Read More >>"> Para Pencari Keadilan (Konferensi Pers) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Para Pencari Keadilan
MENU
About Us  

Seminggu kemudian, yang diduga tersangka dibuat konferensi pers oleh Kapolda. Terduga tersangka sengaja dihadirkan ke publik dengan banyaknya para reporter televisi nasional yang meliput.

Bersamaan itu pula, pengacara dan kliennya yang bernama Tante Desi turut serta hadir disana. Ibunda Pegi tidak kuasa menahan tangis melihat putranya dipermalukan seperti itu.

Bapak pimpinan Kapolda lalu masuk ke dalam tempat yang telah disediakan lalu berkata “ Asalamualaikum, selamat siang rekan-rekan media, hari ini kita akan mengadakan konferensi pers mengenai pelaku pembunuhan dua sejoli tahun 2016 silam.”

Disana juga terdapat barang bukti yang bentuknya tak lazim yaitu berupa identitas seperti ijazah dan STNK juga sebuah Poto close up yang agak besar.

 Ketika terduga tersangka dihadirkan ke publik, seketika terduga tersangka pun menepis tudingan bapak Kapolda itu.

“ Saya bukan pelakunya, ini fitnah saya rela mati.”

Para rekan media pun terus meliput dan mewawancara hingga terduga pelaku pun diantarkan lagi menuju ruang tahanan.

Rekan pengacara dan ibu kandung terduga tersangka juga sedang bernegosiasi dan membuat perdebatan yang alot, tak semudah itu meyakinkan bahwa yang diperlihatkan tadi ke media itu bukanlah pelaku yang sesungguhnya.

Akhirnya, pengacara dengan team pengacara lain bersepakat untuk mendaftarkan sidang praperadilan ke pengadilan.

Dengan perasaan kecewa, para rombongan pengacara beserta keluarga terduga tersangka pulang menuju ke tempat asalnya.

Pak Tono lalu berpesan kepada ibunya Pegi untuk bersabar terlebih dahulu karena semua anggota team pun sedang merencanakan sesuatu supaya kliennya cepat bebas dari segala macam tuduhan.

Sesampainya di tempat asal, para team kuasa hukum dan keluarga Pegi kembali menjalani aktifitas seperti biasa. Setelah keluar dari mobil pengacara lalu ibu Pegi berkata pada pengacaranya “ Terima kasih ya pak, sudah mau memperjuangkan nasib anak saya.”

“ Iya Bu sama-sama, sekarang banyak-banyak berdoa saja terlebih dahulu supaya segala sesuatunya lancar.” Pengacara pun berpesan sebelum meninggalkan rumah keluarga Pegi.

“ Bapak dan yang lain mau mampir dulu kedalam?” tanya ibunya Pegi.

“ Oh tidak usah, kalau begitu saya dan team pamit dulu, ada banyak jadwal yang lain,” Jawab pengacara.

“ Ya sudah, hati-hati di jalan ya pak dan semuanya.” Ucap ibunya Pegi sambil melambaikan tangan.

Pak pengacara melambaikan tangan balik dan tersenyum.

***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Happiness
338      251     2     
Mystery
Tidak ada jejak, tidak ada saksi, tidak ada rekaman CCTV, semua kejahatannya dilakukan dengan begitu rapih untuk memusingkan pihak kepolisian. Tak memandang usia, tak memandang gender, ia menargetkan siapapun yang menurutnya pantas untuknya. Selama dua tahun para polisi di Satreskrim kantor Polres Metro Jakarta Barat, berusaha untuk mencari tahu dan menangkap sang pembunuh berantai yang me...