Loading...
Logo TinLit
Read Story - Dearest Friend Nirluka
MENU
About Us  

Manik hampir menghabiskan satu kaleng soda miliknya, sementara pembicaraan mereka berlanjut hingga langit benar-benar gelap. Petugas kebersihan tidak menghiraukan mereka, terus membersihkan pelataran klinik dari sampah-sampah yang banyak. Di tengah pembicaraan, Seynald tertawa saat mengingat kenangan-kenangan lucu mereka di lapangan basket dan di luar kelas. Akhirnya, Seynald berdiri dan mengulurkan soda miliknya kepada Manik untuk mengajaknya bersulang.

"Menurutmu," kata Manik sambil mengira sisa soda di dalam kaleng, "kenapa kita selalu merasa kurang hidup saat berbicara tentang hal-hal besar dan filosofis, sementara begitu menyenangkan apabila kita membicarakan sesuatu yang begitu remeh?"

Seynald terkelakar, menyesap sodanya dengan nikmat. "Karena itu memberi kita perspektif, kawan. Kita jadi mengerti betapa kecilnya masalah kita dibandingkan dengan luasnya dunia dan kehidupan."

Manik mengangguk, merenung sejenak sebelum menjawab, "ya, mungkin kau benar. Kita butuh momen-momen seperti ini untuk merasa lebih berarti."

Seynald membuang tatapannya ke arah langit nun jauh, "aku tak tahu seberapa lama aku di bangku cadangan, Manik. Tetapi yang aku tahu kau selalu mengajakku bercerita tentang harimu yang menurutku gila. Terima kasih karena... kau tahu, kita sering lupa untuk menghargai momen kecil ini. Bukan tentang bagaimana kita memenangkan turnamen antar pelajar, namun, bagaimana warna rambut Abigail itu lebih unik daripada cara guru matematika kita memakai kacamata."

Mereka terus berbicara hingga langit benar-benar gelap. Seynald merasa sangat senang, seolah semua masalahnya lenyap bersama gelak tawa dan percakapan mereka. Akhirnya, mereka memutuskan waktunya untuk pulang.

"Sekali lagi terimakasih, kawan!" Seynald menatap manik dengan penuh keyakinan, "kau akan membawa mitos akademi itu menjadi kisah luar biasa! Aku percaya kepadamu!" lalu berdiri dan beranjak pergi mendahului Manik untuk kembali ke asrama putra.

Manik merenungkan kata-kata Seynald. Di dalam hatinya, ia merasa bahagia telah bisa membuat sahabatnya merasa lebih baik. Namun, di balik kebahagiaan itu, ada rasa hening yang mendalam, menyadari bahwa kebahagiaan juga datang dari memahami dan menerima diri sendiri. Momen itu memberikan Manik kesadaran baru tentang arti pertemanan dan kebahagiaan sejati.

Dengan perasaan campur aduk, Manik duduk sendirian sekarang, membiarkan momen sepi mengendap dalam pikirannya, sementara angin malam menyapu halaman depan klinik, beradu dengan suara sapu yang berdesik dari petugas kebersihan. Sadar dia tidak sendirian, memilih untuk membelikan satu minuman kepada petugas kebersihan itu lalu pergi dengan mendengar ucapan terimakasih petugas yang datar.

Ucapan hambar itu cukup membuat harinya sedikit tidak menyenangkan, Manik kemudian mengakhiri hari dengan menuju ke asrama putra dan bergegas menuju kamarnya yang berada di sudut ruangan untuk meletakkan tas, mengganti baju, dan bersiap mandi. Ia juga meletakkan batu pemberian Abigail diatas bungkus sisa camilan yang dimakannya bersama Nirluka.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Love 90 Days
4274      1792     2     
Romance
Hidup Ara baikbaik saja Dia memiliki dua orangtua dua kakak dan dua sahabat yang selalu ada untuknya Hingga suatu hari seorang peramal mengatakan bila ada harga yang harus dibayar atas semua yang telah dia terima yaitu kematian Untuk membelokkan takdir Ara diharuskan untuk jatuh cinta pada orang yang kekurangan cinta Dalam pencariannya Ara malah direcoki oleh Iago yang tibatiba meminta Ara untu...
Dominion
197      160     4     
Action
Zayne Arkana—atau yang kerap dipanggil Babi oleh para penyiksanya—telah lama hidup dalam bayang-bayang ketakutan. Perundungan, hinaan, dan pukulan adalah makanan sehari-hari, mengikis perlahan sisa harapannya. Ia ingin melawan, tapi dunia seolah menertawakan kelemahannya. Hingga malam itu tiba. Seorang preman menghadangnya di jalan pulang, dan dalam kepanikan, Zay merenggut nyawa untuk p...
KEPINGAN KATA
498      320     0     
Inspirational
Ternyata jenjang SMA tuh nggak seseram apa yang dibayangkan Hanum. Dia pasti bisa melalui masa-masa SMA. Apalagi, katanya, masa-masa SMA adalah masa yang indah. Jadi, Hanum pasti bisa melaluinya. Iya, kan? Siapapun, tolong yakinkan Hanum!
Why Him?
602      329     2     
Short Story
Is he the answer?
Your Moments
9629      2546     0     
Romance
Buku ini adalah kumpulan cerita mini random tentang cinta, yang akan mengajakmu menjelajahi cinta melalui tulisan sederhana, yang cocok dibaca sembari menikmati secangkir kopi di dekat jendelamu. Karena cinta adalah sesuatu yang membuat hidupmu berwarna.
Rumah yang Tak Pernah Disinggahi Kembali
464      331     0     
Short Story
Tawil namanya. Dia berjalan hingga ke suatu perkampungan. Namun dia tidak tahu untuk apa dia berada di sana.
Rinai Kesedihan
794      534     1     
Short Story
Suatu hal dapat terjadi tanpa bisa dikontrol, dikendalikan, ataupun dimohon untuk tidak benar-benar terjadi. Semuanya sudah dituliskan. Sudah disusun. Misalnya perihal kesedihan.
Dissolve
442      293     2     
Romance
Could you tell me what am I to you?
Just Me [Completed]
29835      3308     1     
Romance
Gadis cantik bersifat tomboy itu adalah Viola dia biasa dipanggil Ola, dibalik sifatnya yang tomboy dia menyimpan duka yang teramat dalam yang hanya keluarganya yang dia tahu dia tidak ingin orang-orang khawatir berlebihan tentang kondisinya. dia anak yang pintar maka dari itu dia bisa sekolah di Amerika, tapi karena kondisinya sekarang dia harus pindah ke Jakarta lagi semenjak ia sekolah di Ja...
Untuk Navi
1156      645     2     
Romance
Ada sesuatu yang tidak pernah Navi dapatkan selain dari Raga. Dan ada banyak hal yang Raga dapatkan dari Navi. Navi tidak kenal siapa Raga. Tapi, Raga tahu siapa Navi. Raga selalu bilang bahwa, "Navi menyenangkan dan menenangkan." *** Sebuah rasa yang tercipta dari raga. Kisah di mana seorang remaja menempatkan cintanya dengan tepat. Raga tidak pernah menyesal jatuh cinta den...