sepatu itu.

Ketika Liora berdiri, dia kejutkan dengan tangan laki-laki yang memegangnya. Liora lalu menatap ke samping kanannya. Betapa terkejutnya ketika dia mendapati pria yang tidak pernah dia temui selama ini muncul dalam keadaan mabuk.

“K-kamu .. Li-o-ra bukan?” Mata pria itu berusaha terbuka dan menatap wanita yang dia rasa kenal itu dengan seksama. Liora menatap sekeliling pria yang bersama orang di depannya. Sama saja. Semuanya sudah teler dan tidak sadarkan diri.

“Li, lo kenal dia?” Naura berkata dengan siaga. Wanita itu bersiap untuk memukul pria yang tidak dikenalnya di bar. Liora hanya mengangguk sekilas. Dia lalu memberikan sepatu Reina dan meminta Naura untuk mengembalikan Reina di kosannya.

“Akhirnya kita bertemu kembali, Liora.” Pria itu memeluk Liora dengan tergesa-gesa sampai membuat tubuhnya terjerembab ke depan. Beruntungnya Liora memiliki keseimbangan yang baik.

Liora berusaha untuk melepaskan pria itu tapi tenaga pria itu memeluknya sangat erat. Satu-satunya yang bisa Liora lakukan saat ini adalah mengantarkan pria itu untuk kembali ke kediamannya.

Liora dengan susah payah mengubah posisi tubuh pria itu dan berhasil. Tangan pria itu berada di sisi kiri bahunya dan tangan kanannya memegang pinggang sang pria. Liora hendak meninggalkan bar jika suara bartender tidak menghentikannya.

“Tunggu, Nona. Pria itu belum membayar minumannya.” Liora menghembuskan napasnya dan menutup matanya dengan kesal. Liora tidak akan mau membuang uangnya hanya untuk membayar alkohol itu. Dia mau tidak mau terpaksa memegang pantat pria itu dan mengambil dompetnya. Dia mengeluarkan uang berwarna merah sebanyak tiga lembar. Tangannya juga akhirnya mengambil jas pria itu dengan susah payah.

Tubuh Liora yang sedang tidak dalam keadaan fit membuatnya tidak sabar ingin segera menyelesaikan masalah ini. Dia lalu menghentikan taksi dan memasukkan pria itu. Saat berada di dalam mobil, pria itu sama sekali tidak mau mengatakan alamatnya. Alhasil Liora hanya bisa memilih hotel sebagai tempat terbaik.

Liora memesan hotel dengan uang yang ada di dalam kantong pria itu. Dia tidak peduli jika saat bangun nanti pria itu merasa telah dijarah. Yang terpenting sekarang Liora bisa segera pulang dan tidur di rumah. Demamnya sudah mulai naik saat ini dan tubuhnya sudah mulai lemah.

Liora meletakkan pria itu di atas kasur dengan cukup keras karena berat badan pria itu lebih besar daripada dirinya. Liora bahkan ikut terbawa oleh pria itu. Pria itu membuka matanya dengan sayu. Tangannya mengusap pipi Liora dan bibir pria itu tersenyum dengan lebar. Kedua lengan kekarnya kemudian beralih ke pinggang Liora sebelum pria itu kembali menutup matanya.

Liora dengan sekuat tenaga melepaskan diri dan berakhir terlentang di sebelah pria itu. Rasa kasur yang begitu lembut dengan udara dingin air conditioner berhasil membuatnya nyaman. Dia ingin menutup matanya sebentar dan pulang lima menit setelahnya. Namun, tubuh kecil itu justru direngkuh ke dalam pelukan sang pria.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Cinta Tiga Masa
36      28     0     
Romance
Aku mencurahkan segalanya untuk dirimu. Mengejarmu sampai aku tidak peduli tentang diriku. Akan tetapi, perjuangan sepuluh tahunku tetap kalah dengan yang baru. Sepuluh tahunku telah habis untukmu. Bahkan tidak ada sisa-sisa rasa kebankitan yang kupunya. Aku telah melewati tiga masa untuk menunggumu. Terima kasih atas waktunya.
Selaras Yang Bertepi
162      129     0     
Romance
"Kita sengaja dipisahkan oleh waktu, tapi aku takut bilang rindu" Selaras yang bertepi, bermula pada persahabatan Rendra dan Elin. Masa remaja yang berlalu dengan tawa bersembunyi dibalik rasa, saling memperhatikan satu sama lain. Hingga salah satu dari mereka mulai jatuh cinta, Rendra berhasil menyembunyikan perasaan ini diam-diam. Sedangkan Elin jatuh cinta sama orang lain, mengagumi dalam ...
Redup.
687      411     0     
Romance
Lewat setiap canda yang kita tertawakan dan seulas senyum yang kerap dijadikan pahatan. Ada sebuah cerita yang saya pikir perlu kamu dengarkan. Karena barangkali saja, sebuah kehilangan cukup untuk membuat kita sadar untuk tidak menyia-nyiakan si kesayangan.
Premium
Bertemu Jodoh di Thailand
4959      1696     0     
Romance
Tiba saat nya Handphone Putry berdering alarm adzan dan Putry meminta Phonapong untuk mencari mesjid terdekat karena Putry mau shalat DzuhurMeskipun negara gajah putih ini mayoritas beragama buddha tapi ada sebagian kecil umat muslimnya Sudah yang Sholatnya Sudah selesai yang Sekarang giliran aku yaaku juga mau ibadah ke wiharakamu mau ikut yang Iya yangtapi aku tunggu di luar saja ya Baikl...
Pertualangan Titin dan Opa
3498      1339     5     
Science Fiction
Titin, seorang gadis muda jenius yang dilarang omanya untuk mendekati hal-hal berbau sains. Larangan sang oma justru membuat rasa penasarannya memuncak. Suatu malam Titin menemukan hal tak terduga....
That's Why He My Man
821      562     9     
Romance
Jika ada penghargaan untuk perempuan paling sukar didekati, mungkin Arabella bisa saja masuk jajan orang yang patut dinominasikan. Perempuan berumur 27 tahun itu tidak pernah terlihat sedang menjalin asmara dengan laki-laki manapun. Rutinitasnya hanya bangun-bekerja-pulang-tidur. Tidak ada hal istimewa yang bisa ia lakukan di akhir pekan, kecuali rebahan seharian dan terbebas dari beban kerja. ...
Hello, Kapten!
1458      731     1     
Romance
Desa Yambe adalah desa terpencil di lereng Gunung Yambe yang merupakan zona merah di daerah perbatasan negara. Di Desa Yambe, Edel pada akhirnya bertemu dengan pria yang sejak lama ia incar, yang tidak lain adalah Komandan Pos Yambe, Kapten Adit. Perjuangan Edel dalam penugasan ini tidak hanya soal melindungi masyarakat dari kelompok separatis bersenjata, tetapi juga menarik hati Kapten Adit yan...
Yu & Way
136      110     5     
Science Fiction
Pemuda itu bernama Alvin. Pendiam, terpinggirkan, dan terbebani oleh kemiskinan yang membentuk masa mudanya. Ia tak pernah menyangka bahwa selembar brosur misterius di malam hari akan menuntunnya pada sebuah tempat yang tak terpetakan—tempat sunyi yang menawarkan kerahasiaan, pengakuan, dan mungkin jawaban. Di antara warna-warna glitch dan suara-suara tanpa wajah, Alvin harus memilih: tet...
Reality Record
3002      1039     0     
Fantasy
Surga dan neraka hanyalah kebohongan yang diciptakan manusia terdahulu. Mereka tahu betul bahwa setelah manusia meninggal, jiwanya tidak akan pergi kemana-mana. Hanya menetap di dunia ini selamanya. Namun, kebohongan tersebut membuat manusia berharap dan memiliki sebuah tujuan hidup yang baik maupun buruk. Erno bukanlah salah satu dari mereka. Erno mengetahui kebenaran mengenai tujuan akhir ma...
Diary Ingin Cerita
3398      1605     558     
Fantasy
Nilam mengalami amnesia saat menjalani diklat pencinta alam. Begitu kondisi fisiknya pulih, memorinya pun kembali membaik. Namun, saat menemukan buku harian, Nilam menyadari masih ada sebagian ingatannya yang belum kembali. Tentang seorang lelaki spesial yang dia tidak ketahui siapa. Nilam pun mulai menelusuri petunjuk dari dalam buku harian, dan bertanya pada teman-teman terdekat untuk mendap...