Hati Yuki menjadi hangat, “aku tak akan menyangkal jika diriku menunggu itu terjadi.”
Setelah lega dengan mengetahui perasaan masing-masing, mereka berdua berjalan kembali ke stan dengan semangat baru. Ayase merasa lebih percaya diri dan bertekad untuk terus berjuang, sementara Yuki merasa semakin menghargai keberanian dan dedikasi Ayase.
Stan Nagisano Shizuka semakin ramai oleh pengunjung. Arlend yang menjaga stan bekerja dengan penuh tekad, menciptakan suasana yang hangat dan menyenangkan. Di tengah-tengah kesibukannya itu, ia dapat melihat Ayase yang tidak bisa menahan senyum bahagianya. Ia merasa bahwa langkah besar telah diambil hari ini oleh rekannya itu, merasa bahwa ia juga memiliki kesempatan yang sama seperti Ayase lakukan saat ini.
Sementara itu, Estrella, yang mengamati dari kejauhan setelah ia mengantarkan pesanan, merasa campuran emosi. Di satu sisi, ia merasa senang melihat Ayase begitu bersemangat dan berani. Di sisi lain, ia merasa bahwa perjuangan untuk mendapatkan hati Yuki menjadi lebih berat. Namun, ia tahu bahwa semua ini adalah bagian dari perjalanan mereka. Setiap momen, setiap langkah, membawa mereka lebih dekat ke arah yang tepat.
Saat Yuki dan Ayase masih berjalan-jalan di sepanjang pantai, Arlend mengambil alih tugas menjaga stan. Estrella sibuk melayani pengunjung yang datang silih berganti, menawarkan berbagai minuman dan kudapan khas Okinawa. Di tengah kesibukan mereka berdua, Arlend melihat Estrella yang terus bekerja dengan senyum yang cerah. Di dalam hatinya, ia merasa bahwa inilah saat yang tepat untuk mengungkapkan perasaannya melalui tindakan. Ia memutuskan untuk melakukan sesuatu yang spesial untuk Estrella.
Sore itu, ketika keramaian mulai berkurang, Arlend mengajak Estrella untuk beristirahat sejenak. "Estrella, bagaimana kalau kita duduk sebentar? Aku ingin menunjukkan sesuatu."
Estrella, yang penasaran, mengangguk dan mengikuti Arlend ke sudut stan yang lebih tenang. Arlend kemudian mengambil sebuah bungkusan kecil dari tasnya, yang telah ia persiapkan dengan hati-hati. Di dalam bungkusan itu terdapat sebuah buku sketsa dengan sampul kulit yang indah.
"Apa ini, Arlend?" tanya Estrella dengan mata berbinar.
Arlend tersenyum dan membuka buku sketsa tersebut. Di dalamnya, terdapat berbagai gambar dan sketsa yang ia buat selama bekerja di Nagisano Shizuka. Setiap halaman menggambarkan momen-momen berharga yang ia alami bersama Estrella dan teman-temannya. Ada gambar Estrella yang tertawa saat mereka mencoba resep baru, sketsa Yuki yang serius bekerja, dan momen kebersamaan mereka di kedai.
"Aku selalu menggambar ketika ada waktu luang," kata Arlend dengan suara lembut. "Ini adalah caraku mengabadikan kenangan kita. Setiap gambar di sini adalah tentang kamu, tentang kita, dan tentang bagaimana kamu memberikan warna di kedai kita."
Estrella terdiam sejenak, terharu melihat betapa berharganya dirinya di mata Arlend. "Arlend, ini sangat indah. Terima kasih telah membuat ini."
Arlend mengangguk, merasa lega telah menunjukkan perasaannya melalui sketsa-sketsa itu. "Estrella, aku mungkin tidak pandai berbicara, tetapi aku berharap kamu bisa melihat melalui gambar-gambar ini betapa pentingnya kamu bagi kami. Kamu adalah inspirasi dalam setiap coretan ini."
Estrella merasa hatinya hangat dan tersentuh oleh perhatian Arlend. "Arlend, aku bisa merasakan perasaanmu dalam setiap gambar ini. Kamu selalu ada untukku, bahkan, ketika aku tidak menyadarinya."
Arlend meraih tangan Estrella dengan lembut, menatap matanya dengan penuh keyakinan. "Estrella, aku akan selalu ada untukmu, mendukungmu dari jauh ataupun dekat. Kamu berhak mendapatkan yang terbaik, dan aku akan selalu berusaha memberikan yang terbaik untukmu."
Estrella tersenyum dan merasakan kehangatan di hatinya. "Terima kasih, Arlend. Aku sangat menghargai apa yang kamu lakukan untukku."
Mereka berdua duduk di sana dalam keheningan yang nyaman, menikmati momen kebersamaan yang penuh makna. Bagi Arlend, ini adalah cara terbaik untuk mengungkapkan perasaannya, dan bagi Estrella, ini adalah bukti betapa tulusnya perasaan Arlend.
Saat malam mulai menyelimuti Tanjung Menzamo, mereka kembali ke stan dengan hati yang lebih ringan. Estrella merasa semakin dekat dengan Arlend, sementara Arlend merasa lega telah menunjukkan isi hatinya. Hari itu, di tengah keramaian festival, mereka menemukan kedamaian dalam kejujuran dan cinta yang tulus.
Hari itu, Tanjung Menzamo dipenuhi dengan kegembiraan dan semangat para pengunjung yang saling menularkan energi positif. Nagisano Shizuka tidak hanya menjadi bagian dari perayaan, tetapi juga menjadi simbol dari kerja keras, dedikasi, dan cinta yang tulus. Di balik kesuksesan mereka, ada kisah-kisah kecil tentang perjuangan hati, yang perlahan-lahan menemukan jalannya sendiri.
Saat malam mulai menyelimuti Tanjung Menzamo, keempat sahabat itu berkumpul di stan dengan hati yang lebih ringan. Festival perlahan-lahan berakhir, dan mereka memutuskan untuk menikmati momen terakhir bersama di pantai. Yuki, Ayase, Estrella, dan Arlend duduk bersama di pasir, memandang matahari terbenam yang indah di cakrawala. Warna oranye dan merah jambu menghiasi langit, menciptakan pemandangan yang memukau. Suara ombak yang lembut menambah ketenangan suasana, seolah-olah dunia berhenti sejenak untuk memberikan mereka momen kebersamaan yang sempurna.
Yuki, duduk di sebelah Ayase, merasa bangga dan terharu melihat semangat dan dedikasi yang ditunjukkan oleh teman-temannya. Ia tahu bahwa perjalanan mereka masih panjang, tetapi momen ini memberikan harapan dan kekuatan untuk menghadapi masa depan bersama.
"Aku tidak pernah menyesal terkait fakta bahwa kita pernah berada di tim yang sama seperti ini." Kata Yuki dengan senyum hangat.
Ayase, yang duduk di sebelah Yuki, merasakan hatinya berdebar. Estrella, yang duduk di sebelahnya, merasakan sedikit cemas dari kehangatan momen mereka berdua hari ini. Kemudian, ia menoleh ke arah Arlend, yang telah menunjukkan perasaannya dengan cara yang begitu tulus, merasa bersalah dengan perasaannya sendiri saat ini. Keempat sahabat itu menikmati keindahan matahari terbenam bersama, merasakan kebersamaan yang tak tergantikan. Acara peringatan Hari Bebas Sampah Plastik tahun ini memberikan mereka momen untuk bersama dan saling jujur dengan perasaan masing-masing.