Read More >>"> Summer Whispering Steam ([Arc 2] - Prepare for First Festival!) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Summer Whispering Steam
MENU
About Us  

Hari pertama saat Yuki sudah menerima proposal kegiatan dari Haruki, ia melangkah ke Nagisano Shizuka dengan penuh semangat, mencoba untuk menularkan ambisinya kepada tim untuk melangkah maju menerima tantangan festival pertama di kedai. Acara dari Komite Penyelamatan Penyu yang ditawarkan oleh Haruki adalah tentang penetasan telur penyu laut di pantai terdekat, secara kebetulan, terletak tidak jauh dari lokasi Nagisano Shizuka. Ia tahu ini akan menjadi kesempatan yang sempurna untuk menarik lebih banyak pelanggan dan menciptakan pengalaman tak terlupakan bagi siapapun.

"Baiklah, tim," Yuki mengumumkan saat semua orang telah berkumpul di lobi kedai, jam menunjukkan pukul setengah 8 pagi sebelum mereka memuka kedai. "Kita punya waktu dua hari untuk mempersiapkan acara penetasan penyu. Aku ingin semua orang terlibat dalam event pertama kita ini dan mengerahkan segenap kemampuan masing-masing!" Yuki begitu bersemangat, menyeringai penuh kepercayaan diri.

Arlend, Estrella, Ayase, Hitome, dan Marlin mengangguk serempak. Mendengar Yuki secara seksama, bersiap untuk menyukseskan acara mendatang.

"Arlend, kau akan menangani shift pagi sendirian pada hari acara. Pastikan semuanya berjalan lancar." Perintah Yuki.

Arlend tersenyum percaya diri. "Tentu saja, Yuki. Apapun, akan dengan hati bisa memberikan yang terbaik."

"Ayase dan Marlin, kalian berdua akan bertugas di shift tiga pertama kedai ini bersamaku. Kita akan melayani pengunjung hingga larut malam selepas shift Estrella berakhir. Mari kita pastikan persediaan cukup untuk mencapai keberhasilan tiga shift pertama nanti, tentu saja, tempat ini haruslah terlihat menarik," lanjut Yuki.

Ayase dan Marlin saling menatap, saling menyetujui. "Sepertinya menarik, shift malam dengan pemandangan pantai yang menawan." Kata Ayase dengan antusias. Marlin hanya mengangguk, ekspresi yang serius menunjukkan komitmennya untuk belajar tantangan.

"Estrella dan Hitome, kalian akan membantu dekorasi dan promosi. Mari kita pastikan semua orang tahu tentang acara kita," tambah Yuki. “Hayato akan membantu nantinya karena dia adalah tim pemasar kita saat ini.”

Mata Estrella berbinar karena kegembiraan. "Kita akan membuatnya menjadi festival yang akan dikenang!" katanya, sementara Hitome mengangguk bersemangat, sedikit merasa gugup sesaat ketika menunjukkan antusiasmenya.

Tim itu menghabiskan hari pertama dengan membersihkan, menata, dan mendekorasi kedai, sementara Arlend yang tengah melakukan Shift Lead dibantu dengan Marlin fokus melayani pembelian. Estrella dan Hitome memasang spanduk dan poster berwarna-warni, sementara Yuki memastikan persediaan tetap tersedia. Setelah cukup baik untuk difoto dan diunggah di media sosial, Ayase memotret beberapa sudut kedai dan mengirimkannya ke Tallegram Hayato untuk bisa diedit dan diunggah ke akun Infinigram resmi Nagisano Shizuka. Suasana dipenuhi dengan antusiasme tim saat mereka bekerja bersama-sama dari hari pertama ini.

Keesokan harinya, Yuki datang lebih awal untuk mengawasi persiapan akhir. Kedai mulai tampak meriah, dengan dekorasi yang mencerminkan tema acara. Patung-patung penyu laut kecil diletakkan di atas meja, dan spanduk besar bertuliskan "Selamat Datang di Acara Penetasan Penyu!" tergantung di atas pintu masuk.

"Semuanya berjalan dengan baik," kata Yuki, sambil memperhatikan Estrella dan Hitome menambahkan sentuhan akhir pada dekorasi saat memasuki shift dua mereka.

"Aku pikir orang-orang akan menyukainya," kata Estrella, sambil melangkah mundur untuk mengagumi hasil karya mereka, menangkupkan kedua telapak tangannya ke depan dada.

Hitome, sambil memegang boneka penyu laut, menambahkan pernak-pernik dengan sedikit malu, takut untuk di kritik, "apakah ini menjadikannya semakin lucu?"

"Kerja bagus, Hitome!" puji Yuki. "Mari kita pastikan bahwa kita semua siap untuk besok!" mengepalkan tangan, nampak bahwa manajer itu begitu berambisi.

Sisa hari dihabiskan untuk pemeriksaan akhir dan latihan. Yuki membahas menu bersama tim, memastikan semua orang tahu peranan masing-masing. Ayase dan Marlin berlatih membuat minuman baru yang dipilih Yuki, bertekad untuk membuat pengunjung di besok malam terkesan.

"Kami menambahkan beberapa minuman berbahan dasar Ocha dan beberapa kudapan manis tradisional Okinawa," Yuki mengumumkan. "Ayase dan Marlin akan memastikan diri mereka menguasai resep-resep tersebut di hari ini. Untuk Hitome, bagaimana kesiapan kue-kue yang kami pesan di tokomu?"

“Emm, aku akan memastikannya selesai sesuai permintaan, ibu akan menyelesaikannya  tepat waktu.” Kata Hitome, yang ditugaskan untuk meneyediakan beberapa menu kudapan di hari pelaksanaan kegiatan. “Sata Andagi dan Mochi, kan?”

Ayase, yang telah menyelesaikan penyusunan menu baru mengutarakan pendapat, “baiklah, semuanya sudah sempurna, ini adalah menu-menu kita yang baru.” Menyebutkan satu per satu menu baru tersebut, “Matcha Latte, campuran lembut teh hijau matcha dan susu yang sudah dipanaskan, memberikan sentuhan susu foamed di atasnya. Kemudian Iced Matcha, teh matcha dingin yang disajikan di atas es. Dan terakhir, adalah Hot Sencha, teh hijau tradisional Jepang yang disajikan panas.”

Yuki mengangguk setuju kepada Hitome dan Ayase yang menyebutkan menu baru dengan baik dan tidak melewatkan satupun, “Sempurna.” tukasnya.

Hari acara pun tiba, dan Nagisano Shizuka menjadi sangat padat. Ibu Hitome datang mengantarkan kudapan pesanan Yuki, Sata Andagi dan Mochi sudah ditempatkan di rak khusus yang baru terpasang disamping meja bar. Shift pagi berjalan lancar di bawah tangan terampil Arlend, meskipun menjalankan shift seorang diri, ia sama sekali tidak mendapati kesulitan, keterampilannya adalah yang terbaik di Nagisano Shizuka, “Tidakkah ini berjalan terlalu baik?” katanya, bergumam dan memancarkan senyum penuh penuh kepuasan.

Di shift kedua, Estrella dan Hitome mulai kehabisan stok Mochi di rak khusus kudapan, namun tetap mengoperasikan peralatan minuman karena saat itu hanya menu minuman yang bisa mereka suguhkan kepada pelanggan, menu varian Milk Tea dan Ocha mulai mengalahkan kopi, “apakah ini baik? Mereka tidak memesan kopi.” Tanya Hitome, takut melakukan kesalahan.

“Apapun itu, Hitome. Pelanggan tidak pernah salah, teruslah berikan yang terbaik sesuai pesanan mereka.” Jawab Estrella, menyeka keringat di dahi dengan ujung lengan kemejanya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Triangle of feeling
428      301     0     
Short Story
Triangle of feeling sebuah cerpen yang berisi tentangperjuangan Rheac untuk mrwujudkan mimpinya.
Senja Belum Berlalu
3598      1271     5     
Romance
Kehidupan seorang yang bernama Nita, yang dikatakan penyandang difabel tidak juga, namun untuk dikatakan sempurna, dia memang tidak sempurna. Nita yang akhirnya mampu mengendalikan dirinya, sayangnya ia tak mampu mengendalikan nasibnya, sejatinya nasib bisa diubah. Dan takdir yang ia terima sejatinya juga bisa diubah, namun sayangnya Nita tidak berupaya keras meminta untuk diubah. Ia menyesal...
Katanya Buku Baru, tapi kok???
435      289     0     
Short Story
Strange and Beautiful
4205      1133     4     
Romance
Orang bilang bahwa masa-masa berat penikahan ada di usia 0-5 tahun, tapi Anin menolak mentah-mentah pernyataan itu. “Bukannya pengantin baru identik dengan hal-hal yang berbau manis?” pikirnya. Tapi Anin harus puas menelan perkataannya sendiri. Di usia pernikahannya dengan Hamas yang baru berumur sebulan, Anin sudah dibuat menyesal bukan main karena telah menerima pinangan Hamas. Di...
Tuan Landak dan Nona Kura-Kura
2419      819     1     
Romance
Frans Putra Mandala, terancam menjadi single seumur hidupnya! Menjadi pria tampan dan mapan tidak menjamin kisah percintaan yang sukses! Frans contohnya, pria itu harus rela ditinggal kabur oleh pengantinnya di hari pernikahannya! Lalu, tiba-tiba muncul seorang bocah polos yang mengatakan bahwa Frans terkena kutukan! Bagaimana Frans yang tidak percaya hal mistis akan mematahkan kutukan it...
SEPATU BUTUT KERAMAT: Antara Kebenaran & Kebetulan
5896      1826     13     
Romance
Usai gagal menemui mahasiswi incarannya, Yoga menenangkan pikirannya di sebuah taman kota. Di sana dia bertemu seorang pengemis aneh. Dari pengemis itu dia membeli sebuah sepatu, yang ternyata itu adalah sebuah sepatu butut keramat, yang mana setiap ia coba membuangnya, sebuah kesialan pun terjadi.
Mimpi Milik Shira
476      261     6     
Short Story
Apa yang Shira mimpikan, tidak seperti pada kenyataannya. Hidupnya yang pasti menjadi tidak pasti. Begitupun sebaliknya.
Call Me if U Dare
3469      1167     1     
Mystery
Delta Rawindra: 1. Gue dituduh mencuri ponsel. 2. Gue gak bisa mengatakan alibi saat kejadian berlangsung karena itu bisa membuat kehidupan SMA gue hancur. 3. Gue harus menemukan pelaku sebenarnya. Anulika Kusumaputri: 1. Gue kehilangan ponsel. 2. Gue tahu siapa si pelaku tapi tidak bisa mengungkapkannya karena kehidupan SMA gue bisa hancur. 3. Gue harus menuduh orang lain. D...
Dia yang Terlewatkan
342      228     1     
Short Story
Ini tentang dia dan rasanya yang terlewat begitu saja. Tentang masa lalunya. Dan, dia adalah Haura.
Nona Tak Terlihat
1647      1054     4     
Short Story
Ada seorang gadis yang selalu sendiri, tak ada teman disampingnya. Keberadaannya tak pernah dihiraukan oleh sekitar. Ia terus menyembunyikan diri dalam keramaian. Usahanya berkali-kali mendekati temannya namun sebanyak itu pula ia gagal. Kesepian dan ksedihan selalu menyelimuti hari-harinya. Nona tak terlihat, itulah sebutan yang melekat untuknya. Dan tak ada satupun yang memahami keinginan dan k...